Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Mahasiswa : Uyi Khodariah, S.S.


Nomor Peserta : 6910290105073
Bidang Studi : Bahasa Indonesia

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : MTs Al-Inayah


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Materi/Pokok Bahasan/SPB : Mengidentifikasi dan Menyimpulkan
Teks Tanggapan Kritis

A. Petunjuk Belajar
Agar Adik-Adik mampu memahami materi dan mencapai kompetensi yang
diharapkan dalam pembelajaran teks tanggapan, perhatikan petunjuk belajar berikut
ini:
1. Bacalah dengan saksama setiap petunjuk dalam LKPD.
2. Pahami uraian materi untuk menguasai isi materi pembelajaran.
3. Cermati tugas yang harus didiskusikan dengan kelompok, jalin kerja sama serta
gunakan pengetahuan adik-adik untuk menyelesaikan tugas tersebut.
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain akan menanggapi.
5. Kerjakan tugas semaksimal mungkin untuk mencapai tingkat keberhasilan Adik-
Adik dalam menguasai teks tanggapan kritis ini.

Selamat mengerjakan!

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari submateri Mengidentifikasi dan Menyimpulkan Teks Tanggapan
Kritis ini, Adik-Adik diharapkan mencapai kompetensi berikut.
1. Mampu menentukan informasi berupa kritik, sanggahan, atau pujian dari teks
tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll)
yang didengar dan/atau dibaca);
2. Mampu membandingkan bentuk informasi berupa kritik, sanggahan, atau pujian
dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca);
3. Mampu menyimpulkan tujuan dan fungsi teks teks tanggapan (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca);
4. Mampu menyimpulkan isi teks tanggapan berupa kritik, sanggahan, atau pujian
(mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
didengar dan dibaca).
C. Informasi Pendukung (Ringkasan Materi)
Pengertian Teks Tanggapan Kritis
Kegiatan memberi komentar atau pendapat merupakan bentuk menanggapi suatu
objek. Adik-Adik tentunya sering melakukan hal tersebut terhadap peristiwa,
fenomena, perbuatan, ucapan, atau karya. Sementara itu, kritis menurut KBBI adalah
bersifat tidak lekas percaya. Berdasar hal tersebut, teks tanggapan kritis dapat
dipahamai sebagai teks yang berisi tanggapan terhadap suatu hal. Tanggapan tersebut
bisa berupa kritik, sanggahan, atau pujian. Tanggapan tersebut hadir setelah proses
berpikir untuk menemukan hal yang sebelumnya tidak terlihat untuk tujuan
perbaikan.

Kritik
Kritik merupakan ungkapan atau tanggapan disertai dengan alasan pertimbangan baik
atau buruk terhadap suatu hal. Kalimat kritik berarti kalimat yang isinya pendapat
disertai dengan alasan baik buruknya suatu hal. Dalam mengkritik harus bersikap
objektif karena tujuan akhir dari mengkritik adalah untuk kebaikan ke depannya.
Mengkritik harus dibedakan dengan mengecam, memaki, atau menjelek-jelekkan.
Bahasa yang digunakan dalam mengkritik juga harus sopan dan santun serta disertai
alasan yang logis.

Sanggahan
Kalimat sanggahan merupakan kalimat pengungkapan pendapat atau pandangan lain
terhadap suatu masalah atau pembicaraan.

Pujian
Pujian adalah pernyataan yang memuji suatu hal. Biasanya pujian diberikan terhadap
sesuatu yang baik atau bagus. Pujian membawa perasaan positif yang disebabkan
seseorang telah memerhatikan suatu karya, perbuatan, ucapan yang dianggap
memiliki nilai.

Syarat Teks Tanggapan Kritis


Sebuah tanggapan yang baik harus memenuhi syarat penyampaiannya., yakni
1) Objektif
Objektif berarti tanggapan harus disampaikan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan orang lain. Objektif juga
berarti tidak mengaitkan pendapat dengan perasaan pribadi tentang suka atau
tida suka pemberi tanggapan terhadap suatu hal (subjektif).
2) Santun
Santun berarti halus dan baik (budi bahasanya dan tingkah lakunya. Sebuah
tanggapan harus disampaikan dengan santun agar tanggapan yang diberikan
tidak menyakiti perasaan orang lain sehingga dapat diterima dan dijadikan
pertimbangan untuk perbaikan.

Tujuan dan Fungsi Teks Tanggapan Kritis


Tujuan teks tanggapan kritis adalah memberi penilaian terhadap suatu hal, baik
itu mendukung atau menolak. Penilaian yang kita sampaikan harus disertai dengan
alasan dan pertimbangan. Dalam konteks sosial, teks tanggapan kritis merupakan
bentuk kepedulian kita terhadap permasalahaan sosial atau lingkungan sekitar.
Adapun fungsi teks tanggapan meliputi beberapa hal sebagai berikut.
1. Mengapresiasi suatu karya atau hal yang dilakukan oleh orang lain dengan
cara yang sedetail dan sejelas mungkin.
2. Memberikan kritik membangun yang dapat membantu suatu hal untuk
diselesaikan atau menjadi lebih baik lagi.
3. Wahana atau sarana dari hal yang ditanggapi agar sesama pemuji atau
pengkritik dapat berdialog dengan lebih baik melalui konteks, deskripsi dan
penilaian yang diberikan oleh teks tanggapan.
4. Memberikan saran terhadap suatu hal atau persoalan melalui cara yang
sistematis, terarah, dan terbaik sehingga pujian atau kritikan tidak semu dan
dapat dipertanggungjawabkan (objektif).

Menyimpulkan Teks Tanggapan


Untuk dapat membuat sebuah simpulan dari teks tanggapan, berikut adalah
beberapa hal yang perlu kita pahami.
a. Membaca teks dengan saksama.
b. Mencatat informasi penting yang ada dalam setiap paragraf. Informasi penting
bisa kita temukan menggunakan kata tanya “adiksimba”.
c. Menentukan ide pokok dari setiap paragraf.
d. Membuat kalimat simpulan berdasrkan informasi penting dan ide pokok. Kalimat
simpulan tersebut harus mewakili isi keseluruhan paragraf.

D. Tugas/Soal
Langkah-langkah kegiatan
1. Bacalah teks tanggapan berjudul “Kritik Sastra Cerpen ‘Maling’ Karya Lidya
Kartika Dewi” dengan cermat!
Kritik Sastra Cerpen “Maling” Karya Lidya Kartika Dewi
oleh Halysha Asshry

Cerpen berjudul “Maling” karya Lidya Kartika Dewi ini mengangkat kisah
tentang masalah koruptor di indonesia. Cerita bermula, ketika keluarga Pak Cokro,
merenovasi rumahnya yang sederhana menjadi rumah yang megah. Padahal dulu,
sebelum Pak Cokro merenovasi rumahnya, keluarganya dikenal sangat baik dan
ramah terhadap semua tetangganya, terlebih terhadap  Bu Marni, tetangga depan
rumahnya. Tetapi setelah menjadi orang kaya baru, keluarga Pak Cokro berubah
menjadi keluarga yang sombong dan angkuh. Singkat cerita terdengar kabar bahwa
Pak Cokro terlibat dalam mega korupsi di perusahaannya. Dan tak lama setelah
beredarnya kabar tersebut, Pak Cokro di tangkap pihak kepolisian di rumahnya.
          Dalam cerpen ini, pengarang menggambarkan watak tokoh Pak Cokro yang
sombong dan angkuh setelah menjadi orang kaya baru. Dan dengan penggambaran
watak tokoh ini, muncul berbagai konflik-konflik sederhana yang biasa timbul di
masyarakat.
          Dalam cerpen ini juga digambarkan bagaimana para pelaku korupsi dapat
mempermaiankan hukum negeri ini dengan uang haram mereka. Seperti yang
dilakukankan Pak Cokro dalam cerpen ini, dia memanfaatkan uang hasil
korupsinya untuk meringankan hukumannya dengan membeli fasilitas mewah bak
hotel berbintang 5, untuk fasilitas penjaranya. Hal ini di buktikan dalam kutipan di
bawah ini.
“Yah, nggak apa-apalah dipenjara. Itung-itung istirahat dari rutinitas kerja,”
Sambung Bu Cokro. “Karena walau dipenjara saya sudah lihat, tempatnya enak
seperti dihotel ada AC, kulkas, dan juga TV.” Dalam kutipan tersebut jelas sekali
menggambarkan betapa liciknya para koruptor dalam mempermainkan hukum di
negeri ini.
          Cerpen ini tidak banyak menggunakan kata-kata konotasi. Pengarang dengan
gamblang menceritakan setiap kejadiannya, sehingga apa yang ia tuliskan bisa
langsung tergambar dikepala pembacanya. Inilah salah satu kelebihan dari cerpen
berjudul “Maling” karya Lidya Kartika Dewi ini. Cerpen ini juga sarat akan nilai
moral dan sosial yang tersaji secara gamblang bagi para pembaca. 
             Selain kelebihan, cerpen ini juga tak luput dari berbagai kekurangan. Dalam
penyampaian cerpen ini pengarang tidak menggunakan kosa kata terpilih.
Akibatnya, pembaca kurang tertarik untuk melanjutkan cerita sampai selesai. Kosa
kata rutinitas membanjiri hampir di sepanjang cerita, membuat pembaca disergap
kejenuhan dan kelelahan, juga rasa malas melanjutkan cerita.
          Cerita yang ditulis terlalu ingin menjelaskan kepada pembaca. Seolah-olah
takut kalau pembaca tidak memahami cerita yang disuguhkan. Akibatnya cerita
menjadi kurang efektif dan bertele-tele.
diadaptasi dari: http://halyshaelf.blogspot.com/2015/01/contoh-kritik-sastra-cerpen-maling.html

2. Setelah membaca teks tanggapan berjudul “Kritik Sastra Cerpen ‘Maling’ Karya
Lidya Kartika Dewi” diskusikan bersama kelompok menganai hal-hal berikut!

1) Identifikasilah informasi penting dalam teks tanggapan tersebut. Gunakan tabel


berikut untuk menuliskan informasi penting dalam teks tanggapan!

Objek apa yang


dtianggapi?
Siapa yang menghasilkan
karya?
Siapa yang menanggapi?
Bagaimana bentuk
tanggapannya?
Bagaimana cara
menanggapinya?

2) Setelah mendapatkan informasi penting dari teks tanggapan berjudul “Kritik


Sastra Cerpen ‘Maling’ Karya Lidya Kartika Dewi” analisis bentuk kalimat
tanggapan pada teks tersebut dengan format sesuai tabel di bawah!
Bentuk Paragraf Bukti Kutipan Kalimat
Tanggapan
Kritik

Sanggahan

Pujian

3) Buatlah simpulan dari teks tanggapan berjudul “Kritik Sastra Cerpen ‘Maling’
Karya Lidya Kartika Dewi” berdasarkan informasi penting dan bentuk
tanggapan yang sudah dianalisis sebelumnya!
4) Presentasikan hasil diskusi kelompok. Kelompok lain dapat menanggapi.

E. Penyelesaian
Tulis jawaban kelompok sesuai dengan format yang sudah ditentukan.
1) Informasi penting dalam teks tanggapan “Kritik Sastra Cerpen ‘Maling’ Karya
Lidya Kartika Dewi”.
Objek apa yang
dtianggapi?
Siapa yang menghasilkan
karya?

Siapa yang menanggapi?

Bagaimana bentuk
tanggapannya?
Bagaimana cara
menanggapinya?

2) Bentuk kalimat tanggapan dalam teks tanggapan “Kritik Sastra Cerpen ‘Maling’
Karya Lidya Kartika Dewi”.

Bentuk Paragraf Bukti Kutipan Kalimat


Tanggapan
Kritik

Sanggahan
Pujian

3) Simpulan teks tanggapan “Kritik Sastra Cerpen ‘Maling’ Karya Lidya Kartika
Dewi”.
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
FORUM DISKUSI
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa suatu penyakit atau wabah yang
disebabkan oleh virus, cara mencegahnya adalah dengan vaksin. Seperti itu teori
dasarnya. Indonesia bahkan dunia kini sedang menghadapi pandemi covid-19. Perlu
kita cermati bahwa belum ada penelitian sebelumnya tentang covid-19. Vaksin yang
sudah dibuat 50 % bisa berhasil dan 50% lagi bisa gagal. Bagaimana pendapat adik-
adik tentang “vaksininasi untuk mencegah virus covid-19”? Diskusikanlah pendapat
adik-adik secara berkelompok.

Anda mungkin juga menyukai