Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuah
imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan
kreatif pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk
mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada
umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan
sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan
eksistensi dirinya.
Drama adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang, bahkan di zaman
ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang drama. Contohnya sinetron, film
layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk
hidup. Selain itu, seni drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini,
penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjadi terkenal,
tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus menjadi insan yang
profesionalitas agar dapat berkembang terus.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah;

1). Untuk meningkatkan pembelajaran tentang drama

2). Meningkatkan kemampuan kalian dalam berbahasa Indonesia, secara baik dan benar. Baik
secara lisan maupun tertulis.

3) Dan supaya menambah keterampilan kalian dalam mengapresiasikan sastra.

C. Rumusan Masalah

1). Pengertian drama?

2). Unsur – unsur drama?

3). Struktur drama?

4). Jenis jenis, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan drama?

5). Lngkah langkah mengarang drama


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak.
Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari Drama adalah kualitas
komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan
(acting), dan ketegangan pada para pendengar.

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action tokoh-
tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang sebagai pengertian
action. Meskipun merupakan satu bentuk kesusastraan, cara penyajian drama berbeda dari bentuk
kekusastraan lainnya. Novel, cerpen dan balada masing-masing menceritakan kisah yang melibatkan
tokoh-tokoh lewat kombinasi antara dialog dan narasi, dan merupakan karya sastra yang dicetak

Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di
pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axcting), dan ketegangan pada para pendengar. Arti
kedua, drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas
dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).

B. Unsur – unsur Drama

1) Tema :Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah drama.
Tema dalam drama dikembangkan melalui alur, tokoh-tokoh dan perwatakan yang
memungkinkan adanya konflik, dan ditulis dalam bentuk dialog.

2) Alur: Alur atau plot adalah jalan cerita yang dimulai dengan pemaparan (perkenalan awal tokoh
dan penokohan), adanya masalah (konflik), konflikasi (masalah baru), krisis (pertentangan
mencapai titik puncak-klimak sampai dengan antiklimaks), resolusi (pemecahan masalah), dan
ditutup dengan ending (keputusan). Ada pula yang menggambarkan alur dalam sebuah naskah
drama itu pemaparan-masalah-pemecahan masalah atau resolusi-keputusan.

3) Tokoh: Tokoh adalah individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Pelaku cerita atau
pemain drama disebut actor (pria) dan aktris (wanita). Tokoh dalam  cerita drama berkaitan
dengan nama, usia, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan kejiwaan.

a) Tokoh Berdasarkan watak, terbagi menjadi:


 Protagonis
Protagonis merupakan tokoh yang menampilkan sesuatu sesuai pandangan dan
harapan pembaca. Menggambarkan watak yang baik dan positif. Tokoh protagonis dapat
menyita empati dan perhatian pembaca.
 Antagonis
Lawan dari protagonis. Antagonis menjadi salah satu tokoh yang menimbulkan
konflik dalam cerita. Ia merupakan penggambaran watak yang buruk dan negatif. Biasanya
dibeci pembaca. Namun dalam beberapa cerita, pengarang juga memberikan porsi cukup
banyak pada tokoh antagonis sehingga menyita perhatian pembaca.
 Tritagonis
Tritagonis disebut juga karakter ketiga atau penengah. Menggambarkan watak yang
bijak. Berfungsi sebagai pendamai atau jembatan atas penyelesaian konflik. Biasanya muncul
sebagai tokoh yang menyelesaikan permasalahan dalam sebuah cerita.

b) Tokoh dilihat dari kedudukan dalam cerita, yakni:


 Tokoh Utama (sentral) 
merupakan sebutan bagi tokoh yang memiliki peran penting dalam sebuah cerita.
Dengan kata lain tokoh utama ialah tokoh yang dikisahkan dalam cerita tersebut atau disebut
sebagai pusat cerita. Ciri dari tokoh utama ialah dimana tokoh atau perannya sering di
tampilkan dalam berbagai kejadian dan mendominasi sebuah cerita. Disamping itu, sebagai
pusat cerita maka tokoh utama akan tampil dari awal dimulainya cerita hingga akhir cerita

 Tokoh pembantu atau tambahan

merupakan sebutan bagi tokoh yang berperan untuk menunjang kisah dari tokoh
utama. Secara umum kehadirannya tidak sepenting tokoh utama namun mampu menunjang
jalan cerita yang bersangkutan dengan pemeran utama agar semakin menarik. Ciri umum
tokoh pembantu atau tokoh tambahan ialah dimana kehadirannya hanya muncul sesekali dan
tidak sesering tokoh utama, dan umumnya tampil di tengah cerita saat tokoh utamanya telah
dikenali.

