Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH “Perumusan Dan Pengesahan

UUD 1945”
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

Pembimbing : Arni Nuraeni, S.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 5
 Muhammad Syahid Wafy Firdaus
 Muhamad Argam Argiyan
 Rizki Nurfadhil
 Ayla Nara Munggaran
 Jeni Nur Putri
 Fahira Maulida

SMP NEGERI 1 CILEUNYI


TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
UUD NRI tahun 1945 adalah konstitusi pertama yang berlaku di
Indonesia sejak kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
UUD ini merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia
melawan penjajahan Belanda dan Jepang yang berlangsung
selama lebih dari tiga abad. UUD ini juga mencerminkan cita-cita
dan aspirasi rakyat Indonesia yang menginginkan sebuah negara
yang berdaulat, berkeadilan, dan berdemokrasi.

B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Perumusan dan Pengesahan Undang-
Undang Dasar 1945.
2. Apa Definisi Undang-Undang Dasar 1945 .
3. Bagaimana Fungsi Undang-Undang Dasar 1945.
4. Bagaimana Perubahan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Bagaimana Sistematika Undang-Undang Dasar 1945.

C. TUJUAN PERUMUSAN MASALAH


1. Mengetahui Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD 1945.
2. Mengetahui Definisi UUD 1945.
3. Mengetahui Fungsi UUD 1945.
4. Mengetahui Perubahan UUD 1945.
5. Mengetahui Sistematika UUD 1945.
BAB II
PENJELASAN
A. SEJARAH PERUMUSAN DAN PENGESAHAN UUD 1945.
Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia
memiliki suatu konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan
Undang-Undang Dasar 1945. Eksistensi Undang-Undang Dasar 1945
sebagai konstitusi di Indonesia mengalami sejarah yang sangat panjang
hingga akhirnya diterima oleh seluruh rakyat sebagai landasan hukum bagi
pelaksanaan kenegaraan Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai 16
juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdkaan
Inddonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa jepang dikenal dengan Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai yang beranggotakan 21 orang. Diketahui Ir. Soekarno,
Drs. Moh, Hatta sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri
dari 11 orang wakil dari jawa, 3 orang dari Sumatera dan masingmasing 1
wakil dari Kalimantan, Maluku, dan sunda kecil.
Badan ini kemudian menetapkan tim khusus yang bertugas menyusun
konstitusi bagi Indonesia Merdeka yang kemudian dikenal dengan nama
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Para tokoh perumus itu adalah
antara lain Dr. Radjiman Widiodiningrat, Ki Bagus Hadikoesoemo, Oto
Iskandardinata, Pangeran Purboyo, Pangeran Soerjohamidjojo, Soetarjo
Kartohamidjojo, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Abdul Kadir, Drs Yap Tjwan Bing,
Dr. Mohammad Amir (Sumatra), Mr. Abdul Abdul Abbas (Sumatra), Dr.
Ratulangi, Andi Pangerang, Mr. Latuharhari, Mr. Pudja, AH. Hamidan, R.P.
Soeroso, Abdul Wachid Hasyim dan Mr. Muhammad Hasan.
Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD 1945) bermula dari janji
jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
dikemudian hari. Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah
konstitusi resmi nampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera harus
dirumuskan.
Pada tanggal 22 juni 1945, disahkan Piagam Jakarta yang menjadi
naskah Pembukaan UUD 1945 setelah dihilangkannya anak kalimat dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Naskah
rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa siding kedua Badan
Penyelidik Usaaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Masa siding
kedua tanggal 10-17 juli 1945, sedangkan tanggal 18 Agustus PPKI
mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia.

B. DEFINISI UUD 1945


Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia
memiliki suatu konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan
Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 atau disingkat dengan UUD 1945 adalah Hukum
dasar tertulis, dan juga konstitusi pemerintahan Negara Republik Indonesia
saat ini. Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar lembaga Negara
yang mengikat pemerintah, lembaga-lembaga Negara, lembaga
masyarakat, dan juga mengikat setiap penduduk yang berada diwilayah
Negara Republik Indonesia.

C. FUNGSI UUD 1945


Telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang
mengikat pemerintah, lembaga-lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan
juga mengikat setiap warga Negara Indonesia dimanapun mereka berada
dan juga mengikat setiap penduduk yang berada diwilayah Negara
Republik Indonesia.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma dan aturan-aturan
yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut diatas.
UUD 1945 bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum
dasar tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum
tertulis. Dengan demikian, setiap hukum seperti Undang-Undang,
peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan
atau kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada
peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya bersumber pada aturan
perundangundangan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan UUD 1945, dan Pedomannya adalah Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum Negara.
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata
urutan perundangan atau hirarki peraturan perundangan di Indonesia
menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945
juga mempunyai fungsi sebagai alat Kontrol, dalam pengertian UUD 1945
mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak
dengan norma hukum yang lebih tinggi. UUD juga berperan sebagai
pengatur bagaimana kekuasaan Negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan.
Selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai penentu hak dan kewajiban
Negara, aparat Negara, dan warga Negara.

