Pengertian Drama
Sebelumnya, kamu sudah tahu belum apa itu drama? Drama adalah komposisi syair
atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak, melalui
tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Drama biasa disebut juga dengan
istilah lain, seperti sandiwara, lakon, tonil, sendratari, atau tablo.
Drama adalah bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian ibadat
Yunani kuno, yang di dalamnya terdapat dialog dramatis, konflik, dan
penyelesaiannya yang dipertunjukkan di atas panggung.
Moulton (dalam Soediro Satoto 1991: 3)
Drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak. Artinya, drama dapat
menggerakkan fantasi penonton/pembaca. Mereka dapat melihat kehidupan
manusia yang diekspresikan secara langsung melalui drama.
Bathazar Verhagen
Drama adalah kesenian melukis sifat dan sifat manusia melalui gerak.
Drama adalah sebuah cerita atau tiruan mengenai perilaku manusia yang
dipentaskan.
Dalam sebuah drama, terdapat naskah drama atau teks drama. Naskah drama
adalah sebuah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui
tingkah laku (akting) yang dipentaskan. Bisa dibilang, naskah drama
merupakan blueprint dari sebuah drama. Karena drama akan dieksekusi sesuai
dengan naskah drama yang sudah dibuat.
Baca Juga: Cerita Fabel: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contohnya
Agar drama dapat berjalan dengan baik, terdapat banyak hal yang perlu
diperhatikan, nih! Mulai dari unsur-unsur drama, struktur, ciri-ciri, hingga kaidah
kebahasaan yang digunakan dalam teks drama. Biar nggak makin penasaran, kita
bahas satu per satu, yuk!
Ciri-Ciri Drama
Drama memiliki beberapa ciri khas yang perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:
Unsur-Unsur Drama
Unsur-unsur drama terdiri dari empat hal, yaitu alur, penokohan, dialog, dan latar.
Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur
drama mencakup bagian-bagian pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan
konflik, hingga penyelesaian. Dalam drama, terdapat tiga jenis alur, yakni:
a. Alur Maju
Alur maju adalah alur yang menggambarkan cerita berjalan berurutan ke depan atau
kronologis.
b. Alur Mundur
Alur mundur adalah alur yang menggambarkan cerita berupa peristiwa mundur ke
belakang atau sorot balik (flashback).
c. Alur Campuran
Alur campuran adalah perpaduan dari alur maju dan mundur atau disebut
juga compound.
2. Penokohan
a. Tokoh Utama
Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama.
b. Tokoh Pembantu
Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung
jalan cerita.
3. Dialog
Dialog adalah karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh
atau lebih. Dalam dialog terdapat dua unsur, yakni:
a. Wawancang
Wawancang adalah kata-kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh tokoh dalam
drama.
b. Kramagung
4. Latar
Latar adalah keterangan ruang dan waktu yang ada dalam drama. Latar dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Latar Tempat
Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya setiap scene dalam drama. Latar
tempat dapat digambarkan dengan bantuan properti yang mendukung.
Misalnya, drama yang dipentaskan adalah drama fabel yang berlatar tempat di hutan
belantara. Maka, bisa ditambahkan properti seperti pohon-pohon buatan,
rerumputan buatan, bunga-bunga buatan, serta kostum hewan yang dikenakan oleh
para tokoh.
b. Latar Waktu
Latar waktu menggambarkan waktu terjadinya setiap scene dalam drama, bisa berupa
hari, jam, tanggal, bulan, maupun tahun. Sama halnya dengan latar tempat, latar
waktu juga dapat digambarkan dengan bantuan properti yang mendukung.
Misalnya, suatu scene dalam drama berlatar waktu siang hari yang terik, maka bisa
ditambahkan properti seperti lampu sorot berwarna terang yang menandakan
bahwa scene tersebut terjadi di siang hari.
c. Latar Suasana
Latar suasana menggambarkan suasana terjadinya setiap scene dalam drama. Latar
suasana dapat digambarkan dengan bantuan properti, musik, maupun akting yang
dilakukan tokoh.
Misalnya, suatu scene dalam drama berlatar suasana yang mencekam, maka bisa
ditambahkan properti seperti lampu yang remang-remang, musik yang
menegangkan, dan akting tokoh yang seolah merinding dan ketakutan.
1. Prolog
2. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh dalam drama. Dialog terdiri atas tiga bagian,
yaitu:
3. Epilog
Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan maupun amanat tentang
keseluruhan isi drama.
Berupa dialog.
Menggunakan tanda petik pada dialog.
Menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilog (dia,
beliau, ia, -nya).
Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua pada bagian dialog
(aku, saya, kami, kita, kamu).
Banyak menggunakan konjungsi temporal (sebelum, sekarang, setelah itu,
mula-mula, kemudian).
Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa
(menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat).
Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (merasakan, menginginkan,
mengharapkan, mendambakan, mengalami).
Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau
suasana (ramai, bersih, baik, gagah, kuat).
Sinopsis: Suatu hari sepulang jam sekolah, Yeri sedang menulis sesuatu di buku
diarinya. Tak disangka, Mina yang habis rapat OSIS, melihat Yeri duduk sendirian di
ruang kelas. Yeri pun dikagetkan oleh kedatangan Mina.
Dialog:
Mina: “Jangan bohong, aku melihat kamu termangut sedih dari tadi. Cerita saja
padaku. Ada apa?”
Mina: “Lalu ini apa? (mengambil buku diari Yeri) Kamu menyimpan rahasia di sini?”
Yeri: (marah) “Enggak! Kembalikan bukuku! Kamu nggak akan mengerti dengan
perasaanku!”
Mina: “Kamu kenapa sih, Ri? Jika ada masalah, cerita saja!”
Yeri: (Menangis) “Aku hanyalah anak yang tidak diharapkan siapa-siapa. Orang
tuaku selalu membandingkanku dengan saudaraku. Aku seperti pembantu saja
tinggal di sini!”
Yeri: “Setiap hari, aku selalu disuruh ini, disuruh itu. Semua pekerjaan rumah aku
yang mengerjakan. Mereka nggak peduli denganku!”
Mina: “Kalau kamu sedang merasa kesusahan dan muak dengan keluargamu.
Sekali-kali datang ke rumahku saja. Kita bermain sampai perasaan sedihmu hilang,
ya.”
Yeri: “Tetap saja, aku harus pulang dan menghadapi orang tuaku nantinya, Mina.”
Mina: “Jangan khawatir, kita cari solusi agar orang tuamu tahu bahwa hal yang
mereka lakukan salah.”
Yeri: “Terima kasih ya, Mina. Aku akan coba tegar sampai mendapatkan jawaban
dari masalah ini.”
Jenis-jenis Drama
Berikut jenis-jenis drama yang perlu kamu ketahui:
1. Opera
Opera merupakan jenis drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
Biasanya para tokoh yang memainkan opera bernyanyi berbagai judul lagu yang
berbeda. Para penonton yang menyaksikan opera bisa dimanjakan dengan nyanyian
bersuara merdu.
2. Tragedi
Tragedi merupakan jenis drama yang menggambarkan kesedihan. Dari awal hingga
akhir ceritanya, kamu akan diperlihatkan kesedihan dan berbagai kegagalan sang tokoh
utama. Di akhir cerita, tragedi biasanya akan ditutup dengan duka atau kematian dari
tokoh utama. Para penonton akan dibawa emosinya untuk ikut merasakan kesedihan
yang terjadi dalam tragedi.
3. Komedi
Komedi adalah jenis drama yang bermaksud untuk menimbulkan kelucuan dan menarik
gelak tawa para penonton. Komedi dibuat bertujuan sebagai hiburan. Meski begitu,
komedi dan acara lawak tidak sama. Komedi masih memperhatikan unsur yang terdapat
dalam drama.
4. Tragikomedi
Tragikomedi adalah jenis drama yang memadukan antara drama tragedi dan komedi.
Selain menampilkan kisah sedih sang tokoh utama, alur cerita tragedi akan diselingi
dengan candaan untuk mewarnai sebuah drama yang dipentaskan.
5. Farce
Farce adalah jenis drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
Farce mulai dikenal luas sejak abad ke-14. Farce biasanya bersifat satir (menyindir),
namun ringan. Dengan komposisi dramatis, pertunjukan farce akan
memperlihatkan situasi yang diniliai cukup mustahil
6. Tablo
Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak-gerik para pemainnya. Karena itu,
jenis drama ini tidak mengucapkan dialog seperti drama lainnya. Penonton harus
menebak sendiri alur cerita yang disajikan melalui gerakan yang dibuat.
7. Melodrama
Melodrama adalah salah satu jenis drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi
musik tertentu. Musik yang digunakan dalam melodrama dimaksudkan untuk membuat
para penonton terbawa emosi dan menunjukkan karakter dari para pemainnya.
Biasanya, melodrama selalu berakhir bahagia.
8. Sendratari
Sendratari adalah jenis drama yang menggabungkan antara seni drama dan seni tari.
Sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog. Di
Indonesia, sendratari banyak digunakan untuk menceritakan kisah ramayana yang
menyelamatkan Dewi Sinta.
Tambahan: