Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Mutmainnah Ramdani

Kelas : XI MIPA 3

Merangkum Materi Drama

Pada kesempatan kali ini saya akan merangkum sebuah materi “Drama” yang saya ambil dari
youtube “Saung Edukasi”.

1. Pengertian Drama
 Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku akting atau dialog yang dipentaskan.
 Kata drama diambil dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti “berbuat, berlaku,
bertindak, beraksi dan sebagainya”.
 Drama berarti “perbuatan, tindakan atau action”. Drama dapat pula diartikan
sebagai sebuah lakon atau cerita berupa kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan
tokoh yang berisi konflik.
 Dalam KBBI, drama memiliki beberapa pengertian:
a. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan
kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang
dipentaskan.
b. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, yang disusun
untuk pertunukan teater.
c. Ketiga, drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di
pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur
unsur pembantu.

2. Struktur Drama
 Prolog, adalah kata pengantar atau pembuka yang biasanya berisikan latar
belakang cerita yang dibawakan oleh dalang ataupun tokoh tertentu.
 Epilog, adalah kata penutup drama yang biasanya berisikan kesimpulan ataupun
pesan moral dari keseluruhan isi drama. Bagian ini biasanya dibawakan oleh
dalang atau tokoh tertentu.
 Dialog, dalam drama meliputi bagian orientasi (cerita awal yang biasa berisi
perkenalan tokoh dan situasi awal cerita), komplikasi (bagian tengah atau
pengembangan konflik), dan resolusi (bagian akhir atau penyelesaian suatu
cerita), yang terbagi dalam babak - babak dan adegan - adegan.
Pada klimaks terjadi perubahan penting mengenai perubahan nasib sang tokoh.
3. Bentuk Drama
 Berdasarkan Bentuk Sastra Cakapannya :
a. Drama Puisi, yaitu drama yang Sebagian besar cakapannya disusun dalam
bentuk puisi dan unsur – unsurnya.
b. Drama Prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.

 Berdasarkan Sajian Isinya :


a. Tragedi ( drama duka ), yaitu tampilan drama dalam situasi yang
sedih maupun muram akibat sesuatu yang tidak menguntungkan,
keputusasaan, kehancuran, dan juga pertikaian.
b. Komedi ( drama ria ), yaitu drama menyenangkan dan bersifat
menghibur. Biasanya drama ini akan berakhir dengan Bahagia.
c. Tragikomedi ( drama dukaria ), drama yang menggunakan alur
dukacita tetapi berakhir bahagia.

 Berdasarkan kuantitas cakapannya :


a. Pantonim, yaitu drama tanpa kata – kata.
b. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikt sekali kata – kata.
c. Dialog – monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata – kata.

 Berdasarkan pengaruh unsur seni lainnya :


a. Opera, yaitu drama yang menonjolkan seni music atau suara.
b. Sendra tari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari.
c. Tablo, yaitu drama tanpa gerak ataupun dialog.

 Bentuk - Bentuk lainnya :


a. Drama absurd, drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi
alur, penokohan, dan tematik.
b. Drama baca, drama yang hanya cocok untuk dibacakan, bukan
dipentaskan.
c. Drama borjuis, drama yang menceritakan tentang kehidupan kaum
bangsawan.
d. Drama domestik, drama yang bercerita tentang kehidupan rakyat biasa.
e. Drama duka, drama yang menggambarkan kejahatan atau keruntuhan
tokoh utama.
f. Drama liturgis, drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara
kebaktian gereja.
g. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada
satu tema dengan sejumlah pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang
ringkas.
h. Drama Rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan
festival rakyat yang ada.

4. Unsur - Unsur Drama


 Latar : Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana yang
terdapat dalam naskah drama.
 Penokohan : Terdiri dari beberapa bagian.
a. Tokoh gagal atau tokoh badut, tokoh yang mempunyai pendirian yang
bertentangan dengan tokoh lain dan berfungsi untuk menegaskan tokoh
lain itu.
b. Tokoh pahlawan, tokoh yang berperan sebagai pahlawan dengan karakter
yang gagah, adil, dan terpuji.
c. Tokoh statis, yaitu tokoh yang berkepribadian tetap, dari awal hingga
akhir cerita.
d. Tokoh yang berkembang, misalnya tokoh yang mengalami perubahan
watak dari setia ke berkhianat, dari kaya ke miskin, dan lain – lainnya.
 Dialog : Bentuk percakapan yang diutarakan tokoh dalam drama, yang harus
memenuhi 2 syarat :
a. Harus menunjang gerak laku tokohnya, dialog yang dipergunakan untuk
mencerminkan apa yang terjadi sebelum cerita itu, dan diluar panggung
selama cerita itu berlangsung. Dialog juga harus pula menggambarkan
pikiran dan perasaan tokoh selama pentas.
b. Harus lebih tajam dan tertib dari ujaran sehari – hari, yaitu para tokoh
harus berbicara tepat pada sasaran, disampaikan secara wajar dan alamiah.
 Tema : Yaitu gagasan yang menjalin struktur isi drama.
 Pesan atau amanat : Yaitu ajaran moral didaktis yang hendak disampaikan drama
itu kepada para pendengar dan penonton.

5. Langkah - Langkah menulis drama berdasar pengalaman :


1. Daftarkan pengalaman - pengalaman yang menarik.
2. Pilih satu pengalaman yang memiliki konflik kuat dan tokoh yang banyak.
3. Catatlah nama tokoh beserta karakternya.
4. Jelaskan latar yang digunakan.
5. Catat topik - topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut.
6. Kembangkan topik - topik tersebut ke dalam bentuk dialog.

6. Tiga elemen penyusunan dialog :


 Tokoh, adalah pelaku yang memiliki peran yang lebih dibandingkan pelaku -
pelaku lain, sifatnya bisa protagonist atau antagonis.
 Wawancang, adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh
cerita.
 Kramagung, adalah petunjuk perilaku atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh.

7. Kebahasaan dalam drama : yang biasa digunakan


 Menggunakan kata ganti orang ketiga
 Kata - kata sapaan .
 Kosakata percakapan, kata - kata tidak baku, kalimat - kalimat seru, suruhan, dan
pertanyaan.

8. Ciri – ciri kebahasaan :


 Banyak menggambarkan kata yang menggunakan urutan waktu.
 Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa.
 Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan.
 Menggunakan kata - kata sifat.

9. Langkah Langkah pementasan drama :


 Memahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan.
 Memerankan tokoh dengan memperhatikan beberapa aspek penting seperti lafal,
intonasi, nada/tekanan, mimik, dan gerak - geriknya.

Anda mungkin juga menyukai