Anda di halaman 1dari 8

Materi Drama Kelas 11: Pengertian, Unsur, Ciri, Struktur, dan

Jenis Teks Drama

Perbesar

Ilustrasi Pementasan Drama. Foto: Pexels.

Daftar isi

1. Memahami Pengertian Teks Drama


2. Unsur-unsur Teks Drama
1. 1. Unsur Intrinsik Drama
2. 2. Unsur Ekstrinsik Drama
3. Ciri-ciri Teks Drama
4. Jenis-jenis Drama
1. 1. Tragedi
2. 2. Komedi
3. 3. Tragekomedi
4. 4. Opera
5. 5. Melodrama
6. 6. Farce
7. 7. Tablo
8. 8. Sendratari

Salah satu materi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 11 adalah drama. Drama merupakan
bentuk seni pertunjukan atau pementasan.
Teks yang dipakai dalam pementasan disebut dengan teks drama. Teks drama mencakup unsur-unsur,
ciri-ciri, struktur, dan jenis-jenis tertentu.
Untuk memahami tentang materi drama kelas 11 lebih lanjut, simak penjelasan lengkapnya dalam
artikel berikut ini.
Memahami Pengertian Teks Drama

Perbesar

Ilustrasi Pementasan Drama. Foto: Pexels.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama adalah komposisi syair atau prosa yang
diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog
yang dipentaskan.
Mengutip buku Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program Bahasa oleh Ismail
Kusmayadi, drama ialah bentuk dari karya sastra yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan
dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui akting dan dialog.
Sementara, pengertian teks drama adalah sebuah naskah tertulis yang berisi dialog-dialog antara
karakter-karakter dalam sebuah cerita. Naskah ini tidak hanya berisi dialog, tetapi juga petunjuk regi,
deskripsi latar, dan interaksi antara karakter-karakter. Teks drama digunakan sebagai panduan untuk
pementasan oleh aktor dan sutradara.
Unsur-unsur Teks Drama

Perbesar

Ilustrasi Latihan Pementasan Drama. Foto: Pexels.

Unsur-unsur drama terbagi menjadi dua jenis, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik, berikut penjelasan
lengkapnya.

1. Unsur Intrinsik Drama


1. Tema, yaitu ide pokok yang ingin disampaikan dari sebuah cerita dan inti
permasalahan yang hendak dikemukakan pengarang dalam ceritanya. Biasanya, tema
cerita drama dapat diungkapkan secara tidak langsung (implisit) dan langsung
(eksplisit)
2. Alur, yakni rangkaian peristiwa yang terjalin pada sebuah teks drama sastra, dengan
berlandaskan hukum sebab akibat. Rangkaian alur memiliki tahapan yang menyusun
cerita dalam drama menjadi sedemikian rupa. Tahapan drama meliputi orientasi,
komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda.
3. Tokoh dan penokohan, artinya karakter rekaan yang ada di dalam sebuah cerita.
Sementara itu, penokohan adalah penggambaran watak tokoh yang tergambar
berdasarkan sikap, ucapan, perilaku, pikiran dan pandangan tokoh tersebut dalam
setiap situasi yang dihadapi dalam drama.
4. Latar, adalah keadaan yang ingin digambarkan dalam drama, meliputi tempat, waktu
dan suasana yang ingin ditampilkan.
5. Amanat atau pesan, berarti nilai didik yang ingin disampaikan oleh penulis naskah
dan lakon kepada penonton melalui pertunjukan yang dipentaskan baik secara
langsung maupun tidak langsung.

2. Unsur Ekstrinsik Drama


Merujuk buku Ruang Lingkup Drama karya Nabila Atika Putri dkk, unsur ekstrinsik drama adalah
unsur-unsur pendukung jalannya sebuah drama yang berasal dari luar struktur drama tersebut.
Adapun unsur-unsur pendukung itu, meliputi tim kreatif, sutradara, penata rias dan kostum,
penyandang dana, pimpinan produksi, serta unsur-unsur pendukung lainnya dalam pementasan suatu
drama.
Selain itu, unsur ekstrinsik juga dapat berupa aktor-faktor yang tengah berkembang dalam
masyarakat, seperti situasi politik, perkembangan ekonomi, situasi sosial budaya, tingkat pendidikan,
akses terhadap masyarakat.
Sebab, hal-hal tersebut bisa memengaruhi penulis dalam menentukan jenis cerita yang akan
dipentaskan. Juga dapat memengaruhi bagaimana tanggapan penonton terhadap suatu pertunjukan
drama.
Ciri-ciri Teks Drama

Perbesar

Ilustrasi Latihan Pementasan Drama. Foto: Pexels.

Teks drama mempunyai ciri khas yang berbeda dari bentuk sastra lainnya. Berikut ciri-ciri teks drama,
di antaranya:

 Cerita disampaikan dalam bentuk teks dialog dan monolog.


 Drama memiliki seorang tokoh atau karakter yang diperankan dengan riasan, aksen,
atau penampilan tertentu.
 Terdapat konflik atau ketegangan dalam drama yang menjadi inti dari cerita.
 Pertunjukan atau pementasan drama dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi
dengan berbagai perlengkapan dan peralatan (properti) untuk menghidupkan suasana.
 Pertunjukkan drama dilakukan dihadapan penonton sebagai sarana hiburan.
 Dalam pementasannya, teks drama didukung dengan musik dan pencahayaan.
 Durasi pementasan drama dapat berlangsung kurang lebih selama 3 jam.

Jenis-jenis Drama

Perbesar

Ilustrasi Latihan Pementasan Drama. Foto: Pexels.

Teks drama memiliki 9 jenis yang perlu diketahui. Adapun jenis-jenis drama berdasarkan penyajian
lakon adalah sebagai berikut.

1. Tragedi
Tragedi merupakan jenis drama yang menyampaikan kisah-kisah atau cerita tentang kesedihan.
Biasanya, drama jenis ini mengangkat tema ‘gelap’, seperti kematian, bencana, dan penderitaan.
Umumnya, tokoh protagonist dalam drama ini akan memiliki kisah berakhir tragis.
2. Komedi
Komedi ialah jenis drama yang sepanjang ceritanya berisi penuh dengan kelucuan. Drama jenis ini
akan mendramatisir suatu kejadian lucu dengan tujuan membuat penonton tertama. Biasanya, cerita
drama ini memiliki akhir bahagia.

3. Tragekomedi
Tragekomedi adalah perpaduan antara drama komedi dengan drama tragedi.

4. Opera
Opera merupakan jenis drama di mana dialog dalam drama tersebut disampaikan dengan cara
dinyanyikan dengan iringan musik.

5. Melodrama
Melodrama hampir dengan opera, yakni perpaduan antara seni peran dan musik. Hanya saja, yang
membedakan adalah dialog pada melodrama diucapkan sebagaimana biasa, tetapi tetap diiringi
dengan musik.

6. Farce
Farce adalah jenis drama yang menyerupai dagelan, namun bukan sepenuhnya drama tersebut
merupakan dagelan. Drama ini biasanya berisi tentang kejadian yang ditanggapi secara berlebihan
(overeacts) serta humor-humor slapstick.

7. Tablo
Tablo merupakan jenis drama yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan gerak gerik dari
pemainya. Pemain-pemain tersebut tidak mengucapkan dialog, namun menyampaikan pesan dari
drama itu melalui gerakan.

8. Sendratari
Sendratari adalah jenis drama yang memadukan seni peran dengan seni tari. Aktris dan aktor yang
memerankan drama ini mengucapkan dialog secara biasa, namun pada bagian-bagian penting dalam
drama, seperti perang atau adegan mesra disampaikan lewat tarian.

9. Kolosal
Drama kolosal adalah drama yang mengangkat kisah-kisah tentang perjuangan, peperangan, maupun
latar tentang zaman Kerajaan. Contoh drama kolosal adalah Mahabharata.
(SNS)

Anda mungkin juga menyukai