Pasal 28 E ayat 3 :
Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
ESENSI DEMOKRASI INDONESIA DAPAT DILIHAT
DI DALAM ALINEA IV PEMBUKAAN UUD
1945
1. Kabinet Natsir,
2. Kabinet Sukiman,
3. Kabinet Wilopo,
4. Kabinet Ali Sastromijoyo I,
5. Kabinet Burhanudin Harahap,
6. Kabinet Ali Sastromijoyo II,
7. dan Kabinet Djuanda.
Soekarno pun mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli
1959 yang berisikan tiga hal, yakni:
Setelah
reformasi, UUD NRI Tahun 1945 telah
mengalami empat kali perubahan dalam kurun
waktu 1999-2002.
Prosedur untuk melakukan perubahan UUD NRI Tahun
1945, dapat dilakukan dengan melihat :
Pasal 37 UUD NRI Tahun 1945 berikut :
1. Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diajukan
olehsekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan
secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian
yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
3. Sidang MPR dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR.
4. Putusan dilakukan dengan persetujuan sekurang-
kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota
dari seluruh anggota MPR.
5. Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
Latar Belakang Perubahan UUD NRI Tahun
1945 :
1. UUD NRI Tahun 1945 memberikan kekuasaan
tertinggi di tangan MPR, sehingga tidak
adanya saling mengawasi dan saling
mengimbangi (checks and balances) pada
institusi-institusi kenegaraan.
2. UUD NRI Tahun 1945 memberikan kekuasaan
yang sangat besar kepada pemegang kekuasaan
eksekutif (Presiden).
3. UUD NRI Tahun 1945 mengandung pasal-
pasal yang multitafsir atau arti ganda.
4. UUD NRI Tahun 1945 memberikan kewenangan sangat
besar kepada Presiden untuk mengatur hal-hal
penting
dengan Undang-Undang.