Anggota :
Hikayat berasal dari bahasa arab yaitu “haka” yang bermakna bercerita atau menceritakan.
Menurut istilah hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa, dan
menceritakan kehidupan keluarga istana atau orang yang mempunyai segala kehebatan.
Pada umumnya hikayat mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap
dengan kesaktian, keanehan serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan untuk hiburan,
untuk membangkitkan semangat juang ataupun untuk pelipur lara.
Kata hikayat berasal dari kata kerja bahasa Arab yaitu “haka” yang
artinya "memberitahu" dan "menceritakan". Hikayat menyampaikan kisah manusia (legendaris) dan
seringkali juga tentang hewan yang bersifat layaknya manusia, seperti kemampuan untuk berbicara.
Hikayat jarang digambarkan sebagai laporan yang bersifat sejarah .
Karakteristik Teks Hikayat
Mengandung kemustahilan
Tokoh utama mempunyai kesaktian
Bersifat anonim (pencipta tidak diketahui)
Istana sentris (berkisah lingkungan istana)
Alur ceritanya berbingkai
Menyebar dari mulut ke mulut.
Nilai-nilai Dalam Hikayat
Nilai moral
Nilai sosial
Nilai budaya
Nilai keagamaan
Nilai kependidikan
Struktur Teks Hikayat
Tema: Menyangkut soal kepercayaan, pendidikan, agama, pandangan hidup, adat-istiadat, percintaan, dan sosial.
Penokohan: Erat kaitannya dengan alur dan peristiwa-peristiwa. Hikayat tampaknya tidak jauh berbeda dengan
Roman. Pertentangan antara tokoh utama yang baik dan yang jahat. Biasanya yang baiklah yang mendapat
kemenangan, sedangkan yang jahat dapat dikalahkan.
Latar: Lingkungan atau menyangkut aspek yang lebih luas. Memahami latar hikayat tidak lepas dari lingkungan
pengarang pada saat itu.
Sudut pandang: Menceritakan suatu peristiwa, pengarang boleh memilih sudut pandang mana ia akan
menceritakan cerita itu. Pada umumnya, pengarang hikayat adalah pengarang pengamat. Seorang penulis hikayat
seolah-olah mengetahui apa saja yang akan terjadi dalam cerita yang disampaikan.
Ciri-ciri bahasa Hikayat
Padà suatu hari saàt yong istrahat sehàbis berburu dihutan, tibà-tiba ada seekor hàrimau jantan
mendekati yong dàn siap untuk menerkàm. Cepat-cepat yong berlàri, dalam kejar-kejaràn itu, jarak
antarà yong dan harimau hanya tinggàl satu meter sajà. Disaat harimau lengàh, cepat-cepat yong
memanjàt pohon pinàng. Yong diam sejenak.
Setelah lamà yong tunggu diatàs pohon pinang yang kebetulàn berbuah lebàt itu, harimau tàk
kunjung pergi. Yong pun mulai kesal,lalu yong menggoyangkan pohon pinàng itu sampài berguguran
buahnyà menimpa harimàu. Namun harimau tak kunjung pergi.
Yong lihàt harimau tak màu pergi, yong guncàng lagi pohon pinàng itu sekuat-kuatnyà, kali ini yong
heràn, kenapà harimau berlàri terbibit-birit, setelàh yong periksà, rupanyà buah pinàng yong copot sebiji
dàn mengenài kepala harimau. Oleh karenà itulah harimàu lari tunggang langgang.
TERIMA KASIH