Anda di halaman 1dari 13

RESENSI NOVEL “ Marmut Merah Jambu “

A. Identitas Novel

Judul : Marmut Merah Jambu

Penulis : Raditya Dika

Penerbit : Bukuné

Kota Terbit : Jakarta


Tahun Terbit : 2010

Cetakan ke- :V

Deskripsi Fisik : vi + 222 hlm; 13 x 20cm.

ISBN : 602-8066-64-8

Tebal Buku : 222 halaman 13×20 cm

B. Sinopsis

Cerita ini berawal saat Dika bercerita tentang pertemuannya dengan seorang
cewek yang pernah ditaksirnya pada masa SMA, namanya Ina. Setelah
sebelumnya sukses mengajak jalan cewek ini (diceritakan di bab Pertemuan
Pertama dengan Ina Mangunkusumo), kebiasaan itu terus berlanjut tanpa ada
kesan – kesan berarti bagi Ina. Mereka pun berpisah karena Dika harus kuliah di
Adelaide. Sampai kemudian mereka bertemu kembali. Pada pertemuan mereka
kemudian, Ina sudah bekerja di sebuah Event Organizer dan Dika telah menjadi
penulis. Mereka melakukan pertemuan seperti dahulu.

Di kesempatan itu, Ina curhat dengan Dika tentang Anto, cowok yang selalu
diceritakan Ina ke Dika pada masa SMA dulu dan Ina ternyata masih menyimpan
perasaan kepada Anto. Sampai akhirnya Anto bilang ke Ina kalau dia sudah punya
pacar, saat itu Ina mulai sadar akan keberadaanya.

Sebenernya di pertemuan ini Dika ingin memberi tau Ina kalau dia lagi membuat
buku baru, yaitu Marmut Merah Jambu yang akan ada bab tentang perasaan
cintanya tak terbalas pada Ina yang nggak pernah tau. Saat itu, Dika dibilang
berada dalam keadaan bingung untuk mengambil keputusan bagaimana caranya
untuk memberi tau Ina.

Akhirnya Dika mangatakannya juga pada Ina. Tapi sebelum selesai bercerita…
‘…Di salah satu bab buku ini ada cerita tentang cewek yang gak pernah bisa gue
dapetin.’
Ina menaikkan alisnya, mulutnya kebuka setengah, lalu dia ketawa sekenceng –
kencengnya, ‘HAHAHAHAH! Cinta tak terbalas? Serius? Lo ngapain peke nulis
gituan segala sih?’

Muka Ina berubah jadi merah. Seolah – olah dia baru diceburkan ke dalam kuali.
Sedangkan muka gue juga berubah jadi merah. Solah – olah gue ikutan nyebur
dalam kuali, belepotan minta tolong.

“Bukan sama gue kan? Hahahahahah!” Ina ngomong ngasal.


“Eeeeeeerrr yah bukan, masa sama elo, bukan, iya lah bukan, hahahahah bukan
hahahahah, gak segitunya, ge’er lo!” gue mulai meracau. Kampret……
Ina menghela napasnya. Dia berkata, ‘Lo tau gak sih. Menurut gue pemikiran
yang bilang, “kita hanya bisa sempurna jika ketemu dengan soulmate kita” itu
pemikiran yang jahat banget.’

‘Maksudnya?’
‘Gini lho,’ kata Ina. Sekarang dia melihat ke mata gue tajam. ‘Kenapa kita baru
bisa dibilang komplit dengan kehadiran orang lain itu? Kenapa gak dengan
kehadiran sebuah barang, atau…atau hobi, baru kita dibilang komplit? Kenapa
harus dihubungkan dengan orang lain? Kenapa kesempurnaan hidup kita, sebagai
manusia, harus ditandai bahwa kita udah bisa ketemu dengan soulmate kita?’
Bener juga sih… Bagaimana dengan para jomblo abadi, yang mungkin mati
sendirian? Bagaimana dengan orang yang memilih untuk tidak pernah mencintai
orang lain? Atau, ini yang paling parah: bagaimana dengan orang yang cintanya
selalu bertepuk sebelah tangan?

Unrequited love (cinta tak terbalas), adalah hal yang paling bisa bikin kita ngis
tanah. Untuk tau kalau cinta kita tak terbalas, rasanya seperti bahwa kita tidak
pantas untuk mendapatkan orang tersebut. Rasanya, seperti diingatkan bahwa kita,
memang tidak sempurna, atau setidaknya tidak cukup sempurna untuk orang
tersebut.
Cerita berakhir dengan memberikan kita sesuatu momen perenungan yang intinya
tentang keberadaan seseorang yang takkan bisa kita lupakan sepenuhnya. Orang
yang, (mengutip Charlie Brown yang sangat suka selai kacang dari komik
Peanuts) menghilangkan rasa selai kacang Dari lidah kita. Buat Dika, Ina adalah
orang yang menghilangkan rasa selai kacang di lidahnya.
Yang awalnya Dika ingin membocorkan rahasia isi bukunya, pada pertemuan itu
pula Dika mengurungkan niatnya sampai akhirnya buku ini terbit. Itulah hal ter-
manis yang Dika lakukan.

C. Unsur Instrinsik

Tema : Sosial-Pengalaman pribadi

Alur : Maju
Penokohan :
 Dika : Dungu, jenaka, terlihat culun, pandai memecahkan
kasus.
 Ina : Populer, baik, gengsian
 Mama : Panikan, sayang anak-anaknya
 Edgar : Tidak mau rugi
 Grup detektif : Konyol, hebat
 Ara : Baik, sahabat sejati

Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama


Latar :
Tempat : Dalam cerpen ini juga menggunakan latar tempat, lebih tepatnya
daerah Jakarta Selatan sering dituliskan di novel ini seperti Kemang, Pondok
Indah Mall, McD, dan lain sebagainya, dikarenakan tempat tinggal Radith yang
berada di Jakarta Selatan tepatnya di Cikatomas, Kebayoran. Walaupun tempat
tinggal Radit memang tidak disebutkan dalam cerpen ini.

Waktu : Berhari-hari

Suasana : Lebih menggambarkan suasana hati Dika yang kadang senang kadang
juga miris.

D.Unsur Ekstrinsik

Nilai-nilai :Nilai sosial tentang percintaan remaja


Bahasa :Bahasa sehari-hari (bahasa remaja)
Gaya Cerita : Diceritakan secara jenaka

E. Ulasan

a. Kepengarangan :

Raditya Dika adalah seorang penulis yang telah terkenal dengan buku – bukunya
yang bertema komedi. Mahasiswa lulusan Adelaide University ini meluncurkan
buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu.Proses pembuatan buku
yang berjudul Marmut Merah Jambu menghabiskan waktu hampir dua tahun.
Buku Marmut Merah Jambu menceritakan kisah percintaan dan pengalaman di
kehidupan Raditya Dika.

b. Kelebihan :
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan itu mudah dipahami
 Alurnya mudah dimengerti.
 Buku Marmut Merah Jambu memberikan kesenangan bagi pembacanya,
karena buku ini adalah buku komedi
 Jika terdapat kata-kata sulit,penulis menjelskan di bagian catatan kaki
buku.
 Isi buku sangat sesuai dengan kehidupan remaja pasa saat ini,sehingga
membuat remaja(pembaca) tidak bosan dan mendapatkan banyak pelajaran
dari buku tersebut.

c. Kekurangan :
 Adanya kalimat yang sumbang dalam beberapa bab.
 Adanya paragraf yang tidak selesai, sehingga baru bisa di pahami setelah
membaca beberapa kali.
 Tidak ada koherensi antar bab
 Banyak sekali permasalahan yang muncul

d. Perbandingan :

Setelah sukses dengan buku-buku sebelumnya yaitu Kambing Jantan, Cinta


Brontosaurus, Radikus Makankaskus dan Babi Ngesot. Yang paling terkenal
adalah buku pertamanya yang berjudul Kambing Jantan yang telah dikomikkan
dan difilmkan, pada tanggal 1 Juni 2010 Dika meluncurkan buku kelima-nya yang
berjudul Marmut Merah Jambu. Marmut Merah Jambu adalah kumpulan tulisan
komedi Raditya Dika yang dikemas dalam bentuk novel. Sebagian besar dari tiga
belas tulisan ngawur di dalamnya adalah pengalaman dan observasi Dika dalam
menjalani hal paling absurd (konyol) di dunia : Jatuh Cinta. Secara garis besar,
buku ini adalah tentang pengalaman soal percintaan dan bagaimana memahami
apa itu cinta melalui introspeksi ke dalam pengalaman-pengalaman Raditya Dika
sendiri yang tertuang dalam cerita ini. Dilihat dari segi isi buku ini memuat tiga
belas bab yang mengulasnya.

e. Hal hal yang menarik :

Buku ini menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh para
pembacanya. Selain itu buku ini juga ringan untuk dibaca, karena memang buku
ini disisipi dengan hal-hal yang membuat pembacanya tertawa. Cerita yang ditulis
berdasarkan cerita pengalaman hidup si penulis sendiri, jadi real dan lucu. Cover
buku ini pun juga cukup menarik dengan warna yang cerah dibumbui warna pink
karena memang judul buku ini adalah Marmut Merah Jambu.

f. Ringkasan :

Film yang diangkat dari novel yang berjudul sama bercerita tentang Dika (Raditya
Dika) yang datang ke rumah Ina (Anjani Dina) seorang gadis yang merupakan
cinta pertamanya sewaktu SMA. Disaat itu Dika juga membawa seribu origami
burung bangau di tangan kanannya, dan undangan pernikahan Ina di tangan
kirinya. Namun ironisnya, hari esok adalah hari penikahan Ina. Kedatangan Dika
tidak diterima dengan baik oleh Bapak Ina (Tio Pakusadewo) yang curiga
kedatangan Dika hanya untuk kasus cinta lama yang belum selesai dan berpikir
bahwa Dika ingin menggagalkan pernikahan Ina.

Dika pun menceritakan tujuan kedatangannya yang sebenarnya.


Kemudian kita flash back dulu melihat bagaimana masa lalu Dika (Christoffer
Nelwan), dia berteman akrab dengan Bertus (Julian Liberty). Pada masa ini, Dika
SMA jatuh cinta diam-diam kepada Ina. Baik Dika dan Bertus sama-sama sadar,
untuk mendapatkan cewek di sekolah, mereka harus populer. Untuk itu Dika dan
Bertus membuat grup detektif bersama Cindy (Sonya Pandarmawan). Mereka
menyelesaikan kasus-kasus absurd yang terjadi di sekolahnya.

Semakin banyak kasus yang terselesaikan, semakin dekat Dika dengan tujuan
akhirnya yaitu jadian dengan Ina. Di masa sekarang, seiring dengan Dika
bercerita, seiring itu pula dia sadar ada sesuatu hal yang belum selesai dari masa
lalunya. Selain itu pula dia bertanya 'benarkah cinta pertama tidak akan kemana-
mana?'

g. Kesimpulan :

Buku ini sangat cocok untuk anak remaja yang haus akan bacaan yang
mengandung unsur komedi, karena sebagian besar buku ini merupakan lelucon.
Selain itu buku ini juga menceritakan kisah cinta sang penulis dan itu bisa
membuat pembaca menjadi tertarik dengan buku ini. Bahasa yang digunakan
mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari, harganya juga tidak
terlalu tinggi serta alur yang digunakan juga mudah dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA

Raditya Dika. 2010. Marmut Merah Jambu. Jakarta: Bukune


RESENSI NOVEL CINTA BRONTOSAURUS
Cover Novel Cinta Brontosaurus

IDENTITAS BUKU

Judul : Cinta Brontosaurus


Pengarang : Raditya Dika
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : 2006
Jumlah Halaman : 152
ISBN : 979-780-056-8

TUJUAN BUKU

Novel Cinta Brontosaurus merupakan sebuah kumpulan cerita pendek


jenaka dari diary seorang yang bernama Raditya Dika. Dalam novel ini banyak
kejadian lucu yang dapat membuat pembaca tertawa dan ingin melanjutkan ke
cerita selanjutnya. Dapat dikatakan, novel ini diambil dari kisah nyata seorang
penulis yang terkenal lewat novel sebelumnya yakni Kambing Jantan.

Awal mula novel ini bercerita saat Raditya Dika masih berada di Sekolah
Dasar. Sebagaimana anak kecil yang penuh dengan keingintahuan, Dika
menanyakan kepada orang tuanya mengenai arti dari kata ‘Cinta Monyet’ yang ia
dengar sendiri dari ibunya. Pembahasan mengenai cinta monyet ini terjadi saat
Dika bercerita mengenai seorang anak gadis yang bernama Lia. Ya, Lia adalah
teman sekelas atau bisa dikatakan cinta pertamanya Dika. Segala cara ia lakukan
untuk dapat menarik perhatian sang gadis. Mulai dari penataan rambut, baju,
memakai parfum nyokap bahkan sampai dengan tempat pensil bergambar snoopy.
Untuk masalah rambut, Dika terlihat pasrah dan menyerah karena rambutnya
dipangkas oleh ayahnya sendiri dan menghadiahkan pitak dikepalanya.

Sampai suatu hari, datanglah keberanian dari seorang Dika untuk menulis
surat kepada pujaan hatinya. Dengan spidol yang warna-warni mulailah dia
menulis kalimat yang dia sendiri tidak tahu cara penulisannya. Dika mencoba
mengirim surat dengan menggunakan bahasa Inggris, untuk lebih membuat pujaan
hatinya berkesan. Permasalahannya ialah dia tidak tahu cara menulisnya hanya
tahu cara pengucapannya. Akhirnya terciptalah tulisan dengan kalimat ‘ Dear Lia,
I thing of you every knight’.

Surat pun terkirim dan keesokan harinya, Lia membalas surat tersebut.
Dengan penuh rasa penarasan dan tangan gemetar, surat pun telah dirobek. Isi dari
surat balasan tersebut adalah perbaikan kalimat bahasa Inggris Dika yang salah
menjadi ‘ I think of you evey night’. Dan tidak lupa, ada catatan dibalik surat
tersebut yang berisi Lia telah memiliki pacar dan ingin mengajaknya bertemu
dengan pacarnya.

Dari pengalaman inilah Dika belajar mengenai arti dari cinta monyet atau
cinta kanak-kanak yang berbeda dari cinta orang dewasa. Cinta orang dewasa
lebih banyak pertimbangan sementara cinta monyet tidak mementingkan
pertimbangan dan membiarkannya mengalir begitu saja, hanya cukup mengatakan
aku suka sama kamu. Bisa dikatakan cinta orang dewasa lebih primitif dari cinta
monyet, oleh karenanya lah disebut cinta brontosaurus.

KELEMAHAN & KELEBIHAN BUKU


Kelebihan dari Novel Cinta Brontosaurus adalah dari cara penyampaian
cerita yang menarik. Dengan menggunakan istilah sehari-hari sehingga mudah
dimengerti oleh para pembaca. Dan menyampaikan cerita yang aslinya tragis
menjadi “konyol” yang bisa membuat pembaca tertawa dan tersenyum ketika
membaca novel ini. Isi ceritanya pun menarik, lucu, dan menghibur. Design cover
depan untuk novel ini juga tidak kalah menariknya dan cukup kreatif. Kita sebagai
pembaca juga dapat banyak belajar dari pengalaman Raditya Dika. Novel ini
sangat cocok untuk menghilangkan stress dan mengisi waktu luang.

Kekurangan dari novel ini mungkin hanya pada kata-kata yang agak
vulgar dan tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena
semua tertutupi dengan cara penyampaian cerita yang menarik.

NILAI BUKU

Hal yang perlu dipetik dari isi novel ini ialah pantang menyerah, berani
mencoba lagi disaat kita gagal, jangan takut untuk menjadi diri sendiri, selalu
berusaha memberikan terbaik bagi orang yang kita sayang dengan membuatnya
tersenyum atau tertawa bahagia. Karena cinta yang tulus tidak akan memiliki
pertimbangan.
RESENSI NOVEL “CINTA BRONTOSAURUS” (RADITYA DIKA)

1. Identitas Buku

· Judul Buku : Cinta Brontosaurus


· Pengarang : Raditya Dika
· Genre : Komedi, Percintaan
· Penerbit : Gagas Media
· Tahun Terbit : 2006
· Tebal Buku : 160 Halaman
· Harga Buku : ± Rp 20.000.00
· ISBN : 979-780-059-8
2. Pendahuluan

A. Isi Novel
Novel ini berisi 13 pengalaman sang penulis (Raditya Dika) yang dikemas jadi
satu novel. Yang pasti sesuai dengan judulnya novel ini berisikan cerita-cerita
cinta sang penulis yang di kemas menjadi sebuah cerita komedi yang bisa bikin
pembaca tertawa terbahak-bahak dengan keluguan, kelucuan, dan kekonyolan
Raditya Dika. Cerita dalam novel ini adalah pengalaman nyata sang penulis.
B. Tujuan Penulis
Menuliskan pengalaman pribadinya menjadi sebuah buku humor dan tentunya
membuat para pembaca terhibur dengan tulisannya.
C. Manfaat Novel
Novel karangan Raditya Dika yang ini sangat bermanfaat bagi para pembaca
remaja khususnya. Karena bisa dikatakan Raditya Dika di dalam novel ini seperti
sedang melakukan stand up comedy dihadapan para pembaca.
D. Audiens (Sasaran Pembaca)
Novel ini ditujukan untuk masyarakat luas, khususnya para remaja. Karena
ceritanya yang bergenre komedi dan dihiasi cerita tentang percintaan.

3. Tema Cerita
Cerita dalam novel ini bertema komedi dan percintaan.
4. Sinopsis Novel
Novel Cinta Brontosaurus ini menceritakan tentang kisah sehari-harinya
seorang penulis buku yang bernama Raditya Dika yang lahir pada tanggal 28
desember 1984, novel ini dimulai dengan kisah cinta Raditya Dika saat duduk di
bangku SD.
Ketika duduk di bangku SD, Raditya Dika menyukai seorang anak perempuan di
kelasnya yang bernama Lia. Ia memutuskan menulis surat cinta pada gadis
pujaannya itu. Agar terlihat keren, ia berencana menulis surat tersebut dalam
bahasa Inggris. Ia bermaksud mengatakan "Aku memikirkanmu setiap malam"
dalam bahasa Inggris. Sial, ia hanya tahu bunyinya, tak tahu bagaimana cara
menulisnya.
"I thing of you every..." dengan sok tahu ia mulai menulis. Tapi
bagaimana menulis 'Night'? Untunglah pada saat itu ada tayangan Masked Rayder
Knight. Aha! Langsung ia berpikir pastilah itu cara menulis 'Night'. Tanpa pikir
panjang ia melanjutkan menulis "I thing of you every knight".
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ternyata Sang Pujaan Hati
pernah tinggal di Amerika. Bukannya menanggapi cinta Dika, dalam surat
balasannya Lia malah mengkritik kata-kata yang salah dalam surat cinta Dika.
Jadilah surat Dika bagai karangan yang sedang dikoreksi oleh guru bahasa
Inggris. Lebih parah lagi karena ternyata Lia sudah mempunyai pacar. Cinta
pertama Dika pun berakhir tragis.
Cerita di atas hanya salah satu dari beberapa cerita dalam buku "Cinta
Brontosaurus". Dalam buku keduanya setelah "Kambing Jantan, Catatan Harian
Pelajar Bodoh" ini, Raditya Dika bercerita tentang pengalaman hidupnya yang
sebagian besar bertema cinta, dari kisah cintanya ketika SD hingga kisah cinta
antara kucing kampung dan kucing persia. Dengan menggunakan sudut pandang
orang pertama, buku ini menjadi menarik karena dibumbui dengan pikiran-pikiran
konyol Dika. Sifatnya yang humoris dan keahliannya mengolah kata membuat
Dika mampu mengemas cerita yang sebenarnya tragis menjadi kocak. Jika
kebanyakan orang berusaha melupakan dan menyembunyikan kejadian yang
memalukan, Dika malah dengan blak-blakan menceritakannya, mulai dari sarung
yang melorot, menghadapi anak yang super bandel di Australia, hingga adegan
film 'porno'. Tak hanya itu, Dika juga merelakan ke'abnormal'an para anggota
keluarganya diekspos.

5. Kelebihan
Kelebihan dari novel ini adalah dari cara penyampaian cerita yang
menarik. Yaitu dengan menggunakan istilah sehari-hari sehingga mudah
dimengerti oleh para pembaca. Dan menyampaikan cerita yang aslinya tragis
menjadi “konyol” yang bisa membuat kita tertawa dan tersenyum ketika membaca
novel ini. Selain dari cara penyampaiannya kelebihan dari novel ini ialah isi
ceritanya yang menarik, lucu, dan menghibur.

6. Kekurangan
Kekurangan dari novel ini mungkin hanya pada kata-kata yang agak
vulgar dan tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena
semua tertutupi dengan cara penyampaian cerita yang menarik.

7. Penutup

A. Kesimpulan
Yang jelas novel ini layak dijadikan obat penghilang stres. Pasti siapa saja
yang membaca novel ini akan terbahak-bahak bahkan terbengong-bengong
menyimak keluguan, kelucuan, dan kekonyolan Radit! Dan jangan lupa temukan
juga pengertian Cinta Brontosoaurus dalam buku ini.

B. Saran

Novel ini akan lebih bagus lagi apabila ditambahkan cerita yang lain,
tidak hanya tentang cerita percintaan.

Anda mungkin juga menyukai