A. ANALISIS LATAR
1. Latar Tempat
Latar Tempat merupakan latar lokasi atau tempat terjadinya peristiwa
dalam cerita, baik nama kota, jalan, gunung, ataupun rumah. Pada
Novel “Ayahku (Bukan) Pembohong tergambar beberapa latar tempat
didalam cerita. Pada kutipan dibawah ini menunjukkan awal cerita
novel ini dimulai di rumah Dam, yang tergambar pada kutipan ini.
“Dan di rumah ini, aku tidak akan membesarkan Zas dan Qon
dengan dusta seperti yang dilakukan ayah dulu kepadaku.
Mereka akan dibesarkan dengan kerja keras, bukan dongen-
dongeng palsu”.(Hal 7)
Karena kemenangan itu Dam ingin meminta tanda tangan sang Kapten
yang selama ini ia idolakan, ketika ia ingin menghampiri sang Kapten,
Ayah menyeret tangan Dam untuk pulang karena Ibu sudah amat
lelah, yang terdapat pada kutipan dibawah ini.
Tiga tahun berlalu, Dam telah lulus dari SMP dan Ayah mengirimku
ke sekolah berasrama antah berantah di luar kota, bernama Akademi
Gajah.Ayah berharap aku bisa belajar banyak hal di asrama Akademi
Gajah, nanum pada awal kehadiranku di asrama aku melanggar
beberapa hal yang seharusnya tak kulakukan disana. Tergambar dalam
kutipan dibawah.
Gadis itu ternyata Taani, teman Dam waktu duduk di bangku Sekolah
Menengah Pertama, ia mengenali Dam dengan mudah karena melihat
rambut Dam yang memiliki ciri khas tersendiri. Mereka pun
berbincang banyak hal tentang apasaja yang mereka lewati selama ini.
Pemakaman yang ramai itu ternyata di hadiri oleh sang Kapten, yang
selama ini dam idolakan, sang Kapten menceritakan betapa rendah
hatinya seorang Ayah Dam yang sebenarnya sangat luar biasa, dari
cerita sang kapten pula Dam membuktikan bahwa Ayahnya bukan
pembohong.
2. Latar Waktu
Latar waktu merupakan latar yang berkaitan dengan ketika terjadinya
peristiwa dalam cerita baik dalam bentuk penanggalan, penyebutan
peristiwa sejarah, penggambaran situasi malam, pagi siang, maupun
sore. Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong juga terdapat beberapa
latar waktu seperti pada kutipan dibawah ini.
Pada kutipan diatas menunjukan waktu dimalam hari, saat Dam dan
Ayah sedang berdiskusi masalah pertandingan klub bola kebanggaan
mereka yang akan bertanding malam itu. Waktu malam hari juga
terdapat dalam kutipan dibawah.
“Kau benar soal itu. Tetapi malam ini lawan mereka
berbeda.” (Hal 9)
Pada kutipan diatas juga menunjukkan diskusi Ayah dan Dam pada
malam hari yang membicarakan apakah klub kebanggan mereka akan
menang atau kalah pada pertandingan kali ini. Kutipan waktu malam
hari juga terdapat pada kutipan dibawah ini.
“Sejak kecil, bahkan sejak aku belum bisa diajak bicara, ayah
sudah suka bercerita.” (Hal 12)
Kutipan dibawah ini menunjukan Waktu subuh hari, ketika Ayah dan
Dam sedang asik berbincang setelah menonton pertandingan bola, dan
terhenti karena Ibu datang dari balik pintu dan menyuruh Dam untuk
tidur, karena waktu telah menunjukkan pukul tiga dini hari. Karena
Pagi nanti Dam akan bersekolah.
“Tidur Dam. Ini sudah pukul tiga dini hari.” (Hal 16)
Pagi hari setiba disekolah, Jarjit sudah mengajak Dam berkelahi, Dam
yang kemarin tenggelam saat seleksi renang, dan jarjit mengejek
bahwa rambut Dam lah yang menyebabkan Dam tenggelam.
3. Latar Suasana
Latar suasana merupakan unsur intrinsik yang berkaitan dengan
keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan
jalan cerita.
Setelah masa libur panjang telah usai, Ayah dan Ibu mengantar Dam
di stasiun kereta, Dam berpamitan sambil membujuk ibunya untuk
mau melakukan terapi demi kesembuhan sang ibu, yang tergambar
dalam kutipan di bawah ini.
Betapa gelisahnya Dam yang tak sabar ingin menemui Ibu yang
sedang jatuh sakit, dan berharap Ibu dapat sembuh agar dapat
melihatnya tumbuh dewasa.
Saat kondisi ibu sedang buruk dan sedang ditangani oleh dokter, Ayah
sempat-sempatnya menceritakan cerita yang menurut Dam hanyalah
kebohongan itu, membuat Dam marah dan sedih dalam waktu yang
bersamaan.
Ada juga suasana yang sunyi. Dam tidak tahu harus berkata apalagi
setelah ia tidak enak hati berbicara kepada ayahnya untuk
menanyakan apakah cerita ayahnya benar-benar ada atau tidak.
“Hujan di luar semakin deras, kerlip lampu mobil yang
melintas terlihat indah dari bingkai jendela. Ruang keluarga
terasa lenggang. Ayah menatapku tajam, tidak seperti
biasanya. Aku menunduk.” (Hal 186)
4. Latar Sosial
Latar sosial adalah gambaran kehidupan masyarakat dalam kurun
waktu dan tempat tertentu yang dilukiskan dalam cerita. Pada Novel
Ayahku (Bukan) Pembohong tergambar pada kutipan di bawah.
Selain itu, novel ini mengajarkan niai sosial kejahatan tidak harus
dibalas dengan kejahatan pula. Pembalasan dendam hanya akan
membuat masalah menjadi besar dan rumit. Apalagi jika diajak untuk
balas dendam dengan berkelahi, hal terbaik yang harus dilakukan
adalah menolaknya.
“Aku hanya tidak suka berkelahi, apalagi beramai-ramai
mengeroyok dan sekadar balas dendam.” (Hal 64)
Latar sosial yang disajikan dalam novel ini adalah kehidupan yang
sederhana dan bahagia. Bukan hanya uang yang bisa membuat seseorang
bahagia, tetapi keluarga kecil yang harmonis, bercerita berbagi
pengalaman, menyemangati, dan menyayangi satu sama lain sudah lebih
dari cukup dari sekedar kata sederhana dan bahagia.
Penulis juga ingin mengajarkan kita, jika ingin bahagia di dunia ini
harus bekerja keras dan hidup sederhana, apa adanya. Semua itu adalah
jalan tercepat untuk melatih hati di tengah riuh rendah kehidupan sehari-
hari. Percayalah, memiliki hati yang lapang itu menyenangkan, ketika kita
bisa berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan di
sekitar, dan melewati hari-hari berjalan, bersama keluarga tercinta.
Daftar Pustaka
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/05/pengertian-latar-
fungsi-macam-macam.html