Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TAK PERLU RIAS SEBAB CANTIK ITU LUKA

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ida Nurul Chasanah, S.S., M.Hum
Dr. Adi Setijowati, Dra, M.Hum

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
1. Talitha Afifah 122011133005
2. Dyah Ardhanie Putri Efendi 122011133006
3. Adewiya Ulfa 122011133007
4. Annisa Listi Alifia 122011133008
5. Tanfidia Rosanti 122011133009

Kelas – A

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Unsur Intrinsik .................................................................................................3

2.2 Unsur Ekstrinsik ..............................................................................................5

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Novel

Cantik Itu Luka ...............................................................................................8

2.4 Tanggapan pembaca ........................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................10

3.2 Saran ...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................12

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman, sastra Indonesia juga semakin berkembang. Hal ini

dapat dibuktikan dengan penulis yang menyuguhkan berbagai macam tema kepada

pembaca. Novel-novel sejarah mulai bermunculan, termasuk sejarah kolonial. Hal ini

dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya yaitu sejarah kolonial

merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang tidak lepas dari penjajahan Jepang dan

beberapa negara Eropa. Dengan adanya novel sejarah kolonial, diharapkan bisa menjadi

media penyampaian ilmu pengetahuan sejarah kepada khalayak. Salah satu novel yang

menyuguhkan isu kolonialisme yaitu Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan. Cantik Itu

Luka pertama kali diterbitkan oleh penerbit Jendela tahun 2002, kemudian diterbitkan

lagi oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama tahun 2004. Selain itu novel ini

diterjemahkan dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota, dan diterbitkan Shinpu-sha tahun

2006 dengan judul Bi Wa Kizu.

Novel ini menceritakan seorang perempuan yang dipaksa menjadi pelacur. Mereka

diperlakukan dengan kasar untuk melepaskan hawa nafsu tentara Jepang kepada para

gadis Indonesia. Kehidupan itu dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang

semuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan

lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberikan nama Si

Cantik. Lewat novel ini, penulis mengisahkan Dewi Ayu. Tetapi tidak selalu dari sudut

pandang perempuan itu, penulis juga menceritakan kehidupan orang-orang terdekat

1
Dewi Ayu. Seperti keempat anaknya : Alamanda, Adinda, Maya Dewi, dan Cantik.

Serta tiga menantu dan orang-orang berurusan dengan keluarganya.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa saja unsur intrinsik yang terkandung dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka

Kurniawan?

2) Apa saja unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka

Kurniawan ?

3) Apa kelebihan dan kekurangan dari novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan ?

4) Bagaimana tanggapan pembaca terhadap novel Cantik Itu Luka karya Eka

Kurniawan ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur Intrinsik

 Tema dalam novel Cantik Itu Luka adalah tentang perjuangan. Karena mayoritas

Latar sosial dalam novel ini menceritakan tentang perjuangan perempuan pada masa

kolonial yang ada di Halimunda yang sudah jelas diceritakan, tokoh Dewi Ayu yang

tetap bertahan di Indonesia dibandingkan harus ikut mengungsi bersama keluarganya.

Dia membiayai anak-anaknya dan tetap bertahan hidup walaupun harus menjadi

seorang pelacur.

 Alur dalam novel ini maju mundur dimana di dalam Novel secara keseluruhan cerita

maupun dalam tiap babnya, novel Cantik Itu Luka selalu dipenuhi dengan pemakaian

alur sorot balik atau alur mundur. Yang sudah jelas bahwa Novel Cantik Itu Luka

diawali dengan kehidupan setelah mati si tokoh utama, yaitu Dewi Ayu. Ia dikisahkan

sebagai pelacur yang meninggal setelah melahirkan anak keempatnya. Ia tidak pernah

mengetahui bahwa anak yang diberi nama Cantik ternyata sesuai dengan harapannya

sebelum meninggal, yaitu anak yang berwajah buruk rupa. Dewi Ayu meninggal

karena keinginannya sendiri, tanpa bunuh diri. Dewi Ayu ingin sekali meninggal dan

setelah duabelas hari kemudian keinginan itu terkabul. Setelah itu terdapat alur maju

dimana Dewi Ayu hidup lagi, dia sangat bersyukur ketika mengetahui bahwa anak

keempatnya ternyata buruk rupa. Alasannya karena ia sudah terlalu bosan dengan

ketiga anak terdahulunya yang cantik-cantik. Dewi Ayu bosan dengan anak-anak

perempuan yang banyak disukai laki-laki. Cantik berarti luka. Cantik membawa

perlukaan. Selanjutnya, pada bab kedua, cerita berbalik pada masa lalu ketika ia

masih muda dan menginginkan nikah dengan seorang pria tua bernama Ma Gedik.

3
Dewi Ayu kenal Ma Gedik dari cerita pembantu-pembantunya. Dewi Ayu jatuh cinta

tanpa mengetahui Ma Gedik sebelumnya. Yang ia tahu, Ma Gedik merupakan kekasih

neneknya, Ma Iyang, yang telah direbut Ted Stammler yaitu kakek Dewi Ayu sendiri.

Dalam bab dua ini pula banyak diceritakan mengenai keluarga Stammler,dan

diceritakan pula kisah cinta Ma Gedik dan nenek Dewi Ayu yaitu Ma Iyang mengenai

masa lalu mereka. Pada bab tiga sudah muncul tentara-tentara Jepang yang pada

akhirnya nanti berpengaruh pada kehidupan Dewi Ayu seterusnya. Kekejaman tentara

Jepang yang menjadikan Dewi Ayu pelacur membuatnya memutuskan pelacur

sebagai profesinya seumur hidup. Pada bab-bab selanjutnya diceritakan secara

berkelanjutan mengenai kehidupan Dewi Ayu mada masa Jepang, pada masa

kemerdekaan, dan bagaimana hidup dia dan anak cucunya. Dalam menceritakan

orang-orang yang menjadi bagian hidup Dewi Ayu, baik anak-anaknya maupun

menantu-menantunya yang merupakan orang-orang yang aneh, novel ini kembali

menggunakan pembolak balikan alur. Yang memunculkan Maman Gendeng setelah

bertemu DewiAyu, kemudian dilanjutkan dengan penceritaan masa kecilnya, ia

menceritakan Shodancho dan Kamerad Kliwon juga demikian adanya. Pada bab

empat hingga lima belas berisi tikaian, rumitan, hingga klimaks. Dan bab enam belas

hingga delapan belas sudah mulai pada penurunan masalah yang berisi leraian dan

selesaian. Cerita berakhir dengan sad ending. Hampir semua tokoh meninggal, hanya

tersisa empat anak Dewi Ayu yang semuanya telah menjadi janda dan hidup sendiri

karena mereka juga kehilangan anak-anak mereka.

 Penokohan dalam novel ini Cantik Itu Luka Tokoh Dewi Ayu menjadi tokoh utama

sebab ia merupakan tokoh yang paling sering muncul dalam novel .Dewi Ayu sebagai

tokoh utama dalam novel Cantik itu Luka. Hal ini dikarenakan Dewi Ayu

4
mendominasi seluruh peristiwa dan kejadian yang ada dalam novel Cantik itu Luka.

Tokoh antagonis adalah Sang Shondaco, Alamanda, Maman Gendeng. Tokoh

tritagonis Maya Dewi, tokoh statis adalah Andinda dan Kemerd Kliwon.

 Cerita dalam novel menggunakan sudut pandang orang ketiga. Karena dalam novel ini

semua menyebutkan nama seperti Dewi Ayu, Rosinah, si Cantik dan masih banyak

lagi.

