PENDAHULUAN
menyebabkan kematian. Selain itu, mual muntah juga berdampak negative bagi
muntah sering terjadi saat pagi hari, bahkan dapat timbul kapan saja maupun
terjadi kadang dimalam hari. Gejala tersebut 40-60% biasa terjadi pada
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah suatu yang wajar
pada ibu hamil trimester 1. Kondisi ini akan berubah jika mual muntah terjadi
>10 kali dalam sehari, sehingga dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan
Sedangkan kematian ibu hamil akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi
1
100 ribu kelahiran bayi yang hidup jika dibandingkan dengan dengan rasio
mengalami kematian di setiap tahunnya, dari jumlah tersebut terjadi di Asia dan
berkembang lainnya mencapai 10%, dan di Negara maju mencapai kurang dari
Indonesia (SDKI) tahun 2010, angka kematian ibu di Indonesia tergolong masih
tinggi yaitu mencapai 100/100.00 kelahiran hidup. Pada tahun 2013 target yang
akan dicapai adalah 102 per tahun untuk mewujudkan hal tersebut Departemen
(Depkes, 2010).
2
1.2.5 Bagaimana Penatalaksanaan dari Hiperemesis gravidarum ?
Gravidarum ?
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang
lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama
terjadi pada1 %-2% dari semua kehamilan atau 1-20 pasien per 1000
kehamilan.
elektrolit, asam-basa, defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan yang cukup
rumah sakit.
4
2.2 Etiologi
yaitu faktor endokrin dan faktor non endokrin. Yang terkait dengan faktor
Growth Hormone, prolactin dan leptin. Sedangkan yang terkait dengan faktor
diantaranya :
1. Faktor Organik
5
2. Faktor Psikologik.
konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi
kesukaran hidup.
2.3 Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi
6
robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung ( sindroma mollary-
lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu
a. Tingkatan I (ringan)
epigastrium
7
b. Tingkatan II (Sedang)
melokalisasi plasenta.
8
a. Komplikasi
2.5 Penatalaksanaan
1. Pencegahan
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
sangat dingin.
9
2. Obat-obatan
a. Isolasi
b. Terapi psikologik
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta
c. Cairan parenteral
dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per
hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin
10
d. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain
pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ
vital.
e. Diet
dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya
11
bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali
Kalsium.
12