Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“POKOK - POKOK PIKIRAN DALAM PEMBUKAAN UUD NRI 1945 DAN


HUBUNGAN ANTARA PANCASILA & PEMBUKAAN UUD NRI 1945”

Dosen Pengampu :
Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

1) Erma Fatmawati (1401420094)


2) Nadya Dewi Yatri (1401420194)
3) Fadi Majid Muhammad (1401420324)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (S1)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema “Pokok - pokok pikiran dalam
Pembukaan UUD NRI 1945 dan hubungan antara Pancasila & Pembukaan UUD NRI
1945”.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Fitria
Dwi Prasetyaningtyas pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang materi Pancasila dan UUD 1945.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd selaku
Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua selaku mahasiswa.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 15 Mei 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….......ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………………………………...……………….1
B. Rumusan masalah…………………………………………...…………………………1
C. Tujuan ……………………………………………………...………………………….2
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD 1945…………………………………………3


B. Pengertian UUD 1945………………………………………………………………….3
C. Penjelasan Isi Pembukaan UUD 1945…………………………………………………4
D. Penjelasan 4 Pokok Pikiran UUD 1945………………………………………………...7
E. Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945…………………………………………8
F. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945…………………………………..9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..11
B. Saran…………………………………………………………………………………12

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia memiliki
suatu konstitusi. Konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang-Undang
Dasar 1945. Menyadari bahwa di dalam memahami, mengerti, menghayati dan
mengamalkan Undang-Undang Dasar 1945 kita perlu mengetahui maksud dan tujuan
yang terkandung di dalamnya. Bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengikat
penyelenggara negara, masyarakat, warga negara dan penduduk maka UUD 1945
dijadikan dasar untuk berulah negara dan berulah masyarakat.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memberikan pedoman-pedoman
tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan ke Negaraan
kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita, untuk setia
kepada suara- batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita. Undang-Undang Dasar ialah
hukum dasar yang tertulis, sedang di sampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku
juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan pokok-pokok kaidah negara yang
fundamental. Maka di samping merupakan suasana kerohaniaanya dari UUD 1945,
juga merupakan sumber penjabaran normatif, oleh karena itu dalam pembukaan
UUD1945 terkandung sendi-sendi kehidupan negara.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Bagaimana sejarah perumusan dan penetapan UUD 1945?
2. Apa definisi UUD 1945?
3. Apa isi penjelasan dalam UUD 1945?
4. Apa penjelasan dalam 4 pokok pemikiran UUD 1945?
5. Apa pokok-pokok pemikiran yang terdapat pada UUD 1945?
6. Bagaimana hubungan antara Pancasila dan UUD 1945?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah perumusan dan penetapan UUD 1945
2. Untuk mengetahui definisi UUD 1945
3. Untuk mengetahui isi penjelasan dalam UUD 1945
4. Untuk mengetahui penjelasan dalam 4 pokok pemikiran UUD 1945
5. Untuk mengetahui pokok-pokok pemikiran yang terdapat pada UUD 1945
6. Untuk mengetahui hubungan antara Pancasila dan UUD 1945

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD 1945


Dalam sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945
sampai 16 Juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan dokuritsu zyunbi
tyoosakai yang beranggotakan 21 orang, diketuai Ir. Soekarno dan Drs. Moh, Hatta
sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa,
3 orang dari Sumatra dan masing-masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda
kecil. Badan tersebut (BPUPKI) ditetapkan berdasarkan maklumat gunseikan nomor 23
bersamaan dengan ulang tahun Tenno Heika pada 29 April 1945. Eksistensi Undang
Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi di Indonesia mengalami sejarah yang sangat
panjang hingga akhirnya diterima oleh seluruh rakyat sebagai landasan hukum sebagai
pelaksana kenegaraan di Indonesia.
Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD 1945) bermula dari janji Jepang
untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia di kemudian hari. Janji tersebut
antara lain berisi “Sejak dari dahulu, sebelum pecahnya peperangan Asia Timur Raya,
Dai Nippon sudah mulai berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan
pemerintah Hindia - Belanda. Tentara Dai Nippon serentak menggerakkan angkatan
perangnya, baik di darat, laut, maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan
Belanda”.
Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah konstitusi resmi
nampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera harus dirumuskan. Sehingga
lengkaplah Indonesia menjadi sebuah negara yang berdaulat. Pada tanggal 18 Agustus
1945 atau sehari setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengadakan sidangnya yang pertama kali dan menghasilkan beberapa
keputusan.

2.2 Pengertian UUD 1945


UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam
Negara dan merupakan hukum dasar Negara tertulis yang mengikat berisi aturan yang
harus ditaati. Hukum dasar Negara meliputi keseluruhan sistem ketatanegaraan yang
berupa kumpulan peraturan yang membentuk Negara dan mengatur pemerintahannya.

3
UUD merupakan dasar tertulis (convensi). UUD menentukan cara-cara bagaimana
pusat kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lainnya.
Yang dimaksud dengan Undang-Undang Dasar 1945 adalah keseluruhan
naskah yang terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal (Pasal II Aturan Tambahan).
Pembukaan terdiri atas 4 Alinea, yang di dalam Alinea keempat terdapat rumusan dari
Pancasila, dan Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari 20 Bab (Bab I
sampai dengan Bab XVI) dan 72 pasal (pasal 1 sampai dengan pasal 37), ditambah
dengan 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan. Bab IV tentang DPA
dihapus, dalam amandemen keempat penjelasan tidak lagi merupakan kesatuan UUD
1945. Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 merupakan satu kebulatan yang utuh,
dengan kata lain merupakan bagian-bagian yang satu sama lainnya tidak dapat
dipisahkan.

2.3 Penjelasan Isi Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 berisi pokok pikiran pemberontakan melawan
imperialisme,kolonialisme, dan fasisme, serta memuat dasar pembentukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Selain daripada itu, Pembukaan UUD 1945 yang telah
dirumuskan dengan padat dan khidmat dalam empat alinea, di mana setiap alinea
mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang universal
dan lestari. Mengandung nilai universal artinya mengandung nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia, sedangkan lestari artinya mampu
menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa
dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus
1945. Selanjutnya marilah kita uraikan satu persatu makna masing-masing Alinea
Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut:
1) Penjelasan Alinea Pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Makna yang terkandung dalam Alinea pertama ini adalah menunjukkan
keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia menghadapi masalah
kemerdekaan melawan penjajah. Alinea ini mengungkapkan suatu dalil
obyektif, yaitu bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri
keadilan, dan oleh karenanya harus ditentang dan dihapuskan agar semua

4
bangsa di dunia ini dapat menjalankan hak kemerdekaannya sebagai hak
asasinya.
2) Penjelasan Alinea Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur”.
Kalimat tersebut menunjukkan kebanggaan dan penghargaan kita akan
perjuangan bangsa Indonesia selama ini. Hal Ini juga berarti adanya kesadaran
keadaan sekarang yang tidak dapat dipisahkan dari keadaan kemarin dan
langkah yang kita ambil sekarang akan menentukan keadaan yang akan datang.
Dalam alinea ini jelas apa yang dikehendaki atau diharapkan oleh para
"pengantar" kemerdekaan, ialah Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Nilai-nilai itulah yang selalu menjiwai segenap
bangsa Indonesia dan terus berusaha untuk mewujudkannya. Alinea ini
mewujudkan adanya ketetapan dan ketajaman penilaian :
a. Bahwa perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai
pada tingkat yang menentukan.
b. Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan
untuk menyatakan kemerdekaan.
c. Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi
masih harus diisi dengan mewujudkan negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
3) Penjelasan Alinea Ketiga
“Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Kalimat tersebut bukan saja menegaskan apa yang menjadi motivasi nyata dan
materiil bangsa Indonesia, untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga me
njadi keyakinanmotivasi spiritualnya, bahwa maksud dan tindakan menyatakan
kemerdekaan itu diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa. Hal tersebut berarti
bahwa bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang berkeseimbangan
material dan spiritual serta keseimbangan kehidupan di dunia dan di akhirat.
Alinea ini memuat motivasi spiritual yang luhur dan mengilhami Proklamasi

5
Kemerdekaan(sejak dari Piagam Jakarta) serta menunjukkan pula ketaqwaan
bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat ridho-Nyalah bangsa
Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai kemerdekaannya, dan
mendirikan negara yang berwawasan kebangsaan.
4) Penjelasan Alinea Keempat
“Kemudian daripada itu untuk membentuk susunan pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada:Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Alinea ini merumuskan dengan padat sekali tujuan dan prinsip-prinsip dasar,
untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya merdeka.
Dengan rumusan yang panjang dan padat ini, alinea keempat Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 sekaligus menegaskan:
a. Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus menjadi tujuannya
yaitu:melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Negara Indonesia berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat.
c. Negara Indonesia mempunyai dasar falsafah Pancasila, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

6
2.4 Penjelasan 4 Pokok Pikiran UUD 1945
Semua alinea Pembukaan UUD 1945, apabila ditelaah secara mendalam, ternyata
diilhami oleh empat pokok pikiran. Pembukaan UUD 1945 terdiri dari empat alinea dan
empat pokok pikiran. Walaupun jumlah sama-sama empat, pengertian alinea di sini
tidak identik dengan pokok pikiran. Jadi, tidak berarti Alinea I mengandung Pokok
Pikiran I, Alinea II mengandung Pokok Pikiran II, dan seterusnya. Pokok-pokok pikiran
tersebut terkandung dalam keseluruhan alinea Pembukaan UUD 1945.
1. Hubungan Antar Pokok Pikiran
Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan suasana kebatinan
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hukum dasar Negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, dan
pokok-pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945. Oleh karena
itu, dipahami bahwa suasana kebatinan UUD 1945 serta cita hukum UUD1945
bersumber atau dijiwai oleh dasar filsafat Pancasila. Inilah yang dimaksud
dengan arti dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara.
Dengan demikian, jelaslah bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai
fungsi atau hubungan langsung dengan Batang Tubuh UUD 1945, karena
Pembukaan UUD 1945mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan
lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal
ini menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
Batang Tubuh UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal merupakan
perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945, yang tidak lain adalah pokok pikiran : Persatuan Indonesia, Keadilan
sosial, Kedaulatan Rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/
perwakilan, dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Pokok-pokok pikiran tersebut tidak lain adalah pancaran dari Pancasila
yang telah manapun berikan semangat dan terpancang dengan khidmat dalam
perangkat UUD 1945. Semangat (Pembukaan) pada hakikatnya merupakan
suatu rangkaian kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kesatuan serta semangat
yang demikian itulah yang harus diketahui, dipahami,dan dihayati oleh setiap
insan warga Negara Indonesia.

7
2.5 Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Pokok-pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai
berikut:
1. Pokok pikiran Pertama:
“Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia untuk berdasar atas persatuan mewujudkan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
Dalam Pembukaan ini, diterima aliran pengertian Negara persatuan, Negara
yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi, Negara
mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan.
Negara menurut pengertian “Pembukaan” itu menghendaki persatuan
menghendaki persatuan yang meliputi segenap bangsa Indonesia. Inilah suatu
dasar Negara yang tidak boleh dilupakan.
2. Pokok pikiran Kedua:
“Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi sosial bagi seluruh rakyat”.
Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial. Pokok pikiran yang
hendak diwujudkan oleh Negara bagi seluruh rakyat ini didasarkan pada
kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
3. Pokok pikiran Ketiga:
“Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan”.
Oleh karena itu, sistem negara yang terbentuk dalam UUD 1945 harus berdasar
atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/perwakilan.
Memang aliran ini sesuai dengan sifat “masyarakat Indonesia”. Ini adalah
pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa. kedaulatan adalah
ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Pokok pikiran Keempat : “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Oleh karena itu, UUD 1945 harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
dan lain-lain penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

8
Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dengan demikian, apabila kita memperhatikan keempat pokok pikiran tersebut
tampak bahwa pokok-pokok pikiran ini tidak lain adalah pancaran dari dasar
filsafat Negara Pancasila. Pokok-pokok pikiran ini dijelmakan ke dalam pasal
demi pasal Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945.

2.6 Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945


Sesuai dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar
filsafat negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Pancasila dan Pembukaan UUD
1945 memiliki hubungan timbal balik, yaitu secara formal dan material.
1. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Formal
 Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, terutama pada alinea 4 yang merupakan inti dari
Pembukaan UUD 1945.
 Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaedah Negara yang
Fundamental dan punya 2 kedudukan, yaitu sebagai dasar tertib hukum
Indonesia sekaligus sebagai tertib hukum tertinggi.
 Selain sebagai Mukadimah, Pembukaan UUD 1945 memiliki fungsi dan
kedudukan yang berbeda dengan pasal-pasalnya. Pembukaan UUD
1945 dengan Pancasila sebagai intinya, nyatanya tidak bergantung pada
batang tubuh UUD 1945, tapi justru menjadi sumbernya.
 Pancasila sebagai Pokok Kaedah Negara yang Fundamental juga
menjadi dasar kelangsungan hidup negara Indonesia.
 Pancasila adalah inti dari Pembukaan UUD 1945 yang memiliki
kedudukan kuat, tetap, tidak dapat diubah-ubah, dan melekat pada
kehidupan negara Republik Indonesia.
2. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Material
 Berdasarkan kronologi sejarahnya, materi Pancasila dirumuskan
terlebih dulu sebagai dasar negara dalam rapat BPUPKI. Setelah itu,
baru disusul dengan Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian,
Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum tertinggi di Indonesia,
sedangkan Pancasila merupakan sumber dari tertib hukum itu sendiri.

9
 Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara yang Fundamental
dengan Pancasila sebagai inti sarinya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945
sampai 16 Juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan dokuritsu zyunbi
tyoosakai yang beranggotakan 21 orang, diketuai Ir. Soekarno dan Drs. Moh, Hatta
sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa,
3 orang dari Sumatra dan masing-masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda
kecil. Badan tersebut (BPUPKI) ditetapkan berdasarkan maklumat gunseikan nomor 23
bersamaan dengan ulang tahun Tenno Heika pada 29 April 1945. UUD Negara adalah
peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam Negara dan merupakan hukum
dasar Negara tertulis yang mengikat berisi aturan yang harus ditaati. Hukum dasar
Negara meliputi keseluruhan sistem ketatanegaraan yang berupa kumpulan peraturan
yang membentuk Negara dan mengatur pemerintahannya.
Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan suasana kebatinan
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hukum dasar Negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, dan pokok-
pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945. Oleh karena itu, dipahami
bahwa suasana kebatinan UUD 1945 serta cita hukum UUD1945 bersumber atau
dijiwai oleh dasar filsafat Pancasila. Inilah yang dimaksud dengan arti dan fungsi
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan dengan
padat dan khidmat dalam empat alinea, di mana setiap alinea mengandung arti dan
makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari.
Mengandung nilai universal artinya mengandung nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia, sedangkan lestari artinya mampu
menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa
dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus
1945. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Formal, seperti: Rumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara RI tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, terutama pada alinea
4 yang merupakan inti dari Pembukaan UUD 1945. Hubungan Pancasila dan UUD
1945 Secara Material, seperti Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara
yang Fundamental dengan Pancasila sebagai inti sarinya.

11
3.2 Saran
Kami dari penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan isi makalah masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi
kata, bahasa dan kalimat. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Budiyanto. Kewarganegaraan, Jakarta : Erlangga, 2005.


2. Kaelan. Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma, 2008.
3. Iqbal: Pokok Pemikiran yang terdapat pada UUD 1945. Tersedia secara online di: www
academia education.oktober 2019.
4. https://tirto.id/apa-hubungan-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945-f9vr

13

Anda mungkin juga menyukai