Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

RESENSI NOVEL

Nama Anggota Kelompok :


 Devi Setyawati
 Dolly Parama
 Khodijah
 Luthfi Anzalni Wulan N
 Nur Linasari
 Sindy Karlista Ningtias
 Suci Aprilia Lestari
 Tifanni Beauty
Kelas : XI IPA 6

SMA NEGERI 1 CIBITUNG


RESENSI NOVEL

Judul Resensi : Biarkan Stef Pergi

Identitas Buku :

Nama Pengarang : Leyla Imtichanah


Penerbit : DAR! Mizan
Tahun Terbit : 2005
Jenis Novel : Fiksi
Cetakan : Pertama
Jumlah Halaman : 248 halaman
Harga Buku : Rp 40.000
Tebal Novel : 17 cm
Kota Terbit : Bandung

Sinopsis
Stefani Annisa biasa dipanggil Stef adalah seorang gadis remaja yang
menyukai kesendirian. Sifatnya antisosial,cuek,acuh tak acuh dan membuat
siapapun enggan mendekatinya. Kondisi keluarganya yang tidak harmonis dan
memilki banyak masalah. Papa Stef, seorang pengusaha klub malam yang suka
bergonta-ganti wanita. Mama Stef yang tidak tahan karena kelakuan Papa Stef
pun akhirnya meminta cerai. Dari awal pernikahan mereka sudah salah, karena
perbedaan agama, Papa Stef beragama Nasrani sedangkan Mama Stef beragama
Islam. Sejak pertama hubungan mereka tidak direstui oleh Ibu dari Mama Stef.
Mereka memiliki 4 orang anak, yaitu 3 orang anak laki-laki dan 1 orang anak
perempuan. Kakak pertama Stef bernama Bobby pernah menghamili anak orang
dan tidak mau bertanggung jawab. Kakak kedua Stef bernama Michael yang
terlibat dalam kasus narkoba. Kakak ketiga Stef bernama Augus yang memilih
menjadi preman di Pasar Jatinegara. Hal ini menyebabkan Stef lebih memilih
tinggal di Perumahan Bumi Serpong Damai bersama Nenek Lasmi. Dia juga
pindah sekolah dari SMA 6 ke SMA Karya Insan. Disana dia menemukan
teman-teman baru yaitu Joy, Arif, Bambang, Agung, Ginanjar, Norman. yang
ternyata terlibat dalam kasus narkoba. Pada suatu ketika Ibu dari salah satu
temannya yaitu Bambang menderita penyakit kanker payudara dan
membutuhkan uang yang banyak untuk biaya operasi. Stef berjanji akan
membantunya menggunakan uangnya sendiri, tetapi uang Stef yang tersisa di
ATM tidak mencukupi untuk biaya operasi. Karena Stef telah berjanji akan
membantu temannya maka ia memutuskan untuk mengedarkan narkoba dan
hasilnya diserahkan kepada Bambang untuk biaya operasi.
Pada suatu hari Stef menerima kabar dari tetangga tempat tinggal mama
nya bahwa mama Stef dirawat di RSJ, karena mengalami depresi akibat
perceraian. Kondisi yang menimpa Stef menuntut Stef harus hidup hemat dan
bekerja keras untuk membiayai mamanya di RSJ. Stef bekerja di bengkel mobil
milik paman dari salah satu seorang temannya yang bernama Bambang, paman
Bambang yang bernama Baskoro. Suatu hari Stef di minta paman Baskoro
untuk datang pagi-pagi sekali, dan Stef tidak sengaja melihat aksi pembunuhan
penembakan di depan bengkel, dan pembunuh tersebut melihat Stef dan
mencari Stef. Karena Stef merasa nyawanya terancam Stef pun melaporkan
kejadian tersebut ke kantor polisi, Stef diamankan dan tinggal di rumah Rafi
salah satu polisi yang ditugaskan menjaga Stef. Rafi adalah kakak Hilwa yang
merupakan tetangga nenek Hilwa, keluarga Hilwa sangat berbeda dengan
keluarga Stef, keluarganya terlihat sangat rukun dan harmonis. Awalnya Stef
sangat tidak suka tinggal bersama keluarga Hilwa karena Stef merasa terlalu
banyak aturan dan sangat berbeda dengan kehidupan dirinya. Namun seiring
dengan berjalannya waktu Stef pun merasa menemukan apa yang Stef cari
selama ini yaitu kehangatan dalam keluarga yang sederhana. Akhirnya Stef
sadar dan memutuskan untuk memakai jilbab seperti Hilwa, dan merubah
semua sikap buruknya selama ini.
Hingga pada suatu malam Stef terbangun dari tidurnya dan mendengar
percakapan Rafi dengan Kepala Polisi ditelfon yang menyebutkan bahwa Stef
diduga terlibat dalam pengedaran narkoba. Stef pun merasa ketakutan dan
akhirnya Stef memutuskan untuk pergi dari rumah Rafi. Ditengah-tengah
pelariannya Stef bertemu dengan salah satu kakaknya yang bernama Augus.
Augus menolong adiknya yang diganggu oleh preman-preman pasar. Karena
Stef tidak mempunyai tempat tinggal, Stef di ajak Augus untuk tinggal bersama.
Setelah semalaman mereka tinggal bersama, keesokan harinya Augus
tertangkap polisi dan Augus pun menyuruh Stef untuk pergi, lalu Stef pergi
kerumah Papa nya dan melihat pembunuh itu berada disana. Dia melihat orang
yang bersama papanya adalah penembak yang pernah dia lihat waktu peristiwa
penembakan itu dan dia menduga otak dari kejadian penembakan itu adalah
suruhan Papa nya, dan dia sangat tidak menyangka bahwa semua itu terjadi. Di
sepanjang jalan Stef memikirkan hal tersebut dan tidak tau apa yang harus dia
lakukan, saat Stef sedang berjalan tiba-tiba penembak itu keluar dari rumah
Papa Stef dengan mengendarai mobil dan pembunuh itu melihat seorang gadis
dan dia yakin gadis yang dia lihat adalah gadis yang selama ini dia cari. Stef
berlari karena dia merasa penembak itu telah mengenalinya, penembak itu pun
mengejarnya dan akhirnya Stef menyerah. Stefani menatap lelaki berjas hitam
didepannya, lelaki itu adalah pembunuh bayaran. Dia menodongkan pistol
kearahnya, cukup sekali penembak menarik pelatuk, dan pembunuh itu
menembak tepat di jantung. Stef memejamkan mata dengan senyum menghias
bibirnya, dan didalam hatinya berkata “Mungkin aku memang harus pergi”.
Berkat keajaiban Allah, Allah masih memberikan kesempatan hidup
untuk Stef, peluru itu tidak menembus jantung Stef yang hanya berjarak dua
inci. Saat Stef sembuh hari-harinya menjadi lebih indah karena Stef hidup
bersama keluarganya kembali. Papa Stef sadar dengan perbuatan negatifnya
selama ini, akhirnya Papa Stef menjadi Muslim dan kembali pada Mama nya
yang telah sembuh dari gangguan jiwa. Satu persatu kakak nya kembali pulang
kerumah dan menjadi orang yang lebih baik, kecuali Bobby yang entah berada
dimana. Dan akhirnya Stef dan keluarga hidup bahagia.
Kelebihan Novel
 Dilihat dari fisik novel tersebut, cover cukup menarik karena gambar
ilustrasinya cocok untuk menggambarkan situasi dalam novel tersebut.
 Isi dari novel ini bagus, dari sisi positif sangat mendidik karena
mengajarkan agar kita lebih bersabar dan tidak menyerah untuk
menghadapi segala permasalahan yang ada.

Kekurangan Novel
 Bahasa yang digunakan tidak baku karena terdapat kata-kata yang bukan
merupakan bahasa yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
 Dari segi negatif, isi novel ini tidak baik untuk di contoh karena terlibat
dalam narkoba.

Kepantasan atau Tidak nya Novel


Pantas, karena novel ini mengajarkan kita tentang makna kehidupan, dan
baik karena mengajarkan kita untuk mandiri dalam menghadapi segala masalah
yang terjadi dalam kehidupan kita dan novel ini bisa dibaca oleh kalangan
remaja.

Kepengarangan
Leyla Imtichanah lahir di Karanganyar pada 1 November 1981, putri
pertama dari pasangan A. Zahruddin dan Salamah. Leyla mulai menulis saat
kelas enam SD tetapi baru berani mempublikasikan tulisannya ke media saat
kelas dua SMA.
Cerpen pertamanya bejudul Sesal yang dimuat di majalah remaja
kawanku saat ia kelas tiga SMA. Kemudian, beberapa cerpennya dimuat ketika
ia masih menjadi mahasiswi Falkutas Ekonomi Universitas Diponegoro (FE
UNDIP) Semarang, antara lain di majalah Annida, Sabili, dan Karima.
Pada November 2003, Leyla meraih penghargaan sebagai pemenang
kedua sayembara mengarang novel islami yang diadakan oleh Penerbit Gema
Insani Press, dengan novelnya ; Oke, Kita Bersaing.
Beberapa novelnya yang sudah terbit, antara lain ; Oke, Kita Bersaing
(GIP, 2004), Cinta Buat Chira (LPPH, 2004), Misteri Sanggar Cinta (Beranda,
2004), dan Rumah Cahaya (Zikrul, 2005). Novelnya yang akan terbit True Love
(Asy-Syaamil, 2005), Daffa Love Inka (Beranda, 2005), Suara Hati (FBA Press,
2005), dan Butterfly (LPPH, 2005).
Amanat
Kita sebagai pembaca terutama pada remaja agar bisa mengambil sisi
positif dari cerita pada novel ini. Jangan sampai kita terjerumus dalam
pergaulan-pergaulan bebas, yang mengakibatkan diri kita hancur, dan tidak ada
kata terlambat untuk berubah dalam memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Kesimpulan
Stefani Annisa menjadi anak yang lebih baik, mandiri, dan lebih mengerti
bagaimana menghadapi semua ujian yang Allah berikan terhadap dia dan
keluarganya, lebih mensyukuri dan mengikhlaskan apa yang terjadi. Keluarga
Stef kembali hidup bersama, memperbaiki semua kesalahan yang pernah
dialami keluarganya, dan akhirnya keluarga Stef hidup bahagia.

Anda mungkin juga menyukai