HALAMAN JUDUL
AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
UUD 1945 DAN PERUBAHANNYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila yang diampu oleh
Dr. Ir. Sunardi, M.Pi., MH
HALAMAN JUDUL
Disusun oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul“Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan-UUD 1945 Dan Perubahannya” tanpa
suatu halangan yang berarti.
Makalah yang berjudul “Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan-UUD 1945 Dan
Perubahannya” ini disusun dengan tujuan supaya mahasiswa mampu memahami dengan
benar tentang makna amandemen UUD 1945 dan akibat perubahan – perubahan tersebut bagi
bangsa Indonesia dan juga guna memenuhi tugas kelompok semester genap mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima
dengan senang hati.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
memerlukannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Kesimpulan........................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu berkah dari reformasi adalah perubahan UUD 1945. Sejak Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 yang memerintahkan kembali ke UUD 1945 sampai berakhirnya
kekuasaan Presiden Soeharto, praktis UUD 1945 belum pernah diubah untuk
disempurnakan.
Pada era Orde Baru dulu membicarakan kelemahan, apalagi gagasan perubahan,
hampi-hampir tak mungkin dilakukan karena telah dilakukan sakralisasi atasnya sebagai
upaya menyelubungi korupsi politik yang dilakukan oleh pemerintah. Bahkan,
pemerintah Orde Baru telah mencoba melakukan untuk upaya mempertahankan UUD
1945 ini melalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dengan program
dan semboyannya yang lugas, yaitu ingin melaksanakan UUD 1945 secara murni dan
konsekwen. Sayangnya semboyan dan tekad tersebut hanya merupakan gagasan karena
pada kenyataannya UUD 1945 tidak dijalankan secara murni dan konsekwen. Bahkan,
Orde Baru memiliki interpretasi sendiri terhadap makna UUD itu.
Dengan demikian, yang terjadi selama 32 tahun pada zaman Orde Baru adalah
UUD 945 dipakai sebagai alat untuk member legitimasi dan alasan pembenaran tindakan
penguasa karena hukum pada saat itu didominasi oleh kekuasaan. Kekuasaanlah yang
member warna terhadap penyelenggaraan negara selama 32 tahun.
Perubahan UUD pada dasarnya merupakan keniscayaan karena: (1) generasi yang
hidup sekarang tidak dapat mengikat generasi yang akan datang; (2) hukum konstitusi
hanya merupakan salah satu bagian dari hukum tata negara; (3) ketentuan yang terdapat
dalam konstitusi atau UUD selalu dapat diubah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis bermaksud menyusun maklah
yang berjudul Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan- UUD 1945 Dan Perubahannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Apa pengertian, kedudukan, fungsi dan sifat UUD 1945 ?
2. Apa saja perubahan UUD 1945 ?
3. Apa urgensi dilakukannya. Perubahan (amandemen) UUD 1945 ?
1
4. Bagaimana UUD 1945 pasca diamandemen ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan pengertian, kedudukan, fungsi dan sifat UUD 1945
2. Untuk menjelaskan apa saja perubahan UUD 1945
3. Untuk menjelaskan urgensi dilakukannya. Perubahan (amandemen) UUD 1945
4. Untuk menjelaskan UUD 1945 pasca diamandemen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia menempati
kedudukan yang tertinggi.
Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat
kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih
rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi, dan pada akhirnya
apakah norma-norma hukum tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan
UUD 1945. Selain itu UUD 1945 juga memiliki fungsi sebagai pedoman atau acuan
dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam UUD 1945 juga terkandung :
a. Materi pengaturan sistem pemerintahan, termasuk pengaturan tentang
kedudukan, tugas, wewenang dan hubungan antara lembaga-lembaga negara
b. Hubungan negara dengan warga negara baik dibidang politik, ekonomi, sosial
dan budaya maupun hankam.
5
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar
seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara
demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan
aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya
tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan
(staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
1. Amandemen I (19 Oktober 1999)
Amandemen pertama, yang dilaksanakan pada Sidang Umum MPR dari 14
hingga 21 Oktober 1999, memiliki fokus utama dalam membatasi kekuasaan Presiden
yang dianggap terlalu berlebihan. Dalam amandemen pertama ini, sembilan pasal
mengalami penyempurnaan, termasuk pasal 5, pasal 7, pasal 9, dan pasal 13. Yang
lebih penting, amandemen ini mencakup pergeseran kekuasaan dalam pembentukan
undang-undang dari Presiden ke DPR, serta pembatasan masa jabatan Presiden selama
5 tahun dengan satu kali masa jabatan kembali.
2. Amandemen II (18 Agustus 2000)
Amandemen kedua, yang berlangsung dalam Sidang Tahunan MPR pada 7
hingga 18 Agustus 2000, membawa perubahan terkait berbagai aspek, seperti
wewenang dan posisi pemerintah daerah, peran dan fungsi DPR, serta penambahan
mengenai hak asasi manusia. Amandemen ini mencerminkan pentingnya otonomi
daerah dan pengakuan terhadap satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
istimewa, serta hak-hak tradisional masyarakat hukum adat. Selain itu, amandemen ini
mengatur lebih lanjut mengenai NKRI sebagai negara kepulauan, perluasan jaminan
konstitusional hak asasi manusia, sistem pertahanan dan keamanan negara, pemisahan
struktur dan fungsi TNI dengan Polri, serta pengaturan bendera, bahasa, lambang
negara, dan lagu kebangsaan.
3. Amandemen III (10 November 2001)
Amandemen ketiga berlangsung dalam Sidang Umum MPR dari 1 hingga 9
September 2001. Dalam amandemen ini, terdapat 23 pasal perubahan atau tambahan
dan tiga bab tambahan. Perubahan mendasar melibatkan penegasan bahwa Indonesia
adalah negara demokratis yang berdasarkan hukum konstitusional, restrukturisasi dan
perubahan wewenang MPR, pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden oleh
6
rakyat, mekanisme pemakzulan Presiden dan/atau Wakil Presiden, pembentukan
Dewan Perwakilan Daerah, pemilihan umum, perubahan di Badan Pemeriksa
Keuangan, pengaturan kewenangan dan proses pemilihan hakim agung, serta
pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.
4. Amandemen IV (10 Agustus 2002)
Amandemen keempat berlangsung dalam Sidang Umum MPR dari 1 hingga 9
Agustus 2002. Amandemen ini melibatkan 13 pasal, tiga pasal aturan peralihan, dua
pasal tambahan, dan perubahan dua bab.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD
1945 adalah hukum dasar tertulis,dan juga konstitusi pemerintahan negara Republik
Indonesia saat ini. Kedudukan UUD 45 Sebagai (norma) hukum dan Sebagai hukum
dasar. Fungsi UUD 1945 adalah Sebagai Landasan Hukum Tertinggi, Mengatur
Pembagian Kekuasaan, Menjamin Hak-Hak Warganegara, Menyatakan Ideologi
Negara, Menjamin Stabilitas Hukum, dan Membentuk Identitas Bangsa. UUD 1945
bersifat supel (elastis) dan sekaligus rigid.
2. Tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak
mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat
structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
3. Amandemen konstutusi dimaksudkan agar Negara Indonesia benar-benar merupakan
pemerintahan yang konstitusional (constitutional government). Pemerintah
konstitusional tidak hanya pemerintahan itu berdasarkan pada sebuah konstitusi, tetapi
konstitusi Negara itu harus berisi adanya pembatasan kekuasaan dan jaminan hak-hak
warga negara.
4. Melalui empat kali amandemen yang telah dilakukan, konstitusi telah mengalami
perubahan yang signifikan, mencerminkan semangat demokrasi, hak asasi manusia,
dan otonomi daerah.
B. Saran
proses perubahan UUD 1945 harus lebih memperhatikan hal-hal dari segi teknis dan
substansinya serta lebih teliti dalam menyikapi perkembangan masyarakat Indonesia yang
dinamis.
9
DAFTAR PUSTAKA
Winarno Narmoatmojo, Pancasila dan UUD NRI 1945, Ombak, Yogyakarta, 2014,
10