 Novel Cantik Itu Luka berlatar waktu dari masa kolonial hingga pasca-kolonial.Latar

tempat yang digunakan dalam novel ini adalah Halimunda, serta latar waktu yang

digunakan dalam novel ini adalah masa-masa penjajahan kolonial hingga pasca

kemerdekaan. Kisah dalam novel ini mengarungi empat masa, seperti masa

penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, hingga pasca

kemerdekaan.Latar waktu pada tahun 1945. Latar sosial dalam novel ini menceritakan

tentang perjuangan perempuan pada masa kolonial yang ada di Halimunda

 Amanat Dari novel ini kita bisa belajar bawasannya kecantikan seorang wanita itu

bukanlah segalanya. Kecantikan bisa menjadi racun nagi pemiliknya jika tidak

mampu menjaga dan menggunakan dalam kebaikan. Dari cerita ini kita juga bisa

belajar bawasannya hukum karma itu nyata. Tentang hubungan inses yang seharusnya

tidak terjadi. Hingga anak dan cucunya menanggung hukumannya. Setiap perbuatan

akan mendapatkan balasannya. Baik dan buruk kita tinggal memilih jalan mana yang

kita pilih.

2.2 Unsur Ekstrinsik

A. Biografi & Latar Belakang Penulis

Novel yang berjudul “ Cantik Itu Luka “ karya dari Eka Kurniawan, eka

kurniawan Lahir di Tasikmalaya, 1975. Menyelesaikan studi di fakultas filsafat

5
Universitas Gadjah mada 1999. Di tahun yang sama Eka Kurniawan menerbitkan

karya pertamanya, Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis. Karya-

karya Eka Kurniawan yang telah terbit adalah cantik itu luka (2002), Lelaki Harimau

(2004), Gelak Sedih Dan Cerita Lainnya (2005), Cinta Tak Ada Mati (2005). Kini

Eka Kurniawan tinggal Di jakarta. Novel cantik Itu luka di terbitkan dalam bahasa

Jepang dengna judul Bi Wa Kizu , dan di terbitkan juga dalam bahasa Malaysia

dengan judul yang sama. Eka Kurniawan juga mendapatkan penghargaan Sastra

bergengsi Tahtifantasi di Firlandia berkat Novel pertamanya yang berjudul Cantik Itu

Luka.

B. Kisah di balik layar

Novel ini menceritakan tentang masa penjajahan jepang di Indonesia pada

zaman dahulu. Yang dimana dulu saat Jepang menjajah indonesia, satu persatu orang

belanda di tangkap dan di kirim ke Bloedenkamp yaitu sebuah penjara yang sangat

menjijikan dan penuh sesak dengan tahanan, terutama Dewi Ayu seseorang yang di

ceritakan pada novel Cantik Itu Luka. Orang-orang belanda mengalami kelaparan dan

banyak juga yang terkena penyakit. Penjajah Jepang menangkap semua wanita

belanda maupun wanita pribumi untuk menjadi pelacur atau melayani laki-laki jepang

dengan cara paksaan.

Novel tersebut benar-benar menceritakan kejadian pada zaman dahulu yang

dimana Indonesia sedang di Jajah oleh beberapa negara termasuk Jepang. Tapi jajahn

negara yang paling menyakitkan adalah penjajah jepang. Semua orang belanda yang

masih tersisa di Indonesia di tangkap dan di siksa, termasuk perempuan-perempuan

belanda yang di siksa untuk menjadi pelacur. Penderitaan ada 19 gadis cantik yang di

6
jadikan pelacur oleh penjajah jepang di bawa ke rumah pelacuran mama kalong. Dewi

Ayu yang di ceritakan dalam novel tersebut adalah satu primadona di tempat

pelacurannya itu, Dewi zayu menjadi primadona karna kecantikannya. Laki-laki rela

antri demi bisa tidur dengan Dewi Ayu.

Mungkin tidak hanya Dewi Ayu saja yang mengalami penderitaan itu. Di

masa penjajahan Jepang banyak sekali korban-korban yang berjatuhan, karna

kejamnya penjajah Jepangmembuat orang-orang oribumi tersiksa. Siksaan penjajahan

jepang itu yag paling parah adalah menjadikan perempuan-perempuan yang di

tangkapnya menjadi pelacur atau pelayan untuk penjajah jepang. Dari keterpaksaan

yang di lakuakn oleh penjajah jepang banyak wanita-wanita yang melahirkan seorang

anak, salah satunya Dewi Ayu yang melahirkan 3 anak perempuan yang sangat

cantik-cantik seperti ibunya. Tapi sayangnya nasib anak-anak Dewi Ayu seperti

ibunya yang di paksa jadi pelacur oleh penjajah jepang. Memang penjajah yang paling

menyiksa dan menakutkan adalah penajah Jepang.

C. Nilai yang ada dalam masyarakat

Nilai yang terkandung dalam masyarakat salah satunya adalah nilai budaya,

nilai budaya yang dapat kita sampaikan yaitu budaya penjajahan pada zaman dahulu

yang dimana Indonesia di jajah oleh beberapa negara selama beberapa tahun.

Termasuk negara jepang yang menjajah sangat kejam. Budaya itu tidak akan bisa

terlupakan karna penjajahan pada zaman dahulu termasuk sejarah bagi negara

Indonesia karna bisa merdeka dari penjajahan. Tidak hanya nilai budaya saja yang ada

dalam masyarakat adapun nilai moral yang tidak boleh kita lakukan di kehidupan

masyarakat kita, seperti yang di lakukan oleh penjajah jepang menjadikan wanita-

wanita sebagai pelacur. Dalam kehidupan masyarakat kita jangan pernah melakukan

7
hal itu karna hal tersebut dapat merusak mental, dan di neagra kita yaitu nragra

Indonesia adalah Hukum apaun hal yang tidak baik, hal yang merugikan, termasuk

pelecehan yang pernah di lakukan oleh penjajah jepang sudah dalam hukum agar

negara kita bebas penjahat, dan wanita-wanita indonesia bisa terlindungi.

2.3 Kelebihan dan kekurangan Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan

 Kelebihan Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan

Kelebihan dalam novel ini, yaitu menggunakan bahasa sehari-hari sehingga

dalam membacanya kami mudah untuk memahaminya. Dan untuk pemilihan kata dan

rangkaian kalimat yang digunakan tidak membuatku bosan dan bahkan sebaliknya

tanpa lelah terus membalik halaman hingga lembar terakhir. Dalam beberapa bab

penulis memperkenalkan setiap tokoh yang berperan dalam novel Cantik Itu Luka

dengan waktak berbeda-beda. Sehingga kita dapat mengambil pelajaran dalam setiap

tokohnya.

 Kekurangan Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan

Kekurangan novel “Cantik Itu Luka” yaitu, di luar perilaku dan kata-kata

kasar para tokohnya tentu saja. Halimunda, sebagai sebuah kota, rasanya aneh sekali

ditempati oleh para penduduk yang lebih mirip penduduk desa: hubungan antar

mereka begitu guyub hingga sebuah rumor bisa begitu cepat menyebar ke seluruh

kota dan satu orang bisa begitu dikenal oleh seluruh penduduk. Pada akhirnya, ini bisa

dimaklumi mengingat novel ini punya seribu macam keabsurdan lainnya. Novel ini

juga terdapat kalimat-kalimat yang berulang sehingga kerap kali agak membosankan

untuk para pembaca. Narasi dengan plot bercabang dan alur maju mundur

memunculkan kalimat narasi yang diulang-ulang. Nampaknya, ini terjadi karena Eka

membuat tiap plot cerita secara terpisah, lalu menggabungkannya belakangan.

8
Pengulangan itu awalnya bisa saya maklumi karena Eka terbukti telaten

menjahit plot cerita yang rumit itu, sehingga tiap plotnya tidak bertubrukan. Namun,

semakin ke sini, kalimat-kalimat yang mengalami pengulangan itu muncul berkali-

kali. Ini jelas menganggu pembaca menikmati cerita, terutama bila ia tak sabar

menantikan kelanjutan kisahnya.

2.4 Tanggapan Pembaca

Tanggapan pembaca terhadap novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan

yaitu, membaca novel cantik itu luka ini pertama membacanya sudah di suguhi sebuah

kisah yang sangat absurd. Novel Cantik Itu Luka adalah sebuah karya yang sangat

rumit namun mengagumkan. Sangat sulit sekali novel ini untuk di identikfikasikan

dan di ketahui jenis sastra macam apa ini. Ternyata novel Cantik Itu Luka ini juga

memennagkan berbagai penghargaan seperti Word Readers pada tahun 2016. Novel

ini mengawali ceritanya dengan cerita yang heboh, tidak masuk akal, tidak jelas,

namum di saat yang sama sungguh membuat penasaran para pembacanya untuk

membaca cerita-cerita selanjutnya. Cerita dalam novel ini penuh dengan konflik dan

membuat para pembacanya terkejut dengna cerita-cerita yang di sajikan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis melalui unsur intrinsik, unsur ekstrisinik,

kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam Novel Cantik Itu Luka karya Eka

Kurniawan. Novel ini bertema perjuangan yang terjadi pada masa kolonial Belanda.

Menceritakan tentang kehidupan keluarga seorang pelacur yang kehidupan dalam

keluarganya seperti terkena kutukan. Tokoh utama dalam novel Cantik Itu Luka

adalah seorang pelacur bernama Dewi Ayu yang memiliki empat anak. Ketiga

anaknya memiliki paras cantik seperti ibunya. Anak pertama bernama Alamanda yang

menikah dengan Shodancho memiliki anak bernama Nurul Aini. Anak kedua bernama

Adinda berpasangan dengan Kliwon memiliki anak bernama Krisan. Anak ketiga

bernama Maya Dewi yang menikah dengan Maman Gendeng memiliki anak bernama

Rengganis.Namun berbeda dengan anak keempat Dewi Ayu yang memiliki wajah

buruk rupa yang diberi nama Cantik.Novel Cantik Itu Luka berlatar waktu dari masa

kolonial hingga pasca-kolonial.Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah

Halimunda. Kisah dalam novel ini menggunakan alur maju mundur yang membuat

bingung pembaca. Eka Kurniawan membuat teka-teki setiap babnya, sehingga

pembaca tidak akan mudah menebak apa isi cerita dalam novel Cantik Itu Luka.

Penulis menggunakan bahasa yang mudah dipaham oleh para pembaca. Namun

bahasa yang disajikan dalam novel Cantik Itu Luka mengandung hal vulgar. Dalam

beberapa bab penulis memperkenalkan setiap tokoh yang berperan dalam novel

10
Cantik Itu Luka dengan watak berbeda-beda. Sehingga kita bisa mengambil pelajaran

dalam setiap tokohnya.

3.2 Saran

Sebaiknya penulis tidak menyajikan terlalu detail hal yang vulgar. Supaya

pembaca tidak tertekan emosionalnya dalam membaca novel Cantik Itu Luka.Bagi

pembaca sebaiknya tidak mudah putus asa dan tergesa-gesa dalam menyelesaikan

membaca sebuah karya sastra. Supaya bisa memahami apa yang disampaikan oleh

penulis

11
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, Anisa. 2018.Feminisme dalam novel “Cantik Itu Luka” karya Eka Kurniawan.

Parole jurnal pendidikan bahasa sastra dan Indonesia. Volume 1 No.2.

https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/( akses 3 Desember 2020 )

A.Zuhhad, Ahmad. 2017. Sebuah opera sabun:” cantik Itu Luka

“.https://djatinangor.com/2017/10/03/sebuah-opera-sabun-ulasan-cantik-itu-luka/. ( Akses 4

Desember 2020 )

Nurhayati. 2018. Menerka kisah dalam “cantik Itu Luka”. https://derapdesa.id/menerka-kisah-

dalam-cantik-itu-luka/( akses 3 Desember 2020 )

Alifah, Abdu. 2019. “Cantik Itu Luka”,dari mistis magis sampai sosial humanis.

https://www.kompasiana.com/abdualifah0545/5c3c7fe7aeebe106eb4fe095/cantik-itu-luka-dari-

mistis-magis-sampai-sosial-humanis.( akses 4 desember 2020 )

Kurniawan, Eka. 2015. Cantik Itu Luka. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

12

Anda mungkin juga menyukai