D. PERUBAHAN (Amandemen) UUD 1945.


UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap, dan melekat bagi Negara
Republik Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak dapat
diubah oleh siapapun, termasuk DPR dan MPR sesuai dengan sifat
konstitusinya pasal 3 dan pasal 37 UUD 1945 berarti meniadakan Negara
Republik Indonesia. Hal ini disebabkan Pembukaan UUD 1945 merupakan:
1. Sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad bangsa
Indonesia.
2. Sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan
dalam lingkungan Internasional dan Nasional.

Pada tahun 1999-2002 UUD 1945 mengalami perubahan amandemen


yang keempat, perubahan dalam bentuk amandemen, yaitu penambahan
dan pengurangan beberapa hal yang selama ini belum dimuat dalam UUD
1945, perubahan difokuskan pada batang tubuh UUD 1945 dan bukan
pada pembukaan UUD 1945. Maka dari itu UUD 1945 sudah tidak bisa lagi
dirubah, jikalau ada suatu permasalahan yang berkembang sesuai
perubahan zaman, jalan satu-satunya ialah revisi UUD 1945.

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya perubahan


(amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan
UUD 1945, yakni:

1. Pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi ditangan MPR dan bukan
terletak pada rakyat.
2. Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden.
3. Adanya pasal-pasal yang dapat menimbulkan Multitafsir.

UUD 1945 mengalami empat kali perubahan atau amandemen sejak


Indonesia merdeka. Tujuan amandemen ini adalah untuk menyempurnakan
aturan dasar negara yang disesuaikan dengan aspirasi bangsa.
Amandemen disahkan dalam sidang umum dan tahunan MPR sejak 1999
hingga 2002. Keempat perubahan itu, yakni:

 Perubahan pertama disahkan MPR dalam sidang umum pada 19


Oktober 1999.
 Perubahan kedua disahkan MPR dalam sidang tahunan pada 18
Agustus 2000.
 Perubahan ketiga disahkan MPR dalam sidang tahunan pada 9
November 2001.
 Perubahan keempat disahkan MPR dalam sidang tahunan pada 10
Agustus 2002.
E. SISTEMATIKA UUD 1945
Ditinjau dari segi sistematika, UUD 1945 sebelum perubahan terdiri dari
tiga bagian, yaitu Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan.
Sementara sistematika UUD 1945 setelah amandemen terdiri dari
Pembukaan dan Pasal-pasal. Perubahan dilakukan dengan tetap
mempertahankan Pembukaan.

Aspek BAB Pasal Ayat Pasal Pasal Aturan


Aturan Tambahan
Peralihan
Sebelum 16 37 49 4 2
Amandemen

Sesudah 21 73 170 3 2
Amandemen

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembuatan UUD 1945, diperlukan banyak pengorbanan waktu
dan tenaga dari para pahlawan pasca kemerdekaan, salah satunya dalam
merumuskan dan mengesahkan UUD 1945. Maka dari itu,kita sebagai
pelajar khususnya, harus senantiasa meneladani sikap para pahlawan,dan
menaati Undang-Undang yang telah dibuat dengan banyak pengorbanan.

UUD 1945 merupakan aturan atau hukum dasar tertulis yang dibuat
dengan tujuan untuk mengontrol bagaimana kekuasaan Negara disusun,
dibagi, dan dilaksanakan. Selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai
penentu hak dan kewajiban Negara, aparat Negara, dan warga Negara.

UUD 1945 Juga mengalami banyak perubahan Amandemen, sehingga


mempengaruhi Sistematika UUD 1945 itu sendiri, hingga akhirnya
ditetapkan bahwa UUD 1945 mengandung 21 BAB, 73 Pasal, 170 Ayat, 3
Pasal Aturan Peralihan, dan 2 Pasal Aturan Tambahan.

Kita sebagai pelajar pancasila tentu harus meneladani sikap para


pahlawan yang mengorbankan waktu dan tenaganya demi kepentingan
bersama dengan jiwa Nasionalisme dan Patriotisme. Kita juga perlu
menghargai para pahlawan dengan cara salah satunya menaati Undang-
Undang 1945.
BAB IV
Daftar Pustaka
Abdul Ghaffar. 2009. Perbandingan kekuasaan Presiden Indonesia
Setelah Perubahan UUD 1945.
Kompas.com/Sistematika UUD 1945.
vivajusticia.law.ugm.ac.id/2018/02/26/sejarah-undang-undang-dasar-
negara-republik-indonesia-tahun-1945-sebagai-konstitusi-di-indonesia/
Arafat Lubis, Maulana.2019. Pembelajaran PPKN MI/SD. Bandung:
Manggu Makmur Tanjung Lestari.
Amsari Feri. 2013 Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai