Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMAHAMI KANDUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu:

Badrut Tamami, M.Pd.I

Oleh:

1. Mohammad Hatta 2210911039

2. Moh Nur Akbar Hafizul Ilmi 2210911034

3. Andreyanto 2210911041

4. Hilman Triyadi Firmanzah 2210911056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi penulis
kesempatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Ribuan terima kasih
kepada Badrut Tamami, M.Pd.I dosen Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dalam bidang studi
ini.
Di samping itu penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan yang masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam menyusun
makalah ini. Demikian pula penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif demi menyempurnakan makalah ini, agar menjadi lebih baik
dan bisa dikembangkan kembali. Dengan selesainya makalah ini, maka seluruh
makalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan diharapkan semoga
dengan makalah dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca.

Jember, 4 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2

1.3 Tujuan ...................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN......................................................................................3

2.1 Pengertian UUD 1945 ..........................................................................3

2.2 Fungsi UUD 1945 ................................................................................3

2.3 Makna Pembukaan UUD 1945 ............................................................4

2.4 Sejarah Undang-Undang Dasar 1945 ...................................................6

2.5 Perubahan (Amandemen) .....................................................................7

2.6 Tujuan Amandemen UUD 1945 ..........................................................9

BAB III: PENUTUP ...........................................................................................11

3.1 Kesimpulan .........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Dasar (UUD) 1945 merupakan hukum dasar yang
menjadi sumber landasan semua aturan perundang-undangan yang ada di
Indonesia. UUD 1945 sendiri disahkan negara oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. UUD 1945 berperan
penting dalam memberikan hak-hak seluruh warga negara dari berbagai lapisan
masyarakat. Maka dari itu, penting untuk semua masyarakat Indonesia mengerti
dan memahami Undang-undang Dasar 1945.
Ada makna yang terkandung dalam UUD 1945 yang harus diketahui,
terutama pada bagian pembukaan. Pembukaan UUD 1945 sendiri terdiri dari 4
alinea yang memiliki makna tertentu. Melalui pembukan UUD 1945 masyarakat
Indonesia bisa menemukan falsafah, pedoman, dasar-dasar kebangsaan dan
kenegaraan, serta kepribadian bangsa. Pembukaan UUD memiliki peranan penting
karena terdapat makna tersendiri yang telah lama dicita-citakan oleh tokoh
perumusan pancasila bangsa kita (Founding Fathers).
Undang-undang dasar 1945 memiliki peranan yang sangat penting dalam
pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat dari
kandungan yang terdapat di dalamnya. UUD 1945 mengandung cita- cita dan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
dan diikat oleh pasal dan ayat yang dijelaskan didalam batang tubuh UUD 1945.
Dalam perkembangannya, batang tubuh UUD 1945 telah diamandemen sebanyak
empat kali.
Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas hukum-hukum
yang terkandung di dalamnya, atau untuk membentuk suatu hukum yang belum
dijelaskan, demi penyempurnaan UUD 1945. Dengan dilakukannya amandemen
UUD 1945 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum dalam pelaksanaan
ketatanegaraan. Sehingga tidak ada celah untuk melakukan pelanggaran
terhadapnya. Pemikiran untuk melaksanakan amandemen didasarkan pada
kenyataan yang terjadi selama masa pemerintahan orde lama dan baru, sehingga
kehidupan ketatanegaraan berjalan secara sentralisasi kekuasaan sepenuhnya

1
ditangan presiden. Karena latar belakang inilah, UUD 1945 menjadi suatu
peraturan dasar yang tidak dapat diganggu gugat.
Amandemen UUD 1945 dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak tahun
1999, amandemen pertama dilaksanakan dengan memberikan tambahan dan
perubahan terhadap 9 pasal UUD 1945. Selanjutnya amandemen kedua
dilaksanakan pada tahun 2000, amandemen ketiga dilaksanakan pada tahun 2001,
dan amandemen terakhir dilaksanakan pada tahun 2002 dan disahkano pada
tanggal 10 Agustus 2002. Amandemen UUD 1945 mengawali kehidupaan
ketatanegaraan baru bagi rakyat Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan
kehidupan rakyat. Disamping itu, Sebagai warga negara, kita hendaknya
memahami UUD 1945. Sehingga kita dapat menjalankan fungsi kita sebagi
seorang intelek yang dapat mengkritik jalannya pemerintahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perumusan dan penetapan UUD 1945?
2. Apa pengertian UUD 1945 ?
3. Bagaimana fungsi UUD 1945?
4. Bagaimana perubahan UUD 1945?
5. Bagaimana tujuan perubahan UUD 1945?
1.3 Tujuan
1. Memahami sejarah perumusan dan penetapan UUD 1945.
2. Memahami pengertian UUD 1945.
3. Memahami fungsi UUD 1945.
4. Memahami perubahan UUD 1945.
5. Memahami tujuan perubahan UUD 1945.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian UUD 1945
Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia
memiliki suatu konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang-
Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 atau disingkat dengan UUD 1945 adalah Hukum dasar tertulis, dan juga
konstitusi pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini. Undang-Undang
Dasar 1945 adalah hukum dasar lembaga Negara yang mengikat pemerintah,
lembaga-lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap
penduduk yang berada diwilayah Negara Republik Indonesia.
2.2 Fungsi UUD 1945
Telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang
mengikat pemerintah, lembaga-lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan juga
mengikat setiap warga Negara Indonesia dimanapun mereka berada dan juga
mengikat setiap penduduk yang berada diwilayah Negara Republik Indonesia.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma dan aturan-aturan yang
harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut diatas. UUD 1945
bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar tertulis.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan
demikian, setiap hukum seperti Undang-Undang, peraturan pemerintah, peraturan
presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah
berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya
bersumber pada aturan perundangundangan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan Pedomannya
adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara.
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata
urutan perundangan atau hirarki peraturan perundangan di Indonesia menempati
kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai
fungsi sebagai alat control, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah
norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang
lebih tinggi. UUD juga berperan sebagai pengatur bagaimana kekuasaan Negara

3
disusun, dibagi, dan dilaksanakan. Selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai
penentu hak dan kewajiban Negara, aparat Negara, dan warga Negara.
2.3 Makna Pembukaan UUD 1945
1. Makna Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
Bunyi Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama: "Bahwa kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan."
Makna pembukaan UUD 1945 alinea pertama:
1) Keteguhan Bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan
penjajah dalam segala bentuk.
2) Pernyataan subjektif bangsa Indonesia untuk menentang dan manghapus
penjajahan di atas dunia.
3) Pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan peri keadilan.
4) Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa
Indonesia untuk berdiri sendiri
2. Makna Pembukaan UUD 1945 Alinea Kedua
Bunyi Pembukaan UUD 1945 Alinea kedua: "Dan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentosa, mengantarkan seluruh rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur."
Makna pembukaan UUD 1945 alinea kedua:
1) Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan hasil
perjuangan pergerakan melawan penjajah
2) Adanya momentum yang harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan
3) Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi harus diisi dengan
mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
4) Memuat cita-cita negara Indonesia, yaitu: merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.

4
3. Makna Pembukaan UUD 1945 Alinea Ketiga
Bunyi pembukaan UUD 1945 alinea ketiga: "Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaannya."
Makna pembukaan UUD 1945 alinea ketiga:
1) Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa.
2) Keinginan yang didambakan oleh segenap Bangsa Indonesia terhadap suatu
kehidupan yang berkesinambungan antara kehidupan  material dan spiritual,
dan kehidupan di dunia maupun akhirat.
3) Adanya Pengukuhan pernyataan proklamasi
4. Makna Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat
Bunyi pembukaan UUD 1945 alinea keempat: "Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada :Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan."
Makna pembukaan UUD 1945 alinea keempat:
1) Terkandung fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia yaitu, melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
2) Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang disusun dalam Suatu UUD 1945
3) Sistem pemerintahan Negara, yaitu berdasarkan kedaulatan Rakyat
(demokrasi)

5
4) Dasar Negara: Pancasila
2.4 Sejarah Undang-Undang Dasar 1945
Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia
memiliki suatu konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang-
Undang Dasar 1945. Eksistensi Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi di
Indonesia mengalami sejarah yang sangat panjang hingga akhirnya diterima oleh
seluruh rakyat sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan kenegaraan Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai 16 juni 1945
oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdkaan Inddonesia (BPUPKI)
atau dalam bahasa jepang dikenal dengan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang
beranggotakan 21 orang. Diketahui Ir. Soekarno, Drs. Moh, Hatta sebagai wakil
ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari jawa, 3 orang
dari Sumatera dan masingmasing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan sunda
kecil. Badan ini kemudian menetapkan tim khusus yang bertugas menyusun
konstitusi bagi Indonesia Merdeka yang kemudian dikenal dengan nama Undang-
Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Para tokoh perumus itu adalah antara lain Dr.
Radjiman Widiodiningrat, Ki Bagus Hadikoesoemo, Oto Iskandardinata,
Pangeran Purboyo, Pangeran Soerjohamidjojo, Soetarjo Kartohamidjojo, Prof. Dr.
Mr. Soepomo, Abdul Kadir, Drs Yap Tjwan Bing, Dr. Mohammad Amir
(Sumatra), Mr. Abdul Abdul Abbas (Sumatra), Dr. Ratulangi, Andi Pangerang,
Mr. Latuharhari, Mr. Pudja, AH. Hamidan, R.P. Soeroso, Abdul Wachid Hasyim
dan Mr. Muhammad Hasan.
Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD 1945) bermula dari janji
jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dikemudian hari.
Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah konstitusi resmi nampaknya
tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera harus dirumuskan. Sehingga lengkaplah
Indonesia menjadi sebuah Negara yang berdaulat. Pada tanggal 18 Agustus 1945
atau sehari setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengadakan sidangnya yang pertama kali dan menghasilkan beberapa
keputusan sebagai berikut:

6
1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannnya
diambil dari rancangan undang-undang yang disusun oleh panitia
perumus pada tanggal 22 juni 1945.
2. Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hamper
seluruhnya diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perancang
UUD tanggal 16 juni 1945.
3. Memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Ir.Soekarno sebagai
presiden dan wakil ketua Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil presiden.
Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang menjadi komite nasional.
Pada tanggal 22 juni 1945, disahkan Piagam Jakarta yang menjadi naskah
Pembukaan UUD 1945 setelah dihilangkannya anak kalimat dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa siding kedua
Badan Penyelidik Usaaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Masa siding
kedua tanggal 10-17 juli 1945, sedangkan tanggal 18 Agustus PPKI mengesahkan
UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
2.5 Perubahan (Amandemen)
UUD 1945 UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap, dan melekat bagi
Negara Republik Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak dapat
diubah oleh siapapun, termasuk DPR dan MPR sesuai dengan sifat konstitusinya
pasal 3 dan pasal 37 UUD 1945 berarti meniadakan Negara Republik Indonesia.
Hal ini disebabkan Pembukaan UUD 1945 merupakan:
1. Sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad bangsa
Indonesia.
2. Sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan
dalam lingkungan Internasional dan Nasional.
Pada tahun 1999-2002 UUD 1945 mengalami perubahan amandemen yang
keempat, perubahan dalam bentuk amandemen, yaitu penambahan dan
pengurangan beberapa hal yang selama ini belum dimuat dalam UUD 1945,
perubahan difokuskan pada batang tubuh UUD 1945 dan bukan pada pembukaan
UUD 1945.

7
Maka dari itu UUD 1945 sudah tidak bisa lagi dirubah, jikalau ada suatu
permasalahan yang berkembang sesuai perubahan zaman, jalan satu-satunya ialah
revisi UUD 1945. Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya
perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan
UUD 1945, yakni:
1. Pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi ditangan MPR dan bukan
terletak pada rakyat,
2. Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden
3. Adanya Pasal-pasal yang terlalu luwes (dapat menimbulkan multitafsir).
Tujuan Perubahan UUD 1945 sebagai penyempurnaan aturan dasar seperti
tatanan Negara, kedaulatan rakyat, Hak Asasi Manusia, Pembagian kekuasaan,
eksistensi Negara demokrasi dan Negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai
dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Pada saat UUD 1945
diamandemen dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah pembukaan UUD
1945, akan tetapi mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan atau selanjutnya
lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mempertegas system pemerintahan Presidensial. Berikut amandemen UUD 1945
yang ditetapkan dalam siding Umum dan Sidang Tahunan MPR:
1) Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 (Amandemen
Pertama UUD 1945)
2) Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 (Amandemen
Kedua UUD 1945)
3) Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 (Amandemen
Ketiga UUD 1945
4) Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 (Amandemen
Keempat UUD 1945).
Selain itu ada beberapa yang menjadi tujuan bangsa Indonesia merubah
Amandemen UUD 1945, yakni:
1) Untuk mengembalikan UUD 1945 berderajat tinggi dan menjiwai
konstitusionalisme serta Negara berdasarkan atas hukum dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2) Menyempurnakan UUD 1945.

8
3) Menciptakan era baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, lebih
berkeadilan sosial dan lebih berkemanusiaan sesuai dengan komitmen
bangsa Indonesia. Disamping itu amandemen UUD 1945 memiliki alas
an yang diharuskan, yaitu:
1. Secara Historis Pada mulanys UUD 1945 disusun oleh BPUPKI dan
PPKI sebagai Undang-Undang yang bersifat sementara karena dibuat
dan ditetapkan dalam keadaan dan suasan tergesa-gesa sehingga
dianggap tidak lengkap.
2. Secara Fisolofis Materi-materi yang terdapat didalam UUD 1945
tercampur aduk dari berbagai gagasan yang kadang-kadang saling
bertentangan. Hal ini disebabkan para pembuat UUD 1945 (anggota
BPUPKI dan PPKI) berasal dari latar belakang macam gagasan yang
berbeda pula dan mengakibatkan timbulnya berbagai perbedaan.
3. Secara Teoritis Secara Konstitusionalisme, kebebasan konstitusi suatu
Negara pada hakikatnya ialah membatasi kekuasaan Negara agar
tidaksewenangwenang tetapi didalam UUD 1945 kurang menonjolkan
pembatasan kekuasaan melainkan lebih menonjolkan prinsip
totaliterisme.
4. Secara Yuridis Sebagaimana lazimnya setiap konstitusi, maka UUD
1945 juga telah mencantumkan klausul perubahan UUD 1945 itu
sendiri seperti yang terdapat dalam pasal 37.
5. Secara Praktis Politis Bahwa sadar atau tidak sadar, langsung atau tidak
langsung dalam praktiknya UUD 1945 sering mengalami perubahan
dan penyimpangan dari teks aslinya. Baik pada masa 1945-1949 dan
19591998. Bahkan praktik politik sejak 1959-1994 UUD 1945 yang
kurang membatasi kekuasaan eksekutif dan pasal-pasalnya yang bisa
menimbulkan multi interpretasi yang telah dimanipulasi oleh
pemerintah yang ingin berkuasa.
2.6 Tujuan Amandemen UUD 1945
1. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara agar
dapat lebih mantap dan mencapai tujuan nasional serta

9
menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan
kekuatan rakyat.
2. Memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham
demokrasi.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak
agar sesuai dengan perkembangan HAM dan Peradaban umat manusia
yang menjadi syarat Negara hukum.
4. Melengkapi aturan dasar dalam penyelenggaraan Negara yang sanagt
penting bagi eksistensi Negara dan perjuangan Negara mewujudkan
demokrasi.
5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan
berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi kebutuhan dan
kepentingan bangsa dan Negara Indonesia sekaligus mengakomodasi
kecenderungannya untuk kurun waktu yang akan datang.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, pembukaan UUD 1945 diciptakan sebagai bentuk pernyataan
kemerdekaan dan ide-ide serta tujuan para pahlawan memutuskan untuk
menyatakan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang
terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 merupakan pertukaran pikiran dari para
pahlawan untuk mengembangkan Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan
berkembang baik secara fisik maupun psikis yang paling utama.
Berdasarkan Pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa Pancasila
merupakan fondasi terbentuknya negara yang utuh. Demikianlah Pembukaan
UUD 1945 merupakan landasan dari segala sumber hukum.

11
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ghaffar. 2009. Perbandingan kekuasaan Presiden Indonesia Setelah
Perubahan UUD 1945. Jakarta: Kencana
Arafat Lubis, Maulana. 2019. Pembelajaran PPKN MI/SD. Bandung: Manggu
Makmur Tanjung Lestari.
Amsari Feri. 2013 Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai