Anda di halaman 1dari 25

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas berkat, rahmat dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan

laporan hasil membaca karya sastra ini. Kemudian penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ading

Rochendy selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

telah membingbing penulis guna menyelesaikan laporan ini,

serta tak lupa juga kepada berbagai pihak yang telah membantu

dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurang dalam

laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun

dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar dapat memperbaiki

kekurangan dari laporan ini.

Bantarujeg, 11 Mei 2017

Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................ i

Daftar Isi.................................................................. ii

Laporan Hasil Membaca 1....................................... 1

Laporan Hasil Membaca 2....................................... 7

Laporan Hasil Membaca 3....................................... 13

2
3
Laporan Hasil Membaca 1

A. Identitas Novel

Judul : Ayat-ayat Cinta

Pengarang : Habiburahman El-Shirazy

Penerbit : Republika-Busmata

Kota : Jakarta

Tebal buku : 403 halaman

Warna sampul : Kuning

B. Sinopsis

Fahri adalah seorang pemuda asal Indonesia yang aktif

beroganisasi Islam dan mempunyai Iman yang kuat. Karena

kerajinannya ia dicintai oleh empat wanita asal Mesir yang cantik

dan pintar. Namun Fahri sibuk dan tidak terlalu mementingkan

jodoh.

1
C. Apresiasi Unsur Intrinsik

Adapun unsur intrinsik dari novel yang berjudul Ayat-

ayat Cinta tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tema

Tema novel yang berjudul Ayat-ayat Cinta adalah cinta

Fahri yang berliku.

2. Alur

Berikut alur yang digunakan novel yang berjudul Ayat-ayat

Cinta yaitu alur maju berdasarkan tahapan-tahapan sebagai

berikut.

a) Tahapan permulaan terdapat pada halaman 1-50 tepatnya pada

penggalan Fahri memulai pendidikannya di Universitas Al-Azhar

dan tinggal bersama rekan mahasiswa dari Indonesia.

b) Tahapan pertikaian terdapat pada halaman 51-150 tepatnya

pada penggalan Tidak ayah tidak, aku tidak melakukannya.

c) Tahapan perumitan terdapat pada halaman 151-200 tepatnya

pada penggalan Ia ditangkap oleh polisi karena dituduh

memperkosa Noura.

2
d) Tahapan puncak terdapat pada halaman 201-250 tepatnya pada

penggalan Aku hamil tapi suamiku di penjara.

e) Tahapan peleraian terdapat pada halaman 251-350 tepatnya

pada penggalan Akhirnya aku bebas dan bisa bertemu dengan

istriku.

f) Tahapan akhir terdapat pada halaman 351-403 tepatnya pada

penggalan Maria memutuskan untuk menjadi mualaf lalu

meminta Fahri dan Aisha untuk mengajarinya syahadat.

3. Latar

Adapun latar yang terdapat pada novel Ayat-ayat Cinta

adalah sebagai berikut.

a) Latar alam : Lingkungan Universitas Al-Azhar, Lingkungan

penjara.

b) Latar waktu: pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari.

c) Latar sosial : Kehidupan mahasiswa di Universitas Al-Azhar.

d) Latar ruang : di kamar, di masjid, dan di rumah sakit.

3
4. Penokohan

Adapun karakter dari karakterisasi dari novel yang berjudul

Ayat-ayat Cinta adalah sebagai berikut.

a) Tokoh utama

Tokoh utama dari novel yang berjudul Ayat-ayat Cinta adalah

sebagai berikut.

1) Fahri : dewasa, peduli, patuh,

2) Aisha : sabar, tabah, dan penurut.

b) Tokoh sampingan

Tokoh sampingan dari novel yang berjudul Ayat-ayat Cinta

adalah sebagai berikut.

1) Maria : unik, tidak sombong, dan tabah,

2) Noura : penakut, licik,

3) Tuan Bouturs : tidak banyak bicara (kalem),

4) Made Nahed : kapeduli, baik hati,

5) Rudi : lucu, menyenangkan, dan penurut,

6) Syaiful : bijaksana,

7) Hamdi : pintar,

8) Syeikh Utsman : ramah, perhatian,

4
9) Yusuf : penyedih, sederhana,

10) Mugdi : taat, mudah dipercaya, dan

11) Syeikh Ahmad : selalu menasehati dan besahabat.

5. Gaya bahasa

Adapun gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel Ayat-

ayat Cinta menggunakan gaya bahasa yang baku tepatnya

pada penggalan cerita Maukah kamu menjadi pacarku.

6. Sudut pandang

Adapun sudut pandang yang digunakan penulis dalam novel

Ayat-ayat Cinta yaitu sudut pandang orang pertama karena

menggunakan kata ganti Aku untuk menyebutkan tokoh

utamanya. Dapat dilihat dalam penggalan Aku hanya mencintai

Aisya.

5
7. Amanat

Adapun amanat yang terkandung dalam novel Ayat-ayat

Cinta adalah sebagai berikut.

1) Hendaknya saling menolong dalam hal kebaikan.

2) Besabar ketika menghadapi sesuatu, karena masalah

seberat apapun pasti ada jalan keluarnya.

3) Cinta tidak dapat dipaksakan, sebab cinta yang dipaksakan

tidak akan bertahan lama.

D. Apresiasi Unsur Ekstrinsik

Adapun unsur ekstrinsik dari novel yang berjudul Ayat-

ayat Cinta adalah sebagai berikut.

1. Nilai Religi

Nilai religI yang terkandung dalam novel Ayat-ayat Cinta

mampu untuk meluk agama Islam dan mengajari untuk

mengucap syahadat.

2. Nilai Sosial

Nilai sosial dari novel tersebut yaitu selalu ikhlas dalam

membantu orang lain tanpa pamrih.

6
3. Nilai Budaya

Nilai budaya dari novel tersebut yaitu menggunakan budaya

Mesir seperti adat Mesir yang ramah.

Laporan Hasil Membaca 2

A. Identitas Novel

Judul : Aku Lelaki Asing dari Kota Kairo

Pengarang : Aguk Irawan MN.

Penerbit : Grafindo Khazanah Ilmu

7
Tebal buku : 158 halaman

B. Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang seorang wanita bernama

Ayu-Ningrum Wulandari yang menikahi seorang laki-laki yang

bernama Ahmad Syamsudin. Tiga tahun berlalu, mereka

menikmati percintaa sebagai suami istri tak lama suaminya

meninggalkan dia karena akan meneruskan kuliah di Kairo. Tiga

tahun berlalu Ningrum mendapat kabar bahwa suaminya

meninggal dunia karena kecelakaan.

C. Apresiasi Unsur Intrinsik

Adapun unsur intrinsik dari novel yang berjudul Aku

Lelaki Asing dari Kota Kairo tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tema

Tema novel yang berjudul Aku Lelaki Asing dari Kota

Kairo tersebut yaitu lelaki yang tidak setia.

2. Alur

8
Berikut alur yang digunakan novel yang berjudul Aku

Lelaki Asing dari Kota Kairo yaitu alur campuran

berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut.

a) Tahapan pertiakaian terdapat pada halaman 1-30 tepatnya pada

penggalan Aku khawatir, sayang? Kalau lelaki sama tidak bisa

menjaga kesetiaannya.

b) Tahapan perumitan terdapat pada halaman 31-60 tepatnya pada

penggalan Papamu itu punya tiga wanita simpanan di kota lain.

c) Tahapan puncak terdapat pada halaman 61-120 tepatnya pada

penggalan Kenapa papa tidak pernah menceritakan ini semua

semenjak semula, dan mengapa papa menyembunyikannya

sekian lama dariku.

d) Tahapan peleraian terdapat pada halaman 121-135 tepatnya

pada penggalan Mbak perlu istirahat cukup, bukankah mbak

juga belum lama datang dari perjalanan jauh.

e) Tahapan permulaan terdapat pada halaman 136-147 tepatnya

pada penggalan Nama saya Ningrum, lengkapnya Ayu Ningrum

Wulandari, suami saya mas Ahmad Syamsudin yang meninggal

pada kecelakaan laut di Alexandria tempo hari.

f) Tahapan akhir terdapat pada halaman 148-158 tepatnya pada

penggalan Ternyata di Negeri Firaun ini aku menemukan

saudara seayahku, yaitu Laila Farida.

9
3. Latar

Adapun latar yang terdapat pada novel tersebut adalah sebagai

berikut.

a) Latar alam : Pantai El-Arish, dekat perbatasan Israel.

b) Latar waktu: pagi, siang, malam.

c) Latar sosial : di lingkungan rumah, di lingkungan Universitas.

d) Latar ruang : di kamar, di rumah, kamar jenajah, wisma

nusantara.

4. Penokohan

Adapun karakter dari karakterisasi dari novel yang berjudul

Aku Lelaki Asing dari Kota Kairo adalah sebagai berikut.

a) Tokoh utama

Tokoh utama dari novel yang berjudul Aku Lelaki Asing dari

Kota Kairo adalah sebagai berikut.

1) Ningrum : seorang yang taat pada suami,

2) Syamsudi : seorang yang menkhianati isterinya.

b) Tokoh sampingan

10
Tokoh sampingan dari novel yang berjudul Aku Lelaki Asing

dari Kota Kairo adalah sebagai berikut.

1) Mama : perhatian, sayang pada anak,

2) Papa : tukang poligami, pengkhianat,

3) Laila : mahasiswa pintar, penyayang,

4) Nia : sopan, dan

5) Tati : perhatian.

5. Gaya bahasa

Adapun gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel Aku

Lelaki Asing dari Kota Kairo adalah gaya bahasa yang sulit

dipahami, karena banyak menggunakan susunan kata yang

padu. Misalnya yang terdapat dalam penggalan Jangan dulu

pergi ke Kairo, mas!.

6. Sudut pandang

Adapun sudut pandang yang digunakan penulis dalam novel

Aku Lelaki Asing dari Kota Kairo yaitu sudut pandang

orang pertama karena menggunakan kata ganti Aku untuk

menyebutkan tokoh utamanya. Dapat dilihat dalam penggalan

Rasanya baru saja kemarin aku merasakan mual pada perutku.

11
7. Amanat

Adapun amanat yang terkandung dalam novel Aku Lelaki

Asing dari Kota Kairo adalah sebagai berikut.

1) Jangan pernah menyakiti hati perempuan karena sama saja

kamu menyakiti hati ibumu sendiri.

2) Jangan dulu berburuk sangka sebelum kita mempunyai bukti

yang kuat.

D.Apresiasi Unsur Ekstrinsik

Adapun unsur ekstrinsik dari novel tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Nilai Religi

Nilai religi dari novel tersebut yaitu meskipun kita jauh dari

suami, kita tidak boleh melakukan perselingkuhan, karena

menurut agama jika istri sudah berani berselingkuh maka neraka

baginya.

12
2. Nilai Moral

Nilai moral dari novel tersebut yaitu tidak bole

merahasiakan suatu hal dari keluarga sebab itu akan

menimbulkan kerugian yang besar bahkan sampai perceraian.

3. Nilai Budaya

Nilai budaya dari novel tersebut terdapat pada penggalan

Mengapa engkau menikahi istri lain, sedang aku dan anak-

anakmu menunggu kedatanganmu. Maka nilainya dalm

agamapun tidak ada larangan untuk seorang laki-laki

berpoligami berlaku adil pada istri-istrinya.

Laporan Hasil Membaca 3

A. Identitas Novel

Judul : Layar Terkembang

Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana

Penerbit : PT Balai Pustaka (persero)

13
TebaL Halaman : 199 Halaman

Warna Sampul : Coklat

Kota Terbit : Jakarta

Cetakan Pertama : 1937

Cetakan ke 41 : 2010

B. Sinopsis Novel

Pada hari minggu Maria dan Tuti berkunjung ke akuarium pasar

ikan. Ketika mereka pulang terlihatlah seorang lelaki yang amat

tampan, mereka berkenalan ternyata nama laki-laki itu ialah

Yusup. Setelah pertemuan itu Yusup jatuh cinta kepada Maria.

Waktupun berlalu dan akhirnya Yusup memberanikan

mengungkapkan isi hatinya pada Maria, tanpa pikir panjang

Maria segera menjawab pernyataan Yusup tadi dengan jawaban

iya. Tapi setelah mereka berpacara, Tuti amat benci pada Maria

karena dia menganggap bahwa Yusup adalah laki-laki yang tidak

baik dan takut membuat Maria menjadi sedih. Tuti mempunyai

pikiran seperti itu karena dia pernah merasakan gagalnya

percintaan dan menyebabkan pertunangannya menjadi terputus.

Maria tetap bersikeras mempertahankan cintanya pada Yusup

karena menurutnya Yusup adalah orang terbaik untuk hidupnya.

14
C. Unsur Intrinsik

Adapun unsur intrinsik yang terkandung dalam novel yang

berjudul Layar Terkembang adalah sebagai berikut.

1. Tema

Adapun tema yang terkandung dalam novel yang berjudul

Layar Terkembang adalah emansipasi wanita.

2. Alur

Adapun alur yang terkandung dalam novel yang berjudul

Layar Terkembang adalah alur maju dengan tahapan-

tahapan sebagai berikut.

1) Tahapan permulaan

Adapun tahapan permulaan yang terdapat pada novel yang

berjudul Layar Terkembang yaitu pada paragraf "Ketika

mereka keluar dari akuarium mereka melihat seorang laki-laki

lalu laki-laki itu pun menghampiri kedua gadis itu." Terdapat pada

halaman 1-15.

2) Tahapan pertikaian

15
Adapun tahapan pertikaian yang terdapat pada novel yang

berjudul Layar Terkembang yaitu pada paragraf " Tetapi,

kata Yusup tiba-tiba menyela perkataan Tuti yang di ucapkan

dengan amarah dan benci, "Oleh hormatnya orang kampung

kepada mereka yang dianggapnya ahli agama itu, mereka

terpengaruh dan menjadi permainan. Terdapat pada halaman

16-38.

3) Tahapan perumitan

Tahapan perumitan yang terdapat pada novel yang berjudul

"Layar Terkembang" yaitu pada paragraf "Oleh cinta yang

berlebih-lebihan, yang tidak tahu wastanya lagi seperti engkau

inilah maka perempuan menjadi permainan laki-laki. Terdapat

pada halaman 39-87.

4) Tahapan puncak

Adapun tahapan puncak yang terdapat pada novel yang

berjudul Layar Terkembang yaitu pada paragraf "Kalau

engkau tidak mengerti, baiklah engkau diam saja, Maria.

Terdapat pada halaman 88-138.

16
5) Tahapan peleraian

Adapun tahapan peleraian yang terdapat pada novel yang

berjudul Layar Terkembang yaitu pada paragraf "Sudahlah

tak sebaiknya engakau bertengkar dengan kakamu" Terdapat

pada halaman 139-160.

6) Tahapan akhir

Adapun tahapan akhir yang terdapat pada novel yang

berjudul Layar Terkembang yaitu pada paragraf

"Perhubungan sutra yang dianyam dalam keindahan alam pada

pertukaran siang dan malam oleh seorang yang dicintai, yang

waktu itu berdiri di hadapan gerbang akhirat. Terdapat pada

halaman 161-199.

3. Karakter dan Karakteristik

Adapun karakter dan karakteristik dalam novel yang berjudul

Layar Terkembang adalah sebagai berikut.

17
. Tokoh Utama

Adapun tokoh utama dalam novel yang berjudul Layar

Terkembang adalah sebagai berikut.

Tuti : seorang yang tidak mudah kagum dan penyayang,

Maria : seorang yang mudah kagum, mudah memuji,

penyayang, dan

Yusup : perhatian.

. Tokoh Sampingan

Adapun tokoh sampingan yang terdapat dalam novel yang

berjudul Layar Terkembang adalah sebagai berikut.

R. Wiriatmaja : penyayang,

Juhro : penyayang,

Parta : sopan,

Saleh : lulusan sarjana yang sangat peduli dengan alam,

Partadiharja : teguh pendirian, peduli dengan sesama, baik

hati,

Iskandar : ramah,

Ningsih : penyayang,

Sukamti : egois,

Sukarto : perhatian,

18
Hambali : penghianat,

Perawat : ramah.

4. Latar atau Panorama (seting)

Adapun latar yang terdapat pada novel yang berjudul Layar

Terkembang yaitu sebagai berikut.

Latar waktu: pagi, siang, malam, dan hari minggu.

Latar tempat : di rumah Wiriatmaja, di akuarium pasar ikan,

di

kongres putri sedar, di Bandung, di Dago, di

Jatinegara, di Jakarta, di Stasiun Kreta Api, di

parkiran, di Martapura, di Sekolah, Rumah Sakit

Pacet di Cianjur dan Sindanglaya.

Latar alam : air terjun

Latar sosial : di lingkungan sekolah dan di lingkungan rumah.

5. Titik kisah

Adapun titik kisah yang terkandung dalam novel yang

berjudul Layar Terkembang adalah menggunakan pola orang

19
ke tiga karena pengarang tidak terlibat secara langsung dalam

cerita tersebut.

6. Gaya (style)

Adapun gaya yang terkandung dalam novel yang berjudul

Layar Terkembang adalah susah di pahami karena

menggunakan susunan kata yang kurang padu dan terdapat

bahasa belanda. Terdapat pada penggalan "Agak ganjil tampak

kepadanya lalu diangkatnya buku itu hendak melihat namanya,

Zonder Liefde Geen Geluk."

20
7. Amanat

Adapun amanat yang terkandung dalam novel yang berjudul

Layar Terkembang adalah sebagai berikut.

1) Jangan bertengkar sesama saudara karena menurut agama itu

adalah dosa.

2) Jangan terlalu berharap pada cinta seseorang sebelum kita

mengenal lebih lama.

D. Unsur Ekstrinsik

Adapun unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel yang

berjudul Layar Terkembang adalah sebagai berikut.

1) Nilai Agama

Adapun nilai agama yang terdapat pada novel yang berjudul

Layar Terkembang adalah meskipun orang tua kita sudah

meninggal kita sebagai anak wajib mendoakan karena di dalam

Al-Quran juga sudah dijelaskan bahwa do'a anak soleh itu dapat

menyelamatkan dari api neraka.

21
2) Nilai Moral

Adapun nilai moral yang terdapat pada novel yang berjudul

Layar Terkembang yaitu pada penggalan "Engkau jahat

benar, Rukamah, menipu saya serupa itu." Maka nilainya sesama

keluarga tidak boleh menipu karena itu bisa saja membuat ikatan

keluarga terputus.

3) Nilai Budaya

Adapun nilai budaya yang terkandung dalam novel yang

berjudul Layar Terkembang adalah tidak akan terlupakan

proses pertemuan sewaktu pertama kali bertemu dengan orang

yang kita suka.

22

Anda mungkin juga menyukai