Anda di halaman 1dari 5

Perubahan Konstitusi Negara Indonesia

Kelompok 4

Pengertian Konstitusi

Konstitusi secara harfiah berasal dari Bahasa Prancis yaitu constituer yang artinya
membentuk. Maksud dari kata ‘membentuk’ di sini adalah membentuk suatu negara. Dalam
pengertian constituer tersebut juga mengandung makna awal segala peraturan perundang-
undangan negara.

Sejarah dan Proses Pembentukan Undang-Undang Dasar 1945

Sejarah konstitusi di Indonesia disusun dan ditetapkan dalam sebuah revolusi yang diawali
dengan kekalahan tentara Jepang di Asia pada tahun 1945. Ketika Jepang menyadari kondisi
kekalahan yang merugikan, Jepang mulai mencari simpati dan dukungan bangsa Indonesia
untuk melawan tentara sekutu. Salah satu strategi Jepang adalah dengan menerapkan langkah
politik dan membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(“BPUPKI”). Pendirian BPUPKI memiliki tujuan untuk menyelidiki hal penting terkait
kemerdekaan Indonesia.

Pembentukan BPUPKI oleh Jepang disertai dengan penunjukkan ketua yaitu Radjiman
Wedyodiningrat dan dibantu dua wakil ketua yakni RP Soeroso dan Ichibangase.

Persidangan Periode Pertama 29 Mei- 1 Juni 1945

Dalam sidang periode pertama, BPUPKI membicarakan masalah penting, yakni dasar
negara. Sidang pertama ini menghasilkan beberapa pandangan mengenai dasar negara
yang disampaikan oleh Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno khirnya berhasil
mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam rancangan pembukaan, yang
ditandatangani 9 anggota yang dikenal dengan Piagam Jakarta.

Persidangan Periode Kedua 10 Juli- 17 Juli 1945

Dalam persidangan kedua terdapat beberapa agenda persidangan

1. Rapat Besar BPUPKI 10 Juli 1945.

Dalam sidang ini disepakati bentuk negara republik melalui pemungutan suara.

2. Rapat Besar BPUPKI 11 Juli 1945

Rapat ini membahas pembatasan lanjutan batas negara, pembahasan rancangan


Undang-Undang Dasar, dan pembentukan panitia-panitia

3. Rapat Panitia Perancang Undang-Undang Dasar


a. 11 Juli 1945
Rapat ini membahas materi Undang-Undang Dasar, yakni masalah unitarisme,
federalisme, dan bondstaat.

b. 13 Juli 1945
Wachid Hasjim mengusulkan bahwa presiden harus beragama Islam dan Islam
dijadikan agama negara.

4. Rapat Besar BPUPKI 14 Juli 1945

Rapat ini membahas Pernyataan Indonesia Merdeka yang merupakan bagian dari
persiapan membentuk Indonesia merdeka.

5. Rapat Besar BPUPKI 15 Juli 1945

Sejarah konstitusi kemudian ditandai dengan rapat yang membahas pidato pengantar
rancangan undang-undang dasar yang disampaikan Soekarno selaku Ketua Panitia
Perancang Undang-Undang Dasar.

6. Rapat Besar BPUPKI 16 Juli 1945

Persidangan ini merupakan sidang terakhir BPUPKI dengan agenda penyempurnaan


rumusan materi perancangan undang-undang dasar yang diterima secara bulat oleh
seluruh anggota BPUPKI menjadi undang-undang dasar. Dalam rapat ini, terdapat
kesepakatan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agama dan kepercayaan masing-masing.

Penetapan Undang-Undang Dasar Oleh PPKI

BPUPKI dibubarkan Jepang pada 7 Agustus 1945 setelah menetapkan Rancangan


Pembukaan Undang-Undang Dasar dan Rancangan Undang-Undang Dasar. Kemudian
melalui Penguasa Tertinggi Balatentara Dai Nippon di Asia Selatan, Jepang membentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (“PPKI”).

Setelah mendengar kekalahan Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945, dua hari setelahnya
tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh
Soekarno dan Mohammad Hatta. Kemudian, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menggelar rapat
kembali dengan agenda pengesahan pembukaan undang-undang dasar, pembahasan undang-
undang dasar dan pengesahan undang-undang dasar setelah melalui penambahan dan
perbaikan.

Sejarah Perubahan Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945

Sejarah perubahan konstitusi UUD NRI Tahun 1945 dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:

1. Masa 1945-1959 sebagai Republik Indonesia ke-I (Demokrasi Parlementer) yang


didasari 3 UUD berturut-turut, yaitu UUD 1945, 1949 dan 1950;
Urgensinya adalah untuk mengatur dasar negara setelah proklamasi kemerdekaan.
(Penetapan Undang-Undang Dasar 1945) Saat Republik Indonesia diproklamasikan
pada tanggal 17 Agustus 1945, Republik yang baru ini belum mempunyai undang-
undang dasar. Sehari kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Rancangan Undang-
Undang disahkan oleh PPKI sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
setelah mengalami beberapa proses.

UUD 1945: Konstitusi pertama Indonesia yang memuat aturan-aturan pokok


ketatanegaraan. Urgensinya adalah untuk mengatur dasar negara setelah proklamasi
kemerdekaan.

UUD 1949 dan UUD 1950: Perubahan konstitusi ini mengakomodasi perubahan
politik dan kebutuhan negara. Urgensinya adalah menyesuaikan dengan kondisi saat
itu.

2. Masa 1959-1965 sebagai Republik ke-II (Demokrasi Terpimpin) yang didasari UUD
1945;

Dalam dekrit tersebut, Presiden menyatakan membubarkan Dewan Konstituante dan


kembali pada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dekrit
presiden tersebut mengakhiri era demokrasi parlementer. Dekrit Presiden juga
membawa dampak sangat besar dalam kehidupan politik nasional. Era baru demokrasi
dan pemerintahan Indonesia dimulai yaitu suatu konsep demokrasi yang oleh Presiden
Soekarno disebut Demokrasi Terpimpin.

Maksud konsep terpimpin ini dalam Pandangan Soekarno adalah dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dalam permusyawaratan dan
perwakilan. Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik
yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Yang disebut demokrasi pada masa
ini ialah perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai
satu-satunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia.

UUD 1945: Konstitusi tetap dipertahankan, namun dengan perubahan dalam sistem
pemerintahan. Urgensinya adalah mengikuti perubahan politik dan kebijakan.

3. Masa 1965 sampai sekarang sebagai Republik Indonesia ke-III (Demokrasi Pancasila
yang didasari oleh UUD 1945).

Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep
Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan
harapan bagi rakyat Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan
politik. Perubahan politik dari yang bersifat otoriter pada masa demokrasi terpimpin
di bawah Presiden Soekarno menjadi lebih demokratis pada Orde Baru.
UUD 1945 pasca amandemen: Konstitusi ini mengalami beberapa perubahan.
Urgensinya adalah mengakomodasi perkembangan politik, sosial, dan ekonomi
Indonesia.

4. Tahun 1998 sampai saat ini dapat ditambahkan masa Republik ke-IV dengan
menggunakan UUD 1945 pasca amandemen (demokrasi masa transisi).

Sementara itu, Jimly Asshiddiqie membagi sejarah perubahan konstitusi UUD NRI 1945
menjadi 6 tahap, yaitu:

1. Periode tanggal 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949;


2. Periode tanggal 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950;
3. Periode tanggal 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959;
4. Periode tanggal 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999;
5. Periode tanggal 19 Oktober 1999 – 10 Agustus 2002;
6. Periode tanggal 10 Agustus 2002 sampai dengan sekarang.

Prinsip Demokrasi Deliberatif dalam Konsitusi Indonesia

Perlu diketahui bahwa konstitusi yang pernah berlaku dalam sejarah ketatanegaraan
Indonesia menganut prinsip demokrasi deliberatif, yakni adanya ruang publik untuk terlibat.
Prinsip ini memungkinkan adanya pertemuan dua komunikasi penting yakni dari masyarakat
dan para perumus amandemen konstitusi.

Dengan dipraktekkannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat yang menjamin peran
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kenegaraan, maka setiap peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan yang
hidup di tengah masyarakat. Artinya, hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, tidak boleh ditetapkan dan diterapkan secara sepihak oleh dan/atau hanya untuk
kepentingan pemerintah secara bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.

UUD 1945 pasca amandemen: Perubahan ini menguatkan demokrasi dan hak asasi
manusia. Urgensinya adalah menghadapi perubahan zaman dan tuntutan masyarakat.

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11776

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/183000469/demokrasi-indonesia-
periode-demokrasi-terpimpin-1959-1965

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/070000469/demokrasi-indonesia-
periode-orde-baru-1965-1998

Biru Muda Biru tua

Ungu Merah

Kuning Ijo Neon


Abu Abu Abu Terang

Ijo Tua

Anda mungkin juga menyukai