Anda di halaman 1dari 8

Drama kelas VIII Semester 2

Desember 17, 2019

Kompetensi Dasar

3.15 mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan modern)yang disajikan   dalam bentuk


pentas atau naskah.
4.15 menginterprestasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/di dengar.

Tujuan pembelajaran
 
1. Peserta didik dapat memperhatikan suatu model teks drama
2. Peserta didik dapat merumuskan  pengertian/karakteristik drama
3. peserta didik dapat mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama
4. peserta didik dapat mengidentifikasi isi drama
5. peserta didik dapat menanggapi dan melaporkan secara lisan/tulis isi drama yang ditonton
peta kosep                           
1. pengertian 
2. ciri-ciri
3. unsur-unsur
4. jenis-jenis drama
unsur-unsur dalam drama meliputi:
1. unsur ekstrinsik
2. unsur instrinsik
jenis-jenis drama meliputi:
1. berdasarkan lakon
2. berdasarkan sarana
3. berdasarkan  ada tidaknya naskah
Penerapan Model Pembelajaran

“Model Role Playing”
Model pembelajaran role playing merupakan suatu aktivitas yang dramatik, biasanya
ditampilkan oleh sekelompok kecil siswa, bertujuan mengeskploitasi beberapa masalah yang
ditemukan untuk melengkapi partisipan dan pengamat dengan pengalaman belajar yang nantinya
dapat meningkatkan pemahaman mereka (Sharan and Yael, 1976). 
Sintak dari model pembelajaran ini adalah guru menyiapkan scenario pembelajaran
menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa,
penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang telah dipelajarinya,
kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok,
bimbingan penimpulan dan refleksi.

1. Guru menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.


2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa belajar
mengajar.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya lima orang( menyesuaikan jumlah siswa).
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan.
6.  Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambal mengamati skenario yang sedang
diperagakan.
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberi lembar kerja untuk membahas
penampilan yang selesai diperagakan.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya. 
9. Guru memberi kesimpulan secara umum.
10.  Evaluasi
11. Penutup 

9
 Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi drama
A.Pengertian
Menurut Moulthon (1957), drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak. Jika
seseorang diberikan stimulus berupa pementasan drama yang ditampilkan melalui media
audiovisual, maka diharapkan akan memudahkan mahasiswa mengapresiasi drama yang
dimainkan. Seseorang diberikan tayangan “bergerak” dan tidak hanya sekedar membaca teks
drama.
Ciri-ciri drama

1. Drama merupakan prosa modern yang dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca dan
  

dipentaskan 
2.  Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi
3. Drama terdiri dari para dialog yang disusun oleh pengarang dengan watak yang
diwujudkan 
4. Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan melalui dialog-dialog watak-wataknya 
5.  Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama yang baik
6. Gaya bahasa dalam sebuah drama juga penting karena menunjukkan latar masa dan
masyarakat  yang diwakilinya, sekaligus drama ini mencerminkan sosial budaya
masyarakat yang digambarkan oleh pengarang.

B. Unsur Drama
            Drama memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsiksebagai berikut
1.   Unsur intrinsik
Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari dalam .
aa.    Tema
Tema drama adalah gagasan atau ide pokok yang melandasi suatu lakon drama. Tema drama
merjuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah.
Tema itu bersifat umum dan terkait dengan aspek-aspek kehidupan disekitar kita.
bb. Tokoh
Tokoh dalam pementasan drama memiliki posisi yang penting. Tokohlah yang yang
mengaktualisasikan naskah drama diatas  pentas. Tokoh yang di dukung oleh latar peristiwa dan
aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Tokoh
utama dalam drama dapat ditentukan melalui intensitas kemunculannya dalam setiap adegan,
posisi sentralnya sehingga menjadi pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain dan kejadian-kejadian
dan dialog-dialog yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh
utama.
cc. Penokohan 
Penokohan  adalah perilaku yang diperankan  oleh tokoh drama.watakk protagonis adalah watak
baik yang diperankan oleh tokoh drama sedangkan antagonis adalah watak jahat yang diperankan
oleh tokoh drama
dd.   Latar
Setting atau tempat kejadian cerita sering disebut dengan latar. Penentuan latar harus  secara
cermat sebab drama naskah  harus memberikan kemungkinan untuk dipentaskan . setting
biasanya meliputi tiga dimensi: tempat ,ruang dan waktu. Jika dalam naskah drama setting belum
dilukiskan secara jelas maka sutradara harus menafsirkan setting itu dengan jelas dan lengkap.
ee. Alur
Alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukan drama mulai babak pertama hingga babak
terakhir.
f.        Amanat atau  pesan drama
Setiap karya sastra selalu disisipi pesan atau amanat oleh penulisnya. Demikian pula dengan
drama, amanat dalam karya sastra  tidak ditulis secara eksplit tetapi secara implist. Penonton
menafsirkan pesan moral yangf terkandung dalam naskah yang dibaca atau drama yang
ditontonnya.
2 2.  Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari luar.
a.       Latar belakang pengarang
Latar belakang pengarang tentu berbeda-beda,  sehingga menghasilkan karya drama yang
berbeda-beda pula antar satu pengarang dengan pengarang lainnya.
b.      Nilai agama dan kepercayaan
Nilai-nilai lain seperti politik,sosial dan budaya juga turut mempengaruhi drama.
c.       Psikologis pengarang
Satu wilayah psikologi sastra yang membahas kejiwaan pengarang sebagai suatu tipe maupun
seorang pribadi.
d.      Situasi sosial budaya
situasi segala hal yang diciptakan manusia dengan pikiran budinya dalam  kehidupan
bermasyarakatan
C. jenis-jenis
            Drama memiliki beberapa jenis yang setiap jenisnya berbeda maknanya. Berikut jenis-
jenis drama
11.  Berdasarkan penyajian lakon
Berdasarkan penyajian lakon ,sedikitnya drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu
tregedi, komedi, tragekomedi, opera, melodrama, farce, tablo, dan sendratari
a.       Tragedi
Tragedi atau duka cita adalah drama yang penuh kesedihan. Masalahnya, pelaku utama dari awal
sampai akhir pertunjukan selalu sia-sia (gagal) dalam memperjuangkan nasibnya yang
jelek. Ujung cerita berakhir dengan kedudukan yang mendalam karena maut menjemput tokoh
utama. Penonton seolah-olah ikut menangung cerita yang dialami pelaku utama. Oleh karena itu,
tak jarang penonton ikut merasa sedih dan bahkan juga dapat menangis.
b.      Komedi
Komediatau suka cerita adalah drama penggeli hati. Drama ini penuh kelucuan yang
menimbulkan tawa penonton. Sebagian orang mengatakan bahwa komedi adalah drama galak.
Meskipun demikian, sama sekali komedi bukan  lawak. Komedi tetap menuntut nilai-nilai
drama.
c.       Tragekomedi
Tragekomedi adalah perpaduan antara drama komedi dan tragedi. Isi lakonnya penuh kesedihan ,
tetapi juga mengandung hal-hal yang menggembirakan dan menggelikan hati. Sedih dan gembira
silih berganti. Kadang-kadang penonton larut dalam kesedihan kadang-kadang tertawa terbahak-
bahak sebagai wujud rasa gelin dan gembira
d.      Opera
Opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Lagu yang dinyanyikan
pemain satu beda dengan lagu yang dinyanyikan pemain lain. Demian pula irama musik
pengiringnya. Drama jenis ini memang mengutamakan nyanyian dan music., sedangkan
lakonnya hanya sebagai sarana. Opera yang pendek namanya operet.

e.       Melodrama
Melodrama adalah drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodimusik. Tentu saja
cara mengucapkannya sesuai dengan musik pengiringnya.bahkan kadang-kadang  pemain
tidaktidak bicara apa-apa . pengungkapan perasaannya diwujudkan dengan ekspresi wajah dan
gerak gerik tubuh yang diiringi musik.
f.        Farce
Farce adalah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. Ceritanya
berpola komedi. Gelak tawa dimunculkan lewat kata dan perbuatan. Yang ditonjolkan dalam
drama ini adalah kelucuan yang mengundang gelak tawa agar penonton merasa senang.
g.      Tablo
Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak. Para pemainnya tidak mengucapkan
dialog. Tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan. Jalan cerita dapat diketahui lewat gerakan-
gerakan itu. Bunyi-bunyian pengiring(bukan musik) untuk memperkuat kesan gerakan-gerakan
yang dilakukan pemain. Jadi, yang ditonjolkan dalam drama jenis ini kekuatan acting para
pemainnya.
h.      Sendratari
Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari. Para pemain adalah penari-penari
berbakat. Rangkaian peristiwanya  diwujudkan dalam bentuk tariyang diiringi music. Tidak ada
dialog. Hanya kadang-kadang dibantu narasi singkat agar penonton mengetahui peristiwa yang
sedang dipentaskan. Drama ini memang lebih mengutamakan tari daripada ceritanya.
22.    Berdasarkan sarana
Berdasarkan sarana/alat yang digunakan untuk menyampaikan kepada penikmat drama
dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu drama panggung, drama radio, drama televisi, drama film,
drama wayang, dan drama boneka.
a.       Drama panggung
Drama panggung dimainkn oleh para aktor dipanggung pertunjukan. Penonton berada disekitar
panggung dan dapat menikmati secara langsung . dengan cara melihat perbuatan para actor,
mendengarkan dialog, bahkan dapat meraba kalau mau dan boleh.
b.      Drama radio
Drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat, berbeda
dengan drama panggung yang bisa ditonton saat dimainkan.
c.       Drama televisi
Drama televisi dapat didengar dan dilihat . hampir sama dengan drama panggung ,hanya bedanya
drama televisi tidak dapat diraba. Dalam televisi dapat ditayangkan langsung,  dapat
pula  direkam dulu lalu ditayangkan kapan saja sesuai dengan progam mata acara televisi.
d.      Drama film
Drama film hampir sama dengan drama televisi. Bedanya drama film menggunakan layar
lebardan biasanya dipertunjukkan di bioskop dan penontonnyaberduyun-duyun pergi ke
bioskop. Namun, drama film dapat pula ditayangkan  dari studio televisi sehingga penonton
daopat menikmati di rumah masing-masing.
e.       Drama wayang
Ciri khas tontonan drama adalah ada cerita dan dialog. Karena itu, semua bentuk tontonan yang
mengandung cerita disebut drama, termasuk wayang kulit dan wayang golek. Para tokoh
digambarkan dengan wayang atau golek yang dimainkan oleh dalang.
f.        Drama boneka
Drama boneka hampir sama dengan wayang. Bedanya ,dalam dama boneka para tokoh
digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.  Bahkan, kalau bonekanya
besar (didalamnya ada orang)  boneka itu dapat bermain sendiri tanpa dimainkan dalang.
33.  Berdasarkan ada atau tidaknya naskah
Berdasarkan ada atau tidaknya naskah yang digunakan drama dapat dibedakan menjadi dua yaitu
drama tradisional dan dramamodern.
a.       Drama tradisional
Drama tradisional adalah tont
onan drama yang tidak menggunakan naskah. Kalau ada naskah, naskah itu hanya berupa
kerangka cerita dan beberapa catatan yang berkaitan dengan permainan drama.Watak , tokoh,
dialog, dan gerak geriknya diserahkan sepenuhnya kepada pemain. Dengan cara seperti itu risiko
gagal tentu saja sangat besar. Risiko gagal itu menjadi kecil kalau para pemainnya sudah banyak
pengalaman.
b.      Drama modern
Drama modern menggunakan naskah. Naskah yang berisi dialog dan perbuatan para pemain itu
benar-benar diterapkan. Artinya, pemain menghafalkan dialog dan berbuat atau melakukan
gerak-gerik seperti yang tertulis dalam naskah. Dialog yang sudah dihafalkkan itu lalu dicobakan
dalam praktik, disertai grrak-gerik seperti yang dikehendaki naskah. Para pemain berlatih
berulang-ulang sampai benar-benar bisa memerankan dengan penuh penjiwaan tokoh yang
diperaninya.
Contoh  naskah teks drama modern.
Perhatikan  contoh naskah  teks dramaberikut ini.
Di sebuah kelas SMA, ada 4orang siswa yang sedang bahagia. Namun kondisi
berubah ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.
Renas              : “Eh kalian udah belajar buat ulangan besok?”
Robi                : “Belum”
Zainal              : ” Astaga, Innalillahi.”
Renas              : ”Apa? Kalau nilai ulangannnya jelek bisa dihukum.”
Zainal              :“Paling-paling hukumannya juga cuma lari keliling lapangan bola 5 kali
doang.”
Renas              : “Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap
pulang sekolah.Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke arah Ririn).”
Ririn                :” Sudah dong, Ririn (sambil menunjuk-nunjuk bangga ke dirinya sendiri).”
Singkat cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar,
maka akan dianggap menang dan bisa memerintah orang yang kalah. Ririn berusaha keras
untuk belajar, sedangkan Robi berjuang keras untuk membuat contekan di kertas kecil.
(Saat Ujian)
Pak Asep         :” Baik anak-anak, silahkan buka lembar soalnya sekarang!”
Ririn                : “Bismillah.”
Robi                : “Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan ketahuan. (Sambil
menempelkan kertas contekan di pungguh Pak Asep).”
Pak Asep         : “Bapak keluar dulu, ingat jangan nyontek atau bertanya pada temannya ya.
Dan satu lagi, jangan ribut. (keluar kelas).”
Robi                : ”Rencana B dimulai (menyilangkan kaki dan melihat kertas contekan di
atas sepatunya).”
Robi                : ” Ah, bukan yang ini (bingung)”
Robi                : “Ah yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari dasi).”
Robi                : ” Selesai (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik
teman-temannya yang lain belum selesai mengerjakan).”
Akhirnya ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada
semua siswanya.
Pak Asep         :“Ini hasil ujian kalian (sambil membagikan kertas).”
Ririn                : “Hore! Nilaiku 85 (tersenyum puas.”
Zainal              : ”Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin cuma 60.”
Robi                : “Lhah Pak, kok nilai ujian saya cuma 50?”
Pak Asep         :” Sebab soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi.”
Robi                : “Apa? Masih ada soal lagi?”
Ririn                : “Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu
gak nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan  tertawa lepas).”
Pak Asep         : “Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai
kamu  saya  kurangi 5 poin”.
Robi                : “Aduuuh, apes benar aku ini (mengucek-ngucek rambut)”
Akhirnya, Robi menyadari kesalahannya dan berjuang kerasuntuk belajar. Dia tidak
pernah menyontek saat ujian lagi

Dari teks drama modern  diatas kita dapat melihat bahwa  contoh naskah teks
drama tersebuttelah memenuhi struktur dalam drama ,yaitu berupa tema,tokoh,
penokohan,latar,alur,amanat. 

Daftar pustaka
        Sukmawan, Sony.2018.Menyemai Benih
Sastra.Malang.Universitas                                                                           Brawijaya press.
       Wiyanto, Asul.2007.Terampil Bermain Drama.Jakarta. Grasindo.
        Suyono,dkk.2015.Cerdas Menulis Karya Ilmiah. Malang. Gunung Samudera

Anda mungkin juga menyukai