Anda di halaman 1dari 12

Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI)

MAKALAH

Oleh:
Hafid Zainuddin
NIM : 20230017

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA
SIDOARJO

i
2020

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu wilayan negara kepulauan
besar yang terdiri dari ribuan pulan dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta
didiami oleh ratusan juta penduduk. Selain itu, Indonesia mempunyai keaneragaman
budaya dan adat istiadat beraneka ragam. Bhineka Tungga Ika adalah salah satu
semboyan bangsa Indonesia dan tertulis lambang negara Garuda Pancasila. Bhineka
Tunggal ika yang memiliki arti “berbeda-beda tetapi tetap satu juga”.
Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda Kembali dating ke Indonesia melalui
Agresi Militer Belanda II. Dan Pada tanggal 22 Desember 1949 di Sumatera Pemerintah
Darurrat dibentuk. Kemudian Belanda memilih untuk berunding dengan Indonesia, salah
satunya memalui KMB. Hasilnya terbentuk RIS dan Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia kepada RIS tanpa syarat apapun. RIS berdiri tidak berlangsung lama, karena
banyak gejolak yang terjadi untuk menuntut dalam bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Pada akhirnya tanggal 15 Agustus 1950 secara resmi kembalinya
NKRI setelah penggabungan pemerintahan RIS dan dihdapatan DPR dan senat.
Tujuan NKRI tertuang secara jelas dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat
yang berbunyi “ Melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia”
merupakan tujuan dari Hal-hal yang termasuk wajib dilindungi adalah semua komponen
yang membentuk bangsa Indonesia, mulai dari rakyat, kekayaan alam, serta nilai-nilai
bangsa yang patut dipertahankan.
Untuk mengetahui pengertian NKRI dan wujud menjaga keutuhan NKRI, dalam
makalah ini penulis akan mengulasnya kembali pada bab pembahasan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian NKRI ?
2. Bagaimana Sistem Pemerintahan NKRI ?
3. Apakah fungsi dan tujuan NKRI ?
4. Bagaimana wujud menjaga keutuhan NKRI ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Mengetahui Sistem yang ada selama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Mengetahui fungsi dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Mengtahui wujud menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)..

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian NKRI
Menurut UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1 NKRI “Negara Kesatuan Republik Indonesia” ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Ketentuan ini dijelaskan dalam pasal 18
UUD 1945 ayat “1” yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kota dan kabupaten
yang tiap-tiap kota, kabupaten dan provinsi itu mempunyai pemerintahan daerah yang
diatur dengan undang-undang.
Pasal 18 UUD 45 menjabarkan NKRI sebagai berikut:
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.

B. Sistem Pemerintahan NKRI


1. Sistem Pemerintahan Indonesia Sebelum Perubahan UUD 1945

3
Sebelum mengalami perubahan melalui empat kali amandemen, lembaga-lembaga
negara yang ada yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden (beserta
unsurnya), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Pertimbangan Agung (DPA),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Mahkamah Agung (MA). MPR terdiri dari
anggota-anggota DPR ditambah dengan utusan dari daerah-daerah dan wakil dari
golongan-golongan. Menurut UUD 1945, kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Karenanya, menurut UUD 1945 sebelum diubah,
MPR disebut sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.
Berkedudukan sebagai penjelmaan rakyat Indonesia, MPR mempunyai sejumlah
kekuasaan, di antaranya menetapkan dan mengubah undang-undang dasar,
mnetapkan garis-garis besar haluan negara (GBHN), dan memilih Presiden dan
Wakil Presiden. Presiden yang dipilih oleh MPR dengan suara yang terbanyak serta
tunduh dan bertanggung jawab kepada MPR.
Dengan demikian masa jabatan Presiden sampai dengan 5 (lima) tahun atau tidak
menjadi bergantung pada fraksi-fraksi yang ada dalam Majelis Permusyawaratan
Rakyat. Poin jelasnya yaitu Presiden tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR.
Terbukti dalam catatan sejarah ketatanegaraan di Indoneia pernah terjadi Presiden
diberhentikan oleh MPR (S) dalam masa jabatannya. Hal ini terjadi pada Presiden
Soekarno yang diberhentikan oleh Majelis Permusyawaratan Rrakyat Sementara
Republik Indonesia melalui Ketetapan MPRS-RI No. XXXIII/MPRS/1967 tentang
Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno, selanjutnya
terjadi pula kepada Presiden K. H. Abdurahman Wahid melalui Ketetapan MPR-RI
No. II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia K. H.
Abdurahman Wahid. Dalam uraian di atas, sebelum diubahnya UUD 1945, sistem
pemerintahan yang ada di Indonesia menganut sistem yang mengandung ciri-ciri
dalam sistem parlementer, maupun ciri-ciri yang ada alam sistem pemerintahan
presidensial
2. Sistem Pemerintahan Sesudah Perubahan UUD 1945
Sejak Perubahan Ketiga UUD 1945 yang meliputi kedudukan dan kekuasaan
MPR, tata cara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang secara langsung oleh
rakyat, serta pemilihan umum, memperlihatkan secara gamblang bahwa sistem

