Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dosen Pengampu: Ibu Hety Diana Septika, S.Pd,M.Pd


aftar si
Pengertian Drama Struktur Teks Drama

Ciri-ciri Teks Drama Jenis-jenis Teks Drama

Unsur-unsur Teks Drama Kaidah Kebahasaan


engertian
Menurut etimologi, istilah drama berangkat dari
bahasa Yunani yaitu “draomai”, yang mana memiliki
arti sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan
beraksi.

Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya


merupakan bagian dari bentuk karya sastra berisi
cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau
ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan.
Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan
oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam
melakukan pementasan drama, aktor dan aktris ini
akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan
teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak
orang.
iri iri
Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog,
baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh.
Seluruh dialog pada teks drama tidak
menggunakan tanda petik.
Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang
harus dilakukan oleh aktor atau aktris yang
memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.
Teks drama terletak di atas dialog atau di samping
kiri dialog.
Teks drama memuat banyak konflik dan aksi.
Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.
Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan
durasi kurang dari tiga jam
nsur nsur
1. Unsur intrinsik,
berarti unsur yang berada di dalam sebuah teks drama. Unsur-unsur intrinsik ini adalah
sebagai berikut:
Alur Latar
Rangkaian peristiwa yang terjalin pada sebuah teks sastra, Sebuah aspek ruang atau tempat, waktu, hingga suasana
dengan berlandaskan hukum sebab dan akibat. terjadinya peristiwa dalam sebuah teks drama.

Tema Amanat
Gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur lainnya, Pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada
misalnya seperti tokoh, alur, dan latar cerita dengan pembaca teks drama atau penonton pementasan drama.
wujud sebuah dialog.

Penokohan
Tokoh
Penokohan atau karakterisasi dalam teks drama merupakan
Karakter rekaan yang ada dalam sebuah cerita drama.
sebuah gambaran yang menceritakan karakter tokoh
tersebut.
nsur nsur
2. Unsur Ekstrinsik
Selanjutnya, unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di
luar teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-
unsur ekstrinsik ini adalah sebagai berikut:

a. Biografi atau riwayat hidup pengarang


teks drama

b. Falsafah hidup pengarang teks drama


c. Unsur sosial budaya masyarakat yang
menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah
atau teks drama
truktur
Prolog Dialog Epilog

Merupakan pendahuluan atau kata- Merupakan bagian percakapan antara Merupakan bagian penutup
kata pembuka yang memiliki peran tokoh pada pementasan drama. pada pertunjukan drama
sebagai pengantar yang berisi Dialog biasanya terdiri dari orientasi yang biasanya berisi
penjelasan gambaran umum tentang (bagian awal cerita), kesimpulan atau amanat.
tokoh, konflik, latar belakang cerita, komplikasi(pengembangan
atau berbagai hal yang terjadi dalam cerita),dan resolusi(akhir cerita)
drama. Prolog biasanya disampaikan
oleh dalang, narator, atau seorang
tokoh tertentu dalam pertunjukan.
enis enis
1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah

Drama tradisional, adalah jenis drama


yang sering kali tidak memakai teks atau
naskah drama.

Drama modern, adalah jenis drama yang


banyak memakai teks atau naskah drama.
enis enis
2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya

Drama puisi, adalah jenis drama yang


percakapannya dibuat berupa puisi atau
mengandung banyak unsur dari puisi.

Drama prosa, adalah jenis drama yang


percakapannya dibuat berupa prosa.
enis enis
3. Berdasarkan Sajian Isinya
Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih
atau muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu
situasi yang gawat. Umumnya akhir dari drama ini akan terjadi malapetaka atau
kesedihan yang ditimpa tokoh utama.
Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun
penuh dengan lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang
sindiran.

Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih
atau duka cita, akan tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan
kepada tokoh utamanya.
enis enis
4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya
Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak
memakai kata-kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari
para tokohnya.
Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan
menggunakan sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal
penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh
Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan
hanya satu tokoh utama yang bermonolog atau berbincang sendiri
sepanjang pementasan.
Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya
untuk berdialog dengan menggunakan kata-kata.
enis enis
5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya

Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang


mengutamakan seni suara dan musik.

Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama


yang mengutamakan seni tari.

Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang


tidak banyak tindakan atau dialog.
enis enis
6. Berdasarkan Sarana Penyajiannya
Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas
panggung.
Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa
didengarkan oleh para pendengarnya.
Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung.
Namun, drama ini ditampilkan melalui media televisi.
Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti
bioskop.
Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang.
Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya.
aidah ebahasaan
1. Teks drama berisi dialog.
2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog
3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang
ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya.
4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan
kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu.
5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya
yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya.
6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa,
misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat,
dan lain sebagainya.
7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan,
mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya.
8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh,
tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai