Anda di halaman 1dari 3

Teks Drama Kelas 8 SMP (Pengertian, Unsur-unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan

disertai Contoh)
Teks Drama
Teks drama merupakan salah satu materi teks bahasa Indonesia K13 di kelas 8 SMP semester
genap. Meskipun pada umumnya drama selalu dipentaskan tapi drama juga memiliki teks yang
perlu dibaca dan dipahami oleh setiap tokohnya. Oleh karena itu, mari kita bahas teks drama di
blog ini.

Pengertian Teks Drama


Drama adalah ragam sastra yang menggambarkan suatu aktivitas atau kegiatan melalui tindakan
dan dialog antar tokohnya. Drama dapat dikembangkan dari karya sastra yang lain, seperti dari
cerpen, fabel, novel, legenda, atau mite. Selain dikembangkan dari karya sastra, drama juga
dapat dibuat sesuai dengan imajinasi pengarang.

Unsur-unsur Drama
Seperti karya sastra yang lain, drama memiliki dua jenis unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.
a. Unsur Intrinsik
    Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk sebuah karya sastra dari dalam karya itu
sendiri. Unsur intrinsik drama meliputi.
1. Tema
Tema merupakan dasar cerita atau pokok masalah cerita. Untuk dapat menemukan tema drama,
Anda harus membaca atau menonton drama secara keseluruhan. Contoh:
- Kisah persahabatan lima anak SMP
- Perjuangan Sarip Tambak Oso melawan penjajah.

2. Tokoh dan penokohan


Tokoh adalah lakon atau pelaku yang menjadi bagian dalam cerita. Penokohan adalah watak
yang dimiliki oleh tokoh. Contoh:
- Sarip: pemberani, baik, pintar
- Emak: bijaksana dan penuh perhatian

Berdasarkan perannya, tokoh dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utamadan tokoh pembantu.
a. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan.
b. Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan
cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama

Berdasarkan sifatnya, tokoh ada dua jenis, yaitu tokoh antagonis dan protagonis. Tokoh
antagonis adalah toko yang bersifat jahat. Tokoh protagonis adalah tokoh yang bersifat baik.

Ciri-ciri tokoh utama, yaitu (1) paling sering muncul dalam setiap adegan, (2) menjadi pusat
perhatian tokoh-tokoh yang lain, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat
dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain
selalu berkaitan dengan peran tokoh utama.

3. Latar atau setting
Latar adalah sebuah keadaan yang dibuat untuk mendukung cerita drama. Dalam teks drama,
latar dapat diketahui dari perpindahan babak, penyebutan nama tempat, lokasi, maupun suasana.
Sedangkan dalam drama pementasan, latar dapat diketahui dari perubahan tata panggung,
kostum, tata lampu atau pencahayaan.

4. Alur atau plot


Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama
mencakup bagian-bagian 1) pengenalan cerita; 2) konflik awal; 3) pengembangan konflik; dan 4)
penyelesaian.

5. Dialog
Terdapat tiga elemen yang harus ada dalam dialog:
1) Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran dalam cerita.
2) Wawancara adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh.
3) Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh. Biasanya Kramagung dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring).

6. Amanat
Amanat dalam teks drama adalah pesan yang disampaikan kepada pembaca atau penonton.
Amanat dapat diketahui setelah Anda membaca atau menonton drama.

7. Bahasa
Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa menggambarkan watak
tokoh, latar, atau peristiwa yang sedang terjadi.

Struktur Teks Drama


Drama memiliki struktur yang sedikit berbeda dengan teks yang lain. Berikut adalah struktur teks
drama.

a. Prolog
Prolog merupakan pembukaan atau pengantar di awal cerita drama. Biasanya bagian ini
disampaikan oleh narator atau dalang (pembawa cerita). Tujuan prolog adalah untuk menjelaskan
gambaran pemain, gambaran penonton, dan lain-lain.

b. Dialog
Dialog adalah percakapan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Dialog juga menggambarkan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para tokoh dan cara peneyelesaian permasalahan
tokoh. Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai dengan orientasi, komplikasi, dan
resolusi.
1) Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang sedang atau sudah
terjadi. Orientasi juga terdapat pengenalan latar tempat, waktu, dan suasana.
2) Komplikasi, berisi tentang konflik-konflik dan pengembangannya. Pada bagian ini pula dapat
diketahui watak tokoh utama (yaitu protagonis dan/atau antagonis).
3) Resolusi, adalah bagian klimas atau puncak dari drama, yaitu penyelesaian atas konflik-
konflik yang dihadapi tokoh. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan memunculkan
solusi-solusi atas konflik yang dimunculkan sebelumnya. Selain itu, teka-teki yang dimunculkan
pada awal-awal cerita akan terjawab pada tahapan ini.

c. Epilog
Epilog adalah bagian penutup yang berfungsi untuk menyampaikan intisari cerita atau
menafsirkan maksud cerita. Epilog dapat disamapaikan oleh seorang aktor atau dalang pada
akhir cerita.

Kaidah Kebahasaan Drama


Teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Dialog dalam drama merupakan kalimat langsung. Oleh karena itu, dialog dalam drama diapit
oleh tanda petik ganda ("...").
2. Menggunakan kata ganti orang pertama (misalnya saya, aku, kami), orang kedua (misalnya
kamu, Anda), orang ketiga (misalnya dia, mereka). Selain itu, juga memungkinkan menggunakan
kata sapaan (Kak, Dik) atau kata sapaan daerah (misalnya Cong, Bang).
3. Terdapat penggunaan kata-kata tidak baku karena drama menggunakan percakapan sebari-
hari, seperti kok, sih, nggak, ndak, oh, dan lain-lain.
4. Menggunakan kalimat seru (contoh: Selamat pagi, Anak-anak!), suruhan (contoh: Cepat
pergi!), atau pertanyaan (contoh: Kenapa kamu tidak makan, Ni?).
5. Menggunakan kata hubung waktu (konjungsi temporal),
seperti sekarang, nanti, besok, kemudian, kemarin, dan lain-lain.
6. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi,
seperti memerintah, menghadap, bermain, mencangkul, dan lain-lain.
7. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
Misalnya ramah, baik, pemberani, gagah, mencekam, berisik, bersih, gelap, luas, dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai