Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan
rahmat-Nya kepada kami sehingga kami menyelesaikan makalah yang bertema
DRAMA-DRAMA KEHIDUPAN dengan sebaik-baiknya.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi penulisan maupun tata bahasa.
Namun, kami tetap berharap agar makalah dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan
dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada
makalah kami yang berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

(II)
Daftar isi
Cover
………………………………………………………………………(I)
Kata pengantar

………………………………………………………………………(II)
Dartar isi

………………………………………………………………………(III)
a. Mendalami unsur-unsur drama ………………………………………………….....(1-2)
b. Menafsirkan kambali isi drama ……………………………………………………(2-3)
c. MENELAAH STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS DRAMA ……..
(3)
d. MENULIS TEKS DRAMA
……………………………………………………………………….(3-4)
KATA
PENUTUP………………………………………………………………………………
…...(5)
a. Mendalami unsur-unsur drama
1. Karakteristik Drama
Drama berisikan cerita atau kisah yang dinarasikan dan yang disampaikan melalui dialog atau
antartokoh. Untuk bagian teks drama berisi instruksi khusus yang harus dijiwai oleh para tokoh,
seperti, menyesuaikan ekspresi (marah atau senang), melakukan tindakan (berlari / melompat),
dan lain-lain.
Ciri-ciri drama yaitu :
- Berupa cerita
- Khusus dialog
- Bertujuan untuk di pentaskan
Istilah drama sudah dikenal sejak zaman dulu. Hal itu terbukti dengan istilah-istilah yang
sudah bisa kita gunakan, yang pengertiannya hampir sama dengan pengertian drama
tradisional masyarakat. yang pengertiannya hampir sama dengan pengertian drama yaitu :
- Sandiwara, - Lakon, - Tonil
Sandiwara adalah suatu jenis cerita, bisa dalam bentuk tertulis ataupun tak tertulis, yang
terutama lebih ditujukan untuk dipentaskan daripada dibaca.
- Tablo
Tablo adalah jenis-jenis drama yang dalam penyajiannya mengutamakan gerak gerik dari
pemainnya. Pemain-pemain dalam drama tablo tidak mengucapkan dialog, tetapi
menyampaikan pesan lewat gerakan yang di dalamnya terkandung banyak makna.
- Sendratari
Sendratari merupakan pertunjukan panggung teatrikal yang hampir serupa dengan wayang
orang.
2. Unsur-unsur Drama
a. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan cerita.
b. penokohan
Penokohan adalah penggambaran sifat batin seorang tokoh dalam cerita. Dalam drama,
pernokohanlah yang paling penting dalam membuat drama.
Tokoh dapat dibagi menjadi dua yaitu
1. tokoh utama
Tokoh utama adalah sebutan bagi tokoh yang memiliki peran penting dalam sebuah
cerita.
2. tokoh pembantu
tokoh pembantu adalah merupakan sebutan bagi tokoh yang berperan untuk menunjang
kisah dari tokoh utama.

(1)
Dari segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama terdiri empat macam,
yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis, dan tokoh serbabisa.
- Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan
sejalan dengan dengan perkembangan atau perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan.
- Tokoh pembantu merupakan sebutan bagi tokoh yang berperan untuk menunjang kisah dari
tokoh utama.
- Tokoh statis adalah tokoh cerita yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan
perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi.
- Tokoh serbabisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain.
c. Dialog
Dialog adalah percakapan yang timbal balik antara dua orang atau lebih dalam percakapan
atau karya tulis. Dalam sebuah drama dialog terbagi menjadi tiga elemen yaitu, tokoh,
wawancang, kramagung.
- Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya
bisa protagonis dan antagonis.
1. Protagonis adalah tokoh utama yang mendukung keseluruhan cerita.
2. Antagonis adalah orang yang suka menentang (melawan dan sebagainya).
- Wawancang adalah ucapan atau dialog yang diucapkan oleh tokoh cerita.

- Kramagung adalah elemen pada dialog yang memberikan petunjuk perilaku, tindakan, atau
perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh.
d. Latar
Latar adalah keterangan yang menyangkut waktu dan ruang. Penjelasan latar dalam drama
dinyatakan dalam petunjuk pemetasan bagian itu disebut kramagung. Latar juga dapat
dinyatakan dalam tata panggung ataupun tata chaya.
e. Bahasa
Bahasa merupakan media komunikasi antar tokoh. Bahasa juga bisa menggambarkan watak
tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
b. Menafsirkan kembali isi drama
1. Ada Drama dalam “Tayangan” Sehari-hari
Menonton film kartun atau sinetron di televisi tidak jauh berbeda dengan kegiatan
menyaksikan pemetasan drama di gedung-gedung pertunjukan.
Tayangan adalah saat pengguna telah melihat (atau berpotensi melihat) link ke situs Anda di
Penelusuran, Discover, atau Berita.
2. Tanggapan untuk Pemetasan Drama
Pemetasan drama adalah sebuah bentuk karya drama, yang biasanya terdiri dari dialog
antara karakter.
(2)
Sebuah pemetasan, semacam drama dapat kita saksikan melalui televise. Namun, istilahnya
bukan drama, tetapi sinetron atau film. Pada zaman dulu pemetasan drama itu kita dengarkan
radio.
Melalui pemetasanitu kita tidak perlu membanyangkan sifat para tokoh. Kita pun tidak akan
banyak kesulitan memahami jalan setting dan ceritanya. Akan banyak kesan yang menarik dari
suatu pemetasan drama. Ketertarikan itu bisa karena ceritanya yang mendebarkan, para
pemainnya, settingnya, atau hal-hal lain.
c. Menelaah stuktur dan kaidah kebahasaan teks drama
1. Struktur Teks Drama
Struktur drama yang terbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai berikut.
a. Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama atau
sandiwara. Bagian ini biasanya di sampaikan oleh tukang cerita (dalang) untuk menjelaskan
gambaran para pemain, gambaran latar, dan sebagainya.
b. Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika yang dihadapi, dan cara
manusia dapat menyelesaikan persoalan hidupnya.
c. Epilog merupakan bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan inti
sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang actor atau dalang pada akhir
cerita.
2. kaidah kebahasaan dalam teks drama
ciri-ciri kebahasaan dalam teks drama
1. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi temporal) seperti, sebelum,
sekarang, setelah itu, dan kemudian.
2. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti
menyuruh, menobatkan, menyingkirkan menghadap, beristirahat.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau yang
dirasakan tokoh, seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendabakan,
mengalami.
4. Mengunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Misalnya
ramah, bersih, baik, gagah, kuat.
D. manulis teks drama
1. Teks Drama Dari Karya Yang Sudah Ada
Membuat naskah drama dari karya yang sudah ada tidak begitu sulit. Hal ini karena ide
cerita, alur, latar, dan unsur lainnya sudah ada. Kita hanya mengubah formatnya ke dalam
bentuk dialog.
Seperti yang kita ketahui bahwa ciri utama drama adalah bentuk penyajiannya berbentuk
dialog. Oleh karena itu, tugas kita dalam hal ini adalah mengubah seluruh rangkaian cerita
(3)
Yang ada dalam novelke dalam bentuk dialog.
Adapun tiga unsur dalam dialog yaitu
- Tokoh adalah pelaku yang mengujarkan dialog itu.
- Wawancang adalah dialog itu sendiri atau percakapan yang di ujarkan oleh tokoh.
- Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh.
2. Naskah Drama dengan Orisinalitas Ide
Naskah drama dapat dibuat berdasarkan karya yang sudah ada misalnya dari dongeng,
cerpen, novel, boigrafi, dan sumber-sumber lain. Akan lebih baik apabila naskah itu dibuat oleh
diri sendiri, berdasarkan imajinasi dan pengalaman sendiri sehingga hasilnya lebih orisinal.
1. Langkah-langkah penulisan tidak jauh berbeda ketika menulis cerpen, puisi ataupun karya-
karya fiksi lainnya.
- Langkah pertama yaitu menentukan topik yakni berupa suatu peristiwa yang menarik dan
memiliki konflik yang kuat.
- Langkah kedua yaitu menentuka tokoh-tokoh yang terlibat dalamnya serta karakternya.
- Langkah ketiga yaitu membuat kerangka atur, yang menarik dan tidak mudah ditebak
(penuh kejutan).
2. Struktur dan kaidah kebahasaan yang tepat
a. Struktur drama meliputi prolog, dialog, dan epilognya. Dalam dialog ada bagian orientasi,
komplikasi, resolusi.
b. Kaidah kebahasaan ditandai oleh kalimat-kalimat langsung dengan pilihan kata yang
menggambarkan karakter tokoh dan situasi percakapan.
3. Langkah-langkah pemetasan karya sendiri
a. Melakukan pembedahan secara bersam-sama terhadap isi naskah yang akan di pentaskan.
b. Reading. Calon pemain membaca keseluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing-
masing peran.
c. Casting. Melakukan pemilihan peran. Tujuannya agar peran yang akan dimainkan sesuain
dengan kemampuan akting pemain.
d. Mendalami perannya yang akan dimainkan. Pendalaman dilakukan dengan mengadakan
pengamatan di lapangan.
e. Blocking. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara mengrahkan dan mengatur
pemain.
f. Running. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan
pentas.
g. Gladi resik sebelum pentas
h. Pemetasan.

(4)

KATA PENUTUP
Demikianlah hasil diskusi kami atau hasil pembahasan kami
tentang Seni Bela Diri Pencak Silat kami dari kelompok 4 minta
maaf jika ada penjelasan yang kurang tepat. Akhri kata kami
ucapkan terima kasih
YA’AHOWU
(5)

Anda mungkin juga menyukai