Di Susun Oleh:
Ahmad Rikiyanto
Fanni
Aliyatur
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah yang Maha Esa atas kesempatan yang diberikan sehingga
saya bisa menyususn paper ini. Dengan adanya mata kuliah ini, saya dapat menerima tugas ini
dengan sepenuh hati dan penuh keseriusandan melaksanakannya. Maka dengan kesempatan ini,
saya akan memaparkan beberapa permasalahan opini yang mengenai permasalahan pada bidang
pendidikan kewarganegaraan.
Demokrasi menjadi tolak ukur dimana zaman ini banyak kasus yang terjadi mengenai
permasalahan seperti Kriminalitas, demokkrasi dan pelecekan seksualitas diera sekolah-sekolah
ataupun kampus. Hal ini muncul dari sistem konstitusi ( bentuk Negara), bentuk negara saat ini
semakin menjadi acuan masyarakat indonesia dan menentukan aturan perundangan, yakni sistem
pendidikan yang menjadi aturan sekolah semakin berkembang maupun kemerosotan di bidang
kedisiplinan. Oleh sebab itu maraknya demokrasi antar siswa dan guru bahkan atau siswa, guru dan
pihak penanganan pendidikan di indonesia.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang dasar 1945 memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan
ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat dari kandungan yang terdapat di
dalamnya. UUD 1945 mengandung cita- cita dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan diikat oleh pasal dan ayat yang dijelaskan didalam
batang tubuh UUD 1945.
Dalam perkembangannya, batang tubuh UUD 1945 telah diamandemen sebanyak empat
kali. Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas hukum-hukum yang terkandung
di dalamnya, atau untuk membentuk suatu hukum yang belum dijelaskan, demi penyempurnaan
UUD 1945. Dengan dilakukannya amandemen UUD 1945 diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan hukum dalam pelaksanaan ketatanegaraan. Sehingga tidak ada celah untuk melakukan
pelanggaran terhadapnya.
Pemikiran untuk melaksanakan amandemen didasarkan pada kenyataan yang terjadi
selama masa pemerintahan orde lama dan baru, sehingga kehidupan ketatanegaraan berjalan
secara sentralisasi kekuasaan sepenuhnya ditangan presiden. Karena latar belakang inilah, UUD
1945 menjadi suatu peraturan dasar yang tidak dapat diganggu gugat.
Amandemen UUD 1945 dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak tahun 1999,
amandemen pertama dilaksanakan dengan memberikan tambahan dan perubahan terhadap 9
pasal UUD 1945. Selanjutnya amandemen kedua dilaksanakan pada tahun 2000, amandemen
ketiga dilaksanakan pada tahun 2001, dan amandemen terakhir dilaksanakan pada tahun 2002
dan disahkano pada tanggal 10 Agustus 2002.
Amandemen UUD 1945 mengawali kehidupaan ketatanegaraan baru bagi rakyat
Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan rakyat. Disamping itu, Sebagai
warga negara, kita hendaknya memahami UUD 1945. Sehingga kita dapat menjalankan fungsi
kita sebagi seorang intelek yang dapat mengkritik jalannya pemerintahan. Untuk itu, penulis
membahas makalah yang bertemakan UUD 1945, yang berisi mengenai hukum dasar tertulis dan
tidak tertulis,konstitsi, struktur pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945, isi pokok batang
tubuh UUD 1945, hubungan antar lembaga-lembaga negara dan hak asasi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perumusan dan Penetapan Undang-Undang Dasar 1945
2. Apa pengertian Undang-Undang Dasar 1945
3. Bagaimana Fungsi Undang-Undang Dasar 1945
4. Bagaimana Perubahan Undang-Undang Dasar 1945
5. Bagaimana Tujuan Perubahan Undang-Undang Dasar 1945
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannnya diambil dari
rancangan undang-undang yang disusun oleh panitia perumus pada tanggal 22 juni
1945
2. Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hamper seluruhnya diambil
dari RUU yang disusun oleh panitia perancang UUD tanggal 16 juni 1945
3. Memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Ir.Soekarno sebagai presiden dan
wakil ketua Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil presiden. Pekerjaan presiden untuk
sementara waktu dibantu oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang
menjadi komite nasional.1
Pada tanggal 22 juni 1945, disahkan Piagam Jakarta yang menjadi naskah
Pembukaan UUD 1945 setelah dihilangkannya anak kalimat dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Naskah rancangan UUD 1945
Indonesia disusun pada masa siding kedua Badan Penyelidik Usaaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI). Masa siding kedua tanggal 10-17 juli 1945, sedangkan
tanggal 18 Agustus PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia.
6
Pada tahun 1999-2002 UUD 1945 mengalami perubahan amandemen
yang keempat, perubahan dalam bentuk amandemen, yaitu penambahan dan
pengurangan beberapa hal yang selama ini belum dimuat dalam UUD 1945,
perubahan difokuskan pada batang tubuh UUD 1945 dan bukan pada
pembukaan UUD 1945. Maka dari itu UUD 1945 sudah tidak bisa lagi
dirubah, jikalau ada suatu permasalahan yang berkembang sesuai perubahan
zaman, jalan satu-satunya ialah revisi UUD 1945.
