Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HALAMAN JUDUL
AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
UUD 1945 DAN PERUBAHANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila yang diampu oleh
Dr. Ir. Sunardi, M.Pi., MH

HALAMAN JUDUL

Disusun oleh

Nama : Aliya Lailatus Shofa


NIM : 52023070036
Prodi : S1 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul“Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan-UUD 1945 Dan Perubahannya” tanpa
suatu halangan yang berarti.
Makalah yang berjudul “Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan-UUD 1945 Dan
Perubahannya” ini disusun dengan tujuan supaya mahasiswa mampu memahami dengan
benar tentang makna amandemen UUD 1945 dan akibat perubahan – perubahan tersebut bagi
bangsa Indonesia dan juga guna memenuhi tugas kelompok semester genap mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima
dengan senang hati.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
memerlukannya.

Kudus, 31 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Pengertian, Kedudukan, Fungsi dan Sifat UUD 1945....................................................3

B. Perubahan UUD Di Indonesia.........................................................................................5

C. Urgensi Dilakukannya. Perubahan (Amandemen) UUD 1945.......................................7

D. UUD 1945 Pasca Diamandemen.....................................................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................................................9

B. Saran..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu berkah dari reformasi adalah perubahan UUD 1945. Sejak Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 yang memerintahkan kembali ke UUD 1945 sampai berakhirnya
kekuasaan Presiden Soeharto, praktis UUD 1945 belum pernah diubah untuk
disempurnakan.
Pada era Orde Baru dulu membicarakan kelemahan, apalagi gagasan perubahan,
hampi-hampir tak mungkin dilakukan karena telah dilakukan sakralisasi atasnya sebagai
upaya menyelubungi korupsi politik yang dilakukan oleh pemerintah. Bahkan,
pemerintah Orde Baru telah mencoba melakukan untuk upaya mempertahankan UUD
1945 ini melalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dengan program
dan semboyannya yang lugas, yaitu ingin melaksanakan UUD 1945 secara murni dan
konsekwen. Sayangnya semboyan dan tekad tersebut hanya merupakan gagasan karena
pada kenyataannya UUD 1945 tidak dijalankan secara murni dan konsekwen. Bahkan,
Orde Baru memiliki interpretasi sendiri terhadap makna UUD itu.
Dengan demikian, yang terjadi selama 32 tahun pada zaman Orde Baru adalah
UUD 945 dipakai sebagai alat untuk member legitimasi dan alasan pembenaran tindakan
penguasa karena hukum pada saat itu didominasi oleh kekuasaan. Kekuasaanlah yang
member warna terhadap penyelenggaraan negara selama 32 tahun.
Perubahan UUD pada dasarnya merupakan keniscayaan karena: (1) generasi yang
hidup sekarang tidak dapat mengikat generasi yang akan datang; (2) hukum konstitusi
hanya merupakan salah satu bagian dari hukum tata negara; (3) ketentuan yang terdapat
dalam konstitusi atau UUD selalu dapat diubah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis bermaksud menyusun maklah
yang berjudul Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan- UUD 1945 Dan Perubahannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Apa pengertian, kedudukan, fungsi dan sifat UUD 1945 ?
2. Apa saja perubahan UUD 1945 ?
3. Apa urgensi dilakukannya. Perubahan (amandemen) UUD 1945 ?
1
4. Bagaimana UUD 1945 pasca diamandemen ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan pengertian, kedudukan, fungsi dan sifat UUD 1945
2. Untuk menjelaskan apa saja perubahan UUD 1945
3. Untuk menjelaskan urgensi dilakukannya. Perubahan (amandemen) UUD 1945
4. Untuk menjelaskan UUD 1945 pasca diamandemen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Kedudukan, Fungsi dan Sifat UUD 1945


1. Pengertian UUD 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau
disingkat UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis,dan juga konstitusi pemerintahan
negara Republik Indonesia saat ini.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia.
Latar belakang terbentuknya UUD 1945 bermula dari janji Jepang untuk
memberikan kemerdekaan bangsa Indonesia di kemudian hari. Janji tinggalah janji,
setelah Jepang berhasil memukul mundur tentara Belanda, malah mereka sendiri
yang menindas kembali bangsa Indonesia, bahkan lebih sadis dari sebelumnya.
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
dibentuk pada tanggal 29 April 1945, adalah Badan yang menyusun rancangan UUD
1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai
dengan tanggal 1 Juni 1945 Ir.Sukarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar
Negara" yang diberi nama Pancasila. Kemudian BPUPKI membentuk Panitia Kecil
yang terdiri dari 8 orang untuk menyempurnakan rumusan Dasar Negara. Pada
tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri
dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah
Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban
menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta
menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945
dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada
tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada
masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).
Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah
Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal
10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
3
2. Kedudukan UUD 1945
UUD 1945 adalah:
Hukum dasar yang tertulis (di samping itu masih ada hukum dasar yang tidak
tertulis, yaitu Konvensi)
1. Sebagai (norma) hukum :
a. UUD bersifat mengikat terhadap: Pemerintah, setiap Lembaga
Negara/Masyarakat, setiap WNRI dan penduduk di RI.
b. Berisi norma-norma: sebagai dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan
negara harus dilaksanakan dan ditaati.
2. Sebagai hukum dasar:
a. UUD merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi) Setiap produk hukum (seperti
UU, PP, Perpres, Perda) dan setiap kebijaksanaan Pemerintah berlandaskan UUD
1945.
b. Sebagai Alat Kontrol Yaitu mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah
sesuai dengan ketentuan UUD 1945.

3. Fungsi UUD 1945


Di atas telah dibahas tentang apa yang dimaksud dengan UUD 1945. Dari
pengertian tersebut dapatlah dijabarkan bahwa UUD 1945 mengikat pemerintah,
lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga
negara Indonesia dimanapun mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk
yang berada di wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD
1945 berisi norma-norma, dan aturan-aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan
oleh semua komponen tersebut di atas.
Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu
hukum dasar yang tertulis. Dengan demikian setiap produk hukum seperti undang-
undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan
atau kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan
yang lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan
tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945,
dan muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara.
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata urutan

4
perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia menempati
kedudukan yang tertinggi.
Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat
kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih
rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi, dan pada akhirnya
apakah norma-norma hukum tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan
UUD 1945. Selain itu UUD 1945 juga memiliki fungsi sebagai pedoman atau acuan
dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam UUD 1945 juga terkandung :
a. Materi pengaturan sistem pemerintahan, termasuk pengaturan tentang
kedudukan, tugas, wewenang dan hubungan antara lembaga-lembaga negara
b. Hubungan negara dengan warga negara baik dibidang politik, ekonomi, sosial
dan budaya maupun hankam.

4. Sifat UUD 1945


a. UUD 1945 bersifat supel (elastis),
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat itu terus berkembang
dan dinamis. Negara Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang seiring
dengan perubahan zaman. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus tetap
menjaga supaya sistem Undang-Undang Dasar tidak ketinggalan zaman.
b. Rigid
Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan
perundang-undangan yang lain, serta hanya dapat diubah dengan cara khusus
dan istimewa.

B. Perubahan UUD Di Indonesia


Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan
(amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara
lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada
kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden,
adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta
kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum
cukup didukung ketentuan konstitusi.

5
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar
seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara
demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan
aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya
tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan
(staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
1. Amandemen I (19 Oktober 1999)
Amandemen pertama, yang dilaksanakan pada Sidang Umum MPR dari 14
hingga 21 Oktober 1999, memiliki fokus utama dalam membatasi kekuasaan Presiden
yang dianggap terlalu berlebihan. Dalam amandemen pertama ini, sembilan pasal
mengalami penyempurnaan, termasuk pasal 5, pasal 7, pasal 9, dan pasal 13. Yang
lebih penting, amandemen ini mencakup pergeseran kekuasaan dalam pembentukan
undang-undang dari Presiden ke DPR, serta pembatasan masa jabatan Presiden selama
5 tahun dengan satu kali masa jabatan kembali.
2. Amandemen II (18 Agustus 2000)
Amandemen kedua, yang berlangsung dalam Sidang Tahunan MPR pada 7
hingga 18 Agustus 2000, membawa perubahan terkait berbagai aspek, seperti
wewenang dan posisi pemerintah daerah, peran dan fungsi DPR, serta penambahan
mengenai hak asasi manusia. Amandemen ini mencerminkan pentingnya otonomi
daerah dan pengakuan terhadap satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
istimewa, serta hak-hak tradisional masyarakat hukum adat. Selain itu, amandemen ini
mengatur lebih lanjut mengenai NKRI sebagai negara kepulauan, perluasan jaminan
konstitusional hak asasi manusia, sistem pertahanan dan keamanan negara, pemisahan
struktur dan fungsi TNI dengan Polri, serta pengaturan bendera, bahasa, lambang
negara, dan lagu kebangsaan.
3. Amandemen III (10 November 2001)
Amandemen ketiga berlangsung dalam Sidang Umum MPR dari 1 hingga 9
September 2001. Dalam amandemen ini, terdapat 23 pasal perubahan atau tambahan
dan tiga bab tambahan. Perubahan mendasar melibatkan penegasan bahwa Indonesia
adalah negara demokratis yang berdasarkan hukum konstitusional, restrukturisasi dan
perubahan wewenang MPR, pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden oleh
6
rakyat, mekanisme pemakzulan Presiden dan/atau Wakil Presiden, pembentukan
Dewan Perwakilan Daerah, pemilihan umum, perubahan di Badan Pemeriksa
Keuangan, pengaturan kewenangan dan proses pemilihan hakim agung, serta
pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.
4. Amandemen IV (10 Agustus 2002)
Amandemen keempat berlangsung dalam Sidang Umum MPR dari 1 hingga 9
Agustus 2002. Amandemen ini melibatkan 13 pasal, tiga pasal aturan peralihan, dua
pasal tambahan, dan perubahan dua bab.

C. Urgensi Dilakukannya. Perubahan (Amandemen) UUD 1945


Kelemahan dan ketidaksempurnaan yang merupakan hasil karya manusia adalah
sesuatu hal yang pasti. Bahkan hal itu telah diungkapkan oleh Soekarno dalam pidatonya
di dalam rapat PPKI, seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Perlunya
perubahan terhadap UUD 1945 sebenarnya gagasan yang telah diungkapkan semenjak
zaman orde baru. UUD dipandang terlalu singkat, terlalu banyak masalah-masalah yang
diserahkan kepada pembuat peraturan yang lebih rendah. Serta tidak menjamin secara
tegas tentang hak-hak asasi manusia (HAM). Untuk itu, wajar jika terjadi perubaan-
perubahan dalam konstitusi.
Amandemen konstutusi dimaksudkan agar Negara Indonesia benar-benar
merupakan pemerintahan yang konstitusional (constitutional government). Pemerintah
konstitusional tidak hanya pemerintahan itu berdasarkan pada sebuah konstitusi, tetapi
konstitusi Negara itu harus berisi adanya pembatasan kekuasaan dan jaminan hak-hak
warga negara.
• Demokratisasi: Amandemen UUD 1945 adalah salah satu langkah penting menuju
demokratisasi yang lebih baik. Ini memungkinkan masyarakat Indonesia untuk lebih
aktif terlibat dalam proses politik, meningkatkan partisipasi warga negara, dan
memastikan representasi yang lebih adil dalam pengambilan keputusan politik.
• Perlindungan Hak Asasi Manusia: Amandemen UUD 1945 memperkuat
perlindungan hak asasi manusia. Ini mencakup hak atas kebebasan berpendapat,
kebebasan beragama, hak atas pendidikan, dan hak atas keadilan.
• Otonomi Daerah: Perubahan UUD 1945 memberikan kewenangan yang lebih besar
kepada pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya dan kebijakan lokal.
• Kebijakan Ekonomi dan Sosial: Amandemen UUD 1945 mendukung
perkembangan ekonomi yang lebih baik dan kesejahteraan sosial.
7
• Ketahanan Nasional: Perubahan UUD 1945 juga memiliki urgensi dalam
memperkuat ketahanan nasional dan kebijakan keamanan.
• Reformasi Hukum: Amandemen UUD 1945 memungkinkan reformasi hukum yang
diperlukan untuk mengakomodasi perkembangan teknologi, perdagangan
internasional, dan kebutuhan masyarakat modern.

D. UUD 1945 Pasca Diamandemen


Melalui empat kali amandemen yang telah dilakukan, konstitusi telah
mengalami perubahan yang signifikan, mencerminkan semangat demokrasi, hak asasi
manusia, dan otonomi daerah.
• Demokratisasi dan Hak Asasi Manusia: Pasca amandemen, UUD 1945
menegaskan komitmen pada prinsip-prinsip demokrasi yang kuat dan memperkuat
perlindungan hak asasi manusia. Ini mencakup hak atas kebebasan berpendapat,
kebebasan beragama, dan hak-hak sosial ekonomi yang lebih baik.
• Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Langsung: Salah satu perubahan
signifikan adalah pengenalan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
oleh rakyat. Ini memberikan otoritas langsung kepada warga negara dalam
menentukan kepemimpinan nasional.
• Otonomi Daerah yang Lebih Besar: UUD 1945 yang telah diamandemen
memberikan otonomi yang lebih besar kepada pemerintah daerah dalam mengelola
urusan lokal, termasuk pengelolaan sumber daya alam dan kebijakan pembangunan.
• Ketahanan Nasional dan Keamanan: Pasca diamandemen, UUD 1945 mengatur
kembali hubungan antara TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan pemerintah sipil serta
menguatkan peran TNI dalam menjaga keamanan nasional dan melindungi integritas
negara.
• Peran Mahkamah Konstitusi: Amandemen memberikan peran yang lebih kuat
kepada Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga pengawas yang memiliki kewenangan
untuk menguji undang-undang terhadap UUD 1945, memastikan keberlakuan
konstitusi, dan melindungi hak-hak warga negara.
• Keseimbangan Kekuasaan: Amandemen mengatur ulang sejumlah aspek
kelembagaan negara, termasuk menguatkan kewenangan DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat) sebagai representasi rakyat dan mengatur keseimbangan antara kekuasaan
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD
1945 adalah hukum dasar tertulis,dan juga konstitusi pemerintahan negara Republik
Indonesia saat ini. Kedudukan UUD 45 Sebagai (norma) hukum dan Sebagai hukum
dasar. Fungsi UUD 1945 adalah Sebagai Landasan Hukum Tertinggi, Mengatur
Pembagian Kekuasaan, Menjamin Hak-Hak Warganegara, Menyatakan Ideologi
Negara, Menjamin Stabilitas Hukum, dan Membentuk Identitas Bangsa. UUD 1945
bersifat supel (elastis) dan sekaligus rigid.
2. Tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak
mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat
structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
3. Amandemen konstutusi dimaksudkan agar Negara Indonesia benar-benar merupakan
pemerintahan yang konstitusional (constitutional government). Pemerintah
konstitusional tidak hanya pemerintahan itu berdasarkan pada sebuah konstitusi, tetapi
konstitusi Negara itu harus berisi adanya pembatasan kekuasaan dan jaminan hak-hak
warga negara.
4. Melalui empat kali amandemen yang telah dilakukan, konstitusi telah mengalami
perubahan yang signifikan, mencerminkan semangat demokrasi, hak asasi manusia,
dan otonomi daerah.

B. Saran
proses perubahan UUD 1945 harus lebih memperhatikan hal-hal dari segi teknis dan
substansinya serta lebih teliti dalam menyikapi perkembangan masyarakat Indonesia yang
dinamis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Serafica Gischa. 2020. Perubahan Undang-Undang Dasar 1945.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/190000369/perubahan-undang-undang-
dasar-1945?page=all

Winarno Narmoatmojo, Pancasila dan UUD NRI 1945, Ombak, Yogyakarta, 2014,

Mochamad Isnaeni Ramdhan, Perubahan UUD 1945 Dengan Teknik Amandemen,


Sinar Grafika, Jakarta, 2015

Sunardi. 2023. Powepoin Materi kuliah Pancasila.

10

Anda mungkin juga menyukai