Anda di halaman 1dari 8

bvcvjnytfdx2.

2 Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang disebut Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di dunia perusahaan. Pada awalnya CSR
timbul karena kesadaran perusahaan dan organisasi untuk keberlanjutan aktivitas dimasa
depannya. Beberpa definisi mengatakan CSR dibentuk dengan tujuan salah satu strategi oleh
perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan yang akan memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan sebagian juga menganggap CSR merupakan suatu philanthropy atau ada juga yang
beranggapan CSR benar-benar dilakukan karena keseriusan pengelola perusahaan dan organisasi
sebagai tanggung jawab descreationary. Berikut ini adalah penjelasan CSR menurut beberapa
ahli dan pengamat CSR.

“corporate social responsibility is a commitment to improve community well being


through discreationary business practices and contribution of corporate resource” Kotler dan
Lee (2005:7)

(tanggung jawab social perusahaan merupakan komitmen untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat melalui praktek bisnis, discretionary dan kontribusi)

Dalam definisi tersebut Kotler dan Lee menyebutkan kata discreationary yang berarti
perusahaan melakukan CSR secara sukarela melalui komitmen serta keseriusan perusahaan dan
organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Tanggung jawab discreationary memiliki arti
sebagai sesuatu yang dikerjakan bukan karena paksaan tetapi memang tulus dilakukan.

Menurut The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang
dikutip dalam buku yang berjudul Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainbility.
(Ismail Solihin 2009:ix) mengatakan CSR adalah “business’s contribution to sustainable
development and that corporate behavior must not only ensure returns to shareholders, wages to
employess, and product and service to customers, but they must respond to societal and
environmental concerns and value.”

(Kontribusi bisnis untuk pembangunan berkelajutan dan bahwa perilaku perusahaan tidak
hanya terus memastikan kembali pemegang saham, upah untuk karyawan yang, dan produk dan
layanan kepada konsumen, tetapi mereka harus menanggapi masalah sosial dan lingkungan dan
nilai.)

Dari definisi diatas terlihat jelas penerapan CSR menjadi semakin penting dengan
munculnya konsep sustainable development yang dirumuskan oleh The Word Comission on
Environment and Development (yang dikutip dari Elvinaro Ardianto dan Dindin M. Machfudz
2011:29) sebagai:
“development that meet the needs of the present without compromising the ability of
future generation to meet their own needs.”

(Pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini dengan memikirkan kemampuan


generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan berkelanjutan penting


untuk diterapkan sebagai tindakan yang bijak dalam mengambil keputusan untuk generasi
selanjutnya.

Menurut ISO 26000 CSR (yang dikutip dari Nurdizal M. Rachman, Asep Efendi dan
Emir Wicaksana 2011:17) adalah “responsibility of an organization on the impact ot its decision
and activities on society and the environment, through transparant and ethical behavior that
contributes to sustainable development, health and the welfare of society: takes into account the
expectations of stakeholder; is an compliance with applicable law and consistent with
international norms of behavior; and is intergrated throughout the organization and practiced in
its relationship”

(tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak keputusan dan kegiatannya pada
masyarakat dan lingkungan, melalui perilau transparan dan etis yang memberikan kontribusi
untuk pengembangan berelanjutan, kesehatan dan.
BAB III

Gambaran Umum Organisasi

Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank

Indonesia

3.1 Visi dan Misi

Visi Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat adalah menjadi Satuan
Kerja yang kredibel dalam mendukung pecapaian peningkatan kinerja, reputasi dan citra positif
Bank Indonesia.

Misi Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat adalah mendukung


kinerja, reputasi dan citra positif Bank Indonesia yang diwujudkan dengan efektivitas
pelaksanaan good governance melalui fungsi perencanaan strategis dan manajemen kinerja,
pelayanan informasi strategis, pengelolaan keputusan Dewan gubernur dan kehumasan, yang
didukung dengan manajemen resiko.

3.2 Tugas Pokok

Dalam melaksanakan misinya, direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan


Masyarakat mempunyai tugas sebagagi berikut:

a) Merumuskan, memantau dan mengevaluasi perencanaan strategis dan manajemen


kinerja, termasuk mengelola transformasi Bank Indonesia sesuai dengan Arah Strategis
Bank Indonesia, dengan mempertimbankan manajemen resiko.
b) Merumuskan dan melaksanakan strategis kehumusan serta membina dan
mengembangkan jejaring
c) Mengelola rapat dewan gubernur dan memantau efektifitas pelaksanaan hasil keputusan
Rapat Dewan Gubernur.
d) Mengelola informasi strategis untuk mendukung Dewan Gubernur dalam mengambil
keputusan;
e) Memenuhi kebutuhan tugas kedinasan Dewan Gubernur Bank Indonesia;
f) Menyusun ketentuan yang berkaitan dengan tugas Direktorat perencanaan strategis dan
Hubungan Masyarakat;
g) Melakukan manajemen intern Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan
Masyarakat.

3.3 Peran dan fungsi Biro Hubungan Masyarkat

Peran dan fungsi Humas di Bank Indonesia adalah sebagai berikut:


a) Sebagai satuan kerja pelaksana kegiatan kehumasan di Kantor Pusat
b) Mengkoordinasi pelaksanaan prinsip satu pintu. Penyampaian keterangan/data kepada
stakeholder eksternal, khususnya di satker Kantor Pusat.
c) Sebagai juru bicara Bank Indonesia
d) Sebagai penasehat Kehumasan bagi anggota Dewan Gubernur
e) Sebagai fasilitator antara Bank Indoneia dengan stakeholder, baik internal maupun
eksternal

3.4 Tugas dan ruang lingkup kegiatan:

Tugas dan ruang lingkup humas yang dilaksanakan oleh satuan kehumasan Bank
Indonesia antara lain:

a) Menganalisis kondisi umum lingkungan yang berkaitan dengan perilaku dan opini dari
masing-masing stakeholder.
b) Mengantisipasi hal-hal yang menjadi kekuatan, keterbatasan, peluang dan tantangan
Bank Indonesia dalam berhubungan dengan stakeholder.
c) Merumuskan arah dan strategi kegiatan kehumasan Bank Indonesia.
d) Merencanakan program-program kehumasan yang efektif, selektif, dan terpagdu dengan
tetap menyesuaikan pada anggaran yang tersedia
e) Melaksanakan kegiatan-kegiatan kehumasan sesusai kebutuhan masing-masing kelompok
stakeholder, termasuk pelaksanaan edukasi bagi masing-masig kelompok stakeholders
f) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan kehumasan dan melaksanakan perbaikan yang
diperlukan

3.5 Perangkat Organisasi Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan


Masyarakat

3.5.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat


adalah:

a. Biro perencanaan strategis


b. Biro hubungan masyarakat
c. Tim manajemen resiko Bank Indonesia
d. Bagian administrasi

3.6 Tugas Pokok Biro Hubungan Masyrakat

3.6.1 Tim Relasi Eksternal

Adalah bagian dari biro humas yang hubungannya dengan stakeholder eksternal
bank Indonesia. Tim Relasi Eksternal ini dibagi menjadi 3 (tiga) tim, diantaranya:
a. Kelompok Relasi Media

Tugas pokoknya adalah fasilitator semua hal yang berkaitan dengan Bank
Indonesia yang hubungannya dengan media massa seperti koran, majalah, televise,
radio, dan website. Setiap ada berita yang berkaitan dengan Bank Indonesia seputar
kebijakan yang dikerluarkan, baik berita positif maupun beritra negative, semuanya
akan dibahas di bagian ini.

b. Kelompok Relasi Lembaga Publik


Tugas pokoknya adalah penjembatan antara Bank Indonesia dengan Pemerintah,
biasanya hubungannya dengan DPR. Mengenai kebijakan-kebijakan BI yang
berkaitan dengan Pemerintah.
c. Kelompok Relasi Komunitas
Tugas pokoknya adalan menjalin hubungan kemitraan BI dengan komunitas.
Biasanya BSR (Bank Indonesia Social Responsibility), tidak jauh beda dari CSR,
tujuannya yaitu lebih kepada kemanusiaan, contohnya bantuan sosial. Sedangkan
mengenai Kemitraan biasanya hubungannya dengan mahasiswa, kaitannya
dengan edukasi dan beasiswa
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Tugas dan Fungsi Hubungan Masyarakat (Humas) di Bank Indonesia

Profesi humas dituntut harus menempatkan diri secara adaptif dalam melihat peluang dan
tantangan. Sebab, tugas humas secara global adalah menghubungkan suatu pesan kepada
penerima pesan. Kejelian dan keakuratan dalam mengelola peluang dan tantangan itu erupakan
tugas pokok yang dihadapi bidang humas. Sehingga bidang humas diharapkan bisa menyusun
prosedur dan organisasi tugasnya secara sistematis dan fleksibel

4.1.1 Tugas Humas

Dalam melaksanakan misinya, direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan


Masyarakat mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Merumuskan, memantau, dan mengevaluasi perencanaan strategis dan manajemen


kinerja, termasuk mengelola transformasi Bank Indonesia sesuai dengan arah strategis
Bank Indonesia, dengan mempertimbangkan manajemen resiko.
b) Merumuskan dan melaksanakan strategi kehumasan serta membina dan mengembangkan
jejaring
c) Mengelola rapat dewan gubernur dan memantau efektivitas pelaksanaan hasil akhir
keputusan Dewan Gubernur
d) Mengelola informasi strategis untuk mendukug Dewan Gubernur dalam mengambil
keputusan
e) Memenuhi kebutuhan tugas kedinasan Dewan Gubernur Bank Indonesia
f) Menyusun ketentuan yang berkaitan dengan tugas Direktorat perencanaan strategis dan
Hubungan Masyarakat
g) Melakukan manajemen intern Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan
Masyarakat

4.1.2 Tugas dan Ruang Lingkup Kegiatan Humas

Humas pada umumnya melakukan kegiatan komunikasi dua arah (two-way


communicationts) artinya terjadi sebuah interaksi antara dua belah pihak, yang masing-masing
dapat mengambil interpretasi dan interaksi. Hal ini merupakan bagian dari unsur tugas serta
ruang lingkup kegiatan humas.

a) Menganalisis kondisi umum lingkungan yang berkaitan dengan perilaku dan opini dari
masing-masing stakeholder.
b) Mengantisipasi hal-hal yang menjadi kekuatan, keterbatasan, peluang dan tantangan
Bank Indonesia dalam berhubungan dengan stakeholder.
c) Merumuskan arah dan strategi kegiatan kehumasan Bank Indonesia.
d) Merencanakan program-program kehumasan yang efektif, selektif, dan terpagdu dengan
tetap menyesuaikan pada anggaran yang tersedia
e) Melaksanakan kegiatan-kegiatan kehumasan sesusai kebutuhan masing-masing kelompok
stakeholder, termasuk pelaksanaan edukasi bagi masing-masig kelompok stakeholders
f) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan kehumasan dan melaksanakan perbaikan yang
diperlukan

4.1.3 Peran dan Fungsi Biro Hubungan Masyarakat

Dalam melaksanakan tugasnya Humas Bank Indonesia melakukan beberapa kegiatan


yaitu kegiatan untuk mendapat dukungan, pengetahuan dan pemahaman dari stakeholder
terhadap tujuan dan hasil kerja organisasi, humas berfungsi untuk (1) Mengukur, mengevaluasi
dan menginterpretasikan sikap stakeholder (2) Membantu manajemen untuk mengambil
keputusan dalam hubungannya dengan upaya meningkatkan pemahaman dan dukungan
stakeholder agar menerima produk, rencana, serta kebijakan dari institusi yang bersangkutan (3)
Menyelaraskan tujuan-tujuan organisasi dengan keinginan, keperluan serta tujuan stakeholder (4)
Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan unit humas (5) mewujudkan
Corporate Social Responsibility.

Selain itu Humas Bank Indonesia juga memiliki peranan yang sangat penting dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari diantaranya:

a) Sebagai satuan kerja pelaksana kegiatan kehumasan di Kantor Pusat


b) Mengkoordinasikan pelaksanaan prinsip satu pintu.Penyampaian keteranan/data kepada
stakeholder eksternal, khususnya di satker Kantor Pusat
c) Sebagai juru bicara Bank Indonesia
d) Sebagai penasehat Kehumasan bagi anggota Dewan gubernur
e) Sebagai fasilitator antara Bank Indonesia dengan stakeholder, baik internal maupun
eksternal

4.2 Program Kegiatan yang Terdapat di Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Tim
Relasi Eksternal

Dilihat dari segi khalayaknya program kehumasan dapat dibagi dua yaitu program untuk
stakeholders internal dan stakeholders eksternal. Materi program untuk stakeholders internal
selain materi yang menyangkut apa dan bagaimana Bank Indonesia, temasuk juga materi tentang
apa dan bagaimana Humas dan “menghumasi”. Misalnya, karyawan Bank Indonesia selain perlu
memilliki syarat-syarat Bank Sentratl yang efektif, juga perlu memahami bagaimana
mengkomunikasikan ke-efektif-an organisasi dan dirinya, dengan kata lain setiap karyawan Bank
Indonesia harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam Bank Indonesia, sehingga dalam
melakukan aktifitasnya karyawan bank Indonesia senantiasa menjunjung tinggi harkat dan
martabat organisasi dimana mereka bekerja.
Program kehumasan untuk stakeholders ekstenal biasanya bervariasi sesuai dengan
kelompok sasarannya, seperti kelompok media atau pers, kaum intelektual dan para pakar,
lembaga keuangan, anak sekolah dan mahasiswa serta masyarakat umum secara umum. Berikut
ini akan dijelaskan program kehumasan untuk kelompok eksternal.

4.2.1 Program Kegiatan yang Berhubungan dengan Media

Program kehumasan untuk kelompok media atau pers, program ini biasanya
ditujukan dalam tiga hal yaitu meredam pemberitaan negative contohnya pada tahun
1998 terjadinya kenaikan inflasi secara drastis akibat menurunnya nilai rupiah, sehingga
Bank Indonesia lah yang dinilai bersalah, kemudian Humas Bank Indonesia meredam
info tersebut dengan cara memasang iklan mengenai tugas Bank Indonesia secara umum
agar berita yang dipublikasi bersifat objektif dan diharapkan dapat membantu
memperbaiki citra.

Hubungan dengan pers juga diharapkan bersifat saling mengisi, yaitu disamping
pers perlu mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab Bank Indonesia sebagai
otoritas moneter, Bank Indonesia pun perlu mengetahui apa dan bagaimana dunia per
situ, baik filosofis, harapan dan kebutuhan, maupun program kerja media.

Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Humas Bank Indonesia dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari yang berkaitan dengan media ataupun pers.

a) Membuat format standar monitoring dan analisis


b) Mengidentifikasi isu pemberitaan melalui seluruh saluran (media elektronik
maupun cetak)
c) Melakukan penggalian informasi dari berbagai kalangan eksternal
d) Menyusun key messages pemberitaan

Anda mungkin juga menyukai