Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Sejarah Wajib tentang Perkembangan kehidupan pada
masa Orde Lama baik dilihat dari segi politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa
Indonesia
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa orde lama yaitu masa pemerintahan yg dimulai dari proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai masa terjadinya G30 S PKI.
Orde Lama adalah istilah yang diciptakan oleh Orde Baru. Bung
Karno sangat keberatan masa kepemimpinannya dinamai Orde Lama.
Bung Karno lebih suka dengan nama Orde Revolusi. Tapi Bung Karno tak
berkutik karena menjadi tahanan rumah (oleh pemerintahan militer Orde
Baru) di Wisma Yaso (sekarang jadi Museum TNI Satria Mandala Jl. Gatot
Subroto Jakarta).
Tokoh dari sistem pemerintahan orde lama yang dimiliki Indonesia
ialah siapa lagi kalau bukan Bung Karno. Dengan segenap pemikiran,
kepintaran, dan kecakapannya, Bung Karno perlahan mulai "membangun
badan" negara ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan kehidupan pada masa orde lama dari
segi politik ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan kehidupan pada masa orde lama dari
segi ekonomi ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan kehidupan pada masa orde lama dari
segi sosial dan budaya ?
C. Tujuan
Dengan pembuatan makalah Sejarah Wajib tentang Perkembangan
kehidupan pada masa Orde Lama baik dilihat dari segi politik, ekonomi, sosial
dan budaya bangsa Indonesia ini, diharapkan para pembaca dapat mengerti
mengenai sejarah perkembangan kehidupan pada masa Orde Lama yang
dilihat dari berbagai segi kehidupan guna meningkatkan ilmu pengetahuan
tentang Sejarah Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kondisi Politik
a. Sistem Pemerintahan RI (Periode 17 Agustus 1945-27
Desember 1949).
Dengan adanya Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa
Indonesia telah merdeka dan tidak terikat lagi oleh kekuatan asing atau
penjajah manapun. Indonesia adalah suatu negara yang merdeka dengan
segala alat perlengkapan ketatanegaraannya. Beberapa poin penting pada
masa itu adalah :
Konstitusi yang dipakai adalah UUD 1945 yang ditetapkan dan disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan.
Sistem pemerintahannya adalah presidensiil yang bergeser ke parlementer.
Sistem pemerintahan yang diamanatkan oleh UUD pada saat itu sebenarnya
adalah sistem presidensiil. Kepala negara sekaligus menjabat sebagai kepala
pemerintahan dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada presiden. Tetapi
ternyata, sistem presidensiil ini tidak bertahan lama. Menurut ketentuan Pasal IV
Aturan Peralihan UUD 1945, sebelum MPR, DPR, dan Dewan Pertimbangan
Agung terbentuk, presiden akan menjalankan kekuasaannya dengan bantuan
sebuah Komite Nasional. Berarti kedudukan Komite Nasional hanyalah sebagai
pembantu presiden.
Konstitusi yang berlaku pada masa itu adalah Konstitusi RIS 1949.
o Bentuk negara RIS adalah federasi, terbagi dalam 7 buah negara bagian dan 9 buah
satuan kenegaran yang kesemuanya bersatu dalam ikatan federasi RIS. (Erman
Muchjidin,1986:36).
Sistem pemerintahannya adalah parlementer Sistem pemerintahan parlementer
ditandai dengan terbentuknya Senat RIS yang beranggotakan wakil-wakil dari negara
bagian. Sistem kabinetnya disebut dengan Kern Kabinet, yaitu PM, Menteri Luar
Negeri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan, dan Menteri
Ekonomi mempunyai kedudukan yang istimewa. Dalam mengambil keputusan
mereka mempunyai kekuatan yang sama dengan kekuatan Dewan Menteri. Menteri-
menteri tersebut baik secara sendiri-sendiri atau pun bersama-sama bertanggung
jawab kepada DPR. Untuk Indonesia, wakil-wakilnya tergabung dalam DPR. (Erman
Muchjidin,1986:35).
Konstitusi RIS ternyata tidak berumur panjang. Hal ini disebabkan isi konstitusi
tersebut tidak mengakar dari kehendak rakyat dan bukan pula merupakan keputusan
politik dari rakyat Indonesia. Akibatnya, timbul tuntutan dimana-mana untuk kembali
ke negara kesatuan. Satu per satu negara atau daerah bagian menggabungkan diri
kembali ke dalam RI. Negara bagian yang lain juga semakin sulit diperintah. Ini jelas
akan mengurangi kewibawaan negara serikat.
Kondisi Ekonomi
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain
disebabkan oleh:
1 Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata
uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche
Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang
Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for
Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
2 Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negri RI.
3 Kas negara kosong.
4 Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Pada masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai
teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal
pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha
nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk
kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
1 Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950,
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun. Nasionalisasi
De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24
th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
2 Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan
wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan
perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan
lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada
perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam
perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha
pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-
pribumi.
3 Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember
1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
4 Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr
Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan
pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan
pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-
usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha
pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan
bantuan kredit dari pemerintah.
5 Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar, termasuk
pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang
menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa
mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.
Pasca proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yang ada di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan sebelum kemerdekaan
di proklamirkan, didalam kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi
rasial dengan membagi kelas-kelas masyarakat. Yang mana masyarakat di Indonesia
sebelum kemerdekaan di dominasi oleh warga eropa dan jepang, sehingga warga
pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak dari
bangsawan atau penguasa.
Tetapi setelah 17 agustus 1945 segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi
bangsa Indonesia dan semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam segala bidang.
http://patrice-share.blogspot.co.id/2015/03/sistem-pemerintahan-orde-lama-orde-
baru.html
http://poros-pengetahuan.blogspot.co.id/2014/11/kondisi-ekonomi-politik-dan-sosial.html
http://nuria-supma.blogspot.co.id/2016/02/perkembangan-perekonomian-indonesia.html
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/08/sistem-pemerintahan-
indonesia-masa-orde-lama.html