Anda di halaman 1dari 35

DRAMA

Adalah bentuk karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama
menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog
yang dipentaskan.
Peta Konsep

Tema Penokohan Dialog


Unsur Intrinsik
Amanat Latar Petunjuk lakuan
DRAMA
Naskah Sutradara Tata busana Tata suara penonton
Unsur
Pementasan
Pemain Tata rias Tata panggung Tata lampu
DRAMA, menurut jenisnya:
 Drama tragedi: bercerita tentang kesedihan.
 Drama komedi: bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
 Drama Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
 Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
 Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
 Farce: drama yang menyerupai agelan, namun tidak sepenuhnya berisi dagelan
 Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu
dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
 Sendratari: gabunggan antara seni drama serta seni tari.
UNSUR INTRINSIK DRAMA

Unsur intrinsik drama sama dengan unsur dalam cerpen atau novel, antara lain.
1. Tema (dasar cerita)
 Adalah gagasan pokok yang menjiwai keseluruhan cerita di dalam naskah drama.
 Tema dijadikan dasar cerita oleh penulis untuk mengetengahkan cerita yang disampaikannya.
 Tema tidak dapat berdiri sendiri.
 Tema yang ditampilkan dalam drama biasanya tentang persoalan kehidupan sehari-hari,
misalnya kemiskinan, cinta orang tua, kehidupan jalanan, persoalan keluarga, dll.
2. Amanat
 Adalah pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang.
 Pesan tersebut dapat disampaikan secara tersirat atau tersurat.
 Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.
3. Tokoh/Penokohan
 Tokoh: adalah individu rekaan yang menjadi pelaku dalam cerita.
 Tokoh disertai dengan watak/karakter agar pembaca mengenalnya.
 Watak: adalah kualitas/karakter tokoh yang membedakannya dengan tokoh lain.
 Watak dapat ditafsirkan pembaca melalui tampilan fisik, ekspresi, dalam ucapan, dan tindakan yang dilakukan oleh
tokoh.
 Tokoh Adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
 Penokohan: (karakter/watak) watak (Character) adalah sifat dan ciri yang terdapat pada tokoh, kualitas nalar dan
jiwanya yang membedakannya dari tokoh lain. Pelaku-pelaku dalam drama yang mengungkapkan watak tertentu.
 Ada pelaku protagonis yang menampilkan nilai kebaikan yang mau diperjuangkan; pelaku antagonis, yang
menampilkan watak yang bertentangan dengan nilai kebaikan; dan pelaku tritagonis, yang mendukung pelaku
protagonis untuk memperjuangkan nilai kebaikan.
 Pemain drama yang baik dapat memunculkan karakter yang sesuai dengan gambaran tokoh yang diperankannya .
4. Latar/setting
 Latar atau yang disebut juga setting merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana
terjadinya suatu cerita.
 Di dalam suatu naskah drama, latar dapat kamu ketahui secara langsung jika pengarang
menuliskannya.
 Jika tidak, kamu dapat mengetahui latar dari gambaran simbol-simbol yang disampaikan
pengarang,
 Latar tempat dalam drama diwujudkan dalam penataan pentas. Penataan pentas terkait juga
dengan bentuk pentas.
Alur/plot/kerangka cerita
 Alur, plot, atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir.
Alur adalah urutan kejadian atau peristiwa dalam sebuah cerita.
 Jenis-jenis alur cerita drama:
a) Berdasarkan urutan waktu:
1. Alur maju: peristiwa-peristiwa ditampilkan secara kronologis, maju, secara runtut dari awal tahap, tengah hingga akhir.
2. Alur mundur: peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan baru kemudian tahap awalnya.
b) Berdasarkan kriteria jumlah alur:
1. Alur tunggal: alur yang hanya menampilkan seorang tokoh protagonis. Cerita hanya mengikuti perjalanan hidup tokoh
tersebut.
2. Alur jamak: cerita menampilkan lebih dari satu tokoh protagonis. Perjalanan hidup tiap tokoh ditampilkan.
c) Berdasarkan kriteria hubungan antarperistiwa alur:
1. Alur erat /padat: alurnya cepat, hubungan antar peristiwanya saling susul menyusul, setiap bagian terasa penting dan
menentukan.
2. Alur longgar: hubungan antar peristiwanya longgar, tersajikan secara lambat, dan diselingi berbagai peristiwa tambahan.
Beberapa adegan dapat dilewati tanpa kehilangan alur utama cerita.
Rangkaian Peristiwa (plot)

1. Tahap Eksposisi / Perkenalan : pengarang memperkenalkan masalah tokoh dan karakter


tokoh serta waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
2. Tahap Konflik Awal : tokoh mulai terlibat persoalan dengan tokoh lain. Baik secara
indvidu maupun kelompok. Biasanya konflik ini merupakan titik tolak untuk membangun
konfllik lain yang lebih panas.
3. Tahap Komplikasi : tokoh terlibat persoalan yang lebih serius. Bak pada
tokoh yang telah berkonflik sebelumnya atau dengan tokoh lain sehingga konflik makin
menajam.
4. Tahap Klimaks : konflik menajam bergerak memuncak. Masing-masing tokoh
memberikan atau menawarkan jalan keluar. Tokoh baik atau tokoh jahat sama-sama berusaha
menggapai keinginannya, akan tetapi perangai atau sikap para tokohnya akan menentukan
jalan keluar.
5. Tahap Anti Klimaks / Penurunan Laku : konflik mulai mereda. Masing-masing tokoh
menempuh penyelesaian yang dipilih masing-masng dengan atau tanpa kesepakatan.
6. Tahap Ending / Penyelesaian : pertentaangan antar kekuatan telah berakhir. Jika penulis
naskahmenghendaki tema dengan mengedepankan kebaikan, lazimnya tokoh antagonis akan
mengalami kekalahan. Akan tetapi, jika penulis ingin menunjukkan kebiakian itu tidak mudah
diraih, maka biasanya tokoh baik akan diletakkan pada posisi kalah.
5. Dialog (percakapan)
 Naskah drama terdiri atas bentuk percakapan atau dialog yang berupa ragam bahasa yang
komunikatif.
 Dialog adalah
(1) percakapan di dalam karya sastra antara dua tokoh atau lebih;
(2) karangan yang menggambarkan percakapan di antara dua tokoh atau lebih.
 Di dalam dialog tercermin pertukaran pikiran atau pendapat; dipakai di dalam drama, novel,
cerita pendek, dan puisi naratif untuk mengungkapkan watak tokoh dan melancarkan lakuan
 Diksi (pemilihan kata, kebahasaan). Kata-kata yang digunakan dalam drama harus dipilih
sedemikian rupa sehingga terungkap semua gagasan dan perasaan pengarang serta mudah
diterima oleh pembaca, pendengar, atau penonton.
6. Petunjuk teknis/teks samping/petunjuk lakuan/petunjuk
pemanggungan
 Petunjuk teknis diperlukan untuk pementasan drama.
 Petunjuk pementasan berguna untuk petunjuk teknis sikap tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dsb.
 Petunjuk lakuan menunjukkan gerak yang harus dilakukan tokoh.
 Petunjuk pemanggungan merupakan instruksi bagi para pemain drama dalam melakukan hal tertentu.
 Contoh:
SEBELUM LAYAR DIANGKAT SEBAIKNYA TERLEBIH DAHULU SUDAH TERDENGAR SUARA BEDUK
BERSAHUT-SAHUTAN DIIRINGI SUARA TAKBIR BEBERAPA KALI SEBAGAI TANDA KALAU ESOK HARI
ADALAH HARI RAYA IDUL FITRI. SUARA BEDUG DAN TAKBIR SEBAIKNYA TERUS TERDENGAR DARI
Petunjuk Pemanggungan MULAI LAYAR DIANGKAT/SANDIWARA DIMULAI SAMPAI AKHIR PERTUNJUKKAN INI. KETIKA
SANDIWARA DIMULAI/LAYAR PANGGUNG DIANGKAT, TAMPAK IBU SEDANG DUDUK DI KURSI DEKAT
JENDELA. EKSPRESINYA KELIHATAN SEDIH DAN HARU MENDENGAR SUARA BEDUG DAN TAKBIRAN
YANG BERSAHUT-SAHUTAN ITU. KEMUDIAN, GUNARTO MASUK KE PANGGUNG.

GUNARTO (Memandang, Ibu, Lalu Bicara dengan Suara Sesal ) Petunjuk


Ibu masih berpikir lagi... Pemanggungan
IBU (Bicara Tanpa Melihat Gunarto)
Malam Hari Raya, Narto. Dengarlah suara beduk itu bersahut-sahutan.
Dialog
(Gunarto Lalu Bergerak Mendekati Pintu)
UNSUR-UNSUR WAJIB PEMENTASAN DRAMA
No. Unsur Keterangan
1. Naskah/teks drama dialog ditulis berdasarkan urutan cerita (alur). Para pemain harus
menghafal dialog-dialog dalam nasakah. Naskah drama disebut juga
skenario.
2. Pemain untuk mementaskan sebuah drama membutuhkan paling sedikit dua
orang pemain.
3. Sutradara perwatakan tokoh dalam drama diarahkan oleh seorang sutradara.
4. Tata rias tata rias dalam drama memberikan kesan hidup sebuah pertunjukkan.
5. Tata busana tata busana sebuah drama menyesuaikan karakter dan latar antartokoh.
6. Tata panggung
Ketiga unsur ini merupakan unsur penting dalam pementasan drama. Tata
7. Tata suara panggung serta tata suara dan tata lampu yang apik memberikan kesan
8. Tata lampu bagus. Pementasan drama terlihat apik dan tampak hidup.

9. Penonton Penonton diperlukan dalam pementasan drama.


Hal-hal yang dipersiapkan dalam pementasan drama adalah:

 Sutradara (pemimpin pementasan),


 Penulis naskah (penulis cerita),
 Penata artistik (pengatur setting, lighting, dan properti),
 Penata musik (pengatur musik, pengiring, dan efek-efek suara),
 Penata kostum (perancang pakaian sesuai dengan peran),
 Penata rias (perancang rias sesuai dengan peran),
 Penata tari/koreografer (penata gerak dalam pementasan),
 Pemain (orang yang memerankan tokoh),
UNSUR POKOK NASKAH/TEKS DRAMA
1. Pelaku (tokoh)
2. Dialog (percakapan)
3. Keterangan (latar, kostum, dan aksesoris) serta keterangan lakuan (akting)

Dalam teks drama dikenal istilah prolog, dialog, dan epilog, berikut penjelasannya:
4. Prolog : pembukaan dalam suatu drama
5. Dialog : media kisahan yang melibatkan tokoh drama
6. Epilog : penyimpulan/intisari suatu drama
Prolog

Contoh Naskah Drama


Dialog

Epilog
Menulis Teks Drama
 Berikut ini langkah-langkah yang harus diperhatikan pada saat menulis naskah drama:
1. Menentukan terlebih dahulu topik atau tema drama yang akan ditulis;
2. Menentukan pelaku beserta watak/sifat setiap pelakunya;
3. Menentukan setting/latar peristiwa yang akan disuguhkan dalam cerita drama tersebut.
4. Merancang kerangka alur yang akan dikembangkan dalam drama tersebut;
5. Mengembangkan kerangka alur menjadi teks drama yang menarik;
6. Menciptakan dialog antartokoh;
7. Menciptakan petunjuk pemanggungan/teks samping;
8. Menulis serangkaian adegan dalam draf sehingga membentuk alur;
9. Menyunting draf awal;
10. Menulis naskah akhir berdasarkan draf awal.
7 Langkah Mudah Menulis Naskah Drama
Kaidah Umum Penulisan Naskah Drama
a) Kaidah bentuk, yaitu:
1. alur dan pengaluran, mencakup pola dasar cerita, konflik, gerak alur, dan penyajian;
2. tokoh dan penokohan, tokoh perlu memiliki ciri, seperti nama diri, watak, dan lingkungan sosial
yang jelas, serta ciri fisiologis, seperti jenis kelamin, umur, bentuk muka, dan keadaan tubuh;
3. latar ruang dan waktu, umumnya mengikuti kaidah umum yang didasarkan pada realitas kehidupan,
jelas, dan sesuai dengan lingkup cerita;
4. perlengkapan atau properti, merupakan unsur khas teater, biasanya berupa benda yang diperlukan
sebagai pelengkap cerita, seperti perlengkapan tokoh, kostum, dan perlengkapan panggung.
b) Konvensi stilistika atau bahasa dramatik, misalnya, para tokoh berdialog dengan
menerapkan ragam bahasa yang sesuai dengan lingkungan sosial serta wataknya.
Tahap Pementasan Drama
No. Tahap Aktivitas
1. Persiapan a. memilih naskah
b. mendapatkan izin penulis
c. memilih sutradara
d. mempelajari atau menganalisis naskah
2. Latihan atau proses produksi a. mencari bentuk dengan cara
1. menganalisis naskah
2. casting atau mencari peran yang tepat
3. menentukan gerak atau blocking
4. menguasai naskah dan ruang
b. pengembangan dilakukan dengan cara memberi isi,
mengembangkan, dan membangun klimaks
c. pemantapan dalam bentuk koordinasi, mengatur tempo
d. latihan umum dilakukan jika sudah layak pentas
e. pergelaran
TEKNIK PEMENTASAN DRAMA
Ada 4 teknik pementasan dalam drama, penjelasanya sebagai berikut :

• Volume : kuat atau lemahnya suara para pemain dalam menyaurakan


dialognya.
• Intonasi : mencakup tentang naik atau turunnya suara yang
diucapkan, serta tinggi rendahnya suata agar drama yang diceritakan
1. VOKAL tidak monoton.
• Artikulasi : kejelasan pelafalan pemain dalam mengucapkan kata-
kata dalam naskah dialog , agar yang mendengar dapat mengerti apa
yang dimaksudkan.
• Tempo : cepat dan lambatnya vokal yang diucapkan oleh pemain.

• Ekspresi yang ditampilkan secara tepat sesuai dengan cerita agar


2. MIMIK
drama dapat dihayati.
• Gerak tubuh yang dilakukan oleh tokoh agar peran yang dimainkan
3. GESTUR
tersampaikan pada penonton.
• Posisi para pemain tidak boleh membelakangi penonton dan para
4. BLOCKING pemain tidak boleh hanya diam di satu titik itu saja, melainkan perlu
bergerak menguasai panggung.
“Analisis
Unsur-unsur Drama ”
Lakon Ayah Pulang karya Umar Kayam
ALUR
1. Pengenalan
Perhatikan penggalan teks drama yang berjudul Lakon Ayah Pulang karya Umar Kayam.
2. Pertikaian
setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju pertikaian.
3. Puncak Masalah (klimaks)
pelaku mulai terlibat dalam masalah-masalah pokok dan keadaan menjadi lebih
rumit.
4. Penyelesaian
Permasalahan diakhiri dan diberikan penyelesaian, bisa menggembirakan atau
menyedihkan. Bisa juga diakhiri dengan menggantung (akhir terbuka)
PERWATAKAN ATAU KARAKTER TOKOH
Watak tokoh dapat terlihat dalam dialog, ctatan samping, gerak-gerik suara, jenis kalimat, dan ungkapan yang digunakan
oleh tokoh tersebut.
LATAR/SETTING
Latar berupa tempat, ruang dan waktu.
Mengubah Cerpen Menjadi
Teks Drama
Langkah-langkah Mengubah Cerpen Menjadi Teks Drama

Anda mungkin juga menyukai