Anda di halaman 1dari 6

1.

Materi Kearifan Lokal


Pembelajaran 1

A. Pengertian Teks Drama


Kata drama merupakan terjemahan dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat,
berlaku, bertindak, atau beraksi. Jadi, drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Drama pertama
kali berkembang pada zaman Yunani dan Romawi. Istilah drama berasal dari bahasa Yunani
Dran yang berarti berbuat, bertindak, berlaku, dan beraksi, Tarigan (Avhisa, 2014:9). Drama
adalah karya sastra yang menggambarkan gerak kehidupan manusia. Drama menggambarkan
realitas kehidupan, karakter dan perilaku manusia melalui partisipasi dan dialog yang
dipentaskan. Drama ialah lakon cerita suatu kisah kehidupan dalam dialog lakuan tokoh yang
berisi konflik. Drama mencakup dua hal, yakni drama sebagai karya sastra dan drama sebagai
sebuah seni pertunjukan/pementasan. Oleh sebab itulah sebuah drama tetap dapat diapresiasi
tanpa harus dipentaskan (Suyoto, 2006:161).
Jika melihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka pengertian drama terdapat tiga
penjelasan. Berikut definisi drama berdasarkan keterangan di KBBI.
1. Drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan
kehidupan dan watak melalui tingkat laku (peran) atau dialog yang dipentaskan.
2. Drama merupakan cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang
khusus disusun untuk pertunjukan teater.
3. Drama adalah kejadian yang menyedihkan.
Drama dapat diartikan sebagai karya seni yang menggambarkan suatu kisah kehidupan dan
watak melalui tingkah laku tokoh (lakon) serta dialog yang dipentaskan. Sementara itu,
pengertian teks drama adalah teks yang memuat kisah atau cerita yang dikemas melalui dialog
untuk dibawakan melalui seni peran atau akting sehingga dapat menggambarkan cerita dan
berbagai peristiwa yang disajikan dalam suatu pentas drama.
Secara umum, drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan
maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan drama sering disebut dengan istilah teater.
Drama juga bisa dikatakan sebagai cerita dalam naskah yang diperagakan dalam panggung.
Secara umum drama mempunyai dua makna secara sempit dan secara luas. Drama dalam arti
luas adalah suatu pertunjukkan yang mengandung cerita dan dipentaskan di depan khalayak
umum. Sedangkan untuk dalam arti sempit yaitu sebuah kisah hidup seseorang yang ditampilkan
di atas panggung yang ditonton oleh khalayak umum.

B. Ciri-Ciri Drama dan Teks Drama


● Ciri-ciri Drama
1. Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog
antartokoh maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).
2. Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang memerankan cerita.
3. Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama.
4. Tidak terdapat pengulangan adegan
5. Durasi waktu pementasan drama dapat berlangsung selama kurang dari tiga jam.
6. Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi beberapa
perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan suasana.
7. Membutuhkan latihan khusus sebelum melakukan pementasan.
8. Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton di mana drama tersebut
dilakukan sebagai sarana hiburan.

● Ciri-ciri Teks Drama


1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator
maupun tokoh.
2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik.
3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh aktor atau
aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.
4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.
5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi.
6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.
7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam.
8. Teks drama tidak dapat diulang dalam satu masa tertentu.

C. Struktur Teks Drama


Drama terikat pada bagian-bagian yang menyusunnya secara terstruktur dan sistematis. Bagian-
bagian tersebut dijadikan bahan pertimbangan dalam proses kreatif penulisan drama. Bagian-
bagian pembangun drama tersebut disebut sebagai struktur teks drama. Menurut tim Kemdikbud
(2017, hlm. 237) struktur drama adalah prolog, dialog, dan epilog.
1. Prolog
Bagian pertama dari struktur teks drama adalah prolog. Prolog dapat dipahami sebagai kata
pendahuluan atau kata-kata pembuka yang memiliki peran sebagai pengantar. Prolog sendiri
biasanya berisi penjelasan gambaran umum tentang tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau
berbagai hal yang terjadi dalam drama. Dalam pementasan drama, prolog sering kali
disampaikan oleh narator atau bisa disebut juga dengan dalang, terkadang juga prolog secara
khusus disampaikan oleh tokoh tertentu dalam drama.

2. Dialog
Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai sebuah
percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dialog dalam teks drama merupakan
struktur yang paling utama atau penting karena sebuah pementasan drama dibangun melalui
dialog-dialog antartokoh di dalamnya.
Selain itu, dialog dalam drama juga memberikan gambaran mengenai karakter tokohnya
sehingga saat dipentaskan pemeran atau aktor dan aktris yang memerankan tokoh-tokoh tersebut
harus mampu menjiwai emosi tokoh yang diperankannya dan harus mampu mengucapkan dialog
dengan nada yang sesuai dengan emosi yang dirasakan oleh tokoh yang diperankannya.
Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika yang dihadapi, dan cara manusia
dapat menyelesaikan persoalan hidupnya. Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai
dengan, orientasi, komplikasi, sampai dengan resolusi.
● Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang sedang sudah atau
sedang terjadi. Pada bagian orientasi, teks dialognya berisi penjelasan mengenai para
tokoh mulai dari nama hingga latar belakang tokoh yang diperankan. Selain itu, pembaca
atau penonton akan diperkenalkan kepada situasi cerita atau pementasan drama serta
konflik awal yang akan dikembangkan pada cerita tersebut.
● Komplikasi, berisi tentang konflik-konflik dan pengembangannya: gangguan-gangguan,
halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh
utamanya.
Komplikasi merupakan bagian tengah cerita dalam teks drama yang berfungsi dalam
mengembangkan konflik cerita. Dalam bagian ini, dialognya berisi percakapan tokoh
utama dan tokoh lainnya yang terlibat dan mengalami berbagai rintangan dalam
mencapai tujuannya serta berbagai kesalahpahaman dalam menghadapi berbagai
rintangan tersebut.
● Resolusi, adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa babak akhir cerita
yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang dialami para tokohnya.

3. Epilog
Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog merupakan kata penutup dalam drama
yang menjadi tanda berakhirnya sebuah pementasan drama. Dalam epilog terdapat simpulan atau
amanat yang merupakan isi pokok teks drama. Epilog dalam pementasan drama biasanya
disampaikan oleh narator atau dalang atau tokoh tertentu. Sama seperti prolog, epilog umumnya
disampaikan oleh narator atau dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan epilog
disampaikan oleh tokoh dalam drama tersebut.

D. Jenis-Jenis Teks Drama


Jenis teks drama sendiri dibagi menjadi tujuh, diantaranya:
1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah
a. Drama tradisional, adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah drama.
b. Drama modern, adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama.

2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya


a. Drama puisi, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau mengandung
banyak unsur dari puisi.
b. Drama prosa, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa.

3. Berdasarkan Sajian Isinya


a. Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau
muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang gawat.
Dalam situasi yang merugikan tersebut, bisa jadi dapat mengantarkan tokoh ke dalam
keputusasaan dan kehancuran. Drama tragedi sering juga disebut dengan drama serius. Drama
serius biasa dipahami sebagai drama yang menggambarkan pertikaian antar tokoh dan kekuatan
yang luar biasa. Akhir dari drama serius umumnya akan terjadi malapetaka atau kesedihan yang
ditimpa tokoh utama.
b. Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun penuh dengan lelucon
atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan drama tragedi,
drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia.
c. Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita, akan
tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya.

4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya


a. Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai kata-
kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya.
b. Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan sedikit
kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh dan
banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang dihasilkan tidak berupa kata-kata.
c. Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu tokoh utama
yang bermonolog atau berbincang sendiri sepanjang pementasan.
d. Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog dengan
menggunakan kata-kata.

5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya


a. Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan musik.
b. Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari.
c. Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog.

6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya


a. Drama absurd, adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau melanggar
konvensi alur, penokohan, dan tematik.
b. Drama baca, adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok untuk
dipentaskan.
c. Drama borjuis, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan kaum
bangsawan.
d. Drama domestik, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan
rakyat biasa.
e. Drama liturgis, adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara kebaktian
gereja.
f. Drama satu babak, adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan satu
tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas.
g. Drama rakyat, adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival
rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan.

7. Berdasarkan Sarana Penyajiannya


a. Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas panggung.
b. Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa didengarkan
oleh para pendengarnya.
c. Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun, drama
ini ditampilkan melalui media televisi.
d. Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti bioskop.
e. Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang.
f. Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya.

Anda mungkin juga menyukai