Anda di halaman 1dari 6

A.

Identitas Buku
Judul Buku : RUDY HABIBIE
Nama Pengarang : Gina S Noer
Nama Penerbit : PT Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2016
Jumlah halaman : 294 Halaman

B. Gambaran Isi Buku


1. PROLOG
 PENERBANGAN YANG PERTAMA
2. BABAK 1
 JAWABAN ADALAH PERENCANAAN
 PAPI DAN MAMI
 RUMAH ADALAH KELUARGA
 INDONESIA YANG BARU
 SUMPAH MAMI
 KEKERASAN HATI SEORANG IBU
 HARI HARI BAHAGIA DI BANDUNG
 ENAM BULAN KULIAH
3. BABAK 2
 WILKOMMEN IN DEUTSCHLAND
 TEMAN TEMAN YANG BARU
 MUSIM DINGIN PERTAMA
 CINTA PADA MUSIM SEMI
 KISAH PAHIT-MANIS YANG DISIMPAN
 SEMANGAT MUDA
 API YANG TAK PERNAH PADAM
 AUFBAU GENERATION
4. BABAK 3
 SENDIRI UNTUK MENGERTI
 GADIS BERNAMA AINUN
 LULUH
 DUNIA YANG BARU
5. EPILOGUE
 BUKAN PENERBANGAN TERKAHIR
6. B J HABIBIE
7. CATATAN
8. BIBLIOGRAFI
9. TERIMA KASIH
10. PROFIL PENULIS
C. Identitas pengarang

Retna Ginatri S. Noer, yang biasa menggunakan nama: Ginatri S. Noer, (lahir di Balikpapan,
24 Agustus 1985; umur 34 tahun) adalah seorang creativepreneur asal Indonesia. Dia adalah
co-founder dan editor in chief di PlotPoint Publishing & Workshop dan juga dikenal sebagai
penulis skenario film dan televisi. Karier sebagai penulis skenario diawali setelah
memenangkan Close Up Movie Competition pada tahun 2004 melalui film pendek Ladies
Room. Ia mengawali karier profesionalnya sebagai penulis skenario melalui film independen
Foto, Kotak dan Jendela pada tahun 2006, yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.

Pada tahun 2008, ia menulis skenario film Ayat-Ayat Cinta bersama suaminya, Salman
Aristo. Film tersebut sukses memecahkan rekor jumlah penonton sebanyak 3.5 juta penonton.
Pada Festival Film Indonesia 2009 ia mendapat nominasi Skenario Adaptasi Terbaik melalui
film Perempuan Berkalung Sorban. Selain sukses secara komersial, film itu juga mengundang
kontroversi di kalangan umat Islam seputar isu perempuan dan pesantren. [1]. Pada Festival
Film Indonesia 2010 mendapat nominasi untuk Skenario Terbaik bersama Salman Aristo
pada film Hari Untuk Amanda.

Pada tahun 2012, dia bersama Ifan Adriansyah Ismail membuat skenario film "Habibie &
Ainun" berdasarkan kisah hidup dan cinta mantan presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin
Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Besari. Film ini berhasil memecahkan rekor jumlah penonton
2.000.000 dalam waktu dua minggu penayangan. [2] Film ini mencapai jumlah 4.488.999
penonton.

Pada 7 Desember 2013, Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah Ismail meraih piala Penulis
Skenario Film Terbaik[3] di Festival Film Indonesia 2013 untuk film "Habibie & Ainun".

D. Latar Belakang Masalah


Buku ini berceritakan tentang bagaimana BJ Habibie dalam menjalankan kehidupanya
tersendiri. Rudy atau yang lebih dikenal Habibie ini merupakan bocah asal Pare Pare yang luar
biasa cerdas. Banyak orang yang tidak tahu kepintaran dia. Dia merupakan orang yang
memiliki jutaan akal dan kepintaran yang diatas rata rata.

Dari kecil rudy Habibie sangat dekat ayahnya. Habibie ini adalah orang yang sangat
difavoritkan oleh ayahnya karena dinilai ia memiliki kepintaran seperti orag tuanya. Bahkan
karena rasa kaingin tahuannya yang sangat tinggi membuat keluarga sampai kewlaahan untuk
menanggapi ocehan rudy.

Masa masanya kecilnya tidak indah seperti di kisah dongeng. Melainkan sangat miris untuk di
bca oleh orang orang awam seperti masyarakat inodmesia yang hanya tahu bahwa rudy adalah
orang yang kaya raya sejak kecil. Rudy kehilangan ayahnya saat berumur 8 tahun. Lalu setelah
itu dia umur yang begitu kecil ia harus merantau sendiri ke Bandung untuk sekolah
internasional yang dianut Pendidikan belanda. Ibunya melakkukan hal ini karena rudy sangat
lha cerdas. Bahkan dia kelasnya di sekolah sama seperti kaknya yang berbada 3-5 tahun.

Kehebatannya sangatlah hebat pada masa itu. Tidak sembarang orang mengetahuikehebatan
dia. Saat sma dia dikenal anak yang Bengal dan cerdas bukan main. Bahkan kehebatannya itu
pun yang mengantarkannya ke sekolah terua di jerman itu sendiri. Yaitu Aachen university.

Banyak cemoohan yang menganggap rudy itu aneh, bodo, idiot, dst. Namun cemoohan itu
hanyalah angina baginya. Ia justru merasa bahwa semakin orang mencemoohnya dia merasa
bahwa dia makin berguna di mata orang. Di jerman rudy merupakan anak yang pintar. Dan
dapat menyelasaikan masa s1nyadalam jangka waktu 3,5 tahun dan dengan gelar cumlaude.

Banyak konflik yang dialami rudi di jerman. Biasanya konflik itu adalah persoalan cinta.
Meskipun kerdil. Rudy Habibie dapat mengikat banyak hati para wanita dari dalam maupun
luar negeri. Karen yang didalam otaknya dan pengetahuannya itu dapat membuat semua hati
wania luluh di hadapannya. Seperti Ilona wanita berdarah jerman yang sangat di gandrungi
oleh rudy. Tetapi nasib berkata lain dengan hal tersebut. Pepatah orang dulu selalu mengatakan
bahwa ‘jika bukan jodohmu, kamu tak akan mendapatkannya’. Maka itulah yang terjadi oleh
rudy.

Dia hamper mendapatkan gelar s2nya dengan cepat dan akan menjadi doctor pada umur 25
tahun saja. Saat itu ia pulang ke Indonesia setelah beberapa tahun tidak pulang. Mami memiliki
rencana untuk rudy yaitu menikahkannya dengan wanita yang dulunya tidak sesuai ekspektasi
tetapi saat rudy smapi lagi keindonesia itu segala ekspektasi tentang dia berubah dia adalah
anak guru besra ITB. Keluarga besari, atau yang lebih dikenal Ainun.

Singkat cerita mereka menikah dengan indahnya karena mimpinya rudy tidak akan pernah
terwujud sendirian. Siapapun itu orangnya pasti butuh pendamping hidup. Dan sudah saatnya
Habibie menentukan partner setia yang akan menemaninya menerbangkan pesawatnya
tersebut. Dan orangnya adalah AINUN

Buku ini terdiri dari satu prolog, 3 babak dan satu epilog. Selain itu terdapat foto-foto yang
sangat "berbicara" di dalam buku ini. Foto-foto itu bukan hanya sebagai pelengkap tapi juga
mengungkapkan lebih banyak hal. Saya merasa pemilihan fotonya benar-benar tepat.

Prolog merupakan potongan kisah ketika Rudy diantar keluarga dan kerabat di bandara untuk
berangkat ke Jerman. Ada harapan dan keraguan yang saling melintas di benak Rudy saat harus
menaiki pesawat yang akan membawanya jauh dari rumah. Sebuah perjalanan yang akan
mengubah hidupnya selamanya.

Babak 1 adalah babak dengan rentang kisah masa kecil Rudy hingga ia kuliah di Bandung.
Bukan hanya berisi kisah masa kecil yang penuh kenakalan dan kelucuan tapi juga masa kelam
saat harus mengungsi karena perang dan masa duka karena Papi meninggal.
Dalam babak ini diungkap bagaimana cara Papi dan Mami mendidik putra-putrinya. Bahwa
prinsip dan visi merekalah yang mengakar kuat dalam diri Rudy.
Di babak 2 terdapat kisah-kisah Rudy setelah tiba di Jerman dan memulai kuliahnya.
Kehidupan yang penuh kerja keras bukan hanya dalam hal pendidikan tapi juga dalam hal
bertahan hidup. Rudy yang tak pintar bergaul dan tak sabaran harus beradaptasi dengan
lingkungan, hingga ia bisa menemukan sahabat sejati. Dalam babak ini juga terlihat jelas bahwa
Rudy memang tak pernah tertarik dengan politik sejak awal. Ia bahkan berani menentang
kehendak Presiden Soekarno dan tetap mempertahankan prinsip-prinsipnya.
Dan bukan hanya Rudy saja yang berjuang di negeri orang dengan kiriman uang yang tak pasti
datangnya. Di sisi lain ada perjuangan Mami dan saudari Rudy yang berjuang mengumpulkan
uang untuk dikirim ke Jerman.

Yang paling menarik tentunya adalah Babak 3 yang bercerita bagaimana Rudy diseret pulang
dan dipaksa bertemu Ainun. Rudy yang semula cuek dan enggan bertemu Ainun akhirnya luluh
juga. Ini babak yang lebih singkat dibanding dua babak sebelumnya. Dan dengan menikahnya
Rudy dengan Ainun maka berakhir pulalah masa muda sang visioner.
Namun masih ada bentangan masa yang harus diperjuangkan termasuk cita-cita yang oleh
sebagian besar orang dianggap mustahil. Tapi bukan Rudy namanya kalau tidak keras kepala
dan berhenti bekerja keras.

Membaca buku ini memberi banyak pengalaman berharga bagi saya. Bahwa setiap orangtua
tak pernah sengaja bersikap pilih kasih tapi orangtua yang baik tahu bagaimana membuat skala
prioritas, mana yang harus diutamakan. Dan keluarga adalah penyokong, tak boleh saling iri,
semua berdiri sama tinggi dengan kapasitas masing-masing.

Buku ini membuka mata saya bahwa orangtua lah saka guru utama. Apa yang kita tanamkan
akan selalu dibawa anak-anak sampai dewasa. Bahwa anak-anak adalah harapan. Bahwa mimpi
aah~ bukan, bahwa cita-cita mereka haram disebut mustahil.
Cita-cita selalu akan berhasil dengan pengorbanan, kerja keras, kekeraskepalaan, dukungan
keluarga, sahabat dan orang tercinta dan inspirasi yang mengakar kuat di dada. Yang tentunya
adalah... rasa cinta pada Indonesia.

TEBAR-TEBAR QUOTE

 Modal seorang ibu adalah suara yang didengar telinganya dan suara hatinya. (hlm. 13)

 "Kamu harus jadi mata air. Kalau kamu baik, semua yang di sekelilingmu juga akan
baik. Kalau kamu kotor, semua yang di sekitarmu akan mati. Mata air memberi
kebaikan tanpa pilih-pilih." - Alwi Habibie (hlm. 49)

 Jawaban yang datang dari pencarian akan lebih bermakna dibanding yang sekadar
"disuapkan". (hlm. 56)

 "Saya masa depan Indonesia. Karena saya muda dan anak muda adalah masa depan.
Cikal bakal masa depan dan kalau kamu bantu saya Insya Allah dunia itu tidak buta dan
tuli, kita tidak akan dilupakan." - B.J. Habibie (hlm. 180)
 "Saya tidak butuh inspirator atau promotor. Yang menjadi inspirator saya adalah
amanat penderitaan rakyat Indonesia!" - surat B.J. Habibie kepada Presiden Soekarno
(hlm. 183)

 "Mimpi? Mungkin karena kamu sebut itu mimpi makanya tidak terwujud, Rud. Mimpi
bisa berubah jadi mimpi buruk. Ini lebih besar dari mimpi. Lalu, kamu mau buat apa di
Jerman? Sudah banyak orang pintar di sana. Jangan sebut cita-cita itu mimpi. Cita-cita
besar itu harus menjadi bagian dari jiwa." - RA. Tuti Saptomarini atau Mami (hlm. 214)

 "Aku akan selalu bersama kamu dalam cita-cita itu." - Ainun (hlm. 242)
BAB III
KESIMPULAN
A. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku ini sangat menarik. Di kemas dengan naratif yang sangat interaktif jadinya tidak akan
terasa monoton dan membosankan. Lalu dalam kaidah kebahasannya banyak menggunakan
isitlha jerman dan belanda yang membuat kita banyak memperdalam ilmu tersebut. Lalu
buku ini terasa sangat seru. Dan yang terpenting adalah banyak pelajaran yang bias kita ambil
dari buku ini. Mulai dari semangat, kegigihan, dst

Kemudian kekurangan dari buku ini diantaranya, yaitu:


1. Ending dari buku ini kurang seru

B. Saran

Menurut saya buku ini sangat cocok bagi segala kalangan. Karena dalam semua buku pasti
ada pelajaran yang akan diambil. Menurut saya buku ini mengajarkan kita tentang kegigihan
semnagta belajar, never give up , dst. Siapapun yang membaca pasti tidak akan menyesal.

Anda mungkin juga menyukai