2. Dialog
Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai sebuah
percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dialog dalam teks drama merupakan
struktur yang paling utama atau penting karena sebuah pementasan drama dibangun melalui
dialog-dialog antartokoh di dalamnya.
Selain itu, dialog dalam drama juga memberikan gambaran mengenai karakter tokohnya
sehingga saat dipentaskan pemeran atau aktor dan aktris yang memerankan tokoh-tokoh tersebut
harus mampu menjiwai emosi tokoh yang diperankannya dan harus mampu mengucapkan dialog
dengan nada yang sesuai dengan emosi yang dirasakan oleh tokoh yang diperankannya.
Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika yang dihadapi, dan cara manusia
dapat menyelesaikan persoalan hidupnya. Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai
dengan, orientasi, komplikasi, sampai dengan resolusi.
● Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang sedang sudah atau
sedang terjadi. Pada bagian orientasi, teks dialognya berisi penjelasan mengenai para
tokoh mulai dari nama hingga latar belakang tokoh yang diperankan. Selain itu, pembaca
atau penonton akan diperkenalkan kepada situasi cerita atau pementasan drama serta
konflik awal yang akan dikembangkan pada cerita tersebut.
● Komplikasi, berisi tentang konflik-konflik dan pengembangannya: gangguan-gangguan,
halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh
utamanya.
Komplikasi merupakan bagian tengah cerita dalam teks drama yang berfungsi dalam
mengembangkan konflik cerita. Dalam bagian ini, dialognya berisi percakapan tokoh
utama dan tokoh lainnya yang terlibat dan mengalami berbagai rintangan dalam
mencapai tujuannya serta berbagai kesalahpahaman dalam menghadapi berbagai
rintangan tersebut.
● Resolusi, adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa babak akhir cerita
yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang dialami para tokohnya.
3. Epilog
Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog merupakan kata penutup dalam drama
yang menjadi tanda berakhirnya sebuah pementasan drama. Dalam epilog terdapat simpulan atau
amanat yang merupakan isi pokok teks drama. Epilog dalam pementasan drama biasanya
disampaikan oleh narator atau dalang atau tokoh tertentu. Sama seperti prolog, epilog umumnya
disampaikan oleh narator atau dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan epilog
disampaikan oleh tokoh dalam drama tersebut.