Anda di halaman 1dari 17

Nama

Irfan suhana
kelompok:
Arga dipa
Muhammad
azmi abian
Gilang
herlambang
Nazriel septian
DRAMA

Standar Kompetensi: Mendengarkan


5. Memahami pementasan drama

Kompetensi Dasar: mengidentifikasi peristiwa, pelaku, dan


perwatakannya, dialog dan konflik pada pementasan drama
Indikator:
1. Menentukan tokoh, peran, dan wataknya
2. Menentukan konflik dengan menunjukkan data yang
mendukung
3. Menentukan tema dengan alasan
4. Menentukan pesan dengan data yang mendukung
5. Merangkum isi drama berdasarkan dialog yang
didengar
6. Mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Menentukan tokoh, peran, dan wataknya
2. Menentukan konflik dengan menunjukkan data yang
mendukung
3. Menentukan tema dengan alasan
4. Menentukan pesan dengan data yang mendukung
5. Merangkum isi drama berdasarkan dialog yang
didengar
6. Mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari
DRAMA

CIRI-CIRI DRAMA

UNSUR INTRINSIK DRAMA

JUDUL PETUNJUK
LAKU AMANAT

TEMA
LATAR/
SETTING
PENOKOHAN
PLOT/ DAN
ALUR PERWATAKAN
Pengertian drama

Drama adalah salah satu ragam sastra (prosa) yang


berbentuk cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau
emosi dalam bentuk dialog dan gerak yang disusun untuk
dipentaskan.
CIRI-CIRI DRAMA

1. Ada pelaku
2. Ada konflik
3. Ada aksi
4. Tidak ada ulangan dalam 1
waktu
PENGERTIAN UNSUR INTRINSIK DRAMA

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri
(Nurgiyantoro, 2002). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir
sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang
membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsur-unsur yang (secara
langsung) turut serta membangun cerita.

judul, tema, alur, perwatakan, , petunjuk laku, latar, amanat, merupakan unsur
intrinsik sebuah naskah drama
1. JUDUL
Judul adalah kepala karangan atau nama yang dipakai
untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan
isi buku tersebut. Judul suatu karya drama juga merupakan
kunci untuk melihat keseluruhan makna drama.

FUNGSI JUDUL

Dapat menunjukan tokoh utama


Dapat menunjukan alur atau waktu
Dapat menunjukan objek yang dikemukakan dalam
suatu cerita
Dapat mengidentifikasi keadaan atau suasana cerita
2. Tema
Tema adalah ide yang mendasari cerita sehingga berperan
sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya
fiksi yang diciptakannya

Tema dikembangkan dan ditulis pengarang dengan


bahasa yang indah sehingga menghasilkan karya sastra
atau drama. Tema merupakan ide pusat atau pikiran
pusat, arti dan tujuan cerita, pokok pikiran dalam karya
sastra, gagasan sentral yang menjadi dasar cerita dan
dapat menjadi sumber konflik-konflik.
3. Plot/ Alur
Alur adalah jaringan atau rangkaian yang membangun
atau membentuk suatu cerita sejak awal hingga akhir.

Alur dalam drama dibagi menjadi babak-babak dan adegan-adegan. Babak adalah
bagian dari plot atau alur dalam sebuah drama yang ditandai oleh perubahan setting
atau latar. Sedangkan adegan merupakan babak yang ditandai oleh perubahan
jumlah tokoh ataupun perubahan yang dibicarakan. Alur cerita ini dapat dibagi
menjadi beberapa,  pengenalan, pertikaian/konflik, komplikasi, klimaks, peleraian,
dan,  penyelesaian.
Tahapan Alur LANJUTAN
Pengenalan/Eksposisi. Pengenalan adalah bagian yang mengantarkan atau
memaparkan tokoh, menjelaskan latar cerita, dan gambaran peristiwa yang
akan terjadi. Pada tahap ini penonton diperkenalkan dengan tokoh-tokoh
drama beserta wataknya, dan fakta-fakta tertentu, baik secara eksplisit
maupun implisit

Konflik. Konflik adalah persoalan-persoalan pokok yang mulai melibatkan


para pemain drama. Dalam tahap ini mulai ada  kejadian (insiden) atau
peristiwa yang merupakan dasar dari drama tersebut.

Komplikasi. Komplikasi merupakan tahap dimana insiden yang terjadi


mulai berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak
dan ruwet. Banyak persoalan yang kait-mengait, tetapi semuanya masih
menimbulkan tanda tanya.
LANJUTAN
Klimaks. Klimaks adalah tahapan puncak dari berbagai konflik yang terjadi
dalam drama tersebut. Bila dilihat dari sudut pembaca naskah atau
penonton drama maka klimaks adalah puncak ketegangan. Bila dilihat dari
sudut konflik maka klimaks adalah titik pertikaian paling ujung antar
pemain drama.

Resolusi/Peleraian. Dalam tahap ini dilakukan penyelesaian konflik. Jalan


keluar penyelesaian konflik-konflik yang terjadi sudah mulai tampak jelas.

Penyelesaian. Penyelesaian merupakan tahap terakhir dari sebuah drama.


Dalam tahap terakhir ini semua konflik berakhir dan cerita selesai.
4. Penokohan dan Perwatakan
Perwatakan atau karakter tokoh adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang
tokoh dalam lakon drama. Karakter ini diciptakan oleh penulis lakon untuk
diwujudkan oleh para pemain drama. Tokoh-tokoh drama disertai
penjelasan mengenai nama, umur, jenis kelamin, ciri-ciri fisik, jabatan, dan
keadaan kejiwaannya.
Jenis-jenis tokoh:
A. Berdaskan Peranannya
1. Antagonis, tokoh utama berprilaku jahat
2. Protagonis, tokoh utama berprilaku baik
Tritagonis, tokoh yang berperanan sebagai tokoh pembantu
B. Berdasarkan Fungsinya
1. Tokoh Sentral, tokoh yang berfungsi sebagai penentu gerakan alur cerita
2. Tokoh Utama, tokoh yang berfungsi pendukung tokoh antagonis atau
protagonis
3. Tokoh Pembantu, tokoh yang berfungsi pelengkap penderita dalam alur
cerita
5. Latar/ Settingg

Latar adalah lingkungan tempat berlangsungnya peristiwa


yang dapat dilihat,

Latar/ setting biasanya mencakup hal-hal berikut:


1. Setting tempat berhubungan dengan ruang waktu,
misalnya di Jawa dan tahun berapa.
2. Setting waktu berarti apakah lakon terjadi di waktu siang,
sore, atau malam hari.
3. Setting suasana berhubungan dengan suasana yang
sedang terjadi pada saat itu, misal sedih, bahagia, dll
6. Petunjuk Laku

Petunjuk laku atau catatan pinggir berisi penjelasan kepada


pembaca atau para pendukung pementasan mengenai
keadaan, suasana, peristiwa, atau perbuatan, tokoh, dan
unsur-unsur cerita lainnya.
7. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada


pembaca naskah atau penonton drama.

Pesan ini tidak disampaikan secara langsung, tapi lewat


 naskah drama yang ditulisnya atau lakon drama itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai