Dosen Pengampu :
Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema “Pokok - pokok pikiran dalam
Pembukaan UUD NRI 1945 dan hubungan antara Pancasila & Pembukaan UUD NRI
1945”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Fitria
Dwi Prasetyaningtyas pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang materi Pancasila dan UUD 1945.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd selaku
Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua selaku mahasiswa.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….......ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………………………………...……………….1
B. Rumusan masalah…………………………………………...…………………………1
C. Tujuan ……………………………………………………...………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah perumusan dan penetapan UUD 1945
2. Untuk mengetahui definisi UUD 1945
3. Untuk mengetahui isi penjelasan dalam UUD 1945
4. Untuk mengetahui penjelasan dalam 4 pokok pemikiran UUD 1945
5. Untuk mengetahui pokok-pokok pemikiran yang terdapat pada UUD 1945
6. Untuk mengetahui hubungan antara Pancasila dan UUD 1945
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
UUD merupakan dasar tertulis (convensi). UUD menentukan cara-cara bagaimana
pusat kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lainnya.
Yang dimaksud dengan Undang-Undang Dasar 1945 adalah keseluruhan
naskah yang terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal (Pasal II Aturan Tambahan).
Pembukaan terdiri atas 4 Alinea, yang di dalam Alinea keempat terdapat rumusan dari
Pancasila, dan Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari 20 Bab (Bab I
sampai dengan Bab XVI) dan 72 pasal (pasal 1 sampai dengan pasal 37), ditambah
dengan 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan. Bab IV tentang DPA
dihapus, dalam amandemen keempat penjelasan tidak lagi merupakan kesatuan UUD
1945. Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 merupakan satu kebulatan yang utuh,
dengan kata lain merupakan bagian-bagian yang satu sama lainnya tidak dapat
dipisahkan.
4
bangsa di dunia ini dapat menjalankan hak kemerdekaannya sebagai hak
asasinya.
2) Penjelasan Alinea Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur”.
Kalimat tersebut menunjukkan kebanggaan dan penghargaan kita akan
perjuangan bangsa Indonesia selama ini. Hal Ini juga berarti adanya kesadaran
keadaan sekarang yang tidak dapat dipisahkan dari keadaan kemarin dan
langkah yang kita ambil sekarang akan menentukan keadaan yang akan datang.
Dalam alinea ini jelas apa yang dikehendaki atau diharapkan oleh para
"pengantar" kemerdekaan, ialah Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Nilai-nilai itulah yang selalu menjiwai segenap
bangsa Indonesia dan terus berusaha untuk mewujudkannya. Alinea ini
mewujudkan adanya ketetapan dan ketajaman penilaian :
a. Bahwa perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai
pada tingkat yang menentukan.
b. Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan
untuk menyatakan kemerdekaan.
c. Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi
masih harus diisi dengan mewujudkan negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
3) Penjelasan Alinea Ketiga
“Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Kalimat tersebut bukan saja menegaskan apa yang menjadi motivasi nyata dan
materiil bangsa Indonesia, untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga me
njadi keyakinanmotivasi spiritualnya, bahwa maksud dan tindakan menyatakan
kemerdekaan itu diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa. Hal tersebut berarti
bahwa bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang berkeseimbangan
material dan spiritual serta keseimbangan kehidupan di dunia dan di akhirat.
Alinea ini memuat motivasi spiritual yang luhur dan mengilhami Proklamasi
5
Kemerdekaan(sejak dari Piagam Jakarta) serta menunjukkan pula ketaqwaan
bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat ridho-Nyalah bangsa
Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai kemerdekaannya, dan
mendirikan negara yang berwawasan kebangsaan.
4) Penjelasan Alinea Keempat
“Kemudian daripada itu untuk membentuk susunan pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada:Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Alinea ini merumuskan dengan padat sekali tujuan dan prinsip-prinsip dasar,
untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya merdeka.
Dengan rumusan yang panjang dan padat ini, alinea keempat Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 sekaligus menegaskan:
a. Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus menjadi tujuannya
yaitu:melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Negara Indonesia berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat.
c. Negara Indonesia mempunyai dasar falsafah Pancasila, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
6
2.4 Penjelasan 4 Pokok Pikiran UUD 1945
Semua alinea Pembukaan UUD 1945, apabila ditelaah secara mendalam, ternyata
diilhami oleh empat pokok pikiran. Pembukaan UUD 1945 terdiri dari empat alinea dan
empat pokok pikiran. Walaupun jumlah sama-sama empat, pengertian alinea di sini
tidak identik dengan pokok pikiran. Jadi, tidak berarti Alinea I mengandung Pokok
Pikiran I, Alinea II mengandung Pokok Pikiran II, dan seterusnya. Pokok-pokok pikiran
tersebut terkandung dalam keseluruhan alinea Pembukaan UUD 1945.
1. Hubungan Antar Pokok Pikiran
Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan suasana kebatinan
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hukum dasar Negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, dan
pokok-pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945. Oleh karena
itu, dipahami bahwa suasana kebatinan UUD 1945 serta cita hukum UUD1945
bersumber atau dijiwai oleh dasar filsafat Pancasila. Inilah yang dimaksud
dengan arti dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara.
Dengan demikian, jelaslah bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai
fungsi atau hubungan langsung dengan Batang Tubuh UUD 1945, karena
Pembukaan UUD 1945mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan
lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal
ini menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
Batang Tubuh UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal merupakan
perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945, yang tidak lain adalah pokok pikiran : Persatuan Indonesia, Keadilan
sosial, Kedaulatan Rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/
perwakilan, dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Pokok-pokok pikiran tersebut tidak lain adalah pancaran dari Pancasila
yang telah manapun berikan semangat dan terpancang dengan khidmat dalam
perangkat UUD 1945. Semangat (Pembukaan) pada hakikatnya merupakan
suatu rangkaian kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kesatuan serta semangat
yang demikian itulah yang harus diketahui, dipahami,dan dihayati oleh setiap
insan warga Negara Indonesia.
7
2.5 Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Pokok-pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai
berikut:
1. Pokok pikiran Pertama:
“Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia untuk berdasar atas persatuan mewujudkan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
Dalam Pembukaan ini, diterima aliran pengertian Negara persatuan, Negara
yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi, Negara
mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan.
Negara menurut pengertian “Pembukaan” itu menghendaki persatuan
menghendaki persatuan yang meliputi segenap bangsa Indonesia. Inilah suatu
dasar Negara yang tidak boleh dilupakan.
2. Pokok pikiran Kedua:
“Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi sosial bagi seluruh rakyat”.
Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial. Pokok pikiran yang
hendak diwujudkan oleh Negara bagi seluruh rakyat ini didasarkan pada
kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
3. Pokok pikiran Ketiga:
“Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan”.
Oleh karena itu, sistem negara yang terbentuk dalam UUD 1945 harus berdasar
atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/perwakilan.
Memang aliran ini sesuai dengan sifat “masyarakat Indonesia”. Ini adalah
pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa. kedaulatan adalah
ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Pokok pikiran Keempat : “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Oleh karena itu, UUD 1945 harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
dan lain-lain penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
8
Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dengan demikian, apabila kita memperhatikan keempat pokok pikiran tersebut
tampak bahwa pokok-pokok pikiran ini tidak lain adalah pancaran dari dasar
filsafat Negara Pancasila. Pokok-pokok pikiran ini dijelmakan ke dalam pasal
demi pasal Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
9
Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara yang Fundamental
dengan Pancasila sebagai inti sarinya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945
sampai 16 Juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan dokuritsu zyunbi
tyoosakai yang beranggotakan 21 orang, diketuai Ir. Soekarno dan Drs. Moh, Hatta
sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa,
3 orang dari Sumatra dan masing-masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda
kecil. Badan tersebut (BPUPKI) ditetapkan berdasarkan maklumat gunseikan nomor 23
bersamaan dengan ulang tahun Tenno Heika pada 29 April 1945. UUD Negara adalah
peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam Negara dan merupakan hukum
dasar Negara tertulis yang mengikat berisi aturan yang harus ditaati. Hukum dasar
Negara meliputi keseluruhan sistem ketatanegaraan yang berupa kumpulan peraturan
yang membentuk Negara dan mengatur pemerintahannya.
Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan suasana kebatinan
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hukum dasar Negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, dan pokok-
pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945. Oleh karena itu, dipahami
bahwa suasana kebatinan UUD 1945 serta cita hukum UUD1945 bersumber atau
dijiwai oleh dasar filsafat Pancasila. Inilah yang dimaksud dengan arti dan fungsi
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan dengan
padat dan khidmat dalam empat alinea, di mana setiap alinea mengandung arti dan
makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari.
Mengandung nilai universal artinya mengandung nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia, sedangkan lestari artinya mampu
menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa
dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus
1945. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Formal, seperti: Rumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara RI tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, terutama pada alinea
4 yang merupakan inti dari Pembukaan UUD 1945. Hubungan Pancasila dan UUD
1945 Secara Material, seperti Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara
yang Fundamental dengan Pancasila sebagai inti sarinya.
11
3.2 Saran
Kami dari penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan isi makalah masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi
kata, bahasa dan kalimat. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13