Anda di halaman 1dari 3

CAHAYA SUNGAI DE AMSTEL

Judul novel : Merindu Cahaya de Amstel

Penulis : Arumi Ekowati

Terbitan Pertama : 12 Januari 2022

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman : 280 Halaman

Bahasa : Indonesia

ISBN : 9786020320106

Sinopsis
Merindu Cahaya de Amstel adalah novel bergenre religius dan romantic yang mengisahkan tentang
perempuan Belanda bernama Marienverhofen yang memutuskan untuk berhijrah dan masuk agama
Islam . Setelah memutuskan untuk menjadi seorang muslim Marienverhofen meutuskan un tuk
mengganti namanya menjadi Khadija. Banyak rintangan yang harus dijalani oleh Khadija setelah
membuat Keputusan tersebut. Keputusana itu Ia pikirkan setelah berkunjung ke rumah salah satu
temannya di Turki.Khadija mendengarkan suara adzan yang membuat pikirannya sangat tenang dan
damai. Ketika dirinya pulang dan kembali ke kampung halamannya, Khadija bertekad untuk belajar dan
mendalami tentang ajaran Islam.Namun, keluarganya sangat menentang hal itu. Ibu dan Ayah bahkan
tidak menganggapnya sebagai keluarga lagi. Namun, dekat tekad, niat, dan perjuangannya, Khadija
akhirnya memutuskan untuk tetap menjadi seorang muslimah dan terus mengembangkan tentang
ajaran Islam.

Dalam novel ini pun menceritakan tentang Nicolas Van Djik, Seorang Mahasiswa Arsitektur yang juga
berprofesi sebagai Fotografer. Suatu hari mentari sore yang menyejukkan menciptakan warna keemasan
yang sempurna di permukaan Sungai Amstel. Nico memotret keindahan tersebut dan tak sengaja
memotret gadis yang sedang berdiri di dekat sungai yang ternyata adalah Khadija, kamera Nico
menghasilkan sebuah foto yang sangat aneh. Ketertarikannya dengan sosok Khadija membuat Nico
kembali melihat kenangan buruk akan ibu yang meninggalkannya saat ia masih kecil dikarenakan
perbedaan keyakinan antara ibu dan dan ayahnya saat itu ibu nya Nico beragama Islam dan dalam

kaidah Islam menyatakan bahwa tidak boleh dilakukan pernikahan beda agama, Ibu Nico memutuskan
untuk meninggalkan Ayah dan Nico di Amsterdam dan balik ke Indonesia, kampung halamannya. Oleh
karena itulah, Nico saat ini tidak memeluk agama apapun dan tidak menyukai Islam. Namun ketertarikan
Nico pada Khadija membuat ia terus mendekati Khadija dan berteman dengannya. Akibat dari
pertemanannya dengan Khadija Nico mulai tertarik dengan Islam dan selalu penasaran terhadap Islam
karena melihat Khadija selalu taat dalam menajalan ibadah serta amalan amalan islam yang lainnya.

Selain Khadija dan Nico novel ini juga bercerita tentang Mala, seorang penari asal Yogya yang saat ini
sedang menjalankan studinya di salah satu kampus seni di Amsterdam. Suatu hari terjadilah pertemuan
antar Mala dan Khadija, keduanya bertemu di halte bus. Melihat bagaimana Khadijah berpakaian dan
bertindak, dia berpikir Khadija akan menasehatinya untuk menjadi seorang Muslim yang baik seperti
dirinya. Meski beragama Islam, Mala sudah lama tidak shalat, menjalankan ibadah puasa Ramadhan
atau amalan-amalan agama islam lainnya. Namun, ternyata Mala salah, dan Khadijah tidak pernah
memaksanya dan menyarankannya untuk menirunya. Sehingga akhirnya mereka berteman baik. Hingga
suatu saat Khadijah memperkenalkannya Mala pada Nico.Entah bagaimana Nico akhirnya berfikir untuk
menci ibunya dan ditemani Mala, Nico mengawali pencariannya di tanah kelahiran si bunda. Tetapi
Pieter yang merupakan sepupu Khadija terpikat pada Mala,dan tidak membiarkan Nico serta Mala
berangkat tanpa dirinya. Ia menyusul serta menyelinap di antara keduanya.Tatkala Nico memutuskan
berdamai dengan masa lalunya tersebut, sang ibu meninggal dunia seakan Tuhan belum
mengizinkannya Nico untuk memeluk kebahagiaan. Ia didera masalah serta rasa kecewa dan lampiaskan
pada Khadijah yang sudah mengajarinya menabur benih harapan. Akhirnya Nico kembali mencari
jawaban atas hal yang mengganjal di hatinya. Berbagai macam konflik pun terjadi. Mala yang diam diam
menyukai Nico harus mengetahui kenyataan bahwa Khadija dan Nico saling mencintai akibat itu
persahabatan Khadija dan Mala pun mengalami keretakan, isisi lain Pieter menyukain Mala secara diam
diam mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf dan pada akhirnya Mala menerima
kenyataan tersebut dan Khadija dan Nico bahagia bersama serta mala yang menyadari Pieter
menyukainya mulai membuka hati untuk Pieter dan berakhir bahagia juga.Pada Akhir cerita keluarga
Khadija akhirnya menerima Khadija yang sudah mualaf dan semua hidup bahagia. Ternyata cahaya yang
memantul di permukaan Sungai Amstel menyadarkan pikiran dan perasaan para tokoh. Apa yang dicari
semua tokoh ternyata ada di kota Amsterdam ini yang semenjak dini telah mengirimkan tanda-tanda.

KELEBIHAN
 Sampul buku yang menarik dan sesuai dengan isi novel
 Kisah cinta yang menarik antara para tokoh
 Perjuangan dan sikap teguh Khadija dalam kehidupannya setelah memeluk Islam dapat
dijadikan contoh dalam memperjuangan kan sesuatu yang penuh rintangan baik dari diri sendiri,
keluarga dan orang di sekitar bahkan orang asing yang tidak kita kenal.
 Konflik dalam novel ini menguras emosi pembacanya hingga bisa dibuat kesal sekaligus was-
was. Terutama pada konflik yang dirasakan Nico pada ibunya dan ketika mulai retaknya
persahabatan Khadija dan Mala.
 Nilai sosial dan religius dalam novel yang dapat dijadikan motivasi sekalian pembelajaran yang
berharga bagi kita yang sedang ditambah kehampaan hati dan pikiran. Baik karena masalah diri
sendiri, keyakinan, keluarga, sampai kisah percintaan.

Kekurangan
 Pada beberapa bagian, tampak penulis menggambarkan tokoh utama, yakni Khadijah sebagai
manusia yang sangat sempurna. Sehingga mungkin sulit kita temukan di kehidupan nyata.
 Meskipun konflik yang dibangun penulis cukup komplit dalam novel ini, mulai dari konflik
agama, diri sendiri, keluarga, sampai percintaan, namun konflik tersebut terasa kurang greget.
Konflik-konflik tersebut bisa jauh lebih berkembang untuk menampilkan setiap pergolakan batin
setiap karakter dalam cerita novel ini.

KESIMPULAN
Novel “ Merindu Cahaya de Amstel “ yang di tulis oleh Arumi Ekowati ini merupakan novel yang sangat
bagus karena dapat menyadarkan pikiran dan perasaan kita dari isi novel atau ceritanya yang menarik
penuh konflik dan karakter atau tokoh yang di gambarkan sangat detail , novel ini dapat menciptakan
pengalaman yang tak terlupakan, selain itu terdapat banyak nilai sosial dan religius yang dapat
memotivasi kita menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan, buku ini sangat di
rekomendasikan bagi para mualaf yang masih merasa kesulitan dalam menjalani kahidupannya setelah
berpindah keyakinan menjadi seorang muslim dan bagi pembaca yang merasa mulai menjauh dengan
sang pencipta.

Nama : Andini Putri Gunawan

Kelas : Xl-5

Anda mungkin juga menyukai