Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
D. Menulis Drama..............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, drama tidak hanya terbatas dipentaskan
antar panggung. Sekarang ini, drama dapat didefinisikan sebagai suatu cerita yang
dipentaskan di atas panggung atau tidak dipentaskan di atas panggung, misalnya
seperti film, televisi, drama radio, dan lain sebagainya.
Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari
bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau
ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri
biasanya diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam
melakukan pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan
dialog sesuai dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak orang.
B. Tujuan
- Untuk lebih mengetahui dan memahami apa itu Drama
- Untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Unsur-Unsur Drama
Unsur dari sebuah teks drama terdiri dari banyak elemen. Berikut ini
adalah uraian unsur atau elemen dari drama, sebagai berikut:
a. Latar
Beberapa latar dalam teks drama, yakni:
Latar belakang merupakan suatu gambaran letak, waktu, dan
suasana dalam naskah drama, meliputi menetapkan lokasi yaitu
mendeskripsikan adegan dalam naskah, seperti di rumah, di medan
perang, di atas meja makan.
Setting atau waktu, yaitu gambaran waktu kejadian yang
digambarkan dalam naskah, seperti pada Hardiknas yang jatuh
tanggal 2 Mei.
2
Latar budaya, yaitu memberikan sebuah gambaran berkaiatan
dengan suasana atau budaya di balik layar atau peristiwa dalam
drama. Misalnya dalam budaya Jawa, Betawi, Melayu, Sunda dan
Papua hidup.
b. Penokohan
Dalam hal Penokohan pada teks dapat drama diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tokoh gagal atau tokoh badut (foil). Posisi pada tokoh ini
berlawanan dengan tokoh lain. Tokoh ini ada untuk menekankan
tokoh.
Tokoh idaman atau tokoh pahlawan (tipe peran) Tokoh ini
berperan sebagai tokoh heroik, dengan peran yang kuat, adil, atau
terpuji.
Tokoh Statis (Static character) Tokoh ini dari awal hingga akhir
cerita, peran tokoh ini tetap tidak berubah.
Tokoh bulat Tokoh ini mengalami perubahan watak secara
berangsur-angsur. Misalnya, tokoh bulat adalah tokoh yang
berubah dari peran setia menjadi pengkhianat, dari peran
menyakitkan menjadi peran baik, dan dari orang yang korupsi
menjadi orang yang saleh dan bijaksana.
c. Dialog
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam drama terdapat dialog atau
percakapan yang harus memenuhi beberapa syarat, seperti mendukung
perilaku tokoh dan merefleksikan apa yang terjadi sebelum cerita. Selain
itu juga apa yang terjadi di balik cerita, juga harus bisa mengungkapkan
pikiran dan perasaan para tokoh di atas panggung. Untuk dialog di atas
panggung harus lebih jelas dan lebih teratur daripada percakapan sehari-
hari. Kata-kata yang disusun harus dimaksimalkan sebaik-baiknya.
Tokoh harus berbicara dengan jelas dan memiliki tujuan yang jelas.
Dialog yang akan disampaikan sebaiknya dilakukan secara natural dan
3
alamiah sehingga membuat penonton berpikira bahwa seolah-olah dialog
tersebut diucapkan seperti sebenar-benarnya terjadi.
d. Tema
Tema adalah ide utama untuk menentukan struktur keseluruhan
jalan cerita dari drama. Tema-tema dalam lakon menyentuh semua
masalah, termasuk masalah kemanusiaan, kekuasaan, perasaan,
kecemburuan, dan lain-lain. Pada umumnya, tema tidak dinyatakan secara
terang-terangan (tersurat), tetapi lebih pada tersirat. Oleh karena itu, untuk
memahami dan merumuskan tema-tema drama, perlu adanya apresiasi
terhadap berbagai unsur drama secara keseluruhan.
e. Pesan atau Amanat
Ajaran moral yang hendak disampaikan dalam drama kepada
pembaca atau penonton merupakan pengertian dari pesan ataua amanat.
