Anda di halaman 1dari 2

Nama anggota kelompok :

1. Eyila Hasna Primadi


2. Theresia Tambunan
Kelas : XI IPA 5

Resensi Buku Si Putih

Judul buku : Si Putih


Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Fiksi
Tebal buku : 376 halaman
Tahun terbit : 2021

Sinopsis
Tere Liye adalah seorang penulis novel terkenal asal Indonesia yang
telah menciptakan karya-karya yang menginspirasi banyak
pembaca.Dalam novel-novelnya,Tere Liye sering kali mengangkat
tema-tema seperti persahabatan,cinta,perjuangan,dan nilai-nilai
kehidupan. Dengan gaya penulisan yang emosional dan
menggugah,Tere Liye berhasil menciptakan cerita-cerita yang memikat hati
pembaca.Dalam novel-novelnya, Tere Liye juga sering kali menghadirkan setting yang
mendalam dan atmosfer yang kuat. Ia membangun latar belakang cerita dengan detail yang
mendetail, sehingga pembaca dapat merasakan suasana dan mengalami perjalanan
bersama tokoh-tokoh dalam cerita.

Pada tahun 2021 Tere Liye merilis buku barunya yang berjudul Si Putih.Buku ini adalah
buku ke-10 dan merupakan spin off dari serial Bumi yang menceritakan kisah si Putih,
kucing kesayangan Raib.Masa lalu si Putih tidak kalah menarik, sebelum akhirnya kucing
itu diletakkan di depan pintu sebagai hadiah ulang tahun Raib

Berlatar di kota E-um yang tengah dilanda pandemi virus. Petualangan si Putih ini dimulai
ketika N-ou (anak laki-laki berumur 12 tahun yang baru saja terpisah dengan orang tuanya
saat proses evakuasi penduduk karena ia terinfeksi) bertemu dengan si Putih di salah satu
gedung kosong. Diawali dengan saling menolong, N-ou dan si Putih akhirnya bersahabat 5
tahun setelah itu, N-ou akhirnya menyerah dalam mencari cara menembus dinding
pembatas untuk pergi ke klan Polaris baru. Ia memutuskan untuk bertualang dengan si
Putih mengelilingi klan Polaris.

Selama 5 tahun itu, N-ou kira semua orang antara sudah meninggal karena virus atau sudah
pergi ke bagian klan Polaris lain. Tapi ternyata petualangannya dengan si Putih justru
mengubah kesimpulan itu dan mempertemukannya dengan pak Tua yang ikut bergabung
dalam petualangan mereka. Perjalanan semakin rumit saat mereka memasuki kota
Mag-hrib dan E-sok. Di sini mulai bermunculan orang-orang jahat dari kalangan
pengendali hewan. Mulailah terjadi pertempuran-pertempuran yang bahkan hampir
membunuh si Putih dan ternyata akhir ceritanya lebih menyedihkan dan menggemaskan.

Keunggulan buku ini menurut saya adalah buku ini benar-benar menyegarkan karena
berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Buku ini menceritakan tentang klan Polaris yang
setahu saya tidak pernah disinggung di buku sebelumnya. Di buku ini, kita dipertemukan
dengan banyak tokoh baru. Uniknya, tidak hanya tokoh manusia, juga ada hewan dan
tumbuhan. Klan Polaris itu sangatlah ajaib. Tema dan konsep ceritanya saya suka karena
kreatif dan sangat unik. Tema yang diangkat adalah alam.Tidak hanya itu, saya juga suka
konsep tentang pengendali hewan. Lalu, saya pikir Tere Liye seperti mengambil konsep
"game" untuk buku ini, karena setiap pengendali hewan itu punya level bonding
masing-masing dengan hewannya yang akan meningkat terus seperti naik level game.

Tapi sayangnya, saya rasa buku ini cukup flat. Karena dalam cerita tersebut mereka hanya
terbang, turun untuk makan, melewati hutan, bertarung, naik level, bertarung, naik level
terus seperti itu. Jadi cukup membosankan.

Sedikit keberatan tersebut tak lantas mengurangi pesona cerita novel ini. Karya Tere Liye
ini tetap menjadi rekomendasi, karena ceritanya yang menarik dan kreatif, dan jangan lupa
untuk membaca buku kelanjutan dari buku ini yaitu Bibi Gill

Anda mungkin juga menyukai