Berdasarkan data-data tersebut, yang termasuk dalam ciri-ciri teks cerpen adalah …
A. 1, 2 dan 3.
B. 2, 3 dan 4.
C. 2, 4 dan 5.
D. 1, 3 dan 5.
Bacalah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 2 sampai 5!
Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau obat yang menyengat dalam
ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju ruang Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum
karena sakit perut yang membuatku tidak bisa berjalan, hanya bisa mengerang. Semula aku masih bisa menahan rasa takut
berada di sekeliling orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai tiba-tiba segerombolan
perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan dihentikannya tepat di sebelah kasurku. Di
atasnya terbaring pria botak berlumur darah. Dia tidak bergerak sama sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam
menghadapku. Kata orang yang mengantar, orang di sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Harry
Pratama)
Aku duduk sendirian di halte depan sekolah, menunggu angkot yang akan mengantarku pulang. Kini aku harus
membiasakan diri, karena tak ada lagi mobil mewah dan sopir pribadi. (Luka Hati Sabrina, karya Utami Panca Dewi)
Bacalah kutipan berikut dengan seksama untuk menjawab soal nomor 11 sampai 15!
” Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah sepatutnya hal itu
kulaporkan?”
” Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang
dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo
beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.” (Gerhana, Muhammad Ali)
17. Bukti bahwa paragraf 1) berlatar suasana keputusasaan adalah pada kalimat …
A. Gairah untuk memetiki buah-buah jambu yang ranum, dengan merenggut ujung ranting dan menjulurkan tangan
meraih buah-buah itu, menggetarkan tubuhku.
B. Kutukan perempuan tua penunggu randu alas itu, yang datang dalam mimpi, sudah saatnya terjadi.
C. Ular itu melata ke arah rongga pangkal pohon randu alas.
D. Bila memang harus mati dipatuk ular, biarlah aku merasakan sakit patukan ular yang dulu pernah kucederai, dan
melata ke arah rongga pangkal randu alas, dengan ceceran darah di rerumputan.
18. Latar tempat pada paragraf 2) adalah …
A. Bawah pohon randu alas.
B. Bawah pohon jambu yang ranum.
C. Rerumputan.
D. Di antara ranting pohon.
19. Kutipan tersebut termasuk dalam struktur cerpen bagian …
A. Resolusi.
B. Komplikasi.
C. Orientasi.
D. Pengenalan.
20. Ciri kebahasaan yang terdapat pada paragraf 2) kutipan cerpen tersebut adalah …
A. Menggunakan kalimat narasi.
B. Menggunakan kalimat dialog.
C. Menggunakan majas.
D. Menggunakan kalimat deskripsi.
21. Unsur ekstrinsik berupa latar belakang masyarakat yang ada dalam cerpen tersebut adalah …
A. Masyarakat yang merasa bersalah ketika melukai binatang.
B. Masyarakat yang masih mempercayai hal-hal mistis dan mempercayai mimpi.
C. Masyarakat yang masih menggunakan cangkul untuk pergi ke ladang.
D. Masyarakat yang pasrah ketika dipatuk ular berbisa.
Ia sendiri tersenyum basah, mengenakan toga dan memegang ijazah kelulusan. Rambutnya telah dipotong pendek.
Alangkah syahdunya subuh itu datang sementara suara sember masih saja terdengar dari tape recorder yang disetel
penjual roti bakar. …
Wanita dua pulih limaan, memakai gaun sutera hitam berkerah rendah, tas tangan mewah, sepatu hak tinggi warna
senada, jam tangan bermerek, serta memakai kaca mata hitam turun dari kursi belakang. …
Simaklah kutipan cerpen di bawah ini untuk menjawab soal nomor 28 sampai 30!
Darko akan berhenti ketika seseorang memanggilnya. Melayani pelanggannya dengan tulus dan sama rata, tanpa pernah
memandang suatu apa pun. Yang membuat kami semakin hormat, tidak pernah sekali pun dia mematok harga. Dengan
biaya murah, bahkan terkadang hanya dengan mengganti sepiring nasi dan teh panas, kami bisa mendapatkan kenikmatan
pijat yang tiada tara. Kami menikmati bagaimana tangannya menekan lembut tiap jengkal tubuh kami. Kami merasakan
urat syaraf kami perlahan melepaskan kepenatan bagai menemukan kesegaran baru setelah seharian ditimpa kelelahan.
Pantaslah jika terkadang ada pelanggan yang tertidur saat sedang dipijat.
Bacalah kutipan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 31 dan 32!
Bacalah kutipan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 36 dan 37!
Ketika surat yang baru diterimanya sudah dibaca berulang-ulang, ia hampir tak memberikan pendapat apa-apa. Ia biarkan
surat itu tergeletak di atas meja, dan ia tak berpikir apa-apa lagi tentang tawaran manis yang diajukan emaknya untuk
pulang barang sekejap.
Sudah 20 tahun ia tak pulang dan itu bukan waktu sekejap. Ia menyadari benar hal itu. Tapi kepedihan yang
pernah menggores jiwanya itulah yang sulit diusir. Ia tetap meyimpannya di tiap sudut hatinya yang rapuh.
“Pulang sajalah. Mungkin itu lebih baik bagimu.” Kata sang istri ketika surat senada datang lagi untuk kali yang kedua,
ketujuh dan entah keberapa lagi.
36. Tanggapan yang sesuai dengan cuplikan itu adalah …
A. Cuplikan itu bertema tentang kerinduan seorang ibu pada anaknya.
B. Amanat cerpen itu tentang kesetiaan seorang istri pada suaminya.
C. Konflik dalam cuplikan itu berupa konflik fisik antara anak dan ibu.
D. Latar cerita itu di perjalanan dan dalam kehidupan sehari-hari.
37. Bukti bahwa kutipan tersebut bersudut pandang orang ketiga serba tahu adalah pada kalimat …
A. Sudah 20 tahun ia tak pulang dan itu bukan waktu sekejap.
B. “Pulang sajalah. Mungkin itu lebih baik bagimu.” Kata sang istri ketika surat senada datang lagi.
C. Ia menyadari benar hal itu. Tapi kepedihan yang pernah menggores jiwanya itulah yang sulit diusir.
D. Ia biarkan surat itu tergeletak di atas meja.
38. Cermati kutipan berikut ini!
Suatu luapan rasa simpati yang muncul secara tiba-tiba membuat air mata berlinang di kedua belah mata Lucy.
”Kasihan ibuku sayang,” pikirnya, “betapa sering ia kelaparan asalkan anaknya tidak. Aku tidak boleh
mementingkan diriku sendiri.” Demikianlah, ia kemudian mendekati ibunya dan meletakkan kepala di pangkuan
ibunya.
Bacalah kutipan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 39 dan 40!
Rumahnya berada tepat di kolong jembatan itu. Tempatnya sempit dan hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Kondisi
rumahnya pun sangat menyedihkan. Dindingnya haya terbuat dari triplek, atapnya bocor, dan lantainya beralaskan tanah.
Jika hujan turun, ia harus mengungsi karena banjir yang selalu datang meski hujan tidak deras.
49. Yang merupakan fungsi penentuan tema dalam cerpen adalah pada kalimat …
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
50. Berdasarkan data tersebut, yang merupakan fungsi penentuan latar cerpen adalah ….
A. 1)
B. 2)
C. 4)
D. 3)
E. 2)