Anda di halaman 1dari 15

Ayu Juwita XI OTKP-

A
Bahasa Indonesia
Bab Bermain Drama
Kompetensi Dasar :
1. Mengindentifikasi alur cerita, babak demi babak, dalam
drama yang dibaca atau ditonton;
2. Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang
dibaca atau yang ditonton secara lisan;
3. Menganalisis isi dan kebahasaan dalam drama yang dibaca
atau ditonton; dan
4. Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan
memperhatikan isi dan kebahasaan.
Pengertian Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti 'berbuat,
bertindak, beraksi, dan sebagainya'. Drama berarti 'perbuatan, tindakan
atau action'. Drama dapat pula diartikan sebagai sebuah lakon atau cerita
berupa kisah kehidupan dalam dialog dan lakukan tokoh yang berisi
konflik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama memiliki beberapa


pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang
menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau
dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik
atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukkan teater.

Pengertian lain, drama adalah kisah kehidupan manusia yang


dikemukakan dipentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan,
gerak laku, unsur-unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik),
serta disaksikan oleh penonton.
Struktur Drama
Prolog Orientasi
adalah kata-kata pembuka, sesuatu cerita menentukan aksi
pengantar, ataupun latar belakang dalam waktu dan tempat;
cerita, yang biasanya disampaikan memperkenalkan para tokoh,
oleh dalang atau tokoh tertentu. menyatakan situasi sesuatu cerita,
mengajukan konflik yang akan
dikembangkan dalam bagian utama
cerita tersebut.
Epilog Komplikasi
adalah kata-kata penutup yang berisi atau bagian tengah cerita,
simpulan ataupun amanat tentang isi mengembangkan konflik. Sang
keseluruhan dialog. Bagian ini pun pahlawan atau pelaku utama
biasanya disampaikan oleh dalang menemukan rintangan-rintangan
atau tokoh tertentu. antara dia dan tujuannya, dia
mengalami aneka kesalahpahaman
dalam berjuang.
Dialog Resolusi atau denouement
dalam drama meliputi bagian hendaklah muncul secara logis dari
orientasi, komplikasi, dan resolusi apa-apa yang telah mendahuluinya
(denouement). Bagian-bagian itu didalam komplikasi. Titik batas yang
terbagi dalam babak-babak atau memisahkan komplikasi dan
adegan-adegan. resolusi, biasanya disebut klimaks
(turning point).
Bentuk Drama

01 03 05

Berdasarkan Berdasarkan Bentuk-bentuk


bentuk sastra kuantitas lain.
cakapannya. cakapannya.

02 04

Berdasarkan Berdasarkan
sajian isinya. besarnya
pengaruh unsur
seni lainnya.
1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya

a. Drama puisi
yaitu drama yang sebagian
besar cakapannya disusun
dalam bentuk puisi atau
menggunakan unsur-unsur b. Drama Prosa
puisi. yaitu drama yang cakapannya
disusun dalam bentuk prosa.

80% 60%
2. Berdasarkan sajian isinya

b. Komedi (drama ria)


yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun
selorohan, didalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang
berakhir dengan bahagia.

a. Tragedi (drama duka)


yaitu drama yang menampilkan tokoh
sedih atau muram, yang terlibat dalam
situasi gawat karena sesuatu yang
tidak menguntungkan. Keadaan
c. Tragikomedi (drama dukaria)
tersebut mengantarkan tokoh pada
yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur
keputusasaan dan kehancuran.
dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
Berdasarkan kuantitas cakapannya &
Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya.
3. Berdasarkan kuantitas 4. Berdasarkan besarnya
cakapannya. pengaruh unsur seni lainnya.

a. Pantomim, yaitu drama tanpa a. Opera, yaitu drama yang


kata-kata menonjolkan seni suara atau
b. Minikata, yaitu drama yang musik.
menggunakan sedikit sekali b. Sendratari, yaitu drama yang
kata-kata. menonjolkan seni drama dan
c. Dialog-monolog, yaitu drama tari.
yang menggunakan banyak c. Tablo, yaitu drama tanpa gerak
kata- kata. atau dialog.

80% 60%
5. Bentuk-bentuk lain
• Drama absurd, yaitu drama yang sengaja
mengabaikan atau melanggar konversi
alur, penokohan, dan tematik.
• Drama baca, naskah drama yang hanya
cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
• Drama borjuis, drama yang bertema
tentang kehidupan kaum bangsawan
(muncul abad ke-18).

• Drama domestik, drama yang


menceritakan kehidupan rakyat biasa.
• Drama duka, yaitu drama yang khusus
menggambarkan kejahatan atau
keruntuhan tokoh utama.
• Drama liturgis, yaitu drama yang
pementasannya digabungkan dengan
upacara kebaktian gereja (di Abad
Pertengahan).

• Drama satu babak, yaitu lakon yang


terdiri atas satu babak, berpusat pada
satu tema dengan sejumlah kecil
pemeran gaya, latar, serta pengaluran
yang ringkas.
• Drama rakyat, yaitu drama yang timbul
dan berkembang sesuai dengan festival
rakyat yang ada (terutama di perdesaan).
Unsur-unsur Drama
Penokoha
Latar Dialog Tema Pesan atau amanat
n

Pesan atau amanat merupakan ajaran


moral didaktis yang disampaikan drama
itu kepada pembaca/penonton.

Tema adalah gagasan yang menjalin


struktur isi drama. Tema dalam drama
menyangkut segala persoalan.

Dialog merupakan serangkaian


percakapan antar pelaku drama.

Penokohan atau perwatakan adalah


keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh
dalam lakon drama.

Latar adalah keterangan mengenai


tempat, waktu, dan suasana didalam
naskah drama.
1. Latar

Latar tempat Latar waktu Latar suasana/budaya


Latar suasana/budaya, yaitu
Latar tempat, yaitu Latar waktu, yaitu penggambaran suasana ataupun
penggambaran tempat penggambaran waktu budaya yang melatarbelakangi
kejadian di dalam naskah kejadian di dalam naskah terjadinya adegan atau peristiwa
drama, seperti di rumah, drama, seperti pagi hari pada dalam drama. Misalnya, dalam
medan perang, di meja tanggal 17 Agustus 1945. budaya Jawa, dalam kehidupan
makan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda,
Papua.
2. Penokohan
Tokoh idaman (the type character)

Tokoh ini berperan sebagai pahlawan


dengan karakternya yang gagah,
02
berkeadilan, atau terpuji.

Tokoh yang berkembang Tokoh statis (the static character)

01 03
Misalnya, seorang tokoh berubah dari Tokoh ini memiliki peran yang tetap
setia ke karakter berkhianat, dari yang sama, tanpa perubahan, mulai dari awal
bernasib sengsara menjadi kaya raya, hingga akhir cerita.
dari yang semula adalah seorang
koruptor menjadi orang yang saleh dan
budiman.
Tokoh gagal atau tokoh badut (the
foil)
Tokoh ini yang mempunyai pendirian

04
yang bertentangan dengan tokoh lain.
Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk
menegaskan tokoh lain itu.
Dialog, Tema & Amanat
Dialog Dialog
Dialog harus turut menunjang gerak Dialog yang diucapkan di atas

01 laku tokohnya. Dialog haruslah


dipergunakan untuk mencerminkan apa
yang telah terjadi sebelum cerita itu,
02 pentas lebih tajam dan tertib
daripada ujaran sehari-hari. Tidak
ada kata yang harus terbuang begitu
apa yang sedang terjadi di luar saja; para tokoh harus berbicara
panggung selama cerita itu jelas dan tepat sasaran. Dialog itu
berlangsung; harus pula dapat disampaikan secara wajar dan
mengungkapkan pikiran-pikiran serta alamiah.
perasaan-perasaan para tokoh yang
turut berperan di atas pentas.

Tema Pesan atau amanat


Tema adalah gagasan yang menjalin Pesan atau amanat merupakan

03 struktur isi drama. Tema dalam drama


menyangkut segala persoalan, baik itu
berupa masalah kemanusiaan,
04 ajaran moral didaktis yang
disampaikan drama itu kepada
pembaca/penonton. Amanat
kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, tersimpan rapi dan disembunyikan
dan sebagainya. Untuk mengetahui tema pengarangnya dalam keseluruhan isi
drama, kita perlu mengapresiasi drama
menyeluruh terhadap berbagai unsur
karangan itu. Tema jarang dinyatakan
secara tersirat. Untuk dapat merumuskan
tema, kita harus memahami drama itu
secara keseluruhan
Ciri-ciri Kebahasaan Teks Drama
High
1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu
Quality (konjungsi kronologis).
contoh : sebelum, sekarang, setelah itu mula-mula, kemudian.
Infographic 2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi.
Seperti : menyuruh, menobatkan, menyingkir, menghadap, beristirahat.

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang


dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
Contoh : merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan,
mengalami.

4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk


menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
Kata-kata yang dimaksud, misalnya, rapi, bersih, baik, gagah, kuat.
Langkah-langkah Pementasan Drama

Lafal
adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau
bunyi bahasa. Aspek ini penting kita perhatikan guna
kejelasan makna suatu kata.
1. Memahami naskah dan
karakter tokoh yang akan kita
perankan, yakni melalui Intonasi
dialog-dialognya serta
adalah naik turunnya lagu kalimat.
kramagung atau petunjuk
Kalimat berita, perintah dan tanya
laku yang dinyatakan
menggunakan intonasi yang berbeda.
langsung oleh pengarang.

2. Memerankan tokoh dengan


Nada/tekanan
memperhatikan aspek lafal, Contents
intonasi, nada/tekanan, adalah kuat lemahnya penurunan suatu
mimik dan gerak-geriknya. Title kata dalam kalimat. Kata yang ingin
diperjelas maksudnya mendapat tekanan
lebih kuat daripada kata lainnya.

Mimik
adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan
suatu emosi : sedih, gembira, kecewa, takut, dan
sebagainya.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai