Anda di halaman 1dari 61

DRAMA

Pernahkah kamu mementaskan sebuah drama


di sebuah gedung atau di depan kelas?
Mementaskan drama dapat membuat kita
mengenal berbagai macam karakter.
Meskipun, karakter yang dimunculkan dalam
sebuah drama adalah karakter rekaan atau
berdasarkan khayalan si penulisnya, ada juga
karakter yang dibuat berdasarkan kisah nyata,
yaitu kisah seseorang yang dialihkan ke dalam
sebuah tulisan terutama naskah drama. Hal itu
tentu saja diceritakan sesuai dengan kisah asli
hidupnya.

Kira-kira apa saja ya unsur-unsur teks drama


itu?
Mari kita belajar.
Dengan mempelajari materi ini,
kamu akan dapat memahami tentang …
1. Mengenal drama
2. Bentuk drama
3. Unsur intrinsik drama
4. Elemen drama
5. Kebahasaan drama
6. Menganalisis drama
7. Mementaskan drama
Drama
Elemen
Unsur
drama Kebahasaan
Intrinsik
drama
drama

Menganalisis
Bentuk drama
drama

Mengenal Mementaskan
drama drama
DRAMA
01 Mengenal Drama
Pengertian Drama

Secara pengertian, drama adalah


karya sastra berbentuk dialog yang
dipentaskan. Seperti jenis karya
sastra lainnya, drama juga
mempunyai unsur – unsur
pembangun, yaitu unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
adalah unsur yang membangun
drama dari dalam, sedangkan
ekstrinsik adalah unsur yang
membangun drama dari luar.
Ciri-Ciri Drama

1. Disampaikan dalam bentuk dialog maupun monolog.


2. Memiliki tokoh atau karakter yang diperankan
3. Terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama.
4. Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah
dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan
suasana.
5. Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton karena
drama tersebut merupakan sarana hiburan.
Struktur Drama

1. Prolog 2. Dialog 3. Epilog


Bagian yang berupa Percakapan yang melibatkan antartokoh yang dapat Kata-kata penutup
kata-kata pembuka, menggambarkan kehidupan, watak, dan konflik yang yang berupa
pengantar, ataupun dialami manusia beserta cara menyelesaikannya. simpulan maupun
latar belakang, Dalam dialog mengandung amanat tetang
yang biasanya a. Orientasi: Bagian awal cerita yang berisi gambaran keseluruhan isi
disampaikan oleh situasi yang sedang atau sudah terjadi. dialog yang
dalang atau b. Kompliakasi: Pengembangan cerita yang berisi biasanya
narator, bahkan masalah yang dihadapi tokoh-tokoh di dalam drama. disampaikan oleh
bisa juga oleh c. Resolusi: Akhir drama yang berisi penyelesaian dalang atau
tokoh tertentu. masalah. narator.
1. Drama dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun monolog. Monolog adalah ....
A. percakapan tokoh dengan dirinya sendiri
B. percakapan antara tokoh utama dengan tokoh pembantu
C. percakapan yang dilakukan oleh para pemain drama dengan penonton
D. percakapan yang dilakukan oleh pemain drama sebelum drama dimulai
E. percakapan antartokoh yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik drama
1. Jawaban: A

Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dipentaskan berdasarkan naskah dengan
menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pendukung, serta disaksikan oleh penonton.
Seluruh kisah dalam drama cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog antartokoh
maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri. Dialog tokoh dengan dirinya sendiri disebut monolog.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
02 Bentuk Drama
Bentuk-Bentuk Drama
Bentuk Drama Lainnya

1. Drama Absurd
• Drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik.
2. Drama Baca
• Drama yang cocoknya untuk dibaca, bukan dipentaskan.
3. Drama Borjuis
• Drama yang bertema tentang kehidupan kaum borjuis atau kaum bangsawan.
4. Drama Domestik
• Drama yang mencritakan kehidupan rakyat biasa.
5. Drama Duka
• Drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama.
6. Drama Liturgis
• Drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja.
7. Drama Satu Babak
• Drama singkat karena hanya terdiri atas satu babak dengan berpusat pada satu tema tertentu
dengan sejumlah kecil pameran, gaya, latar, serta alur yang ringkas.
8. Drama Rakyat
• Drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada.
Bentuk-Bentuk Drama

Berdasarkan Kuantitas Cakapannya Berdasarkan Pengaruh Seni Lainnya

1. Pantomim 1. Opera
• Drama tanpa kata-kata. • Drama yang menonjolkan seni suara atau
2. Minikata musik.
• Drama dengan sedikit kata-kata. 2. Sendratari
3. Dialog -Monolog • Drama dengan sedikit kata-kata.
• Drama yang bertema tentang kehidupan 3. Tablo
kaum borjuis atau kaum bangsawan. • Drama tanpa dialog atau gerak yang
4. Drama Domestik menonjol. Dalam tablo, menampilkan kisah
• Drama dengan banyak kata-kata. dengan laku pemain yang dibantu oleh
narator.
Bentuk-Bentuk Drama

Berdasarkan Bentuk Sastra dan Berdasarkan Sajian Isinya


Cakapannya

1. Drama Puisi 1. Tragedi (Drama Duka)


• Drama yang sebagian besar cakapan atau • Drama yang menasaaampilkan tokoh yang
dialognya disusun dalam bentuk puisi sedih atau muram, baik itu kehancuran
sehingga dapat dikatakan bahwa struktur atau keputusasaan. Dapat juga berupa
kata-katanya dipengaruhi ritme dan rima drama serius yang melukiskan pertikaian
puisi. antartokoh yang berakhir dengan
2. Drama Prosa malapetaka atau kesedihan.
• Drama yang cakapan atau dialognya 2. Komedi (Drama Ria)
disusun dalam bentuk prosa. • Drama ringan yang bersifat menghibur dan
bisa memuat sindiran atau bisa juga
berakhir bahagia.
3. Tragikomedi (Drama Duka Ria)
Drama yang alur ceritanya berisi kedukaan tapi
berakhir bahagia.
2. Drama prosa dan drama puisi merupakan jenis drama yang dibedakan berdasarkan ....
A. sajian isinya
B. kuantitas cakapannya
C. pengaruh seni lainnya
D. bentuk sastra cakapannya
E. refrensi atau sumber cerita
2. Jawaban: D

Drama dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, mulai dari berdasarkan bentuk sastra cakapannya,
sajian isinya, kuantitas cakapannya, pengaruh seni lainnya, serta bentuk drama yang tidak termasuk
ke dalam kategori-kategori tersebut. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Drama prosa, yaitu drama yang cakapan atau dialognya disusun dalam bentuk prosa.
2. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapan atau dialognya disusun dalam bentuk
puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
03 Unsur Intrinsik Drama
Unsur Intrinsik Drama

1. Tema
Tema adalah persoalan yang menjadi sumber inspirasi cerita. Tema biasanya diambil dari
permasalahan sehari-hari.

2. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama. Bagian-bagian alur cerita adalah berikut.
a. Tahap pengenalan
Tahap ini menampilkan pengenalan tokoh, situasi, dan latar.
b. Tahap konflik
Tahap ini memunculkan masalah yang menimbulkan pertentangan antartokoh.
c. Tahap klimaks
Tahap ini menunjukkan masalah yang berada pada titik puncak.
d. Tahap resolusi
Tahap ini memperlihatkan penyelesaian dari masalah yang terjadi.
Unsur Intrinsik Drama

3. Pelaku
Pelaku adalah orang-orang yang berperan dalam suatu pementasan drama. Berdasarkan perannya, tokoh
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (1) antagonis, dan (2) protagonis. Antagonis adalah pelaku yang berhati jahat,
yang selalu ingin menghalangi gerak langkah tokoh protagonis. Protagonis adalah pelaku yang memiliki sifat baik.
Protagonis biasanya menjadi pelaku utama dalam drama.

4. Dialog
Dialog adalah segala ucapan dari tokoh sesuai dengan petunjuk dalam naskah drama. Dialog bertujuan
memperkenalkan watak tokoh, menerangkan isi naskah, dan menunjang gerak pemain drama.

5. Latar
Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana dalam pementasan drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian, seperti di rumah, di sekolah, dan di kantin.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian, seperti pagi hari, pada tanggal 17 Agustus, dan pada
tahun 2017.
c. Latar suasana, yaitu penggambaran suasana yang melatarbelakangi adegan dalam drama, seperti suasana
gembira, sedih, dan seram.
3. Peran yang ada dalam suatu cerita drama yang disertai gambaran karakter atau wataknya
disebut ....
A. tokoh
B. penokohan
C. perwatakan
D. karakter
E. karakteristik
3. Jawaban: A

Salah satu yang termasuk dalam unsur intrinsik drama adalah penokohan. Penokohan berbeda
dengan tokoh. Penokohan adalah proses, cara, atau perbuatan menokohkan. Penokohan dapat pula
diartikan sebagai proses penciptaan citra tokoh dalam karya sastra. Sementara itu, tokoh adalah
peran yang ada dalam suatu cerita dan disertai gambaran karakter atau wataknya. Dengan
demikian, jawaban yang tepat adalah A.
04 Elemen Drama
Elemen Drama

Tokoh

Peran yang ada dalam suatu cerita dan juga


digambarkan seperti apa karakter atau watak dari
tokoh tersebut. Tokoh berdasarkan wataknya dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu:
1. tokoh protagonis: Tokoh utama dalam cerita
2. tokoh antagonis: Tokoh penetang atau yang
berseberangan dengan tokoh protagonis.
3. tokoh tirtagonis: tokoh yang netral
Elemen Drama

Wawancang Contoh:

Parjo: “Oh oh ohh!!! Jangan-jangan Ibu ini, ya?”


Dialog atau percakapan dalam bentuk (Tiba-tiba menarik Parji untuk
menyembah-nyembah Ibu dan menangis)
tertulis yang harus diucapkan oleh
toko dalam drama. Tokoh: Parjo

Wawancang: “Oh oh ohh!!! Jangan-jangan Ibu


ini, ya?”
Kramagung
Kramagung: (Tiba-tiba menarik Parji untuk
menyembah-nyembah Ibu dan menangis)
Petunjuk lakuan, tindakan, atau
perbuatan yang harus dilakukan tokoh.
4. Berdasarkan penggambaran wataknya, tokoh dibedakan menjadi ....
A. dua jenis, yaitu tikoh baik dan tokoh jahat
B. dua jenis, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan
C. tiga jenis, yaitu protagonis, tirtagonis, dan antagonis
D. tiga jenis, yaitu tokoh baik, tokoh jahat, dan tokoh netral
E. empat jenis, yaitu tokoh baik, jahat, statis, dan berkembang.
4. Jawaban: C

Tokoh adalah peran yang ada dalam suatu cerita yang disertai dengan penggambaran karakter atau
wataknya. Berdasarkan wataknya, tokoh dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
- protagonis,
- antagonis, dan
- tritagonis.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
05 Kebahasaan Drama
Kebahasaan Drama

Kata Kerja Mental Kata Kerja Aksi

Kata kerja yang menyatakan subjek Kata kerja yang menyatakan subjek
sedang melakukan tindakan ataupun sedang melakukan suatu pekerjaan atau
respons terhadap sesuatu. Namun, aksi. Tindakan yang dilakukan subjek
bukan merupakan aksi secara fisik bisa terlihat atau diamati.
sehingga tidak dapat terlihat atau
diamati. Contoh: Bekerja, menggunakan,
dan melakukan.
Contoh: Berpikir, menyukai, dan mengerti.
Kebahasaan Drama

Kata Sifat Konjungsi Kronologis

Kata yang menerangkan kata benda Kata penghubung yang menandai


secara umum. keterangan waktu pada sebuah kalimat.
Konjungsi ini disebut juga sebagai
Contoh: lunak, keras, ceria, kaku, baik, konjungsi hubungan waktu.
dan layak.
Contoh: lalu, kemudian,
sebelumnya, selanjutnya, sejak,
saat, sambil, seraya, hingga, dan
pada akhirnya.
5. Perhatikan kalimat berikut!I
Ia sudah lama memikirkan naskah drama yang paling cocok untuk timnya; setelah membaca
banyak buku, akhirnya ia menentukan pilihannya.

Kata kerja aksi yang terdapat dalam kalimat di atas adalah ….


A. memikirkan
B. cocok
C. membaca
D. menetukan
E. pilihannya
5. Jawaban: C

Kata kerja aksi adalah kata kerja yang menyatakan subjek sedang melakukan suatu pekerjaan atau
aksi. Tindakan yang dilakukan subjek tersebut dapat terlihat atau diamati. Kata kerja aksi yang
terdapat dalam kalimat di atas adalah kata membaca. Kata tersebut menunjukkan tindakan atau
aksi yang dapat diamati secara fisik. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
06 Menganalisis Drama
Contoh Analisis Drama
Atas Nama Cinta
Karya Agus R. Sarjono

Babak 1 Cinta-cintaan
(Lagu atau musik romantis, semacam La Vie en Rose, mengalun)

Lelaki : Lambaian bunga dan serbuk tawa


Manis sampainya cinta Adinda
Nyanyian Embun dan air mata
Asmara kakanda Dinda yang punya

Perempuan : Asmara kakanda di dalam pantun


Asmara Adinda di dalam jiwa
Hati kakanda Adinda tuntun
Adakah sama rasa getarnya

Lelaki : Tidak disangka Dinda pandai berpantun. Eh, ngomong


ngomong, pantun Dinda tadi itu apa maksudnya?
Contoh Analisis Drama
Perempuan : Ih, masak Abang enggak mengerti? Abang sendiri tadi main pantun. Terus
maksudnya apa?

Lelaki : Maksud Abang, sih, supaya mesra, begitu. Lagi pula kesannya,
kan, jadi agak berbudaya. Percintaan tinggilah. Orang pantun tadi Abang ambil dari pantun
bikinan penyair Alwy Farid Sumalna (sebut saja nama penyair sesukanya).

Perempuan : Ih, Abang, kalau enggak ngerti pantun, jangan main pantun,
dong. Nanti Dinda jawab pakai pantun, Abang kelimpungan seperti tadi. Salah-salah
pengertian, kan, bisa bahaya. Cinta kita, Bang, cinta kita bakal taruhannya.

Lelaki : Lo, Dinda jangan terlalu repot sama artinya, dong. Pokoknya,
kalau Abang main pantun, itu artinya mesra! Romantis gitu! Biar kelasnya rada lainan. Nanti
kalau tidak pakai pantun, disangka cinta kita murahan. Dinda tahu sendiri bukan, cinta
Abang bukan cinta murahan. Bukan cinta kodian. Nih ada pantun lagi dari Abang. Yang ini,
sih, Abang tahu maksudnya. Orang Abang pelajarin di sekolah, nih.

Kalau bukan karena tuan


Tak akan bintang meninggi hari
Kalau bukan karena puan
Tak akan Abang sampai kemari
Contoh Analisis Drama
Perempuan : Bener begitu, Bang? Jangan-jangan Abang kemari bukan karena saya. Tapi,
karena janda di sebelah rumah?

Lelaki : Tentu tidak! Lagi pula yang di sebelah rumah Dinda itu, kan, bukan janda, tapi
duda.

Perempuan : Ih, Abang. Bukan yang itu! Yang di bawah pohon kelapa itu.

Lelaki : Oh, yang itu? Yang itu, kan, bibi Abang. Itu bukan janda. Suaminya sedang kerja,
di Saudi Arabia.

Perempuan : Oh, begitu. Hampir saja hati Dinda dibakar cemburu. Diharu-biru tak menentu. Kalau begitu,
nih, Dinda jawab pantun Abang:

Pulau pandan jauh di tengah


Di balik pulau si Angsa
Dua Hancur badan berkalang tanah
Cinta Adinda membara jua

Lelaki : Duh, bener-bener Adinda ini bikin gemes Abang punya jiwa. Dinda memang
benar-benar pandai pantun. Nih. Abang jawab: Pohon randu pohon kedondong Rindu, dong!
Contoh Analisis Drama

Setelah membacanya, teks drama tersebut termasuk jenis apa? Ya


betul. Teks drama tersebut berjenis komedi karena di dalamnya
terdapat percakapan yang lucu. Misalnya, saat Perempuan menduga
bahwa Lelaki datang mendekatinya hanya untuk menemui wanita lain,
Lelaki membantahnya. “Tentu tidak! Lagi pula yang di sebelah rumah
Dinda itu, kan, bukan janda, tapi duda.”

Kemudian, tema yang diangkat dalam drama tersebut adalah


percintaan. Kita bisa mengetahuinya dari judul dan dialog yang
disampaikan oleh para pelaku.

Bagaimana dengan alurnya? Kutipan drama tersebut adalah tahap


pengenalan. Pada tahap itu, kita dikenalkan oleh dua tokoh, yaitu Lelaki
dan Perempuan, yang terlihat asyik berbalas pantun. Pada tahap itu,
kita belum melihat munculnya masalah, tetapi sudah mengetahui sifat
dari pelakunya.
Contoh Analisis Drama

Berdasarkan wataknya, kita mengetahui bahwa Lelaki


mempunyai watak yang pandai merayu. Sejak awal babak, dia
sudah memperlihatkan keterampilannya dalam merayu dengan
menyampaikan pantun percintaan. Sementara itu, Perempuan
memiliki watak yang mudah cemburu. Hal itu ditunjukkan
dengan kalimat “Oh, begitu. Hampir saja hati Dinda dibakar
cemburu.”

Sementara itu, latar yang terlihat di teks drama tersebut adalah


tempat dan suasana. Latar tempat drama tersebut adalah
rumah Perempuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat yang
diucapkan Perempuan: “Bener begitu, Bang? Jangan-jangan
Abang kemari bukan karena saya. Tapi, karena janda di sebelah
rumah?” Kemudian, latar suasana yang ditunjukkan adalah
kegembiraan. Hal itu diperlihatkan dengan dialog yang penuh
lelucon antar pelaku.
6. Watak tokoh Van Dijk Bacalah kutipan teks drama berikut!
Van Dijk : Tadi kan bilang, bahwa isrimu cantik, bukan?
berdasarkan kutipan teks Cantik sekali dan kau cinta sekali kepadanya?
drama tersebut adalah …. Pedagang : (tergagap) ya.
Van Dijk : Kau juga mengatakan padaku bahwa kau lebih
A. Pemarah cinta kepadanya daripada nyawamu sendiri.
B. Kikuk Masih ingat?
Pedagang : Ya…!
C. Penakut Van Dijk : Baik… baik, nyawamu akan kuselamatkan, asal
D. Plin-plan istrimu kauserahkan padaku…. Bagaimana ….
setuju?
E. Otoriter Pedagang : Setuju major, setuju.
Van Dijk : Tadi kau bilang kalau istrimu tak bisa dibeli; kini
kau berikan untuk membeli nyawamu. Begitu
mudah, begitu enteng!

(Bunga-bunga Bangsa, Emil Sanosa)


6. Jawaban: E

Dalam teks drama tersebut, watak tokoh Van Dijk tampak otoriter. Hal itu terlihat dengan adegan
Van Dijk mengintimidasi pedagang untuk menyerahkan istrinya. Hal itu memperlihatkan orang yang
sok berkuasa. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.
07 Mementaskan Drama
Menyusun Drama

Menetukan Naskah Drama yang Membentuk Tim Produksi


Akan Dipentskan
Tim produksi secara mendasar terdiri
Naskah yang digunakan dapat berasal
atas:
dari naskah yang sudah ada, hadil
❑ Sutradara
modifikasi, maupun hasil penulisan
❑ Pemain
sendiri.
❑ Pembantu Sutradara
Menyusun Drama
Latihan Pementasan

Dapat dilakukan secara berurutan mulai 3. Casting Dilakukan setelah melalui


dari: Kegiatan melakukan pemilihan pemeran proses pemilihan naskah,
1. Membedah Naskah agar ditempatkan sesuai dengan pembentuk tim produksi,
Agar setiap calon pemain memahami kemampuannya. latihan, dan gladi bersih.
perannya sesuai isi naskah 4. Blocking
2. Reading Proses sutrada mengatur akting yang
Kegiatan calon pemain membaca dilakukan pemeran agar mengusai
seluruh isi naskah sehingga memahami panggung.
perannya. 5. Running
Pemain menjalankan latihan secara
lengkap mulai dari vokal, olah rasa, dan
olah sukma.
7. Perhatikan kalimat berikut!I
Ia sudah lama memikirkan naskah drama yang paling cocok untuk timnya; setelah membaca
banyak buku, akhirnya ia menentukan pilihannya.

Kata kerja aksi yang terdapat dalam kalimat di atas adalah ….


A. memikirkan
B. cocok
C. membaca
D. menetukan
E. pilihannya
7. Jawaban: E

Dalam teks drama tersebut, watak tokoh Van Dijk tampak otoriter. Hal itu terlihat dengan adegan
Van Dijk mengintimidasi pedagang untuk menyerahkan istrinya. Hal itu memperlihatkan orang yang
sok berkuasa. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti ‘berbuat’, ‘bertindak’, ‘beraksi’, dan
sebagainya. Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dipentaskan berdasarkan naskah dengan
menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pendukung, serta disaksikan oleh penonton.

Drama memiliki lima ciri utama,


yaitu
1) dalam bentuk dialog dan
Struktur drama terbagi menjadi
monolog
tiga bagian, yaitu:
2) memiliki tokoh
1. Prolog
3) terdapat konflik
2. Dialog
4) pemetasan dilakukan di atas
3. Epilog,
pangggung
5) Pertunjukkan dilakukan
dihadapan penonton
Unsur Intrinsik Drama, yaitu
1) latar Elemen Drama, yaitu Kebahasaan Drama, yaitu
2) penokohan 1) Tokoh: protagonis, antagonis, 1) kata kerja mental
3) dialog dan tirtagonis 2) kata kerja aksi
4) tema 2) wawancang 3) kata sifat
5) amanat 3) kramagung 4) konjungsi kronologis

Mementaskan drama, yaitu


1) menetukan naskah drama yang akan dipentaskan
2) membentuk tim produksi: sutradara, pembantu sutradra, pemain
3) latihan:
a. membedah naskah
b. reading
c. casting
d. blocking
e. running
4) pementasan
Jenis atau Bentuk Drama

Berdasarkan bentuk sastra cakapannya • Drama puisi dan drama prosa

Berdasarkan sajian isinya • Tragedi, komedi, dan tragikomedi


• Pantomim, minikata, dan dialog-
Berdasarkan kuantitas cakapannya
monolog

Berdasarkan pengaruh seni lainnya • Opera, sendratari, tablo

• Drama absurd, baca, borjuis,


Berdasarkan bentuk drama lainnya domestik, duka, liturgis, satu babak,
dan drama rakyat
1.Perhatikan kutipan drama berikut!
Masa lalu, masa kini, masa yang akan datang menjadi satu, ruang dan waktu kempal dalam satu suasana
dan keadaan: Pasar Beringharjo Yogyakarta adalah ruang ujian adalah kamar tidur adalah tempat
ngamen adalah hari ketuaan menanti maut …. Adalah …. Adalah ….
(Sumber: Obrok Owok-Owok Ebreg Ewek-Ewek karya Danarto)
Dalam drama, kutipan di atas termasuk ke dalam struktur ….
A. prolog
B. dialog
C. monolog
D. epilog
E. koda
2. Tema yang diangkat dalam kutipan drama Perhatikan kutipan drama berikut!
dtersebut adalah …. Kartili : “Aku mengerti. Karena ia berjuang
kelihatan. Aktif dalam perjuangan. Akan tetapi,
A. kepercayaan kepada kekasih hati jangan sangka itu buat nusa dan bangsa.
B. perubahan sikap dan hati manusia Banyak contoh dapat dicari di atas dunia ini.”
Satilawati : “Orang seperti itu pasti lebih tinggi
C. perjuangan mencapai cita-cita daripada orang yang menuruti jalan besar saja,
D. keinginan menjadi pengarang ulung jalan yang telah dirintis orang.”
Kartili : “Aku berharap, moga-moga
E. kesetiaan kepada orang dipercaya pandanganmu kepadaku akan berubah dengan
waktu. Banyak orang seperti Ishak, pengarang
juga. Waktu mereka kecil mereka berjuang,
katanya untuk sebuah cita-cita yang tinggi. Akan
tetapi, perjuangan itu padam, cita-cita itu
hilang, jika ia telah mendapat nama sebagai
pengarang ulung.”
(Sumber: Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus)
3. Dialog yang mengandung kata kerja mental Perhatikan kutipan drama berikut!

ditunjukkan oleh nomor .... 1.Orang tua: “Tunggu! Jangan tergesa. Mari kita
A. 1 dan 3 tentukan dulu tegak kita masing-masing. Agar
jangan silap menafsirkan peran kita masing-masing.
B. 2 dan 4 Yang mematikan atau yang dimatikan.”
2.Anak muda: “Maksud Bapak?”
C. 4 dan 5
3.Orang tua: “Tingkah laku harus senantiasa sesuai
D. 1, 3, dan 4 dengan watak yang ingin digambarkan. (Ia bisa
E. 1, 4, dan 5 mengambil mitraliur dari tangan anak muda) Sifat
lahir harus sesuai dengan sifat rohani, agar … (Anak
muda sadar dan mendepak mitraliur. Terdengar
serentetan tembakan) … agar dicapai kesatuan
waktu, kesatuan ruang, kesatuan laku.
4.Anak muda: “Bapak ingin bunuh saya?”
5.Orang tua: “Membunuh kau? Aku? Hendak bunuh
kau?”
(Dikutip Bulan Bujur Sangkar karya Iwan Simatupang)
Perhatikan penggalan drama berikut!
4. Dialog nomor (2) membuktikan bahwa salah
1. Wayan: “Kenapa Nugrah dicegah kawin? Kita
satu elemen drama yang terdapat dalam sudah cukup menderita karena perbedaan kasta
ini. Sekarang sudah waktunya pemuda-pemuda
kutipan di atas adalah …. bertindak. Dunia sekarang sudah berubah.
A. latar Orang harus menghargai satu sama lain tanpa
membeda-bedakan lagi, bagaimana Gusti
B. tema Biang?”
2. Gusti Biang: (Sambil menghapus air matanya)
C. dialog “Aku tidak akan mencegahnya lagi. Kita akan
D. kramagung mengawinkannya. (Dengan manja) Tapi jangan
ceritakan lagi tentang yang dulu-dulu. Aku
E. penokohan sangat malu.”
3. Wayan: (Tersenyum) “Kalau begitu Wayan tidak
jadi pergi. Wayan akan menjagamu Sagung
Mirah, sampai kita berdua sama-sama mati dan
di atas kuburan kita, anak-anak itu berumah
tangga dengan baik. Sagung Mirah ....”
(Sumber: Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya)
Perhatikan kutipan drama berikut!
5. Pernyataan yang benar mengenai struktur (1) Fadli : “Yah, Fadli ingin mengambil jurusan film saat
dalam kutipan drama di atas adalah …. kuliah nanti.”
(2) Ayah : “Sudah Ayah bilang, kan? Kalau kuliah nanti,
A. kutipan drama di atas termasuk bagian kamu harus masuk jurusan bisnis.”
dari struktur prolog. (3) Fadli : “Fadli tidak menyukainya, Yah. Fadli ingin belajar
hal yang Fadli sukai.”
B. kutipan drama di atas mengandung (4) Ayah : “Mau jadi apa memangnya nanti? Ayah mau
struktur prolog dan dialog. kamu melanjutkan bisnis Ayah.”
(5) Fadli : “Fadli sudah cukup dewasa untuk bisa mengerti
C. dalam kutipan di atas, terdapat bagian keinginan sendiri.”
epolog atau penutup cerita. (6) Ayah : “Ya sudah, kalau begitu mau kamu, yakinkan
Ayah bahwa apa yang kamu mau benar-benar tepat
D. dalam kutipan di atas, terdapat bagian untuk dirimu.”
orientasi, komplikasi, dan resolusi. (7) Fadli : “Fadli janji akan membuat Ayah yakin dengan
prestasi-prestasi Fadli nanti.”
E. kutipan di atas memiliki struktur lengkap, (8) Ayah : “Jangan sampai itu hanya omong kosong. Ayah
meliputi prolog, dialog, dan epilog. tidak pernah mendidik kamu jadi pendusta. Mengerti?”
(9) Fadli : “Mengerti, Yah.”
Perhatikan kutipan drama berikut!
6. Pernyebab konflik dalam kutipan drama di (1) Fadli : “Yah, Fadli ingin mengambil jurusan film saat
atas adalah .... kuliah nanti.”
(2) Ayah : “Sudah Ayah bilang, kan? Kalau kuliah nanti,
A. tokoh Fadil dan ayahnya tidak pernah akur kamu harus masuk jurusan bisnis.”
B. tokoh Fadil ingin mengambil jurusan film (3) Fadli : “Fadli tidak menyukainya, Yah. Fadli ingin belajar
hal yang Fadli sukai.”
saat kuliah (4) Ayah : “Mau jadi apa memangnya nanti? Ayah mau
C. tokoh Fadil berjanji bahwa ia akan kamu melanjutkan bisnis Ayah.”
(5) Fadli : “Fadli sudah cukup dewasa untuk bisa mengerti
mendapat banyak prestasi keinginan sendiri.”
D. tokoh Ayah tidak ingin anaknya menjadi (6) Ayah : “Ya sudah, kalau begitu mau kamu, yakinkan
Ayah bahwa apa yang kamu mau benar-benar tepat
pendusta untuk dirimu.”
E. tokoh Ayah ingin agar anaknya masuk (7) Fadli : “Fadli janji akan membuat Ayah yakin dengan
prestasi-prestasi Fadli nanti.”
jurusan bisnis. (8) Ayah : “Jangan sampai itu hanya omong kosong. Ayah
tidak pernah mendidik kamu jadi pendusta. Mengerti?”
(9) Fadli : “Mengerti, Yah.”
Perhatikan kutipan drama berikut!
7. Dari segi kebahasaan, perbedaan dialog yang
(1) Seri: “Bang, tahu tidak mengapa aku menyukai Abang?”
diucapkan Seri dengan dialog yang diucapkan
(2) Seno: “Astaga! Apa kamu mau berucap kata-kata
Seno adalah ....
gombal di siang bolong begini?”
A. dialog Seri: mengandung konjungsi kronologis
(3) Seri: “Memangnya tidak boleh? Kita, toh, sekarang
dialog Seno: tidak mengandung konjungsi
sudah suami istri.”
kronologis
(4) Seno: “Ya tidak, di sini panas. Nanti saja, kapan-kapan
B. dialog Seri: tidak mengandung kata sifat
kalau kita di taman.”
dialog Seno: mengandung lebih dari satu kata
(5) Seri: “Tidak, ah! Di taman tidak asyik.”
sifatTokoh Ayah tidak ingin anaknya menjadi
(6) Seno: “Loh, kok begitu? Memangnya kenapa kalau di
pendusta
taman?”
C. dialog Seri: mengandung sebuah kata kerja
(7) Seri: “Ya tidak apa-apa. Hanya tidak asyik saja.”
mental
dialog Seno: mengandung sebuah kata kerja
aksi
D. dialog Seri: hanya mengandung satu kata sifat
dialog Seno: mengandung lebih dari satu kata
sifat
E. dialog Seri: hanya mengandung satu konjungsi
kronologis
dialog Seno: mengandung lebih dari satu
konjungsi kronologis
Perhatikan kutipan drama berikut!
8. Dialog yang diucapkan oleh tokoh Ani (1) Ana : “Jadi, seberapa sayangnya engkau kepada
membuktikan bahwa …. saudara-saudaramu?”
(2) Ani : “Aku amat menyayangi mereka. Langit dan bumi
A. tokoh Ani berwatak penyayang jadi saksinya.”
B. kutipan di atas bertema pengkhianatan (3) Ana : “Jadi kamu tak akan setuju jika mereka
kupekerjakan di tempatku?”
C. tokoh saudara-saudara Ani termasuk tokoh (4) Ani : “Tak akan! Mereka masih kecil, tak patut bekerja
gagal di tempat yang penuh dosa.”
(5) Ana : “Meski kuberi uang tunai sepuluh juta untukmu?”
D. kutipan di atas berlatar di rumah Ana dan (6) Ani : “Tak akan! Aku akan melindungi mereka dengan
pada malam hari nyawaku!”
(7) Ana : “Kuberi uang dua puluh juta juga tak sudi? Aku
E. kutipan di atas mengandung amanat cuma berniat membantu!”
bahwa manusia harus saling membantu (8) Ani : “Aku bersumpah, aku tak akan mengkhianati
mereka.”
(9) Ana : “Seratus juta.” (membuka koper berisi uang di
hadapan Ani)
(10)Ani : “Aku pulang. Semua saudaraku akan kusuruh
bekerja di sini malam ini juga.”
Perhatikan kutipan drama berikut!
9. Dari segi penulisan, kutipan di atas perlu (1) Badut Pertama: “Resapkan resep-resep Tuhan, niscaya
diperbaiki karena di dalamnya terdapat .... kesembuhan selalu kita dapatkan. Dalam mengajukan
permohonan, pengaduan, dan lain-lain sebagainya tidak
A. kesalahan dalam penulisan wawancang perlu berebutan seperti rakyat Indonesia pada
B. kesalahan dalam penulisan kramagung seperempat abad usia kemerdekaannya. Tertib, tenang,
aman. Nah, sekarang silakan mengacungkan tangan
C. kesalahan dalam penulisan nama tokoh siapa-siapa saja yang berhati lara.”
D. kata tidak baku yang digunakan dalam (2) Para Pemain: (Serentak semuanya mengacungkan
tangan, kecuali yang buntung tadi tentu dan seorang
dialog perempuan yang tuli dan bisu. Si Buntung tampak
E. kata berbahasa daerah yang digunakan betapa ia menderita lantaran tidak mampu menyatakan
ihwal deritanya. Kelihatan ia mau protes, tetapi ketika
dalam dialog ingat akan “langit itu” ia kemudian hanya langak-longok
gerak setengah menangis, sementara si Bisu sesekali
memperhatikan sambil tersenyum. Akhirnya si Buntung
tidak tahan dan bicaralah hati-hati kepada orang di
dekatnya)
(3) Si Buntung: “Saya lara.”
(Diadaptasi dari Madekur dan Tarkeni karya Arifin C. Noer)
Perhatikan ilustrasi berikut!
10. Sesuai ilustrasi, pernyataan yang benar
mengenai persiapan pementasan drama yang
Dalam pertunjukan akhir tahun, siswa kelas XI SMA Ruang
dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Ruang Raya
Bangsa akan mementaskan drama berjudul Kapai-Kapai.
adalah ...
Naskah drama tersebut disusun oleh Arifin C. Noer. Agar
A. Langkah yang perlu dilakukan selanjutnya
berjalan lancar, Roni selaku ketua kelas memimpin teman-
adalah latihan.
teman sekelasnya untuk mempersiapkan pementasan. Setelah
B. Para siswa telah melakukan tiga langkah
menentukan naskah drama, ia memilih sutradara, pembantu
persiapan pementasan drama.
sutradara, dan para pemain drama.
C. Sebelum melakukan latihan, para siswa perlu
menentukan tema drama.
D. Ada satu langkah pementasan drama yang
belum dilakukan, yaitu running.
E. Langkah yang perlu diakukan siswa adalah
membentuk tim produksi.
Carilah sebuah teks drama, bisa dari internet
atau dalam buku kumpulan naskah drama.

Lakukan analisis, temukan unsur intrinsik dan


ekstrinsik dalam teks drama yang kamu pilih!
Sertakan penjelasannya!
(Terdengar jam berdentang 12 kali)

Ratih : Tengah malam, Bu. Kapal terakhir sudah meninggalkan pelabuhan setelah menurunkan para
romusha. Artinya kapal itu sudah tiga jam beristirahat sebelum berlayar kembali. Mana ayah kita?
Kalau dia terkubur di pelabuhan, apakah ada koran yang membuat berita tentang kematiannya? Atau
mati di tengah laut dan jasadnya diumpankan kepada ikan hiu?

Ibu : Jepang adalah Jepang, Ratih. Saudara Tua dapat bertindak sewenang-wenang terhadap saudara
mudanya yang terlantar. Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang ibu terima enam
bulan yang lalu memberi keyakinan bahwa ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang
bercerita tentang perlakuan Jepang terhadap romusha. Dan ayahmu pasti diperlakukan sama seperti
kepada mereka. Nasib orang bodoh selalu tidak menguntungkan.
Ratih : Jadi Ibu berkeyakinan kalau ayah telah meninggal dunia?

Ibu : Ibu tidak mengatakan demikian, tapi akh…..?

(Jam berdentang satu kali)

Ratih : Malam telah mulai berlalu. Selamat pagi, dunia! Kalau ayah kami tidak kembali….. terkutuklah
penjajah itu!

Menurutmu, bagaimana konflik yang terjadi dan dialami pada kutipan drama di atas?

Anda mungkin juga menyukai