Dalam karya sastra ada yang disebut dengan struktur. Drama sebagai salah satu
genre sastra tentunya memiliki struktur. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra
itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi
hubungan yang timbal balik dan saling menentukan. Jadi, kesatuan unsur-unsur dalam
sastra bukan hanya berupa kumpulan atau tumpukan hal-hal atau benda-benda yang
berdiri sendiri-sendiri, melainkan hal-hal itu saling terikat, saling berkaitan, dan saling
bergantung.
Dalam drama, struktur atau unsur-unsur pokok yang dimaksud di sini sering juga
disebut sebagai unsur intrinsik. Menurut Nyoman Kutha Ratna, unsur-unsur pokok
yang terkandung di dalam drama dan dapat dijadikan sebagai poin-poin analisis
struktural antara lain :
2.1 Tema
Esten (1978 : 22) mengemukakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi pemikiran,
sesuatu yang menjadi persoalan bagi pengarang. Tema sebuah drama merupakan
permasalahan yang mendasari sebuah cerita. Pokok permasalahan itu mungkin berupa
kehidupan, pandangan hidup atau komentar tentang lingkungan. Tema berkedudukan
sangatlah penting karena merupakan titik sentral yang melatar belakangi suatu cerita
atau peristiwa.
Dalam naskah drama “Mak Comblang” tema yang diangkat adalah mengenai
percintaan. Di mana dari tema percintan ini ditarik sebuah cerita unik dengan bumbu
percomblangan atau jodoh menjodohkan.
2.2 Dialog
Menurut kamus istilah sastra yang diterbitkan oleh balai pustaka, dialog adalah
percakapan di dalam karya sastra antara dua tokoh atau lebih yang biasanya
mencerminkan pertukaran pikiran atau pendapat. Dialog yang membangun naskah
drama “Mak Comblang” ini merupakan dialog langsung bergantian antara tokoh satu
dengan tokoh yang lain. Seorang tokoh berbicara dan tokoh lainnya mendengarkan dan
selanjutnya menjawab sehingga pada gilirannya menjadi pembicara.
2.3 Peristiwa atau Kejadian
Menurut kamus istilah sastra yang diterbitkan oleh balai pustaka, peristiwa atau
kejadian merupakan unsur alur yang merupakan kejadian yang penting atau kisaran
pendek yang berhubungan dengan suatu situasi. Jika peristiwa dirangkai secara
berkaitan, ia menjadi episode dalam alur.
Dalam naskah drama “Mak Comblang” ini awalnya menceritakan Akhmad
sebagai seorang pria yang usianya sudah sangat matang untuk menikah dan memiliki
seorang istri. Namun ia yang terbiasa hidup membujang dihantui keraguan untuk
segera memiliki istri sehingga terjadi perdebatan antara Akhmad dan Karim yang
menginginkan agar Akhmad segera menikah. Selanjutnya naskah drama ini
mengisahkan tentang seorang wanita bernama Ambarita yang dicomblangkan atau
dicarikan jodoh oleh Nyonya Eliya dengan lima orang pria (termasuk Akhmad) sebagai
bakal calon suami yang akan dipilih oleh Ambarita. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada Akhmad dan Ambarita itu dirangkai secara berkaitan sehingga membentuk sebuah
cerita yang berkaitan.
2. Karta
Sosok Karta dalam naskah drama ini digambarkan sebagai pembantu atau pelayan bagi
Akhmad. Karta adalah orang yang penurut dan atuh terhadap perintah majikannya.
Hal ini dpat diamati dari dialog-dialog antar tokoh Karta dan Akhmad. Di mana ketika
Akhmad menyuruh atau memanggil, Karta dengan sigap melaksanakan apa yang
diperintah Akhmad.
3. Karim
Sosok Karim tampil sebagai sahabat Akhmad yang juga sekaligus keluarga dekat dari
Ambarita. Karim mati-matian merayu Akhmad yang peragu untuk segera menikah. Ia
merupakan tokoh mak comblang kedua setelah Ny. Eliya.
4. Ny. Eliya
Ny. Eliya merupakan seorang mak comblang yang berusaha menjodohkan Ambarita
dengan enam orang pria sebagai calonnya. Dalam hal ini ia bersaing dengan tokoh
Karim yang berusaha menjodohkan tokoh Ambarita dengan Akhmad. Keduanya
bersaing seperti tim sukses calon kepala daerah yang memperebutkan kursi kekuasaan.
Persaingan di antara mereka pun penuh intrik.
5. Tigor
Tigor adalah salah satu orang yang dicomblangkan oleh Ny. Eliya. Tigor merupakan
seorang pelaut yang sudah bertandang ke berbagai negara. Ia dapat dikategorikan
sebagai orang yang tidak punya apa-apa karena terdapat kutipan dialog seperti di bawah
ini :
Eliya : Kalau saja ambil saja Tuan Tigor. Dia juga baik.
Ambar : Bagaimana rambutnya ?
Eliya : Bagus.
Ambar : Dia punya hidung ?
Eliya : Seperti itulah. Yang jelas, dia tidak punya apa-apa. Satu
tongkatpun. Dia tak punya. Kamarnya telanjang seperti
bayi baru lahir. Tak ada apa-apanya, kecuali sebuah bale-
bale reyot.
6. Rd.Tatang Serabi
Serabi merupakan salah satu orang yang dicomblangkan oleh Ny. Eliya. Ia adalah
tokoh yang digambarkan sebagai pegawai negeri berkedudukan tinggi (Jaksa) atau bisa
disebut termasuk kaum priyayi. Tubuhnya besar (gendut), namun ia memiliki rasa
kemanusiaan yang besar pula. Namun usianya sudah tidak muda lagi yaitu kurang lebih
50 tahun.
7. Arjuna
Arjuna merupakan salah satu orang yang dicomblangkan oleh Ny. Eliya. Ia memiliki
perawakan yang jangkung dan memiliki sifat perfeksionis dalam mencari istri. Arjuna
menginginkan calon istri yang cantik, berpendidikan dan bisa berbahasa Ingrris,
padahal dirinya sendiri tidak bisa berbahasa Inggris. Kutipan yang mendukung
perwatakan Arjuna sebagai berikut :
Eliya : Ada yang bernama tuan Arjuna. Satu contoh keelokan
dengan bibir yang mungil seperti murbei. “Aku inginkan
isteri”, katanya ... “Yang tidak saja cantik, tetapi juga
berpendidikan. Aku mau isteri yang bisa bicara Inggris”.
Benar-benar orag berkebudayaan. Sangat halus dan sangat
lemah. Pahanya sebesar tangan gadis. Tapi dia jangkung.
8. Ambarita Ruwanti
Ambarita menjadi tokoh yang menjadi sentral cerita dan menentukan nasib beberapa
tokoh lainnya. Pemikirannya mudah dialihkan cenderung berubah-ubah. Ia mudah
dihasut oleh tokoh lain. Dengan kata lain Ambarita juga merupakan seorang yang
peragu dalam menentukan pilihan. Hal ini tentu saja membuat bingung tokoh-tokoh
yang ingin melamar Ambarita. Seolah-olah mereka dipermainkan sengaja dijerat
masuk kemudian dihempaskan. Sikap Ambarita ini lah yang menimbulkan konflik.
9. Arina
Tokoh Arina yang berperan sebagai bibi dari Ambarita merupakan tokoh pembantu
yang meramaikan cerita. Ia merupakan sosok yang nyinyir dan materialistik. Arina
menginginkan seseorang yang kaya untuk menjadi pendaamping hidup Ambarita.
10. Siti
Tokoh Siti dalam naskah drama ini tidak banyak menonjol dan hanya sebagai tokoh
sampingan yang ikut meramaikan cerita. Siti adalah seorang pembantu rumah tangga
yang patuh terhadap perintah majikannya.
2.8 Amanat
Amanat yang terkandung dalam naskah drama “Mak Comblang” antara lain :
1. Belajarlah menentukan pilihan, karena keraguan menunjukkah ketidakdewasaaan.
2. Berpikir logis dan singkirkan rasa egois.
3. Kalah dan menang dalam persaingan itu biasa, yang luar biasa adalah apabila
yang menang maupun yang kalah dapat menempatkan dirinya pada situasi yang adil.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis struktur naskah drama “Mak Comblang”, dapat ditarik kesimpulan
berdasarkan masing-masing unsur yang membangun cerita dalam naskah drama yang
diuraikan sebagai berikut :
1. Tema
Tema yang diangkat ke dalam naskah ialah mengenai percintaan yang melibatkan unsur
percomblangan.
2. Dialog
Dialog menggunakan percakapan lansung antar tokoh secara bergantian. Jika salah
satu tokoh berbicara, maka tokoh yang lain mendengarkan.
3. Peristiwa atau kejadian
Peristiwa tau kejadian yang dialami tokoh satu dengan tokoh yang lain dikaitkan
sehingga membentuk sebuah cerita yang berkaitan.
4. Latar atau seting
Untuk latar tempat digambarkan jelas oleh naskah meskipun tidak dijelaskan tata letak
properti yang mendukung pada saat di panggung. Latar waktu tidak dicantumkan oleh
pengarang baik melalui teks samping maupun dalam dialog, terkecuali yang ada ada
babak ketiga. Sedangkan latar suasana lebih cenderung menggambarkan suasana
kebingungan dan kebimbangan tokoh-tokohnya.
5. Penokohan atau perwatakan
Perwatakan masing-masing tokoh cukup dijelaskan melalui dialog-dialog antar tokoh.
6. Alur atau plot
Alur yang digunakan merupakan alur maju.
7. Amanat
Amanat utamanya adalah “Belajarlah menentukan pilihan, karena keraguan
menunjukkah ketidakdewasaaan.”