Anda di halaman 1dari 4

Nama: Pramuditya Nurul Alfian

Nim : 20190610013
Kelas : A
TUGAS RESUME HUKUM TATA NEGARA
Sejarah HTN DI Indonesia

Sumber Hukum adalah salah satu yang menimbulkan aturan-aturan yang menimbulkan
peraturan yang bersifat memaksa dan memiliki sanksi yang tegas dan nyata. Sumber
hukum tata Negara di Indonesia adalah segala bentuk dan wujud peraturan hukum tentang
ke tata negaraan yang beresensi dan bereksistensi di Indonesia dalam suatu system dan tata
urutan yang telahdi atur.

1. Masa Proklamasi 17 Agustus 1945 s/d RIS 27 Desember 1949

Diawali dengan proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 yang dideklarasikan


oleh Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Dengan adanya proklamasi tersebut berarti status
jajahan belanda terlah berakhir menjadi negara yang berdaulat Republik Indonesia. Meskipun
apabila dilihat dari syarat berdirinya suatu negara menurut konvensi Montevideo 1938 hanya
memenuhi dua syarat yaitu mempunyai wilayah dan rakyat, belum mempunyai pemerintahan
berdaulat dan pengakuan dari negara lain.
Sehari setelah proklamasi yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, panitian persiapan
kemerdekaan Indonesia (PPKI) menindaklanjuti dengan membuat usaha usaha sebagai berikut:

1. Menetapkan UUD 1945 sebagai konstitusi bangsa Indonesia


2. Penetapan presiden Soekarno dan Moh.Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
3. Pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) untuk membantu Presiden

Berdasarkan UUD 1945 bentuk negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan
berbentuk pemerintahan republik Indonesia dan system pemerintahan presidensil.
2. Masa Republik Indonesia Serikat 27 desember 1949 s/d 17 agustus 1950

Sejak Republik Indonesia menjadi negara berdaulat, belanda masih belum menerima hal
tersebut. Oleh karena itu mereka berusaha merebut kedaulatan RI dengan melakukan serangan
militer di tengah lemahnya persatuan dan kesatuan bangsa. Belanda masih mempunyai anggapan
bahwa kedaulatan atas Hindia Belanda masih berada di tangan pemerintah kerajaan Belanda.
Pemerintah Indonesia menganggap telah memiliki kedaulatan penuh atas seluruh bekas
wilayah hindia belanda sejak proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 dengan melandaskan pada
moral internasional yang sifatnya universal. Kedaulatan adalah hak setiap bangsa untuk
menentukan nasibnya sendiri sedangkan pemerintah hindia belanda masih merasa tetap berdaulat
atas hindia belanda karena secara de jure diakui oleh hukum internasional melalui traktat traktat
atau perjanjian internasional.
Untuk melaksanakan hak inilah belanda mengadakan perjanjian dengan inggris untuk
membantu belanda kembali ke Indonesia. Oleh sebab itulah ketika inggris datangsebagai salah
satu negara sekutu, belanda ikut serta didalamnya, kemudian terjadilah Agresi militer 1 yang
menghasilkan perjanjian Linggarjati pada tanggal 25 maret 1947 dalam kenyataanya justru
perjanjian ini tidak mendamaikan, karena ada perbedaan penafsiran terhadap subtansi perjanjian
linggarjati, yakni mengenai kedaulatan Indonesia-Belanda akibatnya terjadilah Ageresi Militer
Belanda 2, yang dilerai oleh PBB dan melakukan gencatan senjata serta persetujuan baru di atas
kapal Renville pada tahun 1948. Untuk mengakhiri konflik tersebut akhirnya diadakan konfrensi
meja bundar tetapi sebelum berlangsung konfrensi tersebut Indonesia telah terpecah belah
menjadi banyak negara bagian. Kemudian sebagai pelaksanaan dari KMB dibentuklah negara
Republik Indonesia serikat (RIS)
Dalam proses perjalanan antara tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950
gongan unitaris menghendaki agar Indonesia menjadi negara kesatuan kembali dan menyarankan
agar negara negara bagian yang dibentuk oleh belanda mau menggabungkan diri kepada Republik
Indonesia yang berkedaulatan di Yogyakarta.

3. Masa UUDS 1950 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959

Berdasarkan UU Federal nomor 7 tahun 1950, konstitusi RIS diubah menjadi UUDS 1950.
System UUDS 1950 mengarah kepada system otoritarisme, dimana kedudukan presiden tidak
dapat diganggu gugat bahkan dapat membubarkan DPR. System ini digunakan karena komposis
keanggotaan DPR tidak didasarka kepada prinsip prinsip representasi rakyat, melainkan
didasarkan pada penunjukan dan yang menunjuk tidak lain adalah presiden. Pandanga ini
bersumber pada argumentasi soehino yang menyampaikan bahwa berulang ulang presiden
soekarno menyatakan pada rapat rapat raksasa, bahwa beliau bukan saja presiden konstitusional,
melainkan beliau adalah pemimpin rakyat sebagai bapak negara dan pemimpin rakyat beliau
merasa wajib tiap tiap kali memberikan amanat kepada khalayak ramai.
Catatan sejarah seperti ini menunjukan sekali lagi bahwa presiden soekarno memang
menduduki posisi sentral dalam bentuk penyelenggaraan negara, oleh sebab itu tidaklah
berlebihan jikalau system yang dipergunakan oleh UUDS 1950 mengandung unsur-unsur system
otoritarisme, hal ini dibuktikan dengan adanya pengangkatan Perdana Menteri oleh Presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden. System ini mencapai puncaknya ketika presiden
membubarkan konstituante yang dibentuk oleh pemilu melalui dekrit presiden
4. Masa Orde Baru 1968-1998

Dengan jatuhnya Presiden Soekarno dari tampuk kepemimpinan maka soeharto mulai
memegang kendali pemerintahan dan pada waktu itu disebut dengan masa orde baru, demokrasi
yang digunakan adalah demokrasi pancasila landasan formilnya adalah Pancasila, UUD 1945 dan
ketetapan-ketetapan MPRS. Dalam usaha untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap
UUD 1945 yang terjadi pada demokrasi terpimpin telah dilakukan beberapan tindakan korektif
yaitu:
1. Ketetapan MPRS yang menetapkan presiden seumur hidup telah dibatalkan dari jabatan
kembali 5 tahun sesuai dengan UUD 1945
2. Ketetapan MPRS no XIX/MPRS/1966 telah menentukan ditinjaunya kembali produk
produk legislatif
Selain itu untuk mendukung stabilitas politik dalam rangka pembangunan nasional, maka
dilakukanlah upaya upaya pembenahan system ketatanegaraan dan format politik dengan
menonjolkan hal berikut: Konsep dwi fungsi ABRI,Pengutamaan Golongan Karya, Magnifikasi
kekuasaan di tangan eksekutif, Diteruskannya system pengangkatan dalam Lembaga Lembaga
perwakilan rakyat, Kebijakan Depolitisasi, Kontrol Abriter atas kehidupan Pers.
Dalam sejarah menunjukan bahwa penyelenggaraan Pemilu di era orde baru, Golkar selalu
menjadi Single Majority dan setiap pemilihan presiden yang dilakukan oleh MPR soeharto selalu
dapat terpilih secara aklamasi untuk menjadi presiden Republik Indonesia.

5. Masa Reformasi 1998 s/d sekarang

Berakhirnya orde baru mengawali masa reformasi, menuntut adanya perubahan dari rezim
orde baru, untuk melakukan perubahan tersebut yang paling pokok adalah melakukan perubahan
terhadap UUD 1945 dalam rangka melaksanakan amandemen tersebut berdasarkan pasal 37 UUD
1945 dilakukan sebanyak 4 kali pada tahun 1999, 2000, 2001, 2002.
Untuk melakukan perubahan tersebut, harus dilakukan restrukturisasi keanggotaan MPR
itu sendiri, sehingga pada tahun 1999 diselenggarakan pemilu pertama setelah reformasi yang
diikuti oleh 48 partai politik hasil pemilu tersebut MPR memilih Abdurrahman Wahid sebagai
presiden dan Megawati sebagai wakil presiden. Karena memiliki keterbatasan fisik gus dur
melimpahkan urusan pemerintahan kepada megawati sebagai wakilnya untuk melaksanakan tugas
tugas negara. Di pertengahan 2001 Gus Dur terkena kasus Bullogate 1 yang mengakibatkan MPR
menyelenggarakan siding istimewa untuk meminta pertanggung jawaban Gus Dur sebagai
Presiden, sebelum siding istimewa terjadi gusdur mengeluarkan perpu yang isinya kehendak
untuk membubarkan DPR,namun perpu itu dianggap inkonstitusional oleh MPR, Karena dalam
sistem presidensil eksekutif tidak boleh membubarkan legislative dan pada akhirnya MPR
memberhentikan presiden dan memilih Megawati sebagai Presiden dan Hamzah
Tahun 2004 diselenggarakan pemilihan presiden untuk pertama kalinya (pilpres langsung)
dan terpilihlah Soesilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil
Presiden dan pada tahun 2009 Presiden SBY terpilih kembali untuk kedua kalinya dengan
didampingi Wakil Presiden Boediyono. Selanjutnya tahun 2014 terpilih Presiden baru Joko
Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden

Anda mungkin juga menyukai