BAB 7
Problematika Ketatanegaraan Pasca
Amandemen UUD 1945 dan Perubahan
Ketatanegaraan Indonesia
AMANDEMEN UUD 1945
PERTAMA
TAHUN 1999
1. Membatasi kekuasaan Presiden
2. Memperkuat kedudukan DPR sebagai lembaga Legislatif
KEDUA
TAHUN 2000
Rumusan Perubahan pasal-pasal meliputi:
1. Wilayah negara dan pembagian Pemerintah Daerah
2. Menyempurnakan perubahan pertama dalam hal kedudukan DPR
3. Ketentuan-ketentuan terperinci tentang HAM
KETIGA
TAHUN 2001
Mengubah Dan Atau Menambah Ketentuan-Ketentuan Tentang:
1. Asas-asas landasan negara
2. Kelembagaan negara dan hubungan antar lembaga negara
3. Pemilihan umum (Pemilu)
KEEMPAT
TAHUN 2002
Meliputi Ketentuan:
A. Alasan Dilakukan Amandemen UUD 1945
Secara Filosofis, alasan mengapa UUD 1945 harus dilakukan perubahan adalah:
Pertama, karena UUD 1945 adalah momen utama dari berbagai kekuatan politik dan
ekonomi yang dominan pada saat dirumuskannya konstitusi itu.
Kedua, UUD 1945 disusun oleh manusia yang sesuai kodratnya tidak akan pernah sampai
kepada tingkat kesempurnaan.
Alasan lain, karena berdasrkan kenyataan bahwa UUD 1945 sebagai subsistem tatana
konstitusi dalam pelaksanaanya yang tidak berjalan sesuai dengan staatside
mewujudkan negara berdasarkan konstitusi.
A. Pasca Amandemen UUD 1945
1. Struktur Ketatanegaraan RI “Setelah” Amandemen UUD 1945
Undang-Undang Dasar merupakan hukum teringgi dimana kedaulatan berada ditangan
rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan
(separation of power) kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar,
yaitu Presiden, Majelis Permusyawaratan (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), dan
Mahkamah Konstitusi (MK).
2. Perubahan (Amandemen) UUD 1945:
1) Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum [Pasal 1 ayat (3)] dengan
menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang merdeka, penghormatan
kepada hak asasi manusia serta kekuasaan yang dijalankan atas prinsip due process of
law.
2) Mengatur mekanisme pengngkatan dan pemberhentian para pejabat negara, seperti
Hakim.
3) Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan (check and balances) yaitu
setiap kekuasaan dibatasi oleh Undang-Undang berdasarkan fungsi masing-masing.
4) Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya dibawah UUD 1945.
5) Menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada serta membentuk beberapa
lembaga negara baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip negara
berdasarkan hukum.
6) Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan masing-masing lembaga
disesuaikan dengan perkembangan negara demokrasi modern.
3. Lembaga-Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
1) Menghilangkan supremasi kewenangannya
2) Menghilangkan kewenangannya menetapkan GHBN
3) Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena Presiden dipilih
secara langsung melalui pemilu)
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
1) Posisi dan kewenangannya diperkuat
2) Mempunyai kekuasaan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan Presiden,
sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah
berhak mengajukan RUU
3) Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah
c. Dewan Perwakila Daerah (DPD)
1) Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara Republik
Indonesia
2) Dipilih secara langsung oleh masyarakat didaerah melalui pemilu
3) Mempunnyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkaitan
dengan kepentingan daerah
d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
1) Anggota BPK dipilih DPR dengan pengelolaan keuangan (APBN) dan daerah
(APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan
ditindaklanjuti oleh apparat penegak hukum
2) Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi
3) Mengintegrasi peran BPKB sebagai instansi pengawas internal departemen yang
bersangkutan ke dalam BPK
e. Presiden
1) Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR
2) Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja
3) Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan
pertimbangan DPR
f. Mahkamah Agung (MA)
1) Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang
menyelenggarakan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)]
2) Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan
dibawah Undang-Undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-Undang
3) Dibawahnya terdapat badan-badan Peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum,
lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, dan lingkungan
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)
g. Mahkamah Konstitusi (MK)
1) Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi {the guardian
of the constitution}
2) Mempunyai kewenangan: menguji UU terhadap UUD, memutus sengketa
kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus
sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dana tau Wakil Presiden menurut (UUD 3)
B. Wewenang, Tugas dan Fungsi Lembaga Tinggi Negara
1. Legislatif
a. Wewenang, Tugas, dan Hak MPR
1) Melakukan amandemen
2) Melantik Presiden dan wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum
3) Memutuskan usul DPR berdasarkan keputusan MK untuk memberhentikan
Presiden atau wakil Presiden dalam masa jabatannya
b. Wewenang DPR
1) Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden
2) Memberikan persetujuan atas PERPU
3) Meminta MPR untuk mengadakan siding istimewa guna meminta
pertanggung jawaban Presiden
Menurut UUD 1945:
a. Hak Budget, yaitu hak untuk menyusun rancangan APBN
b. Hak Inissiatif, yaitu hak untuk mengusulkan RUU
Menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002 pasal 20A ayat (2) dan (3):
a. Hak Amandemen (mengadakan perubahan)
b. Hak Interpelasi (meminta keterangan)
c. Hak Bertanya
Fungsi DPR:
a. Fungsi Legislasi (Membuat UU)
b. Fungsi Anggaran (Menetapkan APBN)
c. Fungsi Pengawasan (Mengawasi jalannya Pemerintahan yang dijalankan
oleh Presiden)
Tugas DPR:
a. Membuat UU
b. Menetapkan UU tentang APBN
2. Eksekutif
a. Wewenang, Tugas dan Fungsi Presiden
1) Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai mandataris MPR,
meskipun kedudukannya tidak “neben” akan tetapi “untergeordnef”
2) Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi
(consentration of power and responsibility upon the president)
3) Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power), juga
memegang legilatif (legislative power) dan kekuasaan yudikatif (judicative
power)
3. Yudikatif
a. Mahkamah Agung (MA)
Merupakan lembaga tinggi Negara dari peradilan Tata Usaha Negara,
PN, PA, dan PM.
Fungsi, Wewenang dan Tugas MA:
a. Fungsi Peradilan
1) Memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa
2) Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat
pertama dan terakhir atas putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap
3) Memutus permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi
Banding atau Tingkat Terakhir dari semua lingkungan peradilan
b. Fungsi Pengawasan
1) Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan di semua
lingkungan peradilan dalam menjankan kekuasaan kehakiman
2) Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para hakim di semua
lingkungan peradilan dalam menjalankan tugasnya
3) Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dalam teknis
peradilan dari semua lingkungan peradilan
c. Fungsi Pengaturan
1) Menguji secara materil peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang
2) Menyatakan tidak sah semua peraturan perundang-undangan dari
tingkat yang lebih rendah daripada undang-undang atas alasan
bertentangan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi
3) Mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran
penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup
diatur dalam UU No. 14 Tahun 1985
d. Fungsi Pemberi Nasihat
1) Memberikan nasihat umum hukum kepada Presiden selaku kepala
negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi
2) Dapat memberikan pertimbanga-pertimbangan dalam bidang huku baik
diminta maupun tidak kepada Lembaga Tinggi Negara lain
b. Mahkamah Konstitusi (MK)
Wewenang, Tugas dan Fungsi MK
1) MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UUD
2) Memutus sengketa wewenang lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD
3) Memutus pembubaran partai politik
C. Hubungan Horizontal Antara Lembaga Tinggi Negara
MPR PRESIDEN
MPR DPR
DPR PRESIDEN
MA LEMBAGA-LEMBAGA LAINNYA