A. MATERI KEGIATAN
Membaca teks drama monolog 1 babak
Drama monolog adalah drama yang mengandung percakapan atau narasi yang
disampaikan oleh satu tokoh, tanpa balasan dari tokoh lain.
1 babak = 1 adegan
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Untuk melatih siswa dalam memahami isi dan pesan suatu teks/bacaan
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memparafrasekan secara lisan teks/
bacaan
3. Untuk melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan imajinya dalam
mengekpresikan suatu teks/bacaan
4. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap intonasi, jeda dan ekpresi terhadap
suatu teks/bacaan
C. TEKNIS KEGIATAN
1. Siswa diberikan 5 teks/ naskah drama monolog 1 babak, kemudian siswa memilih
salah satu naskah untuk dipresentasikan dalam betuk video
2. Durasi video 3 sampai dengan 5 menit
3. Pengumpulan video melalui web dengan mengirimkan link google drive
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Proses pembuatan video dimulai dari tanggal 1 Maret 2021 sampai dengan 5
Maret 2021
2. Video di kumpulkan dalam bentuk link google drive paling lambat tanggal 5
Maret 2021 pukul 15.00 di web CBT SMK Hang Tuah 1 di bagian ujian PAS
E. ASPEK PENILAIAN
Aspek yang dinilai, yaitu:
1. Intonasi, berkaitan dengan panjang pendeknya nada pada saat membaca.( 30
point)
2. Ekpresi, berkaitan dengan alur muka siswa menggambarkan ekpresi sedih,
senang, takut, marah, dsb (40 point)
3. Jeda, berkaitan dengan perhentian bacaan di setiap kalimat atau kata (30 point)
Pilihlah salah satu naskah di bawah ini, kemudian bacakan dan rekam dalam video dengan
durasi 3 s.d. 5 menit dengan ekpresi, intonasi dan jeda yang tepat. Kemudian upload ke web
CBT SMK Hang Tuah 1!
DIPERINGATKAN AGAR TIDAK UPLOAD VIDEO KE SOCIAL MEDIA, KARENA
NASKAH-NASKAH DI BAWAH INI MEMILIKI HAK CIPTA!
TIKUS DI SAWAH
“Semakin hari bertani makin susah. Dulu sama Soeharto, petani dipaksa menanam padi. Semua
orang terpaksa makan nasi. Makan ubi, singkong, jagung, talas, dan sagu dianggap bodoh.
Makan nasi dianggap beradab. Adab, adab Bapakmu!” MELEPAS KAOS KARENA SEMAKIN
GERAH. IA GUNAKAN KAOSNYA SEBAGAI KIPAS. “Waktu makan sagu atau talas, kita
tidak perlu repot-repot tanam. Tidak repot-repot tebang hutan buat buka lahan. Wong tumbuh
liar. Bibitnya gratis, tis, tis, dari Allah. Sudah dikasih enak sama Allah kok cari yang repot.
Howalah susah, susah! Sekarang petani mau nanam padi kalau gak ada sawah ya mentok jadi
buruh tani. Beli bibit mahal, bikin bibit sendiri ditangkap negara karena melanggar kekayaan
intelektual. Tambah lagi semakin ke sini tanah semakin rusak kena pupuk. Tapi ya bingung juga,
kalau tidak dipupuk tidak bisa penuhi target panen. Malah rugi. Itu belum seberapa. Semua itu
SEOLAH BERBISIK. “Saya cerita begini rahasia lho ya. Jangan bilang siapa-siapa. Jangan
direkam. Setelah saya cerita tolong lupakan. Tikus di sini ada banyak jenisnya. Yang biasa ada di
sawah ya biasa, tikus yang suka makan beras. Ada lagi tikus yang suka makan tanah. Tikus-tikus
itu berbahaya, mereka suka mengambil alih lahan. Menggusur rumah. Mengubah lahan sawah
jadi bandara, tambang, atau kebun sawit. Jenis tikus berikutnya yang suka sembunyi. Sebenarnya
sekilas ia tidak tampak bahaya, tapi ternyata dia sering membantu tikus pemakan tanah. Mereka
satu komplotan. Terakhir tikus hijau. Nah tikus jenis ini ganas sekali. Dia bisa membunuh petani
Hmmm, Bunga kenanga harum sepanjang malam, atau Bunga bangsa. Teramat ngeri!
Wah,sepertinya aku harus bergegas ke warung Mpok Sumirah, menanyakan apa artinya nama
Bunga itu? Mungkin akan ada banyak jawaban dari pelanggan kopinya, dengan mengalihkan
sedikit cerita (DIA TERTAWA) agar deretan hutangku agak dilupakan oleh Mpok Sumirah,
walau mendamaikan ceracaunya sekedar hari ini, jadilah.
Astaga, aku lupa. Hari ini aku harus membayar juga hutang kepada Pak Pandu, tapi aku mampir
dulu ke warung kopi, setelah itu baru aku ke rumah Pak Pandu, minimal memberi tahu kalau aku
belum punya uang hari ini, sekaligus memohon memperpanjang tempo hutang. Seperti biasa Pak
Pandu.
Lha… kok bukan pelanggan yang lama Mpok Sumirah? Aku tak mengenal wajah-wajah dari
mereka, tak satu pun. Apa hal rupanya?
Sekilas aku melihat wajah Mpok Sumirah dengan bibirnya yang sungging. Lalu berkata:
Begitulah adanya Mukar, mereka datang dan pergi! Yang datang saya sambut,toh untung buat
saya, yang pergi saya persilakan. Begitu juga hidup, aku kira Kar.
Oooh,tapi hari ini ada sedikit kerikil kecil dalam pikiranku Mpok, tentang berita dalam Koran
hari ini. Korban mutilasi, dengan nama Bunga. Tapi tak ada keterangan Bunga jenis apa, itu terus
membuatku bertanya hari ini setelah membaca Koran tersebut.
PASIEN
SUARA DI LUAR
MUKAR
Inilah cara saya menikam sepi-sepi, merasa merdeka dan tak pernah terkontaminasi oleh doktrin
yang sangat menggrogoti akal sehat. Dan juga, cara saya melayani diri sendiri
SUARA DI LUAR
Dan cara yang kau sebutkan adalah cara yang begitu aneh, lebih tepatnya adalah cara orang-
orang pesimis yang kalah bertarung dengan dunia luar. Kau mencoba untuk menghibur diri
sendiri dengan kekalahan yang bertubi-tubi yang selalu kau alami.
Kau memandang dirimu lebih besar dari dunia dan orang-orang yang kau temui.
MUKAR
Tapi aku jauh melihat ke dalam dan sangat meresapinya. Dengan begitu, aku lebih tahu
bagaimana diriku sebenarnya. Merasakan setiap hangat nafasku, ritme jantungku yang bermain
dengan delapan nadanya. Aku begitu menikmati ke mana kehendak kaki melangkah, kalau saja
aku bisa dalam satu waktu aku bisa melangkah ke seluruh penjuru mata angin, kenapa tidak?
MARKUS
Ohhh Tuhan!!! Kemana lagi saya harus melangkah, saya lelah… telah sekian hari saya mondar
mandir mencari pekerjaan tapi tak ada perusahaan yang mau menghargai ijazah-saya, jangankan
untuk menjadi seorang eksekutif muda jadi seorang kuli bangunan sajah saya ditolak mentah-
mentah, alasan mereka sederhana sekali ‘….anak muda tampangmu tidak mengizinkan untuk
menjadi seorang kuli kau akan merepotkan dirimu sajah…..’, tapi ketika lamaran kumasukkan ke
perusahaan , mereka justru menjawab sebaliknya ‘
….anak muda lebih baik kamu jadi kuli sebab tampangmu tidak lulus akreditasi….’ . . . Sial
mereka justru mengolok-olok saya!!!
Lantas saya mau jadi apa?? Apa harus jadi Penjahat?? Akhhhh rasanya jawabannya akan sama
saja dengan mereka ‘…anak muda tampangmu itu masih baby face mana ada perawan yang
bakalan naksir kamu….‘ lho terus bwt apa saya sekolah tinggi-tinggi sampai gelar Sarjana
Hukum ini menempel di belakang namaku, kalau pun harus jadi Penjahat!! ternyata gelar ini
justru merepotkanku sajah lebih baik saya tidak perlu sekolah jauh jauh meninggalkan kampoeng
halaman , kalau tau dari dulu saja saya mengerjakan sawah milik pa’e dan bu’e , sekarang sawah
dan ladang telah habis dijual untuk membiayai sekolahku, hufhhh nasib nasib….!!!!
Saya dikuliahkan di fakultas hukum ternama di Universitas BBB alias Universitas Bukan
Bintang Biasa, saya tumbuh menjadi mahasiswa yang begitu idealis, setiap ada kebijaksanaan
yang dirasakan bertentangan dengan suara hati mahasiswa, mungkin saya adalah pelopor yang
menentang pihak fakultas ataupun rektorat, ’…saudara-saudara mahasiswa!!!!...’ teriak saya
lantang!!! ‘…..Pihak fakultas baru saja mengeluarkan kebijaksanaan sangat merugikan
mahasiswa, merugikan kita semua, oleh sebab itu kawan2 semua mari sama2 kita bulatkan tekad
satukan hati untuk menentang keputusan dekan sebab keputusan tersebut sama sekali tidak
berdasar dan sangat merugikan mahasiswa, Setuju kawan2!!...’ spontan seluruh demonstran
menyambut teriakan ‘…Setuju!!!...’ , ‘…. Kami tidak akan membubarkan diri sebelum tuntutan
kami dikabulkan, satu komando satuu aksi!!!…’ seingat saya waktu itu matahari semakin terik,
yang terus saja membakar emosi yang semakin kian memuncak karena perwakilan pimpinan
belum juga keluar untuk memberi penjelasan, karena sepertinya tidak ada itikad baik dari pihak
fakultas akhirnya emosi massa yang sudah pada posisi klimaks mendadak pecah… dipicu lagi
salah satu mahasiswa mengaku dipukuli oleh satpam!!! Seperti tanpa aba-aba kami semua mulai
brutal, dengan masa yang hampir mencapai 500san orang, kami semua menembus gedung,
aparat yang menghadang kami serbu, kami pukul, barang2 administrasi kami hancurkan , semua
pora-poranda . . . kondisi ruangan tak terkondisikan lagi, semua ba bi bu . . . beruntung ketika itu
perwakilan pimpinan fakultas akhirnya keluar dibarengi beberapa orang dosen yang kelihatannya
sudah begitu ketakutan, kelihatan dari wajahnya sepertinya mereka merasa terancam, pelan-pelan
dengan nada sedikit gemetar “…saudara-saudara mahasiswa sekalian harap tenang, kami berjanji
akan meninjau segala keputusan yang telah kami keluarkan, sekarang kami mohon kepada
semuanya untuk membubarkan diri” huahaa… ketawaku dalam hati saat melihat jelas keringat
dingin sebesar biji jagung para dosen tersebut. hmm, rasanya tak perlu saya sebutkan berapa
banyak demonstrasi dan aksi lainnya yang kami lakukan untuk menentang segala peraturan yang
dirasakan bertentangan dengan hati nurani rakyat terutama mahasiswa.
Ini sudah tidak ada isinya lagi ! masih saja kau ingin merebutnya….
Aha…yayaya…sepatunya,sepatu kulit!
Mungkin mereka membelinya dari luar negri,atau justru mereka membelinya dipasar
asongan,yang harganya bisa di nego....hahahaha…
Lha upah mereka sebulan saja,mungkin cukup untuk biaya makan ku setahun.
Tapi…kalau mereka benar-benar membelinya dipasar asongan yang harganya bisa di nego
itu….lalu kemana sisa-sisanya upah mereka?
(kepada penonton) hei kalian!!! Jangan hanya duduk manis saja! Ayo bantu saya untuk
menemukan yang mereka sembunyikan.
Hahahaha….bodoh,bodoh,bodoh.
Tidak mungkin kalian tau,lha kalian saja hanya duduk termenung,tanpa tau apa yang saya
rasakan….ya kan?!
(lelah mencari,sangat lelah,kemudian tersungkur lemas)
Saban hari saya mengisi karung ini hingga penuh…saya isi dengan sampah-sampah yang saya
temukan.
Tapi tak jarang pula,saban hari mereka menginkan karung yang saya bawa ini.
Ampun!!! Ampun pak!!! Ampun!!! Saya tadi hanya bercanda…sungguh,saya hanya bercanda…
ampun…ampun….saya hanya orang kecil pak,tidak punya apa-apa…
Atau silahkan anda memilih sampah mana saja yang anda ingin kan…