4) Latar/Setting: bagian dari cerita yang menjelaskan waktu dan tempat kejadian ketika tokoh 
mengalami peristiwa.

Latar terbagi dalam:

 latar sosial: latar yang berupa, waktu, suasana,  masa, bahasa.

 latar fisik : latar yang berupa benda-benda di sekitar tokoh misal, rumah, ruang tamu,
dapur, sawah, hutan, pakaian/ baju.

5) Dialog : Dialog adalah berbagai percakapan yang terjadi antar tokoh dalam suatu drama.
Dalam drama, dialog adalah hal utama yang menjadi pencerita suatu kisah. Drama biasanya
tidak memiliki narasi atau narator tepatnya, namun sebagian drama masih menggunakannya.
Baik ada ataupun tidak ada narator, dialog tetap menjadi pokok pengisahan dalam drama.

6) Amanat  :  pesan atau sisipan nasihat yang disampaikan pengarang melalui tokoh dan konflik
dalam suatu cerita.

C. Struktur Drama
1. Prolog
Prolog adalah bagian berupa kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang yang
umumnya disampaikan oleh dalang, narator, atau tokoh tertentu.

2. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh dalam drama. Dialog terdiri atas tiga bagian, yaitu:

Orientasi → bagian awal cerita


Komplikasi → bagian pengembangan cerita
Resolusi → bagian akhir cerita

3. Epilog
Epilog adalah kata-kata penutup yang berupa simpulan maupun amanat tentang keseluruhan
isi dialog.

D. Ciri-Ciri Drama
Drama memiliki beberapa ciri khas yang perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:
 Disampaikan dalam bentuk dialog
 Memiliki tokoh atau karakter yang diperankan
 Terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama
 Dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi dengan peralatan dan properti untuk
menghidupkan suasana
 Dilakukan di hadapan penonton karena drama merupakan sarana hiburan

E. Kaidah Kebahasaan Drama


Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam drama antara lain sebagai berikut:

 Berupa dialog
 Menggunakan tanda petik pada dialog
 Menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilog (dia, beliau,
ia, -nya)
 Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua pada bagian dialog (aku, saya,
kami, kita, kamu)
 Banyak menggunakan konjungsi temporal (sebelum, sekarang, setelah itu, mula-
mula, kemudian)
 Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan
suatu peristiwa (menyuruh,menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat)
 Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh (merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan,
mengalami)
 Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana (ramai,
bersih, baik, gagah, kuat)

F. Jenis-Jenis Drama
 Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu:
1. Drama Baru / Drama Modern
adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan
kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
2. Drama Lama / Drama Klasik
adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana
atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.

 Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :

1.   Drama Komedi, adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.

2.   Drama Tragedi, adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

3.   Drama Tragedi Komedi, adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.

4.   Opera, adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.

5.   Lelucon / Dagelan, adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang
gelak tawa penonton.

6.   Operet / Operette, adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

7.   Pantomim, adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat
tanpa pembicaraan.

8.   Tablau, adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh
dan mimik wajah pelakunya.

9.   Passie, adalah drama yang mengandung unsur agama / religius.

10. Wayang, adalah drama yang pemain dramanya berupa boneka wayang. Atau sejenisnya
G. Langkah-Langkah Mengarang Drama
 Menentukan Tema

                  Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada
penonton. Tema, akan menuntun laku cerita dari awal sampai akhir. Misalnya

 Menentukan persoalan
                  Persoalan atau konflik adalah inti dari cerita drama. Tidak ada cerita drama tanpa
konflik. Oleh karena itu pangkal persoalan atau titik awal konflik perlu dibuat dan
disesuaikan dengan tema yang dikehendaki.
 Sinopsis (ringkasan cerita).
Gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir hendaknya dituliskan. Sinopsis
digunakan pemandu proses penulisan naskah sehingga alur dan persoalan tidak melebar.
Dengan adanya sinopsis maka penulisan lakon menjadi terarah dan tidak mengada-ada.
 Menentukan Kerangka Cerita.

Kerangka cerita akan membingkai jalannya cerita dari awal sampai akhir. Kerangka
ini membagi jalannya cerita mulai dari pemaparan, konflik, klimaks sampai penyelesaian.
Dengan membuat kerangka cerita maka penulis akan memiliki batasan yang jelas sehingga
cerita tidak bertele-tele.

 Menentukan Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang membawa laku keseluruhan cerita. Dengan
menentukan tokoh protagonis secara mendetil, maka tokoh lainnya mudah ditemukan. 
Menentukan Cara Penyelesaian.
Mengakhiri sebuah persoalan yang dimunculkan tidaklah mudah. Dalam beberapa lakon
ada cerita yang diakhiri dengan baik tetapi ada yang diakhiri secara tergesa-gesa, bahkan
ada yang bingung mengakhirinya. Akhir cerita yang mengesankan selalu akan dinanti
oleh penonton. Oleh karena itu tentukan akhir cerita dengan baik, logis, dan tidak
tergesa-gesa.

 Menulis.

                  Setelah semua hal disiapkan maka proses berikutnya adalah menulis. Mencari dan
mengembangkan gagasan memang tidak mudah, tetapi lebih tidak mudah lagi memindahkan
gagasan dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, gunakan dan manfaatkan waktu sebaik
mungkin.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action tokoh-
tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang sebagai
pengertian action, dalam sebuah cerita drama tentu memiliki unsur yang akan mendukung
sebuah cerita drama unsur tersebut adalah tema, alur, tokoh, latar/setting, dan amanat.
Terciptanya sebuah drama yang menarik tentu harus ada pondasi yang di susun dengan
teratur yaitu mulai dari  eksposisi, rising action, complication, klimaks, resolusi. Untuk
mengarang sebuah cerita drama, langkah langkahnya yaitu; menentukan tema, menentukan
persoalan (konflik), membuat sinopsis (ringkasan cerita), menentukan kerangka
cerita, menentukan protagonist, menentukan cara penyelesaian, setelah itu menulis.  

Saran
Dalam sistem penulisan makalah ini, Kami sebagai penulis belum dapat mengakui
bahwa makalah ini sudah sempurna. Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran dan kritik
untuk dapat memperbaiki karya ini.

DAFTAR PUSTAKA
 http://penulisbima.blogspot.com/2015/05/makalah-drama.html?m=1
 https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-drama#:~:text=Struktur%20teks%20drama
%20terdiri%20atas,prolog%2C%20dialog%2C%20dan%20epilog.
 https://serupa.id/pengertian-drama-menurut-ahli/
 https://kumparan.com/berita-update/pengertian-tokoh-utama-dan-tokoh-pembantu-atau-
tambahan-1wak4zX79z7

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah yang berjudul “Bermain Drama” ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia.

Makalah ini dibuat dengan harapan agar yang membaca mendapatkan ilmu yang
bermanfaat serta membuka wawasan pembaca tentang drama itu sendiri.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita, khususnya selaku penulis,
kami sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal isi maupun
penulisan, untuk itu penulis sampaikan maaf yang sebesar besarnya dan mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun untuk penyusunan makalah kedepannya. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.

Tinabogan, 22-februaari-2023

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………....

Daftar
Isi………………………………………………………………………………………......

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang………………………………………………………………………..…...

B.Tujuan……………………………………………………………………………….….....
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………………,,……..

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Drama………………………………………………………………………...

B. Unsur – Unsur Drama…………………………………………………………………….

C. Struktur Drama………………………………………………………………………..….

D. Ciri-Ciri Drama……………………………………………………………………...

E. Kaidah Kebahasaan
Drama……………………………………………………………………...

F. Jenis – Jenis Drama…………………………………………………………………….

G. Langkah Langkah Mengarang Drama……………………………………………………

   Bab IV Penutup

A.       Kesimpulan……………………………………………………………………………..

B.        Saran……………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………

MAKALAH BAHASA INDONESIA


“BERMAIN DRAMA"

Disusun Oleh: Kelompok IV

1.) Annisa
2.) Fuspitasari
3.) Khoiril Ihwan
4.) Mega Saputri
5.) Aril
6.) Nur amina
7.) Siti Arpa
8.) Widya Riski Amaliah

XI MIPA 1

GURU MAPEL: HARYONO S. Pd

TAHUN AJARAN 2022/2023

SMA NEGERI 1 DONDO

Anda mungkin juga menyukai