Anda di halaman 1dari 6

LECTURE NOTES – 1703-KWN-07-02

PELAKSANAAN DAN PRINSIP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Oleh: Gunawan Wiradharma, M.Si., M.Hum.

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bagian ini, Anda diharapkan telah mampu menjelaskan

pelaksanaan dan prinsip Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

A. Pelaksanaan UUD 1945

MPR hasil Pemilu 1999 mengakhiri masa tugasnya dengan mempersembahkan

UUD 1945 amandemen IV. Pelaksanaan dan amandemen UUD 1945 terhadap produk

terakhir MPR tersebut menimbulkan pro dan kontra. Pihak yang setuju terhadap

amandemen menyatakan bahwa amandeman UUD 1945 merupakan hasil maksimal

produk pemilu pada tahun 1999. Bagi pihak yang kontra, masyarakat diminta untuk

secara sabar dalam menunggu efektif atau tidaknya beberapa kali pelaksanaan

amandemen. Setelah beberapa kali pelaksanaan, baru dapat dievaluasi. Bila perlu,

dapat dilakukan penyempurnaan kembali. Atas terjadinya kekurangan di sana-sini,

amandemen UUD 1945 harus disikapi secara arif karena tidak ada karya manusia yang

sempurna. Selain itu, ada pula yang begitu antusias menyambut UUD 1945 amandemen

IV dengan menyebutnya sebagai “karya monumental bangsa”.

Sejarah mencatat, sudah empat kali UUD 1945 dilakukan amandemen sebagai

hasil Sidang Umum MPR, yaitu:

1. Tahun 1999 Amandemen I

2. Tahun 2000 Amandemen II

3. Tahun 2001 Amandemen III

4. Tahun 2002 Amandemen IV

Meskipun demikian, hasil akhir amandemen bukan berarti tidak ada yang tidak

setuju, bahkan ada yang menentang karena menganggap amandemen ke IV

sudah kebablasan. Hasil amandemen IV, produk tidak lagi mencerminkan sistem

Halaman | 1
LECTURE NOTES – 1703-KWN-07-02

presidensial, bahkan cenderung lebih bersifat parlementer. Kalangan ini (termasuk

sejumlah purnawirawan petinggi militer (AD) menuntut kembali ke UUD 1945 versi

original.

B. Prinsip UUD 1945

1. Prinsip-prinsip Pembukaan UUD 1945

Berikut ini adalah prinsip-prinsip pembukaan UUD 1945.

a. Dalam kalimat, “Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan penjajahan di

atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan

perikeadilan”. Dalam kalimat tersebut dapat diketahui bahwa Pembukaan

UUD 1945 merupakan pengakuan HAM sebagai hak universal segala bangsa.

b. Kemerdekaan negara Indonesia terbentuk berdasarkan negara yang bersatu,

berdaulat, adil, dan makmur. Dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat

penegasan tentang perjuangan pergerakan kemerdekaan.

c. Pengakuan terhadap nilai-nilai religi, tekad kemerdekaan, dan bukan negara

sekuler dan agama, terdapat pada pernyataan, “Atas berkat rahmat Allah Yang

Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan

kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya.”

d. Hakikat prinsip dasar dan tujuan negara. Hal tersebut dapat diketahui dalam

kalimat, “Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan beradab;

Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.”

2. Prinsip dalam Batang Tubuh UUD 1945

Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 yang terdiri dari 37 pasal

ditambah 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan, mengandung

semangat dan merupakan perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal tersebut juga merupakan

Halaman | 2
LECTURE NOTES – 1703-KWN-07-02

rangkaian kesatuan pasal-pasal yang bulat dan terpadu. Pada dasarnya, di dalam

batang tubuh Undang-undang Dasar memuat pasal-pasal yang berisi tentang:

a. Materi pengaturan sistem pemerintahan negara yang di dalamnya termasuk

pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan tata hubungan dari

lembaga-lembaga negara dan pemerintah.

b. Materi tata hubungan antara negara dan warga negara dan penduduknya

secara timbal-balik serta dipertegas oleh Pembukaan Undang-undang Dasar

1945 yang berisi konsepsi negara dalam berbagai aspek kehidupan, seperti

politik, ekonomi, sosial-budaya, hankam, serta ke arah mana negara, bangsa,

dan rakyat Indonesia akan bergerak mencapai cita-cita nasionalnya.

Selain mengandung materi-materi tersebut, batang tubuh Undang-

Undang Dasar memuat pula hal-hal lain, seperti bendera, bahasa, dan

perubahan Undang-Undang Dasar. Dalam hal ini, perlu sekali disadari bahwa

materi-materi itu merupakan kesatuan dan tercakup secara bulat dalam Batang

Tubuh dan penjelasan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun yang menjadi

prinsip-prinsip yang terkandung dalam Batang tubuh Undang-Undang Dasar

1945 dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Negara Kesatuan Repulik Indonesia

Sesuai dengan pasal 1 UUD 1945, negara kita adalah negara kesatuan yang

berbentuk Republik. Bagi negara kita, tidak ada bentuk negara yang paling

tepat selain negara Kesatuan yang bernapaskan demokrasi, yaitu Demokrasi

Pancasila.

b. Pengakuan Hak Asasi Manusia dalam Negara Pancasila

Negara Pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hak asasi manusia

adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia. Hak asasi manusia meliputi

hak hidup, hak kemerdekaan atau kebebasan, hak milik, dan lain-lain. Hak-

hak dasar melekat pada diri pribadi manusia dan tidak boleh diganggu gugat

oleh orang lain. Barang siapa merampas hak hidup, hak kemerdekaan atau

kebebasan, dan hak milik seseorang, berarti melanggar hak kemanusiaan.

Halaman | 3
LECTURE NOTES – 1703-KWN-07-02

Selain hak asasi, terdapat kewajiban asasi. Jika dalam masyarakat yang

individualistis, tuntutan pelaksanaan hak-hak asasi manusia sedikit berlebih-

lebihan sehingga merugikan masyarakat, maka dalam masyarakat Pancasila

hal ini dilaksanakan secara seimbang sebagai manusia yang bersifat

kekeluargaan.

Contoh–contoh perwujudan hak–hak asasi manusia berdasarkan pancasila

ini lebih tegas dalam pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34 Undang–Undang

Dasar 1945. Sedangkan contoh kewajiban–kewajiban asasi adalah kewajiban

belajar, kewajiban memberikan suara, kewajiban membayar pajak, kewajiban

menjaga keamanan, kewajiban membela negara, tunduk dan taat

menjalankan segala aturan negara.

c. Sistem Kebudayaan Nasional

Dalam pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa pemerintah

memajukan kebudayaan nasional. Hal ini berarti bahwa bangsa Indonesia

mengutamakan pembinaan dan pembangunan kebudayaan Indonesia.

Unsur–unsur kebudayaan asing dapat diterima ke dalam kebudayaan

nasional dengan syarat lebih mengembangkan kebudayaan nasional dan

tidak bertentangan dengan Pancasila. Selain itu, karena terdiri atas banyak

pulau dan suku bangsa, negara kita mempunyai adat istiadat dan

kebudayaan daerah yang beraneka ragam, sehingga kita tidak perlu

membandingkan perbedaan bentuk dan wujud yang tumbuh dan

berkembang dalam masyarakat kita. Sebaliknya, dengan keanekaragaman

tersebut, akan saling melengkapi dan saling memperkaya sebagai suatu

kesatuan dan khasanah kebudayaan kita. Dengan demikian, perikehidupan

masyarakat akan lebih serasi untuk menuju tingkat kemajuan dan

pengembangan (apresiasi) yang merata dan seimbang.

d. Pembelaan Negara

Seperti yang telah disinggung dalam uraian terdahulu, pasal 30 Undang–

Undang 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut

Halaman | 4
LECTURE NOTES – 1703-KWN-07-02

serta di dalam pembelaan negara. Letak kepulauan Nusantara yang strategis

dan berbeda di posisis silang sebagai suatu kesatuan pertahanan dan

keamanan. Hal tersebut berarti bahwa ancaman salah satu segi kehidupan

pada hakikatnya adalah ancaman terhadap keutuhan bangsa Indonesia

secara keseluruhan dan oleh karenanya warga negara mempunyai kewajiban

untuk membela keutuhan negara dan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,

prinsip wawasan nusantara dan ketahanan nasional perlu dikembangkan.

Halaman | 5
LECTURE NOTES – 1703-KWN-07-02

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. (1995). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Asshidiqie, Jimly. -. Gagasan Dasar tentang Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta

: jurnal.

Kaelan. (2000). Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan dan Achmad Zubaidi. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:

Paradigma.

Sudiono, dkk. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega.

Sumarsono. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dengan Penjelasannya. (2014).

Surabaya: Pustaka Agung Harapan.

http://tulusramdhani.blogspot.co.id/2016/06/prinsip-prinsip-negara-dalam-uud-

1945.html

http://hamdanhusein.blogspot.co.id/2014/09/prinsip-prinsip-yang-terkandung-

dalam.html

http://fsplem-bekasi.or.id/about/artikel/49/detail/Unsur-Unsur-yang-Terdapat-dalam-

Konstitusi-Negara-Indonesia

Halaman | 6

Anda mungkin juga menyukai