Kehidupan manusia merupakan proses pendewasaan diri melalui beragam peristiwa, permasalahan, bahkan
konflik di antara manusia dalam kehidupan sosial. Karakter manusia yang beragam inilah yang memberikan
warna tersendiri sehingga memunculkan berbagai pengalaman batin dan menumbuhkan manusia dengan
kelebihan pada sikap bijak dalam menghadapi hidup dan kehidupan. Untuk itu, seni peran dalam bentuk
drama selalu mencoba meniru berbagai peristiwa untuk dipentaskan di atas panggung dilengkapi dengan
penyelesaian permasalahan yang dimunculkan.
Pada kegiatan ini, kalian akan mengenal lebih jauh tentang salah satu bentuk karya sastra sebagai tiruan
peristiwa kehidupan manusia yang dipentaskan, yaitu drama.
Isi Materi
• Drama atau sandiwara merupakan seni pertunjukan yang mengungkapkan pikiran atau perasaan
orang dengan mempergunakan laku jasmani dan ucapan kata-kata.
• Drama juga merupakan bentuk karya sastra yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan
manusia melalui gerak percakapan di atas panggung atau suatu karangan yang disusun dalam
bentuk percakapan yang dipentaskan.
• Plot adalah salah satu unsur fungsional dalam drama yang berupa struktur cerita menguraikan
jalinan cerita dari awal hingga akhir cerita.
• Dalam plot terdapat konflik yang dihadirkan oleh dua tokoh yang berbeda karakternya, yaitu tokoh
antagonis dan tokoh protagonis.
• Secara umum, jenis alur terbagi menjadi tiga:
1) Alur maju/alur progresif/konvensional;
2) Alur sorot balik/flash back/regresif; dan
3) Alur gabung (campuran alur maju dan alur mundur).
❑ P1. Exposition: pelukisan situasi memberikan informasi pada pembaca atau penonton
tentang sebelumnya, situasi sekarang, atau situasi yang sedang dialami oleh
tokoh-tokohnya.
❑ P2. Complication: ditandai dengan munculnya kerumitan/komplikasi yang diwujudkan
dalam jalinan kejadian
❑ P3. Climax: puncak laku peristiwa yang menyajikan seluruh konflik mencapai titik
kulminasi.
❑ P4. Resolution: mulai digambarkan rahasia motif tiap tokohnya.
❑ P5. Catastrophe: muncul rencana baru akibat adanya hubungan kausalitas. Pada tahap
ini penonton masih harus mengikuti beberapa tahapan alur lagi untuk sampai pada
penyelesaian.
❑ P6. Denouement: penyelesaian yang baik (happy ending).
• Dalam prosa ada yang disebut episode, sedangkan drama mengenal babak.
• Setiap babak akan membentuk keutuhan kisah kecil. Untuk memudahkan pengarang
memberikan petunjuk dengan menyatukan semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat
dan pada satu urutan waktu di dalam satu babak. Dengan kata lain, suatu babak dalam
naskah drama adalah bagian dari naskah drama itu yang merangkum semua peristiwa
yang terjadi di satu tempat pada urutan waktu tertentu.
• Sebuah skenario drama dapat tersusun dalam struktur pembabakan konflik yaitu babak
konflik, babak pengembangan konfliks, dan babak klimaks.
• Bentuk konflik terdiri atas dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal.
• Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan lingkungan
alamnya (konflik fisik) atau dengan lingkungan manusia (konflik sosial).
• Konflik internal adalah kondlik yang terjadi dengan diri sendiri (konflik pikiran).
B. Kegiatan 2: Mengidentifikasi Unsur Pembangun Drama
TERIMA KASIH