Normatif
Sebagai hukum tertinggi sebuah
bangsa benar-benar dipatuhi oleh
penguasa maupun masyarakat
secara murni dan konsekuen.
Nominal Semantik
Berlaku secara hukum, namun Konstitusi tetap berlaku, namun hanya formalitas
dalam implementasinya belum semata dan digunakan dalam menjalankan
bisa dijalankan secara maksimal kekuasaan politik. Dalam praktiknya, terdapat
penyelewengan, sehingga konstitusi tidak
dijalankan sama sekali
Hal Pokok dalam Konstitusi Menurut Para Ahli
BEFORE AFTER
1. Pembukaan 1. Pembukaan
2. Batang Tubuh (Pasal-pasal) 2. Pasal-pasal
3. Penjelasan
Lanjutan...
UUD NRI 1945 sendiri telah diamandemen sebanyak 4 kali. Amandemen pertama ditetapkan
pada tanggal 21 Oktober 1999, amandemen kedua ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2000,
amandemen ketiga ditetapkan pada tanggal 9 November 2001, dan amandemen keempat
ditetapkan pada tanggal 10 Agustus 2002
Amandemen UUD 1945 diadakan dengan aturan atau kesepakatan dasar dalam melakukan
perubahan terhadap UUD 1945, yakni tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap
mempertahankan NKRI, mempertegas sistem pemerintahan presidensial, serta penjelasan
UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal atau batang
tubuh.
Amandemen atau perubahan terhadap UUD 1945 dilakukan secara bertahap karena
mendahulukan pasal-pasal yang disepakati oleh semua fraksi di MPR. Proses perubahan lalu
dilanjutkan dengan perubahan terhadap pasal yang lebih sulit untuk memperoleh kesepakatan.
Hubungan Pembukaan dan Proklamasi
Kemerdekaan
1. Proklamasi memuat dua hal pokok:
- Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia
- Tindakan yang harus segera dilakukan dengan
pernyataan kemerdekaan
2. Alinea 1 – alinea 3 pembukaan UUD 1945 merupakan
uraian terperinci dari kalimat pertama Proklamasi
3. – Alinea 1 (Pernyataan kemerdekaan)
- Alinea 2 (Perjuangan kemerdekaan)
- Alinea 3 (Kemerdekaan didorong oleh keinginan luhur)
- Alinea 4 (Arah pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan Proklamasi)
PEMBUKAAN UUD 1945
SEBAGAI POKOK KAIDAH FONDAMENTAL [STAATS FONDAMENTAL
NORM]