Anda di halaman 1dari 26

DRAMA


BAHASA INDONESIA
KELAS XI
PENGERTIAN DRAMA

 Drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat,
bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata “drama”dapat diartikan
sebagai perbuatan atau tindakan. Secara umum, drama adalah
karya yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud
dipertunjukkan oleh aktor dan aktris. Pementasan naskah drama
dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa drama
berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung.
 Drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan
drama dalam arti sempit. Dalam arti luas drama adalah semua
bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di
depan orang banyak. Dalam arti sempit, drama adalah kisah hidup
manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung.
JENIS-JENIS DRAMA

Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi sepuluh jenis,
yaitu sebagai berikut.
 Tragedi
Yaitu jenis teks yang bercerita tentang kisah yang penuh kesedihan.
Pemeran utama dari awal cerita sampai akhir cerita selalu mengalami
kegagalan dalam memperjuangkan nasibnya.
Contoh: kapai-kapai karya Arifin C. Noer
 Komedi
Yaitu jenis teks yang bersifat menghibur. Jenis teks ini masih
mempertahankan aspek-aspek dramatik seperti latar, alur, konflik, dan
lakon. Pada umumnya, drama ini ditutup dengan akhir bahagia (happy
ending)
Contoh: Orang Kaya Baru karya N. Riantiarno
 Tragikomedi

Yaitu jenis teks yang memadu unsur-unsur antara tragedi dan
komedi. Artinya, drama tersebut ingin mengungkapkan peristiwa
tragis (sedih), tetapi ditampilkan dalam gaya lucu, atau sebaliknya.
Contoh: Opera Kecoa karya N. Riantiarno
 Melodrama
Yaitu jenis teks yang menampilkan lakon tokoh sentimentil,
mendebarkan, dan mengharukan. Tokoh-tokoh dalam melodrama
merupakan tokoh hitam putih. Maksudnya, tokoh yang jahat
selamanya akan jahat, tokoh yang baik selamanya akan baik
Contoh: Opera Primadona karya N. Riantiarno

 Dagelan
Yaitu jenis teks yang memiliki lakon lawakan atau jenaka.
Tujuan utama dagelan adalah membuat orang tertawa
Contoh: Srimulat
 Opera
Yaitu bentuk drama yang seluruhnya atau sebagian
dinyanyikan dengan iringan orkes atau musik
instrumental
Contoh: Julius Caesar karya Mohammad Yamin

 Tablo
Yaitu bentuk drama yang mengutamakan gerak.
Para pemain tidak berdialog
 Sendratari
Yaitu bentuk drama gabungan antara seni drama
dan seni tari. Adegan diwujudkan dalam gerakan
yang diiringi musik (tarian) tanpa adanya dialog.

 Pantomim
Yaitu bentuk drama yang mengutamakan perpaduan
ekspresi gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan
emosi yang dialami pemain.
 Monolog
Yaitu bentuk drama percakapan seorang pemain
dengan dirinya sendiri. Tidak ditunjukkan kepada
orang lain.
Contoh: Demokrasi dan Sejarah karya Putu Wijaya
JENIS-JENIS DRAMA

Berdasarkan sarana pertunjukan, drama dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu
 Drama panggung
Yaitu drama yang dimainkan oleh para pemain di panggung pertunjukan. Penonton
berada di sekitar panggung dan dapat menonton drama secara langsung.
 Drama radio
Yaitu jenis drama yang disiarkan di radio
 Drama televisi
Yaitu drama bervisual dan beraudio
 Drama film
Yaitu drama yang ditampilkan dengan layar lebar
 Wayang
Yaitu pertunjukan drama tradisional dengan pemain seorang dalang yang
menggunakan boneka tiruan orang dari pahatan kulit atau kayu yang dapat
memerankan tokoh tertentu.
JENIS-JENIS DRAMA

Berdasarkan ada atau tidaknya teks, drama dibagi menjadi dua jenis yaitu
 Drama tradisional
Tontonan drama yang tidak menggunakan naskah. Kalaupun ada, hanya
berupa kerangka cerita dan beberapa catatan yang berkaitan dengan
pementasan drama.
Contoh: Ketoprak (Jawa Tengah), lenong (Betawi), dan ludruk (Jawa
Timur)
 Drama modern
Yaitu tontonan drama yang menggunakan naskah. Naskah yang berisi
dialog dan perbuatan para pemain sangat diterapkan. Artinya, pemain
menghafalkan dialog dan melakukan gerak-gerik seperti yang
dikehendaki penulis dalam naskahnya.
UNSUR-UNSUR DRAMA

 Tema
Adalah gagasan, ide, atau pikiran utama dalam drama. Tema merujuk pada
sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis
naskah.
 Latar (setting)
Adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan
dalam drama. Penataan latar yang terperinci akan menghidupkan suasana dan
menguatkan karakter tokoh ketika drama tersebut dipentaskan
 Alur (plot)
Adalah rangkaian peristiwa dalam drama yang direka dan dijalin dengan
saksama yang menggerakkan jalan cerita melalui pola ke arah klimaks dan
penyelesaian. Dalam drama, alur ditampilkan melalui babak-babak dan cerita
disusun dalam adegan.
 Tokoh
Adalah rekaan yang memegang peran dalam drama. Tokoh juga berarti daftar
semua pameran dan hubungan tiap peran.

 Sudut pandang
Sudut pandang adalah (1) pendapat atau sikap terhadap masalah
pokok karya sastra; (2) posisi pencerita dalam membawakan kisah
 Gaya bahasa
Gaya bahasa atau majas adalah (1) cara menyampaikan pikiran
dan perasaan dengan kata-kata; (2) cara khas dalam penyusunan
dan penyampaian pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan.
Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat menimbulkan
perasaan tertentu dalam hati pembaca. Gaya bahasa dipakai
untuk menghidupkan dan memberi jiwa pada karya tulis.
 Amanat
Adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.
STRUKTUR DRAMA
 Pemaparan

Yaitu babak yang menjelaskan situasi awal dan belum ada konflik. Pada bagian
ini pengarang memberikan berbagai informasi penting. Babak ini
mengungkapkan di mana peristiwa terjadi, kapan terjadi, siapa pelakunya,
bagaimana peristiwa terjadi, yang semuanya mengantar pembaca dan penonton
menuju bagian tengah drama.
 Komplikasi
Yaitu babak munculnya konflik. Pada bagian ini, situasi mulai menegangkan.
Permasalahan atau konflik antartokoh mulai muncul. Konflik tidak selalu terjadi
secara eksternal, yaitu antara tokoh dan tokoh yang lain, tetapi bisa juga secara
internal, yaitu tokoh dengan dirinya sendiri.
Cara memunculkan konflik di dalam drama
 Tafsirkan tema dengan memperhatikan akhir cerita (sedih atau senang)
 Munculkan konflik melalui penokohan
 Dramatisasikan suasana cerita. Artinya, dialog-dialog disusun sedemikian rupa
sehingga memicu emosi pembaca/penonton, misalnya ikut terharu, sedih,
marah, senang, dsb

 Klimaks
Yaitu bagian puncak konflik, pada bagian ini konflik mulai
tidak teratasi, konflik akan membesar, meluas, dan menjadi
kompleks sehingga masalah semakin memuncak.
 Peleraian
Yaitu babak peleraian konflik, masalah dalam cerita mulai
menurun dan melerai dan seluruh konflik diselesaikan
 Penyelesaian
Yaitu babak akhir sebuah drama yang pada umumnya berupa
salag satu dari dua bentuk akhir cerita, entah sedih (sad
ending) atau senang (happy ending)
KAIDAH DRAMA
 Prolog 
Yaitu pembicaraan awal yang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dan situasi,
atau dapat juga disebut sebagai pengantar untuk masuk ke bagian awal drama.
 Dialog
Yaitu bagian dari drama yang berupa percakapan atau obrolan antara satu tokoh
dan tokoh yang lain. Dialog merupakan bagian yang sangat dominan dalam drama
 Tokoh
Yaitu pemegang peran dalam drama. Tokoh-tokoh dalam drama adalah sebagai
berikut
 Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang berperan utama sebagai tokoh sentral
 Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang berperan sebagai penentang tokoh sentral
(tokoh protagonis), baik ide-ide maupun sikap-sikapnya
 Figuran yaitu tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama atau
merupakan pelengkap
 Epilog
Yaitu bagian terakhir dari drama. Epilog berisi simpulan dari drama. Biasanya
memuat pesan dan makna, baik eksplisit maupun implisit.
TOKOH-TOKOH DALAM DRAMA

Tokoh memiliki posisi yang sangat penting karena bertugas mengaktualisasikan
cerita atau naskah drama di atas pentas. Dalam cerita drama, tokoh merupakan
unsur paling aktif yang menjadi penggerak cerita. Oleh karena itu, seorang tokoh
haruslah memiliki karakter agar dapat berfungsi sebagai penggerak cerita yang baik.
 Dimensi Tokoh
Dalam naskah ditentukan juga dimensi-dimensi sang tokoh. Biasanya, ada tiga
dimensi yang ditentukan, yaitu sebagai berikut.
 Dimensi fisiologis (ciri-ciri badani) misalnya usia, jenis kelamin, keadaan tubuh,
dan ciri-ciri muka.
 Dimensi sosiologis (latar belakang kemasyarakatan), misalnya kehidupan
pribadi, pandangan hidup, dan agama
 Dimensi psikologis (latar belakang kejiwaan), misalnya temperamen,
mentalitas, sifat, sikap, dan kelakuan, tingkat kecerdasan, keahlian dalam
bidang tertentu, dan kecakapan

Berdasarkan perannya tokoh dapat dibagi menjadi dua
yaitu
 Tokoh utama, yaitu tokoh sentral cerita atau
pementasan drama
 Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang dilibatkan atau
dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan
memiliki kaitan dengan tokoh utama
Berdasarkan perkembangan sifat/perwatakannya, tokoh dalam pementasan drama
terdiri dari


 Tokoh berkembang
Yaitu tokoh yang mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sejalan
dengan perkembangan (dan perubahan) peristiwa dan plot yang dikisahkan selama
pertunjukan. Contohnya, tokoh yang awalnya seorang yang bai, tetapi pada akhirnya
menjadi seorang yang jahat
 Tokoh pembantu
Yaitu tokoh yang diperbantukan untuk menjelaskan tokoh lain. Tokoh pembantu
adalah minor character yang fungsinya hanya membantu, atau tokoh yang
memerankan suatu bagian penting dalam drama tetapi fungsi utamanya tetap sebagai
tokoh pembantu
 Tokoh statis
Yaitu tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari awal hingga akhir dalam
suatu drama. Contohnya, seorang tokoh yang berkarakter jahat di awal drama akan
tetap bersifat jahat sampai akhir drama
 Tokoh serbabisa
Yaitu tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain. Contohnya, tokoh raja bisa
berperan sebagai pengemis untuk mengetahui secara lebih dekat kehidupan
rakyatnya.
MENDEMONSTRASIKAN
DRAMA

Salah satu bentuk mendemonstrasikan drama yaitu dengan
mementaskan naskah drama, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mendemonstrasikan drama yaitu
 Beberapa pelaku (kru) dalam pentas drama adalah sebagai berikut.
 Penulis skenario
Menulis teks drama mulai dari ide cerita, alur cerita, dialog, hingga
latar yang lengkap tergambar dalam skenario
 Sutradara
Bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses pembuatan drama
yang meliputi skenario, akting para aktor/aktris, pengambilan
gambar, perekaman suara sampai selesai, dan pengubahan dari
yang tadinya hanya berupa teks menjadi pertunjukan.

 Pemain (aktor/aktris)
Berperan sebagai pemeran utama, pendamping, atau tambahan yang harus
menjiwai peran yang dimainkan
 Juru kamera
Menguasai teknik-teknik pengambilan gambar yang diikuti gerak
 Produser
Bertanggung jawab atas pembuatan drama mulai dari pengurusan
perizinan, distribusi, sampai peredaran
 Narator
Bertugas menceritakan gambaran isi cerita kepada penonton
 Penata artistik
Meliputi penata suara, penata busana, penata rias, dan latar yang
mendukung pementasan drama.

 Membaca dan memahami teks drama
Kegiatan awal yang perlu dilakukan adalah membaca dan memahami
teks drama. Teks drama adalah karangan atau tulisan yang berisi
nama-nama tokoh dan dialog yang diucapkan. Dalam teks drama, yang
diutamakan adalah tingkah laku (akting) dan dialog (percakapan
antartokoh) sehingga penonton memahami isi cerita yang dipentaskan
secara keseluruhan.
Dalam teks drama, yang perlu dipahami adalah pesan-pesan dan nilai-
nilai yang dibawakan oleh pemain. Dalam membawakan pesan dan
nilai-nilai itu, pemain akan terlibat dalam konflik atau pertentangan.
 Menghayati watak tokoh yang diperankan
Watak tokoh dapat diidentifikasi melalui (1) narasi pengarang, (2)
dialog-dialog dalam teks drama, (3) komentar atau ucapan tokoh lain
terhadap tokoh tertentu, (4) latar yang mengungkapkan watak tokoh

 Dialog
Hal paling penting dalam mendemonstrasikan drama adalah dialog. Oleh karena itu,
seorang pemain harus mampu:
 Mengucapkan dialog dengan lafal jelas
Yaitu seorang pemain harus mampu bertutur dengan jelas dalam pengucapan
setiap suku kata dapat terdengar jelas. Selain jelas, pemain harus mampu
mengucapkan dialog secara wajar. Perasaan dari masing-masing pemain harus
dapat ditangkap oleh penonton.
 Membaca dialog dengan memperhatikan kecukupan volume suara
Seorang pemain harus bisa menghasilkan suara yang cukup keras. Ketika
membaca dialog, suara pemain harus bisa memenuhi ruangan yang dipakai untuk
pementasan. Suara pemain tidak hanya bisa didengar ketika dipanggung dalam
keadaan sepi, tetapi juga ketika ada penonton yang berisik.
 Membaca dialog dengan tekanan yang tepat
Kalimat mengandung pikiran dan perasaan. Kedua hal ini dapat ditangkap oleh
orang lain apabila pembicara (pemain) menggunakan tekanan secara benar.
Ada tiga macam tekanan yang biasa digunakan dalam melisankan naskah drama, yaitu sebagai
berikut
 Tekanan dinamik
Adalah tekanan yang diberikan pada kata atau kelompok kata tertentu dalam kalimat,


sehingga kata atau kelompok kata tersebut terdengar lebih menonjol dari kata-kata yang lain
Contoh
“Engkau boleh pergi. Namun, tanggalkan kartu identitasmu sebagai jaminan!”
(kata yang dicetak miring menunjukkan penekanan dalam ucapan)
 Tekanan tempo
Adalah tekanan pada kata atau kelompok kata tertentu dengan jalan memperlambat
pengucapannya. Kata yang mendapat tekanan tempo diucapkan seperti mengeja suku
katanya.
Contoh
“Engkau boleh pergi. Namun, tang-gal-kan kar-tu iden-ti-tas-mu sebagai jaminan!”
Pengucapan kelompoK kata dengan cara memperlambat seperti itu merupakan salah satu
cara menarik perhatian untuk menekankan bagian yang dimaksud.
 Tekanan nada
Adalah nada yang diucapkan secara berbeda-beda untuk menunjukkan perbedaan
keseriusan orang yan mengucapkannya
Contoh
“Engkau boleh pergi. Namun, tanggalkan kartu identitasmu sebagai jaminan!”
Bisa diucapkan dengan tekanan nada yang menunjukkan “keseriusan” atau “ancaman” jika
diucapkan secara tegas. Akan tetapi, kalimat tersebut bisa juga diucapkan dengan nada
bergurau jika pengucapannya disertai dengan senyum dengan mimik yang ramah.
HAL-HAL PENTING DALAM
DRAMA

 Penggunaan bahasa
Baik secara pelafalan maupun intonasi, harus relevan. Logat
yang diucapkan hendaknya disesuaikan dengan asal suku
atau daerah, usia, atau status sosial tokoh yang diperankan
 Ekspresi tubuh dan mimik muka
Harus disesuaikan dengan dialog, bila dialog menyatakan
kemarahan, ekspresi tubuh dan mimik pun harus
menunjukkan rasa marah.
 Untuk menghidupkan suasana dan menjadikan dialog wajar
dan alamiah Para pemain dapat melakukan improvisasi di
luar naskah
TEKNIK BERMAIN DRAMA

 Teknik muncul
Adalah cara seorang pemain tampil pertama kali ke pentas, yaitu saat masuk ke panggung
telah ada tokoh lain atau ia masuk bersama tokoh lain. Setelah muncul, pemain harus
menyesuaikan diri dengan suasana perasaan adegan yang sudah tercipta di atas pentas.
 Teknik memberi isi
Kalimat “Engkau harus pergi!” mempunyai nuansa. Ucapan tulus mengungkapkan
keikhlasan atau simpati, sedangkan ucapan kejengkelan atau kemarahan tentu bernada
lain. Nuansa tercipta melalui tekanan ucapan yang telah dijelaskan di muka (tekanan
dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo)
 Teknik pengembangan
Teknik pengembangan terkait dengan daya kreativitas pemeran, sutradara, dan bagian
estetis. Berikut ini beberapa cara teknik pengembangan
 Pengucapan
Pengembangan pengucapan dapat ditempuh dengan menaikkan dan menurunkun
volume serta nada.

 Gestur
Pengembangan gestur dapat dicapai dengan lima cara, setiap cara tidak
dapat dipisah-pisahkan karena saling melengkapi dan menyempurnakan.
Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut.
 Menaikkan posisi tubuh
Berarti ada gerakan baik dari menunduk-menengadah, tangan terkulai
menjadi teracung, maupun berbarik-duduk-berdiri.
 Berpaling
Berpaling mempunyai arti yang spesifik dalam dialog, yaitu melihat
dengan memalingkan muka ke kiri, ke kanan, atau kebelakang
 Berpindah tempat
Berpindah tempat dapat terjadi dari kiri-kanan, depan-belakang, bawah-
atas.

 Gerakan
Gerakan anggota tubuh: melambai, mengembangkan jari-jari, mengepal,
menghentakan kaki, atau gerakan lain seturut dengan luapan emosi. Ada
tiga kategoro melakukam gerakan, yaitu sebagai berikut
 Gerakan dilakukan bersamaan dengan pengucapan kata
 Gerakan dilakukan sebelum kata diucapkan
 gerakan dilakukan setelah kata diucapkan
 mimik
adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi
yang dialami pemain. Perubahan wajah atau mimik mencerminkan
perkembangan emosi. Mimik berperan untuk memperjelas maksud dialog
yang diucapkan oleh pemain sehingga penonton dapat menafsirkan
suasana hati pemain saat mengucapakan dialog

Anda mungkin juga menyukai