Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 4 Klaten


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X BDP dan AKL / Ganjil
Materi Pokok : Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2019/2020

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6. Menganalisis struktur dan 3.6.1. Mendefinisikan tentang Isi anekdot; Peristiwa/sosok
kebahasaan teks anekdot. yang berkaitan dengan kepentingan public; Sindiran;
Unsur humor; Kata dan Frasa idiomatis
3.6.2. Mengidentifikasikan tentang Isi anekdot;
Peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
public; Sindiran; Unsur humor; Kata dan Frasa
idiomatis
3.6.3. Mengidentifikasi struktur(bagian-bagian teks) anekdot
dan kebahasaan
3.6.4. Menganalisis tabulasi data dan informasi tentang Isi
anekdot; Peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan public; Sindiran; Unsur humor; Kata dan
Frasa idiomatis
3.6.5. Menguraikan hasil analisa data dan informasi tentang
Isi anekdot; Peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan public; Sindiran; Unsur humor; Kata dan
Frasa idiomatis

4.6. Menciptakan kembali teks 4.6.1. memverifikasi kesimpulan data dan informasi tentang
anekdot dengan Isi anekdot; Peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
memerhatikan struktur, kepentingan public; Sindiran; Unsur humor; Kata dan
dan kebahasaan baik lisan Frasa idiomatis
maupun tulis 4.6.2. Mempresentasikan hasil verifikasi data tentang Isi
anekdot; Peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan public; Sindiran; Unsur humor; Kata dan
Frasa idiomatis
4.6.3. Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisi teks
anekdot yang telah disusun

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikut proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengetahui informasi mengenai teks anekdot dengan jelas
2. Mengidentifikasi struktur dan kebahasaan teks anekdot dengan tepat.
3. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot dengan tepat.
4. Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan
baik lisan maupun tulis dengan tepat.

D. Materi pembelajaran
 Pengertian teks anekdot
 Tujuan teks anekdot
 Ciri-ciri teks anekdot
 Struktur teks anekdot
 Kaidah kebahasaan teks anekdot

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/ projek

F. Media/alat, Bahan
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 lembar penilaian
 Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.
 Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Audio: kaset dan CD.
 Audio-cetak: kaset atau CD audio yang dilengkapi dengan teks.
 Proyeksi visual diam: OUT dan film bingkai.
 Proyeksi audio visual: film dan bingkai (slide) bersuara.
 Audio visual gerak: VCD, DVD, dan W.
 Visual gerak: film bisu.
 Objek fisik: Benda nyata, model, dan spesimen.
 Komputer.

G. Sumber Belajar
 Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia, Kelas X,
Kemendikbud, tahun 2016
 Pengalaman peserta didik dan guru

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 dan ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatansebelumnya, yaitu :
teks anekdot
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan
dengan kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti 150


Sintak Kegiatan Pembelajaran menit
Model
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi isi anekdot,
rangsangan) peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi isi
anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar
tersebut?”
 Mengamati
 lembar kerja materi isi anekdot, peristiwa/sosok
yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran,
dan unsur humor
 pemberian contoh-contoh materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
membaca materi isi anekdot, peristiwa/sosok yang
berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran, dan
unsur humor dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan lingkungan
 Mendengar
pemberian materi isi anekdot, peristiwa/sosok yang
berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran, dan
unsur humor oleh guru
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor, untuk melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
 Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah
dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan
dalam membaca dan menulis (Literasi)

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
masalah) kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat. Misalnya :
 Apa yang dimaksud dengan isi anekdot?
 Terdiri dari apakah unsur humor tersebut?
 Seperti apakah sindiran, tersebut?
 Apa fungsi anekdot?
 Bagaimanakah materi isi anekdot, peristiwa/sosok
yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran,
dan unsur humor itu berperan dalam kehidupan
sehari-hari dan karir masa depan peserta didik?

Data KEGIATAN LITERASI


collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dengan seksama materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi isi anekdot, peristiwa/sosok yang
berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran, dan
unsur humor yang sedang dipelajari
 Aktivitas
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan
dengan kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor
yang sedang dipelajari
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi isi
anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor yang
tekah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor
 Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi isi anekdot, peristiwa/sosok
yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran,
dan unsur humor sesuai dengan pemahamannya
 Saling tukar informasi tentang materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.

Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL


processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
Data) hasil pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor yang sudah
dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi dari materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan
dengan kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi : isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor, antara lain dengan :
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.

Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang mteri : isi anekdot, peristiwa/sosok
yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran,
dan unsur humor
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi isi anekdot, peristiwa/sosok
yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran,
dan unsur humor dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang isi anekdot, peristiwa/sosok yang
berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran, dan
unsur humor
 Menjawab pertanyaan tentang isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi isi anekdot, peristiwa/sosok
yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran,
dan unsur humor yang akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi isi
anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Catatan :
Selama pembelajaran isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan
kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran isi anekdot, peristiwa/sosok yang
berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran, dan unsur humor yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran, dan
unsur humor yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio
/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi
pelajaran isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran isi anekdot,
peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan publik,sindiran, dan
unsur humor kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik

Pertemuan Ke-3 dan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatansebelumnya, yaitu :
isi anekdot, peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan
publik,sindiran, dan unsur humor
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materiKata dan Frasa Idiomatis
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti 150


Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Kata dan Frasa
rangsangan) Idiomatis dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Kata
dan Frasa Idiomatis
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar
tersebut?”
 Mengamati
 lembar kerja materi Kata dan Frasa Idiomatis
 pemberian contoh-contoh materi Kata dan Frasa
Idiomatis untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
membaca materi Kata dan Frasa Idiomatis dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan
 Mendengar
pemberian materi Kata dan Frasa Idiomatis oleh guru
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi Kata dan Frasa
Idiomatis, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
 Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah
dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan
dalam membaca dan menulis (Literasi)

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
masalah) kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi Kata dan
Frasa Idiomatisyang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
 Apa yang dimaksud dengan Kata dan Frasa
Idiomatis?
 Terdiri dari apakah Kata dan Frasa Idiomatis
tersebut?
 Seperti apakah Kata dan Frasa Idiomatis tersebut?
 Bagaimana Kata dan Frasa Idiomatis itu bekerja?
 Apa fungsi Kata dan Frasa Idiomatis?
 Bagaimanakah materi Kata dan Frasa Idiomatis itu
berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir
masa depan peserta didik?

Data KEGIATAN LITERASI


collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dengan seksama materi Kata dan Frasa
Idiomatis yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Kata dan Frasa Idiomatis yang sedang
dipelajari
 Aktivitas
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Kata dan Frasa Idiomatis yang sedang
dipelajari
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kata
dan Frasa Idiomatis yang tekah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Kata dan Frasa Idiomatis
 Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang materi Kata dan
Frasa Idiomatis yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Kata dan Frasa Idiomatis
sesuai dengan pemahamannya
 Saling tukar informasi tentang materi Kata dan
Frasa Idiomatisdengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.

Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL


processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
Data) hasil pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari materi Kata dan Frasa
Idiomatisyang sudah dikumpulkan / terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi dari materi Kata dan Frasa
Idiomatisyang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Kata dan Frasa Idiomatis

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi : Kata dan Frasa
Idiomatis, antara lain dengan : Peserta didik dan guru
secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang
telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kata dan
Frasa Idiomatisberupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang mteri : Kata dan Frasa Idiomatis
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Kata dan Frasa Idiomatisdan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi Kata dan Frasa
Idiomatisyang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang Kata dan Frasa Idiomatis
 Menjawab pertanyaan tentang Kata dan Frasa
Idiomatisyang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Kata dan Frasa Idiomatisyang
akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kata dan
Frasa Idiomatisyang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran

Catatan :
Selama pembelajaran Kata dan Frasa Idiomatisberlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran Kata dan Frasa Idiomatisyang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kata dan Frasa
Idiomatis yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Kata dan Frasa Idiomatis.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio
/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi
pelajaran Kata dan Frasa Idiomatis
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kata dan Frasa
Idiomatiskepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
N Nama Siswa Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
o Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1. ... ... ... ... ... ... ...
2.

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut 50 250 62,50 C
serta mengusulkan
ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, 50
setiap anggota
mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam 50
membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode


Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat 100 450 90,00 SB
teman.
2 Memberikan solusi 100
terhadap permasalahan.
3 Memaksakan pendapat 100
sendiri kepada anggota
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Aspek yang Dinilai Skala Jumla Skor Kode
o 25 50 75 10 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan,
PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

Klaten, 21 Oktober 2019

Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PLP

Arsyat Fanani, S.S Irine Frista Fifi Natalia


LAMPIRAN
1. Materi Pelajaran
A. Pengertian Teks Anekdot
Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan
mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik
tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.

B. Tujuan Teks Anekdot


1. Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
2. Sebagai saran penghibur.
3. Sebagai saran pengkritik.

C. Ciri-ciri Teks Anekdot


1. Berupa teks yang mendekati perumpamaan
Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah
dongeng. Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan
segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat.
2. Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-
hari atau juga orang penting
Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada dalam
dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian.
Contohnya seperti orang-orang pemerintahan, anggota keluar, dan lainnya.
3. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang
dibuat untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda. Semacam guyonan yang
sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir. Biasanya menyindiri di
sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum.
4. Terselip kritikan atau tujuan
Mungkin ini juga dapat menjadi salah satu tujuan dari dibuatnya sebuah teks
berbentuk anekdot, di mana pembuatnya akan menyelipkan kritik dengan cara
yang lebih lucu dan mampu diterima oleh masyarakat.
D. Struktur Teks Anekdot
Sebuah teks dengan bentuk anekdot juga memiliki struktur yang berbeda.
Fungsi dari adanya struktur teks anekdot ialah: untuk membuat teks menjadi lebih
rapi dan sesuai, juga benar-benar berbentuk.
Struktur tersebut ada lima macam dan wajib dimasukan dalam sebuah teks
dengan bentuk anekdot. Struktur teks anekdot antara lain Abstraksi, orientasi, event,
krisis, reaksi, koda. Penjelasanya sebagai berikut :
1. Abstraksi
Abstraksi menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks
bernama anekdot. Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk
menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat
membayangkan.
2. Orientasi
Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan
latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.
3. Krisis
Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis.
Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama
dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.
4. Reaksi
Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis.
Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah
menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda.
5. Koda
Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan
bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.
E. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau
retorik.
2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan
bagian koda.
3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.
4. Memakai kata keterangan waktu lampau.
5. Memakai kata predikat atau kata kerja.
6. Memakai kalimat yang berbau peritah.
7. Dibuat secara berurut dan kronologis.
F. Kesimpulan
Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan
mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Tujuan teks anekdo untuk
membangkitkan tawa bagi pembacanya, sebagai saran penghibur, dan sebagai saran
pengkritik. Ciri-ciri teks anekdot berupa teks yang mendekati perumpamaan,
menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau
juga orang penting, memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi
menyindir, danterselip kritikan atau tujuan.
Struktur teks anekdot antara lain Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda. Kaidah
Kebahasaan teks anekdot memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang
kreatif dan efektif atau retorik, menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian
abstrak dan diakhir dengan bagian koda, menyatakan peristiwa serta bagian dari
peristiwa menggunakan konjungsi, memakai kata keterangan waktu lampau, memakai
kata predikat atau kata kerja, memakai kalimat yang berbau peritah dandibuat secara
berurut dan kronologis.

2. Penugasan
a. Tugas terstruktur Mandiri
 Peserta didik diminta untuk mencari teks anekdok di internet kemudian
menganalisis strruktur yang ada dalam teks anekdot.
 Peserta didik diminta membuat teks cerita lucu berdasarkan pengalaman.
b. Tugas Rumah
Peserta didik diminta untuk menganalisis kaidah kebahasaan teks anekdot yang
terdapat di buku paket.
3. Tes
A. Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi Soal Ulangan Harian 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Peminatan : X/BDP dan AKL
No Kompetensi Dasar Materi Kelas indikator soal Level Bentuk No.
Kognitif Soal Soal
1. 3.6. Menganalisis Pengertian X Mengidentifikasi Pemahaman Uraian 1
struktur dan
teks pengertian teks anekdot (L1/ C2)
kebahasaan
teks anekdot. anekdot dengan tepat.
2. 3.6 Menganalisis Struktur X Disajikan teks anekdot, Pemahaman Uraian 2
struktur dan
teks peserta didik mampu (L1/C2)
kebahasaan teks
anekdot. anekdot menentukan struktur teks
dengan tepat.
3. 3.5. Mengevaluasi Makna X Disajikan Penalaran Uraian 3
teks anekdot
tersirat teks gambar/ilustrasi (L3/C4)
dari aspek
makna tersirat. anekdot mengenai teks anekdot,
peserta didik mampu
menganalisis makna
tersirat yang terdapat
dalam teks dengan tepat.
4. 3.4 Menganalisis Struktur X Disajikan teks eksposisi, Penalaran 4
struktur dan teks peserta didik mampu (L3/C4)
kebahasaan teks anekdot menganalisis struktur teks
anekdot dengan tepat.

5. 3.4 Menganalisis Kebahasaan X Disajikan teks eksposisi, Penalaran Uraian 5


struktur dan teks peserta didik mampu (L3/C4)
kebahasaan teks anekdot menganalisis kebahasaan
anekdot teks dengan tepat.
B. Soal Ulangan
SOAL ULANGAN HARIAN 2 KELAS X SMK NEGERI 4 KLATEN
Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
1. Apa definisi dari Teks Anekdot? Jelaskan perbedaan antara humor dan anekdot!

2. Cermati teks anekdot berikut ini!


KERTAS UJIAN
Di suatu sekolah yang sedang melaksanakan Ujian Nasional, ada seorang
siswa kelas XII bernama Tedi. Bel pertanda masuk kelas berdering. Pengawas
ujian pun masuk ke kelas dan membacakan tata tertib ujian. Selesai membacakan
tata tertib, pengawas langsung membagikan kertas buram yang merupakan kertas
soal Ujian Nasional. Tedi pun sontak bertanya pada pengawas ujian, “Bu, apakah
benar ini kertas soal Ujian Nasional?”. Jawab pengawas “Iya Tedi, bagaimana?
Ada yang aneh?”. Sambil garuk-garuk kepala Ia menjawab “Saya kira ini kertas
gorengan. Kemarin saya lihat di berita kalau anggaran Ujian Nasional besar. Tapi
kok kertasnya begini.” Seisi kelas tertawa lalu melanjutkan mengerjakan soal
ujian.
Terdapat di kalimat manakah kritikan dalam teks anekdot di atas? Jelaskan!

3. Makna apa yang tersirat pada gambar anekdot di atas? Jelaskan!


4. Perhatikan teks anekdot di bawah ini !
Otong dan Pak Polisi
Saat malam hari si otong pergi mengendari motor niatnya sih mau beli martabak,
eh pas sampai di jalan Jendral Sudirman ternyata ada polisi yang menghentikan
otong, lalu terjadilah percakapan :
Polisi : pritt ! “selamat malam, pak, boleh lihat surat – suratnya apa, bapa saya
tilang pak.
Otong : wah, apaan nih, emang salah saya apa ya pa?
Polisi : Lampu motor bapa, tidak menyala saat berkendara di malam hari seperti
ini, dan ini sangat bahaya, sangat rawan untuk terjadi kecelakaan.
Otong : (mencari-cari alesan) gini loh pak polisi, sekarang kan saya sedang ada di
jalan Jendral Sudriman, yang bapak bisa lihat sendiri keadaan di sinih terang,
lampu dimana – mana, jadi untuk apa saya menyalakan lampu saya?
Polisi : (tiba-tiba jongkok dan mengambil 2 pentil yang ada pada ban yang
akhirnya ban tersebut kempes karena tidak ada angin)
Otong : (kebingungan) pak kenapa bapak mencabut kedua pentil ban saya, kan
ban saya kempes dan saya tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Polisi : siapa juga yang ngempesin ban bapak, saya cuma mengeluarkan angin
yang bapak simpan di ban, kan di sinih banyak angin, jadi untuk apa bapak
simpang-simpan angin, di ban lagi.
Otong : (nangis … )
Analisislah struktur teks anekdot diatas!
5. Analisislah unsur kebahasaan yang ada dalam teks anekdot Otong dan Pak Polisi!
a. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
b. Kalimat retoris.
c. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu.
d. Penggunaan kata kerja aksi.
e. Kalimat seru.

C. Penyelesaian
1. Anekdot adalah cerita lucu singkat yang menyampaikan tentang kritikan, sindiran
terhadap seseorang atau suatu kejadian tetapi tidak dengan cara yang kasar dan
menyakitkan.
Perbedaan anekdot dengan humor
ANEKDOT
a. Makna yang disampaikan adalah makna yang tersirat; bukan makna
sesungguhnya.
b. Mengandung sindiran terhadap seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.
c. Topik yang dibahas mengenai hal yang berhubungan dengan kepentingan
khalayak ramai.
HUMOR
a. Tidak mengandung makna tersirat.
b. Hanya merupakan hiburan semata.
c. Topik yang dibicarakan merupakan topik umum pada kehidupan sehari-hari
dan tidak berhubungan dengan kepentingan orang banyak.

2. Kririkan dalam teks “baju termahal” terdapat dalam kalimat yang diucapkan Iqbal
yaitu “Iya dan saking kayanya mereka sampai punya baju terkaya di Indonesia.”
3. Makna tersirat (tersembunyi) pada anekdot bergambar di atas adalah Menyindir
siswa yang malas belajar dan mengharapkan kebocoran soal UAN karena siswa
pada gambar tersebut mengharapkan kebocoran soal UAN.
4. Struktur:
a. Abstraksi :
Saat malam hari si otong pergi mengendari motor niatnya sih mau beli
martabak, eh pas sampai di jalan Jendral Sudirman ternyata ada polisi yang
menghentikan otong, lalu terjadilah percakapan:
b. Orientasi :
Polisi : pritt ! “selamat malam, pak, boleh lihat surat – suratnya apa, bapa saya
tilang pak.
Otong : wah, apaan nih, emang salah saya apa ya pa?
Polisi : Lampu motor bapa, tidak menyala saat berkendara di malam hari
seperti ini, dan ini sangat bahaya, sangat rawan untuk terjadi kecelakaan.
c. Krisi
Otong : (mencari-cari alesan) gini loh pak polisi, sekarang kan saya sedang
ada di jalan Jendral Sudriman, yang bapak bisa lihat sendiri keadaan di sinih
terang, lampu dimana – mana, jadi untuk apa saya menyalakan lampu saya?
Polisi : (tiba-tiba jongkok dan mengambil 2 pentil yang ada pada ban yang
akhirnya ban tersebut kempes karena tidak ada angin)
d. Reaksi
Otong : (kebingungan) pak kenapa bapak mencabut kedua pentil ban saya, kan
ban saya kempes dan saya tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Polisi : siapa juga yang ngempesin ban bapak, saya cuma mengeluarkan angin
yang bapak simpan di ban, kan di sinih banyak angin, jadi untuk apa bapak
simpang-simpan angin, di ban lagi.
e. Koda
Otong : (nangis … )
5. Kebahasaan:
a. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
Saat malam hari si otong pergi mengendari motor niatnya sih mau beli
martabak, eh pas sampai di jalan Jendral Sudirman ternyata ada polisi yang
menghentikan otong, lalu terjadilah percakapan :
b. Kalimat retoris.
Gini loh pak polisi, sekarang kan saya sedang ada di jalan Jendral Sudriman,
yang bapak bisa lihat sendiri keadaan di sinih terang, lampu dimana – mana,
jadi untuk apa saya menyalakan lampu saya?
c. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu.
(tiba-tiba jongkok dan mengambil 2 pentil yang ada pada ban yang akhirnya
ban tersebut kempes karena tidak ada angin)
d. Penggunaan kata kerja aksi.
Mencabut, mengeluarkan, menyalakan.
e. Kalimat seru
(nangis … ), (kebingungan).

D. Norma Penilaian
1. Penunjuk Penilaian
No. Butir Pertanyaan Bobot Kriteria Nilai
Soal Pensekoran Akhir
0 10 15 20
1. Apa definisi dari Teks Anekdot? Jelaskan 20
perbedaan antara humor dan anekdot!

2. Terdapat di kalimat manakah kritikan dalam 20


teks anekdot di atas? Jelaskan!
3. Makna apa yang tersirat pada gambar anekdot 20
di atas? Jelaskan!
4. Analisislah struktur teks anekdot diatas! 20
5. Analisislah unsur kebahasaan yang ada dalam 20
teks anekdot Otong dan Pak Polisi!

2. Rubrik Penilaian
Soal No. 1
Skor 20 Jika siswa mampu menjawab pertanyaan dengan tepat.
Skor 15 Jika siswa menjawab pertanyaan kurang sesuai dengan kajian teori.
Skor 10 Jika siswa menjawab salah.
Skor 0 Jika siswa tidak menjawab pertanyaan.

Soal No. 2
Skor 20 Jika siswa mampu menjawab pertanyaan dengan tepat dengan
memberikan penjelasan yang logis.
Skor 15 Jika siswa menjawab pertanyaan dengan benar tanpa disertai penjelasan.
Skor 10 Jika siswa menjawab salah.
Skor 0 Jika siswa tidak menjawab pertanyaan.

Soal No. 3
Skor 20 Jika siswa mampu menjawab pertanyaan dengan tepat.
Skor 15 Jika siswa menjawab kurang tepat.
Skor 10 Jika siswa menjawab salah.
Skor 0 Jika siswa tidak menjawab pertanyaan.

Soal No. 4
Skor 20 Jika siswa mampu menjawab pertanyaan dengan tepat.
Skor 15 Jika siswa menjawab kurang tepat.
Skor 10 Jika siswa menjawab salah.
Skor 0 Jika siswa tidak menjawab pertanyaan.

Soal No. 5
Skor 20 Jika siswa mampu menjawab pertanyaan dengan tepat.
Skor 15 Jika siswa menjawab 4 poin dari soal.
Skor 10 Jika siswa menjawab salah.
Skor 0 Jika siswa tidak menjawab pertanyaan.

Nilai = Jumlah Skor


KKM = 75

Anda mungkin juga menyukai