Anda di halaman 1dari 27

HUBUNGAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI

Pengertian Dasar Negara

Dasar Negara merupakan sumber kaidah hukum konstitusional


yang mengatur Negara beserta keseluruhan unsurnya.

Dasar Negara merupakan hasil perumusan yang dilembagakan


dari suatu pandangan hidup bangsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dasar dapat


diartikan sebagai fundamen/ pondasi. Jadi dasar Negara dapat
diartikan sebagai pondasi berdirinya suatu Negara, sumber
pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan atau sumber segala
peraturan yang ada dalam suatu Negara.
Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

• Pancasila sebagai dasar Negara sering disebut sebagai


dasar falsafah Negara (philosofische gronslag) atau
ideology Negara (staatside).
Pancasila Sebagai Dasar Negara RI
jepang sudah mulai melemah kekuatannya dalam
perang dunia II. Indonesia memanfaatkan situasi
tersebut. Akhirnya jepang berjanji akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia, untuk itu indonesia
perlu mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk
membuat dasar negara dan konstitusi.
Marsekal Terauchi memanggil Dr. Radjiman
Wedyodiningrat bersama tokoh-tokoh lainnya ke
Jepang untuk membicarakan persiapan tersebut.
Tgl 29 April dibentuklah BPUPKI dengan diketuai oleh
Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Pancasila Sebagai Dasar Negara RI
tanpa ditunda lagi, BPUPKI mengadakan sidang yang
pertama tgl 29 Mei s/d 1 Juni 1945 untuk
merumuskan dasar negara. Sebagai pembicara dalam
sidang tersebut yaitu Ir. Soekarno, Mr. Muh Yamin,
Mr. Soepomo,
Rumusan dasar Negara yang diajukan oleh
Muhammad Yamin yang diajukan secara lisan
pada tanggal 29 Mei 1945:
• Peri kebangsaan
• Peri kemanusiaan
• Peri Ketuhanan
• Peri kerakyatan
• Kesejahteraan rakyat
Rumusan dasar Negara yang diajukan oleh
Muh. Yamin yang diajukan secara tertulis:
• Ketuhanan Yang Maha Esa
• Kebangsaan Persatuan Indonesia
• Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan dasar Negara yang diajukan oleh Mr.
Soepomo tanggal 31 Mei 1945:
• Persatuan Indonesia
• Ketuhanan Yang Maha Esa
• Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan
perwakilan
• Pemerataan keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia
• Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya
Rumusan dasar Negara yang diajukan oleh Ir.
Soekarno, Tgl. 1 Juni 1945:
• Kebangsaan Indonesia
• Internasionalisme atau peri kemanusiaan
• Mufakat atau demokrasi
• Kesejahteraan sosial
• Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan dasar negara yang dirumuskan
oleh panitia 8, yang tercantum dalam
piagam jakarta yang dibuat oleh panitia 9
• Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan
sjari'at Islam bagi pemeloek2-nja*
• Kemanoesiaan jang adil dan beradab
• Persatoean Indonesia
• Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat,
kebidjaksanaan dalam
permoesjawaratan/perwakilan
• Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.
Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI


membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9
orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan
menjadi naskah Pembukaan UUD 1945.
Panitia Sembilan
1. Ir.Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr .A.A. Maramis
4. Abikoesno Tjokrosujoso
5. Abdulkahar Muzakir
6. H.A. Salim
7. Mr Achmad Subardjo
8. KH. Wachid Hasjim
9. Mr Muhammad Yamin
KONSTITUSI
Secara etimologi, istilah konstitusi dalam bahasa
inggris yaitu “constitution”,
dalam bahasa Perancis: “constituer”.
Kedua kata tersebut berasal dari bahasa latin yaitu
constitutio (artinya: dasar susunan badan),
Dalam bahasa Belanda istilah konstitusi disebut
grondwet (grond: dasar, wet: undang-undang).
Dalam bahasa Jerman: “Verfassung”.
KONSTITUSI
Herman Heller membagi pengertian konstitusi ke dalam tiga bagian
yaitu:

• Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam suatu masyarakat


sebagai suatu kenyataan dan ia belum merupakan konstitusi dalam arti
hUkum atau dengan perkataan lain konstitusi itu masih merupakan
pengertian sosiologis atau politis dan belum merupakan pengertian
hukum.

• Setelah orang-orang mencari unsur-unsur hukumnya dari konstitusi yang


hidup dalam masyarakat itu untuk dijadikan dalam satu kesatuan kaidah
hukum, maka konstitusi itu disebut Rechtverfassung.

• Kemudian orang mulai menuliskan dalam suatu naskah sebagai undang-


undang tertinggi dalam suatu Negara. Maka dengan demikian, undang-
undang dasar merupakan sebagian dari rumusan pengertian konstitusi
tadi
KONSTITUSI
Carl Smith membagi konstitusi ke dalam empat pengertian, Yaitu:
• Konstitusi dalam arti absolut, artinya konstitusi di samping
memuat tentang hukum Negara, faktor integrasi dan norma-
norma dasar pemerintahan, juga mencakup semua hal yang
pokok pada setiap Negara pada umumnya.
• Konstitusi dalam arti relatif, artinya konstitusi dihubungkan
dengan kepentingan suatu golongn tertentu di dalam masyarakat,
sehingga tidak berlaku umum dan sifatnya adalah relatif, karena
hanya terdapat dan dimuat dalam konstitusi Negara tertentu.
• Konstitusi dalam arti positif, artinya konstitusi menyinggung
mengenai objek, forma formarum, faktor integrasi, norm der
normen dan lain-lain, tidak disinggung mengenai subjek. Atau
dengan kata lain, tidak disinggung siapakah yang membentuknya.
• Konstitusi dalam arti ideal, artinya konstitusi merupakan wadah
yang menampung cita-cita bangsa.
TUJUAN KONSTITUSI
Secara umum tujuan konstitusi adalah untuk mengatur
penyelenggaraan Negara. Adapun menurut para ahli,
tujuan konstitusi yaitu:
• C. F. Strong, konstitusi bertujuan untuk membatasi
kewenangan-kewenangan tindakan pemerintah untuk
menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
• K.C. Wheare, konstitusi bertujuan untuk mengatur
lembaga-lembaga, untuk mengatur pemerintahan.
• Naoki Kobayashi, tujuan konstitusi adalah perumusan
cara-cara untuk membatasi dan mengendalikan
kekuasaan politik untuk menjamin hak-hak asasi rakyat.
NILAI KONSTITUSI

1. Nilai normatif, konstitusi diterima dan dilaksanakan


secara murni dan konsekwen
2. Nilai nominal, konstitusi hanya sebagian saja
dilaksanakan karena untuk sementara tidak sesuai
dengan keperluan di lapangan
3. Nilai semantik, konstitusi tersebut secara hukum
berlaku namun dalam kenyataannya hanya sebagai
formalitas saja dan dipergunakan untuk
melaksanakan kekuasaan politik belaka
UUD 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945
adalah hukum dasar tertulis (basic law) dan
juga konstitusi pemerintahan negara Republik
Indonesia saat ini.
Naskah Piagam Jakarta menjadi naskah
Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
yang bersidang pada tanggal 29 Agustus
1945. Naskah rancangan UUD 1945
Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua
BPUPKI. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17
Juli 1945.
Konstitusi pertama yang berlaku di Indonesia
UUD 1945 (Sebelum amandemen)
terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh
(16 bab, 37 pasal, 65 ayat ), aturan
peralihan dan 2 aturan tambahan.
Periode berlakunya UUD 1945 ini,
berlaku pada tanggal 18 Agustus 1945 -
27 Desember 1949, yang setelah itu
konstitusi di Indonesia diganti oleh
Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 -
17 Agustus 1950)
Periode berlakunya UUD 1945
(18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
Pada saat berlakunya UUD 1945 (period pertama), isi
dari UUD ini membahas tentang :

 BAB I tentang BENTUK DAN KEDAULATAN


 BAB II tentang MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
 BAB III tentang KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
 BAB IV tentang DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
 BAB V tentang KEMENTERIAN NEGARA
 BAB VI tentang PEMERINTAH DAERAH
 BAB VII tentang DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
 BAB VIII tentang HAL KEUANGAN
 BAB IX tentang KEKUASAAN KEHAKIMAN
 BAB X tentang WARGA NEGARA
 BAB XI tentang AGAMA
 BAB XII tentang PERTAHANAN NEGARA
 BAB XIII tentang PENDIDIKAN
 BAB XIV tentang KESEJAHTERAAN SOSIAL
 BAB XV tentang BENDERA DAN BAHASA
 BAB XVI tentang PERUBAHAN UNDANG-
UNDANG DASAR
Kelebihan dan Kelemahan UUD 1945
(18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)

Sistem Pemerintahan Kabinet Presidensial

Muncul Berhasil meletakkan


kehidupan
Kelebihan demokrasi multi
dan membangun dasar
kehidupan negara
secara konstitusional
partai

Pelaksanaan sistem Belum terbentuk


pemerintahan tidak dapat
Kelemahan dilaksanakan masa alat-alat kelengkapan
revolusi/kegentingan negara
Alasan perubahan sistem pemerintahan
(dari UUD 1945 ke Konstitusi RIS)

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945


tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena
Indonesia sedang disibukkan dengan
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada
tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa
KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR
dan DPR belum terbentuk.
Hal ini menyebabkan pada Tanggal 14
November 1945 dibentuk Kabinet Semi-
Presidensiel ("Semi-Parlementer") yang
pertama, sehingga peristiwa ini merupakan
perubahan sistem pemerintahan agar
dianggap lebih demokratis.
Makna Pembukaan UUD 1945

Makna Alinea I :
a. Bangsa Indonesia menentang penjajahan
b. Bangsa Indonesia menginginkan kemerdekaan untuk diri sendiri
(dalil subjektif)
c. Bangsa Indonesia senantiasa mendukung kemerdekaan setiap
bangsa

Makna alinea II :
a. Adanya kesinambungan perjuanganPerjuangan pergerakan di
indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan
d. Momentum yang telah dicapai tersebut harus bisa
dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaanKemerdekaan
bukan tujuan akhir, tetapi masih harus diisi dengan
mewujudkan negara indonesia yang merdeka, bersatu
berdaulat adi dan makmur
Alinea III:
a. Pengukuhan proklamasi
b. Motivasi spiritual
c. Motivasi riil

Alinea IV:
d. Indonesia mempunyai fungsi sekaligus menjadi
tujuan
e. Negara indonesia berbentuk republik dan
berkedaulatan rakyat
f. Negara indonesia mempunyai dasar Falsafah
pancasila
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai