Anda di halaman 1dari 27

TEKS DRAMA

Pengertian,Unsur-Unsur, dan Jenis Drama


Pertanyaan Pemantik
1. Kalian sudah mempelajari puisi dan prosa pada bab sebelumnya.
Kira-kira apa perbedaan di antara kedua bentuk tersebut?
2. Pernahkah kalian membaca naskah drama? Bagaimana cara
penulis naskah menampilkan tokoh dan jalan cerita dalam naskah
drama?
Pengertian Drama

Drama adalah karya sastra yang bertujuan


menggambarkan kehidupan dengan menampilkan
pertikaian/konflik dan emosi lewat lakuan atau dialog.
Lazimnya dirancang untuk dipentaskan di panggung.
Unsur-Unsur Drama

Tema Latar Dialog

Konflik Alur Tokoh

Amanat
• Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang
mendasari pembuatan sebuah drama. Tema-tema dalam
drama sering berhubungan dengan kehidupan manusia.

▪ Latar
❑ Latar tempat
Menunjukkan tempat terjadinya cerita dalam drama. Latar tempat dalam
pementasan drama dapat didukun properti dan tata panggung.
❑ Latar waktu
Merujuk waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita dalam drama.
❑ Latar suasana
Merujuk suasana yang mendukung terjadinya cerita. Latar suasana dalam
drama dapat didukung tata suara dan tata lampu saat pementasan.
• Dialog
Ciri khas dalam naskah drama berbentuk dialog atau percakapan.

• Konflik
Konflik adalah pertentangan antarmasalah dalam drama. Konflik dibedakan menjadi dua, yaitu
konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal adalah konflik yang terjadi antar tokoh
dengan dirinya sendiri, sedangkan konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antar tokoh dengan
sesuatu di luar dirinya.

• Alur
1. Pengenalan di awal cerita (eksposisi): memperkenalkan tokoh-tokoh drama beserta
perwatakannya.
2. Pertikaian awal atau komplikasi: permasalahan mulai muncul.
3. Klimaks atau titik puncak cerita: konflik tersebut semakinberkembang.
4. Peleraian: konflik sudah mulai mereda.
5. Penyelesaian atau denouement: keputusan akhir umumnya digunakan dalam drama tradisional.
• Tokoh
Berdasarkan sifat dibagi menjadi:
1. protagonis • Amanat
2. antagonis Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh
3. tritagonis pengarang kepada pembaca/penonton melalui
karyanya.
Berdasarkan peranannya dibagi menjadi:
1. sentral
2. utama
3. pembantu
Jenis-Jenis Drama
Berdasarkan ada/tidaknya naskah
Berdasarkan penyajian lakon
Berdasarkan sarana pementasan
Nilai Kehidupan
dalam Drama
Nilai Kehidupan dalam Drama

Religius Moral Sosial

Budaya Pendidikan Kepahlawanan

Estetika
Nilai Religius
Nilai religius menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan. Nilai religius dalam
lakon drama dapat diketahui dengan menganalisis dialog dan tindakan tokoh.

Nilai Moral
Nilai moral berkaitan dengan sikap baik buruknya seseorang. Nilai moral dapat dilihat pada
tindakan yang dilakukan tokoh. Nilai moral juga dapat diambil dari dialog tokoh yang memuat
perkataan baik.

Nilai Sosial
Nilai sosial merupakan nilai yang berkembang dalam masyarakat.
Nilai sosial berhubungan erat dengan tindakan tokoh dalam masyarakatnya.

Nilai Budaya
Nilai budaya berkaitan dengan adat istiadat. Nilai budaya dalam lakon drama berhubungan
dengan latar yang ditampilkan.
Kepahlawanan
Nilai kepahlawanan berkaitan dengan perjuangan. Nilai kepahlawanan dapat ditemukan pada lakon
drama bertema sejarah atau perjuangan. Nilai kepahlawanan menampilkan tindakan tokoh yang
heroik.

Pendidikan
Nilai Pendidikan berlaitan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk
(pengajaran) atau bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai latar
belakang pendidikan/pengajaran.

Estetika
Nilai Estetika berkaitan dengan keindahan, baik dari segi bahasa, penyampaian cerita,
pelukisan alam, keistimewaan tokoh, dan lingkungan sekitar tokoh.
STRUKTUR DAN KAIDAH
KEBAHASAAN
TEKS DRAMA
STRUKTUR TEKS DRAMA
Prolog Orientasi

Struktur Teks
Dialog Komplikasi
Drama

Epilog Resolusi
Prolog
Prolog terdapat pada awal lakon drama. Prolog berperan
menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon
cerita yang akan disajikan. Prolog sering berisi synopsis lakon,
pengenalan tokoh-tokoh, serta berbagai konflik yang akan
terjadi di panggung.
Dialog
Dialog merupakan percapakan para pemain. Dialog dalam lakon
drama menjadi media pengungkapan cerita. Dialog dibagi menjadi
3 bagian, yaitu:
1. Orientasi: berisi perkenalan tokoh, situasi, latar, ataupun
konflik awal.
2. Komplikasi: menjelaskan berbagai masalah yang dihadapi
antar tokoh dan akan berkembang, serta memuncak.
3. Resolusi: bagian ini terdapat pemecahan masalah.
Epilog
Epilog merupakan kata penutup
yang mengakhiri pementasan
drama. Biasanya epilog berisi
simpulan isi cerita drama. Epilog
juga dapat berisi ajaran yang
diambil penonton dari drama
yang ditonton.
KAIDAH KEBAHASAAN
TEKS DRAMA
Aspek Kebahasaan Drama

Pronomina (kata Bahasa tidak konjungsi


ganti) baku

Kata sifat Kalimat seru, perintah,


interogatif, deklaratif
Menggunakan Kata Ganti
a. Kata ganti orang pertama (saya, aku, daku, -ku, ku-, kami, dan kita)
b. Kata ganti orang kedua (engkau, kamu, Anda, dikau, kau, -mu, kalian, dan Anda sekalian)
c. Kata ganti orang ketiga (ia, dia, beliau, -nya, dan mereka)

Menggunakan Kosakata Sehari-hari


Kosakata sehari-hari memungkinkan penggunaan kata tidak baku dan dialek daerah.
Penggunaan kosakata sehari-hari membuat cerita drama yang dimainkan tidak kaku.

Menggunakan Berbagai Macam Jenis Kalimat


a. Kalimat seruan merupakan kalimat untuk mengungkapkan ekspresi seseorang. Ekspresi
yang diungkapkan beraneka macam, seperti kekaguman, kekecewaan, dan kemarahan.
b. Kalimat perintah merupakan kalimat yang digunakan untuk memerintah seseorang.
c. Kalimat tanya (interogatif) dapat dibentuk menggunakan kata tanya adiksimba (5W+1H)
d. Kalimat berita (deklaratif) digunakan untuk memberi informasi kepada orang lain.
Menggunakan konjungsi
a. Konjungsi koordinatif: dan, atau, serta, tetapi, sedangkan
b. Konjungsi subordinatif: (lihat di link berikut)
https://intanonline.com/PR21/SM2/SMP/BI/VIII/PENDAMPR21_09.html
c. Konjungsi korelatif: baik . . . . maupun; tidak hanya . . . tetapi juga . . .; bukan hanya
. . . . melainkan juga . . .; demikian . . . sehingga . . . .; sedemikian rupa . . . sehingga . . .; entah .
. . entah
. . .; serta jangankan . . ., . . . pun . . . .
d. Konjungsi antarkalimat: (lihat di link berikut!)
https://intanonline.com/PR21/SM2/SMP/BI/VIII/PENDAMPR21_09.html

Menggunakan Kata Sifat


Kata sifat adalah kata yang menerangkan nomina atau kata benda. Ciri kata sifat adalah dapat
digabung dengan kata ’lebih’ dan ’sangat’. Contoh: tinggi, rendah, besar, kecil, kasar, halus,
cantik, harum, dll.
SEMOGA BERMANFAAT ☺

Anda mungkin juga menyukai