Adalah bentuk karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama
menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog
yang dipentaskan.
Peta Konsep
Unsur intrinsik drama sama dengan unsur dalam cerpen atau novel, antara lain.
1. Tema (dasar cerita)
Adalah gagasan pokok yang menjiwai keseluruhan cerita di dalam naskah drama.
Tema dijadikan dasar cerita oleh penulis untuk mengetengahkan cerita yang disampaikannya.
Tema tidak dapat berdiri sendiri.
Tema yang ditampilkan dalam drama biasanya tentang persoalan kehidupan sehari-hari,
misalnya kemiskinan, cinta orang tua, kehidupan jalanan, persoalan keluarga, dll.
2. Amanat
Adalah pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Pesan tersebut dapat disampaikan secara tersirat atau tersurat.
Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.
3. Tokoh/Penokohan
Tokoh: adalah individu rekaan yang menjadi pelaku dalam cerita.
Tokoh disertai dengan watak/karakter agar pembaca mengenalnya.
Watak: adalah kualitas/karakter tokoh yang membedakannya dengan tokoh lain.
Watak dapat ditafsirkan pembaca melalui tampilan fisik, ekspresi, dalam ucapan, dan tindakan yang dilakukan oleh
tokoh.
Tokoh Adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Penokohan: (karakter/watak) watak (Character) adalah sifat dan ciri yang terdapat pada tokoh, kualitas nalar dan
jiwanya yang membedakannya dari tokoh lain. Pelaku-pelaku dalam drama yang mengungkapkan watak tertentu.
Ada pelaku protagonis yang menampilkan nilai kebaikan yang mau diperjuangkan; pelaku antagonis, yang
menampilkan watak yang bertentangan dengan nilai kebaikan; dan pelaku tritagonis, yang mendukung pelaku
protagonis untuk memperjuangkan nilai kebaikan.
Pemain drama yang baik dapat memunculkan karakter yang sesuai dengan gambaran tokoh yang diperankannya .
4. Latar/setting
Latar atau yang disebut juga setting merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana
terjadinya suatu cerita.
Di dalam suatu naskah drama, latar dapat kamu ketahui secara langsung jika pengarang
menuliskannya.
Jika tidak, kamu dapat mengetahui latar dari gambaran simbol-simbol yang disampaikan
pengarang,
Latar tempat dalam drama diwujudkan dalam penataan pentas. Penataan pentas terkait juga
dengan bentuk pentas.
Alur/plot/kerangka cerita
Alur, plot, atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir.
Alur adalah urutan kejadian atau peristiwa dalam sebuah cerita.
Jenis-jenis alur cerita drama:
a) Berdasarkan urutan waktu:
1. Alur maju: peristiwa-peristiwa ditampilkan secara kronologis, maju, secara runtut dari awal tahap, tengah hingga akhir.
2. Alur mundur: peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan baru kemudian tahap awalnya.
b) Berdasarkan kriteria jumlah alur:
1. Alur tunggal: alur yang hanya menampilkan seorang tokoh protagonis. Cerita hanya mengikuti perjalanan hidup tokoh
tersebut.
2. Alur jamak: cerita menampilkan lebih dari satu tokoh protagonis. Perjalanan hidup tiap tokoh ditampilkan.
c) Berdasarkan kriteria hubungan antarperistiwa alur:
1. Alur erat /padat: alurnya cepat, hubungan antar peristiwanya saling susul menyusul, setiap bagian terasa penting dan
menentukan.
2. Alur longgar: hubungan antar peristiwanya longgar, tersajikan secara lambat, dan diselingi berbagai peristiwa tambahan.
Beberapa adegan dapat dilewati tanpa kehilangan alur utama cerita.
Rangkaian Peristiwa (plot)
Dalam teks drama dikenal istilah prolog, dialog, dan epilog, berikut penjelasannya:
4. Prolog : pembukaan dalam suatu drama
5. Dialog : media kisahan yang melibatkan tokoh drama
6. Epilog : penyimpulan/intisari suatu drama
Prolog
Epilog
Menulis Teks Drama
Berikut ini langkah-langkah yang harus diperhatikan pada saat menulis naskah drama:
1. Menentukan terlebih dahulu topik atau tema drama yang akan ditulis;
2. Menentukan pelaku beserta watak/sifat setiap pelakunya;
3. Menentukan setting/latar peristiwa yang akan disuguhkan dalam cerita drama tersebut.
4. Merancang kerangka alur yang akan dikembangkan dalam drama tersebut;
5. Mengembangkan kerangka alur menjadi teks drama yang menarik;
6. Menciptakan dialog antartokoh;
7. Menciptakan petunjuk pemanggungan/teks samping;
8. Menulis serangkaian adegan dalam draf sehingga membentuk alur;
9. Menyunting draf awal;
10. Menulis naskah akhir berdasarkan draf awal.
7 Langkah Mudah Menulis Naskah Drama
Kaidah Umum Penulisan Naskah Drama
a) Kaidah bentuk, yaitu:
1. alur dan pengaluran, mencakup pola dasar cerita, konflik, gerak alur, dan penyajian;
2. tokoh dan penokohan, tokoh perlu memiliki ciri, seperti nama diri, watak, dan lingkungan sosial
yang jelas, serta ciri fisiologis, seperti jenis kelamin, umur, bentuk muka, dan keadaan tubuh;
3. latar ruang dan waktu, umumnya mengikuti kaidah umum yang didasarkan pada realitas kehidupan,
jelas, dan sesuai dengan lingkup cerita;
4. perlengkapan atau properti, merupakan unsur khas teater, biasanya berupa benda yang diperlukan
sebagai pelengkap cerita, seperti perlengkapan tokoh, kostum, dan perlengkapan panggung.
b) Konvensi stilistika atau bahasa dramatik, misalnya, para tokoh berdialog dengan
menerapkan ragam bahasa yang sesuai dengan lingkungan sosial serta wataknya.
Tahap Pementasan Drama
No. Tahap Aktivitas
1. Persiapan a. memilih naskah
b. mendapatkan izin penulis
c. memilih sutradara
d. mempelajari atau menganalisis naskah
2. Latihan atau proses produksi a. mencari bentuk dengan cara
1. menganalisis naskah
2. casting atau mencari peran yang tepat
3. menentukan gerak atau blocking
4. menguasai naskah dan ruang
b. pengembangan dilakukan dengan cara memberi isi,
mengembangkan, dan membangun klimaks
c. pemantapan dalam bentuk koordinasi, mengatur tempo
d. latihan umum dilakukan jika sudah layak pentas
e. pergelaran
TEKNIK PEMENTASAN DRAMA
Ada 4 teknik pementasan dalam drama, penjelasanya sebagai berikut :