4
pemerintahan yang dianut benar-benar sistem pemerintahan presidensial. Perubahan
ini menempatkan Presiden tidak lagi bertanggung jawab kepada MPR, namun ketika
Presiden melakukan pelanggaran hukum berat, seperti pengkhianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan atau tindak pidana yang lainnya. Sebagaimana berlaku
pada negara penganut presidensial lainnya seperti Amerika Serikat, terdapat
mekanisme impeachment (pemakzulan).
Apabila dalam fungsi pengawasan yang dilakukan DPR terdapat dugaan Presiden
melakukan pelanggaran hukum berat, DPR akan bersidang untuk mengambil
keputusan tentang pelanggaran itu. DPR akan membentuk sebuah Komisi atau
Panitian A Hoc. Hasil dari Komisi atau Panitian Ad Hoc tersebut dilaporkan dalam
Sidang DPR. Dari sidang tersebut akan diketahui adanya berbagai pandangan untuk
“didukang” atau “tidak didukungnya” Presiden dan/ atau Wakil Presiden. Apabila
bukti-bukti yang dimiliki DPR sudah cukup, maka pendapat tersebut disampaikan
kepada Mahkamah Konstitusi, sebuah lembaga yang berhak memeriksa, mengadili
dan memutus. Putusan Mahkamah Konstitusi disampaikan kepada MPR melalui
DPR. Selanjutnya MPR memiliki kewenangan bahwa Presiden diberhentikan atau
tidak. MPR yang dalam aturan baru terdiri dari DPR dan DPD.

3. Fungsi dan Tujuan NKRI


Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia dirumuskan dalam sidang periode II
BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) dan tujuan tersebut disyahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang meluputi :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social
Beberapa fungsi mutlak dari setiap negara adalah :
a. Melaksanakan penertiban (law and order)
b. Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat
c. Pertahanan

5
d. Menegakkan Keadilan

4. Wujud Menjaga Keutuhan NKRI


Wujud menjaga keutuhan NKRI sebagai berikut :
a. Tidak Melupakan Sejarah
Salah satu cara untuk menjaga keutuhan NKRI adalah senantiasa selalu
mengenang sejarah para pahlawan dalam memperjuangkan Negara ini agar
tidak terlupakan. Ada banyak cara untuk membuat kita selalu ingat perjuangan
mereka, salah satunya adalah dengan berkunjung ke tempat- tempat
bersejarah, museum, atau berziarah ke makam para pahlawan. Dengan
mempelajari sejarah kita akan tahu bagaimana sulitnya negara kita meraih
kemerdekaan melalui tangan penjajah sehingga dengan begitu kita akan lebih
nasionalis dan patriotis dalam mencintai bangsa kita.
b. Mencintai Tanah Air
Cinta akan tanah air merupakan bentuk dari tindakan untuk menjaga keutuhan
NKRI, bukan hanya melalui ucapan tetapi juga melalui tindakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kita harus bangga menjadi bangsa atau bagian dari
Indonesia.
c. Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Jadilah warga negara yang baik demi keutuhan NKRI dengan menjaga
persatuan dan kesatuan, misalnya dengan berbuat baik kesasama baik keluarga
maupun orang lain, tidak memfitnah dan mengadu domba, agar terus terjalin
hubungan yang baik tanpa adanya perpecahan. Terkhusus bagi kaum pelajar
tetaplah menjadi pelajar yang cerdas menjaga persatuan dengan tidak tawuran,
saat ini tawuran dikalangan pelajar sudah menjadi hal yang lumrah dan bisa
memicu adanya perpecahan.
d. .Saling Menghormati
Saling menghormati, baik kepada yang lebih tua maupun pada teman sebaya
dan yang lebih mudah dari kita. Saling menghormati tidak perlu memandang
usia dan lain sebagainya.
e. Bersikap Toleransi

6
Indonesia dikenal sebagai negara yang dimana berbagai macam keragaman
budaya dan bahasanya, selain itu pemeluk agama yang berbeda. Sesuai
dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan terdapat pada sila pertama yaitu
“Ketuhanan yang Maha Esa” masing-masing warna negara Indonesia diberi
kebebasan dala m memeluk agama mana saja sesuai dengan keyakinannya.
Untuk itu, marilah sama-sama menjaga sikap toleransi antar sesame umat
beragama. Tidak perlu mencaci ataupun mencela agama lain, tidak perlu
menjelek-jelekan kepercayaan orang lain, karena dengan adanya perbedaan
kita menjadi saling melengkapi sehingga terciptalah keindahan dalam
bertoleransi.
f. Hindari Narkoba
Mengapa harus menghindari narkoba? Di Indonesia saat ini pengguna narkoba
tidak hanya didaptkan pada kalangan orang dewasa, tetapi lebih banyak pada
kalangan remaja yang mayoritas masih duduk dibangku sekolah, hal ini tentu
sangat disayangkan.
Pemuda pemudi seharunya menjadi generasi penerus bangsa yang
membanggakan, mencetak prestasi demi mengharumkan nama bangsa, bukan
malah melakukan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat dan bisa
merugikan dirinya sendiri. Karena kehancuran suatu negara bisa saja berawal
dari kehancuran penerus bangsanya.
g. Rela Berkorban
Para pahlawan kita terdahulu rela mengorbankan nyawa demi negara tercinta,
hari ini kita hanya menikmati hasil dari pengorbanan mereka pada saat itu,
namun yang Namanya suatu negara tentu tidak selalu terlihat baik seperti apa
yang kita kira. Hari ini banyak pemimpin-pemimpin yang mempermainkan
rakyat dengan sesuka hati, jika hal ini terus terjadi apa yang akan terjadi
dengan negara ini?
Untuk itu berkorban disini dalam artian bukan berarti harus perperang dengan
menggunakan senjata, tetapi bisa dengan mengunnakan perang ideologi, hari
ini negara ita sedang tidak baik-baik saja dan benar apa yang dikatakan oleh
almarhum Ir.Soekarno “pejuangannku lebih mudah karena melawan penjajah,

7
tetapi pejuangan kalian lebih berat, karena melawan saudara sendiri” dan hari
ini perkataan ini benar terjadi.
h. Melestarikan lingkungan
Menjaga kelestarian lingkungan juga merupakan bagian dari menjaga
keutuhan NKRI, dengan tidak membuang sampah sembarangan, penebangan
pohon secara liar, pembakaran hutan, pencemaran udara, pembuangan limbah
pabrik di areah pemukiman yang menyebabkan tercemarnya lingkungan. Jika
benar mencintai tanah air maka mulailah dari hal-hal kecil terlebih dahulu
dengan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar atau menjadi relawan
kebersihan. Di negara kita ada yang Namanya Hari Bersih Indonesia.
i. Menjaga dan Melestarikan Budaya
Indonesia sangat terkenal dengan keanekaragaman budayanya, hal ini tentu
menjadi suatu kebanggan bagi kita bangsa Indonesia, saat ini banyak muda
mudi lebih menyukai budaya asing, mulai dari cara bergaul, cara berpakaian,
bahkan cara mereka dalam berbahasa yang katanya lebih kelihatan keren,
tidak ketinggalana zaman dan tentunya menjadi muda mudi milenial, jika
penerus bangsanya sudah seperti ini siapa yang akan melestarikan kebudayaan
Indonesia? untuk itu marilah kita sama-sama menjaga kelestariannya demi
indonesia tercinta, banggalah akan keunikan negara kita yang banyak
dikagumi oleh negara lain.
j. Menjaga Nama Baik Indonesia
Menjaga nama baik Indonesia sudah menjadi bagian dari kewajiban kita
sebagai warna negara, sudah banyak kejadian contohnya persoalan antar
pendukung atau supporter bola yang akhir-akhir ini sering menjadi
perbincangan dimana supporter Indonesia dan negara lain saling mengejek,
hal ini seharusnya tidak terjadi dan parahnya lagi bukan hanya antar negara
tetapi kadang sesame warna negara Indonesia saling mengejek hanya karena
perbedaan club favorit. Jagalah nama baik negara kita, karena Indonesia juga
dikenal sebagai negara dengan penduduk yang ramah dan semoga saja hal ini
terus terjaga demi keutuhan NKRI.
k. Merawat Benda-Benda Bersejarah

8
Banyak kita dapatkan ketika berkunjung ke tempat-tempat bersejarah
bukannya merawat malah merusak, anehnya turis yang dari negara lain saja
masih bisa menjaga kebersihan dibandingkan warga local. Kita seharusnya
menyadari hal ini, masih banyak dari kita yang ketika berkujung tidak menaati
peraturan yang berlaku sperti membuang sampah sembarangan dan merusak
fasilitas yang telah disediakan.
l. Tidak Mudah Termakan Berita HOAK
Saat ini tak dapat dipungkiri bahwasanya ada banyak berita-berita yang belum
jelas kebenaranya (hoaks) yang kadang beredar di masyarakat yang bisa
memicu keutuhan NKRI, maka dari itu alangkah baiknya kita bijak dalam
menyikapi berita-berita yang belum jelas kebenarannya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu wilayah negara kepulauan
besar yang terdiri dari ribuan pulan dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta
didiami oleh ratusan juta penduduk. Indondesia mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal
Ika” yang memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu juga. Untuk mendapatkan NKRI ada
beberapa sistem pemerinthan yang telah dilalui Indonesia. Selain itu fungsi dan tujuan
NKRI telah tertuang di pembukaan UUD 1945 di aline 4. Selain itu kita sebagai warga
idnonesia harus bisa menjaga keutuhan NKRI antara lain, tidak melupakan sejarah,
mencintai tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan dan saling menghormati.

B. Saran

Demikian yang dapat saya sampaikan menganai NKRI dalam makalah ini,
tentunya banyak kekurangan dan kelemahan dari saya karena keterbatasan ilmu pengetahuan.
Penulis berharap makah ini dapat bermanfaat.

10

Anda mungkin juga menyukai