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya perubahan
(amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD
1945, yakni:
1. Pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi ditangan MPR dan bukan terletak
pada rakyat,
2. Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden
3. Adanya Pasal-pasal yang terlalu luwes (dapat menimbulkan multitafsir).2
Tujuan Perubahan UUD 1945 sebagai penyempurnaan aturan dasar seperti
tatanan Negara, kedaulatan rakyat, Hak Asasi Manusia, Pembagian
kekuasaan, eksistensi Negara demokrasi dan Negara hukum, serta hal-hal lain
yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Pada saat
UUD 1945 diamandemen dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah
pembukaan UUD 1945, akan tetapi mempertahankan susunan kenegaraan
kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta mempertegas system pemerintahan Presidensial.
Berikut amandemen UUD 1945 yang ditetapkan dalam siding Umum dan
Sidang Tahunan MPR:
• Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 (Amandemen
Pertama UUD 1945)
• Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 (Amandemen
Kedua UUD 1945)
• Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
(Amandemen Ketiga UUD 1945)
2 Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKN di SD/MI Kelas Rendah, (Bandung:
Manggu Makmur Tanjung Lestari, 2019), hal 75
7
• Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 (Amandemen
Keempat UUD 1945).
• Secara Historis
Pada mulanys UUD 1945 disusun oleh BPUPKI dan PPKI sebagai
Undang-Undang yang bersifat sementara karena dibuat dan ditetapkan
dalam keadaan dan suasan tergesa-gesa sehingga dianggap tidak
lengkap.
• Secara Fisolofis
Materi-materi yang terdapat didalam UUD 1945 tercampur aduk dari
berbagai gagasan yang kadang-kadang saling bertentangan. Hal ini
disebabkan para pembuat UUD 1945 (anggota BPUPKI dan PPKI)
berasal dari latar belakang macam gagasan yang berbeda pula dan
mengakibatkan timbulnya berbagai perbedaan.
• Secara Teoritis
Secara Konstitusionalisme, kebebasan konstitusi suatu Negara pada
hakikatnya ialah membatasi kekuasaan Negara agar
tidaksewenangwenang tetapi didalam UUD 1945 kurang menonjolkan
pembatasan kekuasaan melainkan lebih menonjolkan prinsip
totaliterisme.
8
• Secara Yuridis
Sebagaimana lazimnya setiap konstitusi, maka UUD 1945 juga telah
mencantumkan klausul perubahan UUD 1945 itu sendiri seperti yang
terdapat dalam pasal 37
• Secara Praktis Politis
Bahwa sadar atau tidak sadar, langsung atau tidak langsung dalam praktiknya
UUD 1945 sering mengalami perubahan dan
penyimpangan dari teks aslinya. Baik pada masa 1945-1949 dan
19591998. Bahkan praktik politik sejak 1959-1994 UUD 1945 yang
kurang membatasi kekuasaan eksekutif dan pasal-pasalnya yang bisa
menimbulkan multi interpretasi yang telah dimanipulasi oleh
pemerintah yang ingin berkuasa.3
E. Tujuan Amandemen UUD 1945
1. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara agar dapat lebih mantap
dan mencapai tujuan nasional serta menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan
pelaksanaan kekuatan rakyat.
2. Memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak agar sesuai
dengan perkembangan HAM dan Peradaban umat manusia yang menjadi syarat Negara
hukum.
4. Melengkapi aturan dasar dalam penyelenggaraan Negara yang sanagt penting bagi
eksistensi Negara dan perjuangan Negara mewujudkan demokrasi.
5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai
dengan perkembangan aspirasi kebutuhan dan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia
sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk kurun waktu yang akan datang.
3 Feri Amsari, Perubahan UUD 1945, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal 175
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap warga berhak mendapatkan hak-hak asasinya yang meliputi hak asasi pribadi, hak
asasi ekonomi, hak asasi politik, hak asasi sosial dan kebudayaan, hak asasi
mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
serta hak asasi terhadap perlakuan data cara peradilan dan perlindungan hukum.
Keseluruhan Hak Asasi Manusia tercantum didalam UUD 1945
B. Saran
Majelis permusyawaratan rakyat perlu melakukan amandemen UUD Negara RI 1945
untuk mempertegas kembali lembaga mana yang berwenang menguji perppu agar
dikursus mengenai lembaga mana yang berwenang menguji perppu dapat segera
terselesaikan demi menjamin kepastian hukum.
1
0
Daftar Pustaka
Abdul Ghaffar. 2009. Perbandingan kekuasaan Presiden Indonesia Setelah Perubahan UUD
1945. Jakarta: Kencana
Arafat Lubis, Maulana.2019. Pembelajaran PPKN MI/SD. Bandung: Manggu Makmur Tanjung
Lestari.
Amsari Feri. 2013 Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
1
1
Sejarah Undang -Undang Dasar 1945
10
10