Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN PANCASILA

UTS

Mochammad Wirdan Harits

2107199

Dosen Pengampu: Diana Noor Anggraini, M.Pd.

Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia


1. Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi tertuang
dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai system Pendidikan Nasional, dimana pasal 1 ayat
2 menyebutkan bahwa system pendidikan nasional berdasarkan Pancasila yang artinya
bahwa pancasila merupakan sumber hukum pendidikan nasional. Pada UU No. 2 tahun
1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan bahwa isi kurikulum
setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.

Berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, mengenai Pedoman Penyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dengan pasal
10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan. Penyelenggaraan
pendidikan pancasila di Perguruan Tinggi lebih penting lagi karena Perguruan
Tinggi sebagai agen perubahan yang melahirkan intelektual-intelektual muda yang
kelak akan menjadi tenaga inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan
bangsa dalam setiap strata lembaga dan badan-badan negara, lembaga-lembaga
daerah, lembaga-lembaga infrastruktur politik dan sosial kemasyarakatan, lembaga-
lembaga bisnis, dan lainnya.
Pasal 27 ayat(3) amandemen menyebutkan; setiap warga Negara berhak dan wajib
turut serta dalam upaya pembelaan negara, pasal 30 ayat(1); tiap-tiap waga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara. Pendidikan
kewarganegaraan dengan tujuan membentuk mahasiswa menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Pendidikan Pancasila dapat berpengaruh besar bagi mahasiswa untuk lebih


mengenal dan mengetahui hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara
Indonesia. Pancasila sebagai sumber, norma dan tolakukur tentang baik-buruk,
salah-benarnya tingkalaku manusia.

2. Sejarah Pancasila sudah sewajarnya dikenang oleh semua rakyat Indonesia untuk
memahami betapa beratnya meraih sebuah kemerdekaan hingga terbentuk sebuah
negara. Bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah diraih secara cuma-cuma, tapi melalui
tumpah darah dan perjuangan Panjang.
Periode pengusulan pancasila
Sidang BPUPKI PERTAMA Ir soekarno berpidato pada tanggal 1Juni 1945
Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara sebagai berikut:

A. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,


B. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
C. Mufakat atau Demokrasi,
D. Kesejahteraan Sosial,
E. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Periode perumusan pancasila

 Sidang BPUPKI kedua pada 10 - 16 Juli


 1945 adalah disetujuinya naskah awal
 “Pembukaan Hukum Dasar” yang
 kemudian dikenal dengan nama Piagam
 Jakarta.
 Periode Perumusan Pancasila
 “Piagam Jakarta” dikemudian hari dijadikan
 “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah
 perubahan.
 Maklumat Pembentukan PPKI
 Takluknya Jepang terhadap Sekutu ditandai dengan
 jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945

Periode pengesahan pancasila


 Peristiwa penculikan atas diri Soekarno
 dan M. Hatta ke Rengas Dengklok
 Periode Pengesahan Pancasila
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
 Agustus 1945.
 Sidang PPKI dengan agenda Dasar Negara,
 Undang-Undang Dasar, Pemimpin negara, dan
 perangkat pendukung lainnya.
 Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yakni 18
 Agustus 1945, PPKI bersidang untuk menentukan dan
 menegaskan posisi bangsa Indonesia dari semula bangsa
 terjajah menjadi bangsa yang merdeka.

3. Unsur Unsur Negara Indonesia


 Rakyat Indonesia memiliki rakyat yang tinggal dalam wilayah. Rakyat Indonesia
ini terdiri dari warga negara dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia.
Rakyat memiliki hak dan kewajiban dalam berbagai bidang, misalnya dalam
bidang politik, pendidikan, hukum, dan masih banyak lagi. Warga negara juga
memiliki hak untuk memilih wakil rakyat.
 Wilayah UUD Negara RI tahun 1945, pasal 25A menjelaskan "Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-
undang. Dari penjelasan diatas, Indonesia memiliki wilayah untuk tempat tinggal
rakyatnya. Wilayah ini juga digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah. Pasal
diatas menjelaskan Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki daratan dan
laut.
 Pemerintah yang Berdaulat Pemerintah di Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu
lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Pemerintah juga menjadi lembaga
yang menjalankan pemerintahan negara. Dalam UUD RI tahun 1945 pasal 1 ayat
1 berbunyi, Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Bunyi pasal tersebut menjelaskan negara menjalankan prinsip kedaulatan rakyat
yang dilakukan melalui pemilu.
 Pengakuan dari Negara Lain Negara Indonesia diakui oleh negara lain. Pengakuan
dari negara lain artinya Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dengan
negara lain. Indonesia juga melakukan hubungan kerjasama dengan negara lain.
Mengutip dari kemdikbud.go.id, pengakuan negara lain dibagi menjadi 2 yaitu de
facto dan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan negara baru
yang memiliki unsur konstitutif. Sedangkan pengakuan de jure adalah pengakuan
negara baru sesuai hukum internasional.

Dasar negara ialah UUD 1945 ,jadi ia sangat berpengaruh pd bentuk negara .di antaranya ialah:

 hukum yg berlaku di dalamnya.


 hak dan kewajiban.
 wewenang yg berlaku.

Tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 tersebut berbunyi; "Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial."

4. Amandemen Pertama
Amandemen pertama UUD 1945 dilaksanakan dalam sidang umum MPR dari tanggal
14 hingga 21 Oktober 1999. Amandemen ini terdiri dari 9 pasal, yaitu pasal 5, pasal 7, pasal
9, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 17, pasal 20, dan pasal 21.
Inti dari amandemen pertama UUD 1945 adalah pergeseran kekuasaan atau legislatif yang
dinilai terlalu kuat.

Amandemen Kedua
Amandemen kedua disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000 melalui sidang tahunan
MPR. Total sebanyak 5 bab dan 25 pasal yang diamandemenkan, yaitu pasal 18, pasal
18A, pasal 18B, pasal 19, pasal 20, pasal 20A, pasal 22A, pasal 22B, pasal 25E, pasal 26,
pasal 27, pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C, pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F, pasal 28G,
pasal 28H, pasal 28I, pasal 28J, pasal 30, pasal 36A, pasal 36B, dan pasal 36C. Adapun
bab yang diamandemenkan adalah Bab IXA, Bab X, Bab XA, Bab XII, dan Bab XV.
Perubahan amandemen kedua adalah mengenai DPR dan kewenangannya, pemerintah
daerah, hak asasi manusia, lambang negara, serta lagu kebangsaan.

Amandemen Ketiga
Dilakukan dalam sidang tahunan sejak tanggal 1 hingga 9 November 2001, amandemen
ketiga disahkan pada tanggal 10 November 2001. Amandemen dilakukan pada 3 bab dan
22 pasal, yakni pasal 1, pasal 3, pasal 6, pasal 6A, pasal 7A, pasal 7B, pasal 7C, pasal 8,
pasal 11, pasal 17, pasal 22C, pasal 22D, pasal 22E, pasal 23, pasal 23A, pasal23C, pasal
23E, pasal 23F, pasal 23G, pasal 24, pasal 24A, pasal 24B, dan pasal 24C, serta Bab VIIA,
Bab VIIB, dan Bab VIIIA.
Dalam amandemen ketiga, perubahan yang dilakukan adalah mengenai kewenangan
MPR, kepresidenna, impreachment, bentuk dan kedaulatan negara, keuangan negara, serta
kekuasaan kehakiman.

Amandemen Keempat
Amandemen keempat dilakukan dalam sidang tahunan MPR pada tanggal 1-11 Agustus
2002, dan disahkan pada tanggal 11 Agustus 2002. Terdapat 2 bab dan 13 pasal yang
diubah pada amandemen ini, yakni pasal 2, pasal 6A, pasal 8, pasal 11, pasal 16, pasal
23B, pasal 23D, pasal 24, pasal 31, pasal 32, pasal 33, pasal 34, dan pasal 3. Adapun bab
yang diamandemenkan adalah Bab XIII dan Bab XIV.
Inti perubahan dari amandemen keempat adalah mengenai penggantian presiden, DPD
sebagai bagian dari MPR, pernyataan perang, perdamaian dan perjanjian, pendidikan dan
kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, mata uang, dan bank
sentral.

5. Dengan cara mematuhi segala peraturan yang dibentuk oleh negara, dan tetap berpegang teguh
terhadap pancasila.
 Sumber Yuridis Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia sebagaimana terdapat pada Pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Peneguhan Pancasila sebagai
dasar negara terdapat pada Pembukaan Undang-undang juga terdapat pula dalam ketetapan
MPR Nomor XVIII/MPR/1998. Selain itu, juga dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 12
tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakan sumber
dari segala hukun negara.

 Sumber Historis

Perkembangan sejarah sejarah perjuangan menegakkan keadilan dimulai dari eropa barat.
Seorang filsuf, John Locke, merumuskan adanya tiga hak yang alamiah melekat pada diri
manusia, yaitu hak hidup, hak bebas, dan hak milik (properti). Perkembangan selanjutnya
ditandai dengan tiga peristiwa penting yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Perancis. Magna Charta tanggal 15 Juni 1215 memiliki prinsip dasar bahwa membatasi
kedaulatan dan hak asasi manusia lebih penting dari pada kedaulatan. Revolusi Amerika
tanggal 4 Juli 1776 oleh J.J. Rousseau dan Mountesquieu mempertegas bahwa manusia
merdeka sejak di dalam perut ibunya. Revolusi Prancis tahun 1789 oleh Lafayette memuat tiga
hal, yaitu hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau kesetiakawanan.

 Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara telah berakar dalam kehidupan masyarakat
meliputi hal-hal sebagai berikut:

-Pertama, nilai-nilai ketuhanan dapat ditemukan dalam kehidupan beragama


masyarakat indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan
berbeda-beda.
- Kedua, Nilai-nilai kemanusiaan dapat ditemukan dalam hal saling menghargai
dan menghormati hak-hak orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.
- Ketiga, Nilai-nilai etis kemanusiaan mengakar kuat dalam lingkungan
pergaulan kebangsaan yang dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang
lebih jauh. Hal ini dapat ditemukan dalam bentuk solidaritas, rasa setia kawan,
rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
- Keempat, Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan nilai serta cita-cita
kebangsaan itu dalam aktualitas harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
- Kelima, Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta
demokrasi. Hal ini dapat ditemukan dalam sikap suka menolong, menjalankan
gaya hidup sederhana dan tidak menyolok atau berlebihan.
 Sumber Politis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Unsur-unsur politis pancasila sebagai dasar negara meliputi hal-hal sebagai berikut:

 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi
antarumat beragama
 Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Diwujudkan penghargaan terhadap
pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia
 Sila Persatuan Indonesia, Diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara daripada kepentingan kelompok atau golongan, termasuk partai.
 Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/
Perwakilan diwujudkan dalam mendahulukan pengambilan keputusan berdasarkan
musyawarah daripada voting

Sila keadilan sosoal bagi seluruh rakyat indonesia diwujudkan dalam tidak
menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri atau kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/13260073#:~:text=Landasan%20yuridis%20(hukum)%
20perkuliahan%20Pendidikan,merupakan%20sumber%20hukum%20pendidikan
%20nasional.

https://voxntt.com/2021/09/01/pentingnya-pendidikan-pancasila-bagi-
mahasiswa/81276/#:~:text=Pendidikan%20Pancasila%20dapat%20berpengaruh%
20besar,%2C%20salah%2Dbenarnya%20tingkalaku%20manusia.

https://kumparan.com/berita-update/sejarah-pancasila-dan-manfaat-
mempelajarinya-bagi-kehidupan-berbangsa-
1umeyPHBBe4#:~:text=Sejarah%20Pancasila%20sudah%20sewajarnya%20diken
ang,tumpah%20darah%20dan%20perjuangan%20panjang.

https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/605252/mod_resource/content/2/Bab%202%
20Pancasila%20Sejarah%20Bangsa.pdf

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61fe89e906a71/mengenal-4-unsur-unsur-
negara-dan-
penjelasannya#:~:text=Unsur%2Dunsur%20negara%20Indonesia%20adalah,berd
aulat%2C%20dan%20pengakuan%20negara%20lain.

https://www.merdeka.com/jatim/tujuan-negara-dalam-pembukaan-uud-1945-
yang-wajib-diketahui-baca-selengkapnya-kln.html

https://kumparan.com/berita-update/amandemen-uud-1945-daftar-pasal-yang-
mengalami-perubahan-1v0k05aYl9K/full

Anda mungkin juga menyukai