Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Pengertian UUD 1945, Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 dan Prinsip-prinsip yang Terkandung
dalam Batang Tubuh UUD 1945

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu:

Fitri Susanty, MT

Disusun oleh kelompok 3:

Marisa Septiana (20.001.1852)

Novia Melinda Sari (20.001.1853)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL ULUM (STAIRU)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin. Salawat serta salam tidak
lupa kita panjatkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang mana telah membawa kita
dari alam yang gelap sehingga ke alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Alhamdulillah makalah yang berjudul Pengertian UUD 1945, Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD
1945 dan Prinsip-prinsip yang Terkandung dalam Batang Tubuh UUD 1945 dapat tersusun dengan baik
dan dapat disajikan dengan baik.

Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya
membangun sangat saya harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Harapan saya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Palembang, November 2022

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak sekali masyarakat yang tidak memahami tentang pengertian Undang-
undang Dasar 1945. Tidak hanya masyarakat para pelajar sekalipun ada juga yang kurang
mengerti akan arti Undang-undang Dasar 1945. Mereka hanya sekedar membaca pada saat
upacara bendera hari senin berlangsung, tanpa memahami maksud dan tujuan pembacaan
Undang-undang Dasar 1945.
Undang-Undang dasar 1945 sering kita dengar pada saat upacara bendera hari senin,
namun tidak semua sekolah yang menyelenggarakan upacara bendera setiap hari senin. Bagi
sekolah-sekolah yang berada di perkotaan, para pelajarnya dapat mendengar pembacaan
Undang-undang Dasar, tetapi bagi sekolah yang berada jauh dari pusat kota, serta tdak memiliki
lapangan yang cukup memadai, mereka terpaksa untuk tidak megadakan upacara bendera pada
hari senin.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD
1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini.
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak
tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli
1959.
Zaman untuk memperdebatkan maksud dan isi Pancasila dan UUD telah lama lewat dan
lampau. Berdebat tentang Pancasila dan UUD akan berarti suatu tanda kebimbangan akan
ratusan rakyat sekarang kepada pengorbanan bagi peranan pelaksanaan luhur segala pejuang
yang mengorbankan harta benda dan jiwa raga, yang telah ditaburkan di depan dan belakang
pertempuran dalm revolusi kemerdekaan yang belum selesai.
Tegak kukuhnya tugu pahlawan di tengah-tengah kota Surabaya ini mewajibkan kita masing-
masing tetap menundukan kepala terhadap pengorbanan luhur para pahlawan, demi
berlangsungnya cita-cita proklamasi berdasarkan pancasila.

1
“… The Indonesian in soerabaya took no account of the Idea; when one man fell, another came
forward, … The brens continued to speak, the piles of the dead at the barricade mounted, but
more and more Indonesian came forward trampling on the fallen.”
Hening khidmatnya makam pahlawan yang tersebar di seluruh plosok tanah air tidak
membenarkan kita untuk ragu-ragu terhadap fungsi dan nilai Pancasila maupun UUD bagi
kehidupan Negara dan bangsa Indonesia.
Dengan lebih mendalami aspek-aspek yang menyangkut fungsi dan nilai pancasila dan
UUD 1945 sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup Negara dan bangsa, kita akan lebih
meyakininya, lebih mengerti kekayaan isinya sehingga akan lebih mencintainya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan permasalahan yang ada dalam
makalah ini adalah “
1. Apa pengertian dari Undang-undang Dasar 1945 ?
2. Apa pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 ?
3. Apa prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Undang-undang Dasar 1945
Diperlukan suatu hukum yang berisi norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan
yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara Indonesia agar masyarakat dapat
merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam hidup bernegara, bebangsa dan bertanah air.
Hukum yang dimaksud yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis di Negara kita.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau
UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik
Indonesia saat ini.
B. Pokok Pikiran dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
Adapun pokok-pokok pikiran yang termuat dalam pembukaan undang-undang dasar,
antara lain disebutkan sebagai berikut :
a. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah daah Indonesia, dengan
berdasa atas persatuan dan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Dlam
pembukaan ini diterima aliran pengertian negara persatuan.
b. Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat.
c. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasa atas kerakyatan dan pemusyawaratan perwakilan.
d. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari undang-undang dasar
Negara Indonesia. Pokok- pokok pikiran ini mewujudkan ita-cita hukum (Rechtsidee) yang
menguasai hukum dasar Negara, baik hukum yang tertulis(UUD) maupun hukum yang tidak
tertulis.

C. Prinsip-Prinsip Yang Terkandung dalam Batang Tubuh UUD 1945


Adapun yang menjadi prinsip-prinsip yang trkandung dalam Batang tubuh Undang-Undang
Dasar 1945 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Negara Kesatuan Repulik Indonesia

3
Sesuai dengan pasal 1 UUD 1945, negara kita ialah negara kesatuan yang berbentuk
Republik . Bagi negara kita tiada lain bentuk negara yang paling tepat adalah negara Kesatuan
yang bernafaskan Demokrasi, yaitu Demokrasi Pancasila.
2. Pengakuan Hak Asasi Manusia Dalam Negara Pancasila
Negara Pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah hak - hak
dasar yang dimiliki oleh manusia. Hak asasi manusia meliputi hak hidup, hak kemerdekaan atau
kebebasan, hak milik, dan lain-lain. Hak-hak dasar melekat pada diri pribadi manusia dan tidak
boleh diganggu gugat oleh orang lain. Barangsiapa merampas hak hidup, hak kemerdekaan atau
kebebasan, dan hak milik seseorang berarti melanggar hak kemanusiaan.
Disamping hak asasi,terdapat kewajiban asasi. Kalau dalam masyarakat yang individualistis,
tuntutan pelaksanaan hak-hak asasi manusia sedikit berlebih-lebihan sehingga merugikan
masyarakat, maka dalam masyarakat pancasila dilaksanakan secara seimbang sebagai manusia
yang bersifat kekeluargaan.
Contoh – contoh perwujudan hak – hak asasi manusia berdasarkan pancasila ini lebih tegas
dalam pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34 Undang – Undang Dasar 1945. Sebaiknya contoh
kewajiban – kewajiban asasi adalah kewajiban belajar, kewajiban memberikan suara, kewajiban
membayar pajak, kewajiban menjaga keamanan, kewajiban membela negara, tunduk dan taat
menjalankan segala aturan negara.
3. Sistem Kebudayaan Nasional
Dalam pasal 32 Undang – Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa pemerintah memajukan
kebudayaan nasional. Ini berarti bahwa bangsa Indonesia mengutamakan pembinaan dan
pembangunan kebudayaan Indonesia.
Unsur – unsur kebudayaan asing dapat diterima ke dalam kebudayaan nasional dengan
syarat lebih mengembangkan kebudayaan nasional dan tidak bertentangan dengan Pancasila.
Disamping itu karena negara kita terdiri atas banyak pulau dan suku bangsa, mempunyai adat
istiadat dan kebudayaan daerah yang beraneka ragam, maka tidak perlu memperbandingkan
perbedaan bentuk dan wujud (gatra) yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kita,
malah sebaliknya dengan keanekaragaman tersebut akan saling melengkapi dan saling
memperkaya suatu kesatuan sebagai khasanah kebudayaan kita. Dengan demikian peri

4
kehidupan masyarakat akan lebih serasi yang akan menuju tingkat kemajuan dan pengembangan
(apresiasi) yang merata dan seimbang.
4. Pembelaan Negara
Seperti yang telah disinggung dalam uraian terdahulu pasal 30 Undang – Undang 1945
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta didalam pembelaan negara.
Letak kepulauan Nusantara yang strategis dan berbeda diposisis silang sebagai suatu kesatuan
pertahanan dan keamanan, berarti bahwa ancaman salah satu segi kehidupan pada hakikatnya
adlah merupakan ancaman terhadap keutuhan bangsa Indonesia secara keseluruhan . dan oleh
karenanya Bangsa Indonesia sebagai warga negara mempunyai kewajiban untuk membela
keutuhan negara dan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu prinsip wawasan nusantara dan ketahanan
nasional perlu dikembangkan.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari sumber-sumber yang didapat dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Undang-Undang Dasar adalah hukum dasar yang tertulis, sedang disampingnya Undang-
Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang
timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis.
Undang-undang Dasar 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri dari (1) Pendahulun,(2)
Batang Tubuh UUD 1945 yang terdiri 37 pasal,(3) Penjelasan UUD 1945. Dan yang dibahas
pada makalah ini adalah Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang
terdiri atas :
1. Negara Kesatuan Repulik Indonesia
2. Pengakuan Hak Asasi Manusia Dalam Negara
3. Sistem Kebudayaan Nasional
4. Pembelaan Negara
Adapun pokok-pokok pikiran yang termuat dalam pembukaan undang-undang dasar, antara
lain disebutkan sebagai berikut :
1. Pokok pikiran pertama: Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi di
seluruh rakyat Indonesia.
2. Pokok pikiran kedua: Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat.
3. Pokok pikiran ketiga: Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan atau perwakilan
4. Pokok pikiran keempat: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
5. Dan apabila diperhatikan keempat pokok pikiran itu tampaklah, bahwa pokok-pokok pikiran
itu tidak lain adalah pancaran dari palsafah Negara.

6
DAFTAR PUSTAKA

Alhaj, S.Z.S. Pargeran, Drs. Dan Drs. Usmani Surya Patria, 1995. Pendidikan Pancasila. Jakarta.
(Alhaj, S.Z.S. pargeran, Drs. Dan Drs. Usmani Surya Patria, Pendidikan Pancasila, Jakarta;
Paradigma, 1995)
Drs. Kaelan. M.S., 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma. (Kaelan, Pendidikan
Pancasila, Yogyakarta; Paradigma, 2003)
Murni,Sri Ruspita, Dkk. 2000 . PPKn . Jakarta : Bumi Aksara .
Soeprapto, H.Z.A. BAB III Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Jakarta: BP- Pusat.(H.Z.A,
Soeparto, Pancasila sebagai Sistem Filsafat, Jakarta; Balai pustaka, 2000)
SUARA MERDEKA Membangun Ideologi Pancasila Oleh: M Yunus BS ( Yunus. Muhammad,
Membangun Ideologi Pancasila, Jakarta; Suara Merdeka, 2001)
Tap-Tap MPR. 1993. Undang-Undang 1945. Jakarta : UIP Press
Tim Penulis PPKn. 2004 Mahir PPKn SMU Kelas 3 Semester II. Bandung: PT. REMAJA ( Tim
penulis, Mahir PPKN SMU Kelas 3 Semester II, Bandung; Balai Pustaka, 2004)
http://asnic.utexas.edu/asnic/countries/indonesia/ConstIndonesia.html Constitution of Indonesia
Widjaja. 1995. Pedoman I Perlaksanaan Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi . Jakarta:
Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai