Kelompok 4
Pengertian Konstitusi
Konstitusi secara harfiah berasal dari Bahasa Prancis yaitu constituer yang artinya
membentuk. Maksud dari kata ‘membentuk’ di sini adalah membentuk suatu negara. Dalam
pengertian constituer tersebut juga mengandung makna awal segala peraturan perundang-
undangan negara.
Sejarah konstitusi di Indonesia disusun dan ditetapkan dalam sebuah revolusi yang diawali
dengan kekalahan tentara Jepang di Asia pada tahun 1945. Ketika Jepang menyadari kondisi
kekalahan yang merugikan, Jepang mulai mencari simpati dan dukungan bangsa Indonesia
untuk melawan tentara sekutu. Salah satu strategi Jepang adalah dengan menerapkan langkah
politik dan membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(“BPUPKI”). Pendirian BPUPKI memiliki tujuan untuk menyelidiki hal penting terkait
kemerdekaan Indonesia.
Pembentukan BPUPKI oleh Jepang disertai dengan penunjukkan ketua yaitu Radjiman
Wedyodiningrat dan dibantu dua wakil ketua yakni RP Soeroso dan Ichibangase.
Dalam sidang periode pertama, BPUPKI membicarakan masalah penting, yakni dasar
negara. Sidang pertama ini menghasilkan beberapa pandangan mengenai dasar negara
yang disampaikan oleh Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno khirnya berhasil
mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam rancangan pembukaan, yang
ditandatangani 9 anggota yang dikenal dengan Piagam Jakarta.
Dalam sidang ini disepakati bentuk negara republik melalui pemungutan suara.
b. 13 Juli 1945
Wachid Hasjim mengusulkan bahwa presiden harus beragama Islam dan Islam
dijadikan agama negara.
Rapat ini membahas Pernyataan Indonesia Merdeka yang merupakan bagian dari
persiapan membentuk Indonesia merdeka.
Sejarah konstitusi kemudian ditandai dengan rapat yang membahas pidato pengantar
rancangan undang-undang dasar yang disampaikan Soekarno selaku Ketua Panitia
Perancang Undang-Undang Dasar.
Setelah mendengar kekalahan Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945, dua hari setelahnya
tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh
Soekarno dan Mohammad Hatta. Kemudian, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menggelar rapat
kembali dengan agenda pengesahan pembukaan undang-undang dasar, pembahasan undang-
undang dasar dan pengesahan undang-undang dasar setelah melalui penambahan dan
perbaikan.
Sejarah perubahan konstitusi UUD NRI Tahun 1945 dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
UUD 1949 dan UUD 1950: Perubahan konstitusi ini mengakomodasi perubahan
politik dan kebutuhan negara. Urgensinya adalah menyesuaikan dengan kondisi saat
itu.
2. Masa 1959-1965 sebagai Republik ke-II (Demokrasi Terpimpin) yang didasari UUD
1945;
Maksud konsep terpimpin ini dalam Pandangan Soekarno adalah dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dalam permusyawaratan dan
perwakilan. Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik
yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Yang disebut demokrasi pada masa
ini ialah perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai
satu-satunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia.
UUD 1945: Konstitusi tetap dipertahankan, namun dengan perubahan dalam sistem
pemerintahan. Urgensinya adalah mengikuti perubahan politik dan kebijakan.
3. Masa 1965 sampai sekarang sebagai Republik Indonesia ke-III (Demokrasi Pancasila
yang didasari oleh UUD 1945).
Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep
Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan
harapan bagi rakyat Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan
politik. Perubahan politik dari yang bersifat otoriter pada masa demokrasi terpimpin
di bawah Presiden Soekarno menjadi lebih demokratis pada Orde Baru.
UUD 1945 pasca amandemen: Konstitusi ini mengalami beberapa perubahan.
Urgensinya adalah mengakomodasi perkembangan politik, sosial, dan ekonomi
Indonesia.
4. Tahun 1998 sampai saat ini dapat ditambahkan masa Republik ke-IV dengan
menggunakan UUD 1945 pasca amandemen (demokrasi masa transisi).
Sementara itu, Jimly Asshiddiqie membagi sejarah perubahan konstitusi UUD NRI 1945
menjadi 6 tahap, yaitu:
Perlu diketahui bahwa konstitusi yang pernah berlaku dalam sejarah ketatanegaraan
Indonesia menganut prinsip demokrasi deliberatif, yakni adanya ruang publik untuk terlibat.
Prinsip ini memungkinkan adanya pertemuan dua komunikasi penting yakni dari masyarakat
dan para perumus amandemen konstitusi.
Dengan dipraktekkannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat yang menjamin peran
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kenegaraan, maka setiap peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan yang
hidup di tengah masyarakat. Artinya, hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, tidak boleh ditetapkan dan diterapkan secara sepihak oleh dan/atau hanya untuk
kepentingan pemerintah secara bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.
UUD 1945 pasca amandemen: Perubahan ini menguatkan demokrasi dan hak asasi
manusia. Urgensinya adalah menghadapi perubahan zaman dan tuntutan masyarakat.
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11776
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/183000469/demokrasi-indonesia-
periode-demokrasi-terpimpin-1959-1965
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/070000469/demokrasi-indonesia-
periode-orde-baru-1965-1998
Ungu Merah
Ijo Tua