Sepanjang drama, pesan atau amanat disembunyikan secara rapi dengan
menyeseuaikan dari isi cerita drama.
4
melakukan penilaian- penilaian terhadap tayangan itu atas baik buruknya terhadap
kita sebagai penontonnya.
5
ceritanya. Pendapat-pendapat itu kemudian ditanggapi oleh yang lain. Tanggapan
yang baik tidak sekadar menyatakan setuju atau tidak setuju. Tanggapan harus
disertai dengan alasan-alasan yang logis dan meyakinkan. Selain itu, tanggapan
hendaknya menggunakan kata-kata santun yang tidak menyinggung perasaan
orang lain
6
telah dipentaskan. Untuk bagian ini biasanya disediakan oleh dalang atau
tokoh.
D. Menulis Drama
1. Teks Drama dari Karya yang Sudah Ada
Membuat naskah drama dari karya yang sudah ada tidaklah begitu sulit.
Hal ini karena ide cerita, alur, latar, dan unsur-unsur lainnya sudah ada. Kita
tinggal mengubah formatnya ke dalam bentuk dialog.
7
apabila naskah itu dibuat sendiri, berdasarkan imajinasi dan pengalaman sendiri,
sehingga hasilnya lebih orisinal.
Langkah-langkah penulisannya tidak jauh berbeda dengan ketika menulis
cerpen, puisi, ataupun karya-karya iksi lain. Langkah pertama adalah menentukan
topik, yakni berupa suatu peristiwa yang menarik dan memiliki konlik yang kuat.
Kedua, menentukan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya serta karakternya.
Ketiga, membuat kerangka alur, yang menarik dan tidak mudah ditebak penuh
kejutan. Keempat, mengembangkan kerangka itu ke dalam dialog-dialog dengan
memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya yang tepat.
a. Struktur drama meliputi prolog, dialog, dan epilognya. Dalam dialog
ada bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi.
b. Kaidah kebahasaan ditandai oleh kalimat-kalimat langsung dengan
pilihan kata yang menggambarkan karakter tokoh dan situasi
percakapannya
8
e. Blocking. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara
mengarahkan dan mengatur pemain. Misalnya, dari mana seorang
pemain harus muncul dan dari mana mereka berada ketika dialog
dimainkan.
f. Running. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog
sampai pengaturan pentas.
g. Gladi resik atau latihan terakhir sebelum pentas. Semua bermain dari
awal sampai akhir melakukan latihan akhir; tanpa ada kesalahan lagi.
h. Pementasan. Semua pemain sudah siap dengan kostumnya. Dekorasi
panggung sudah lengkap.
Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Adi dan Anjas.
Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi harus pindah kerja mereka
berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa disengaja mereka bertemu kembali
tanpa disadari.
Ketika mereka bertemu, mereka berdua berbincang-bincang. Karena
mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah
mereka setelah lulus SMA nanti.
Anjas : ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana?
Adi : aku mau kuliah di PIP.
Anjas : emangnya kamu ngambil jurusan apa ?
Adi : pelayaran. Mau jadi Kapten Kapal dong hehehe.. hmmm tapi…
Anjas : tapi kamu kenapa?
Adi : tapi aku lemah di pelajaran fisika.
Anjas : duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar
lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-
cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdoa.
9
Adi : iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat
lagi.
Anjas : nah gitu dong.
Adi : kalau kamu ? mau kuliah dimana ?
Anjas : aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus
jurusan apa?
Adi : kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja.
Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga.
Anjas : iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.
Adi : ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke
orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga
pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta
petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan berdoa lah.
Anjas : wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan
coba ikutin saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Adi .
Adi : oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Anjas.
Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar
lagi. Dan akhirnya Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan
sekolahnya.
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan
mereka pun ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yang mereka
inginkan. Karena mereka rajin belajar dan berdoa, mereka pun akhirnya diterima
di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Drama adalah genre karya sastra yang menggambarkan kehidupan
manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta
tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita
dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk
pementasan teater.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
11
DAFTAR PUSTAKA
12