PPKn Kelas 8 Bab 2 : Menumbuhkan Kesadaran terhadap UUDN RI Tahun 1945
B. Kedudukan dan Fungsi UUDN RI Tahun 1945 (Batang Tubuh / Isi)
1. Pada awalnya UUD Negara dibuat untuk membatasi kekuasaan raja, karena kesewenang- wenangannya. Juga untuk mengatur hak dan kewajiban penguasa serta hak dan kewajiban rakyat yang diperintah. UUD Negara diperlukan untuk mengatur jalannya pemerintahan dan jika negara tidak memiliki UUD, maka akan terjadi penindasan terhadap HAM 2. Alasan pembuatan UUD, antara negara yang satu dengan yang lain : a. Sejarah yang dialami oleh bangsa yang bersangkutan b. Cara bangsa itu memperoleh kemerdekaannya c. Situasi dan kondisi pada saat menjelang kemerdekaan bangsanya 3. Alasan suatu negara memiliki UUD menurut Bryce : a. Kehendak warga negara yang bersangkutan agar terjamin haknya dan mengatasi tindakan penguasa b. Kehendak dari penguasa dan atau rakyatnya untuk sistem tertentu ata pemerintah negaranya c. Kehendak para pembentuk negara, agar terjadi kepastian cara penyelenggaraan negara d. Kehendak dari beberapa negara yang awalnya berdiri sendiri, selanjutnya menjalin kerjasama 4. Berdasarkan pendapat Bryce, motivasi bangsa Indonesia memiliki UUD 1945 adalah kehendak para pendiri negara (kesepakatan wakil rakyat Indonesia yang duduk di lembaga PPKI (sekarang MPR) pada sidangnya yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 (lihat kembali hasil sidang PPKI I). Dimilikinya UUD 1945 dimaksudkan agar terjamin penyelenggaraan ketata-negaraan di NKRI secara pasti (adanya kepastian hukum), dengan demikian stabilitas nasional dapat terwujud. Dengan terwujudnya ketata-negaraan yang pasti dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis dapat memberi makna bahwa sistem politik menurut UUD 1945 terus dapat dipertahankan. 5. Ingat kembali pengertian “Konstitusi”. Bangsa Indonesia patut bangga bahwa sehari setelah Kemerdekaan 17 Agustus 1945 segera memiliki konstitusi (Konstitusi dalam arti sempit = UUD). UUD Negara kita sudah dipersiapkan terlebih dulu sebelum kemerdekaan (inisiatif Panitia Kecil dan sidang BPUPKI II sebagai syarat pemerintahan berdaulat ke 2). UUDN RI Tahun 1945 merupakan Hukum Dasar Tertulis yang menempati urutan paling atas di Indonesia 6. Sebagai sumber tertib hukum tertinggi di Indonesia (Peraturan Perundang-undangan tertinggi / Peraturan Hukum tertinggi), maka segala peraturan hukum yang berada di bawahnya harus sesuai dengan UUDN RI Tahun 1945 (tidak boleh bertentangan dengan / sebagai penjabaran dari UUDN RI Tahun 1945), apalagi Hukum Dasar yang tidak tertulis atau Konvensi. 7. Konstitusi mempunyai pengertian ganda : a. Dalam arti sempit berarti sama denan UUD, yaitu suatu aturan dasar yang dibuat / secara tertulis oleh badan resmi negara guna mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 8. b. Dalam arti luas berarti sama dengan Hukum Dasar, yaitu suatu aturan yang bersifat mendasar (baik yang tertulis maupun tidak tertulis) gunamengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 9. Hukum Dasar Tertulis : a. Undang-undang Dasar (UUD) b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap. MPR) c. Undang-undang / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (UU/perppu) d. Peraturan Pemerintah (PP) e. Peraturan Presiden (Perpres) f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi) g. Peraturan Daerah Kabupaten /Kota (Perda Kabupaten / Kotamadya) 10. Hukum Dasar Tidak Tertulis / Konvensi, merupakan hukum dasar tidak tertulis yang hidup dan terpelihara dalam setiap penyelenggaraan negara (Konvensi sebagai aturan-aturan pelengkap dan sebagai kebiasaan-kebiasaan baik dalam penyelenggaraan ketata-negaraan kita, contoh : a. Pidato kenegaraan Presiden di depan sidang pleno DPR menjelang tanggal 17 Agustus b. Penyambutan Tamu Negara dengan dentuman meriam c. Parade Senja d. Hukum Adat e. Remisi 11. UUDN RI Tahun 1945 merupakan sumber hukum sekaligus sebagai dasar hukum di Indonesia : a. Sumber Hukum adalah aturan/ketentuan atau peristiwa/pernyataan yang dijadikan sebagai sumber bagi berlakunya hukum b. Dasar Hukum adalah suatu aturan yang mendasari aturan lain / hukum yang berlaku di bawahnya, contoh : Tata urutan peraturan perundangan • c. Sumber dari segala sumber hukum adalah suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa 12. Sumber-sumber Hukum di Indonesia : a. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 b. UUDN RI Tahun 1945 c. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ) d. Supersemar 1966 )==----bukan lagi sebagai sumber hukum 13. Undang-undang No.12 Tahun 2011 berisi tentang Tata Urutan Peraturan Perundang- undangan di Indonesia : a. Undang-undang Dasar Tahun 1945 b. Ketetapan MPR (Tap. MPR) c. Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (UU/Perppu) d. Peraturan Pemerintah ( PP ) e. Peraturan Presiden (Perpres) f. Peraturan Daerah (Perda) Propinsi g. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota 14. Apakah UUDN RI Tahun 1945 itu ? UUDN RI Tahun 1945 adalah keseluruhan naskah UUDN RI Tahun 1945 yang terdiri dari (Sistematika) : a. Pembukaan : 4 alinea b. Batang Tubuh / Pasal-pasal : b.1. Dari 16 Bab menjadi 21 Bab b.2. Dari 37 Pasal menjadi 73 Pasal b.3. Dari 49 Ayat menjadi 170 Ayat b.4. Dari 4 pasal Aturan Peralihan menjadi 3 pasal Aturan Peralihan b.5. Dari 2 Ayat Aturan Tambahan menjadi 2 Pasal Aturan Tambahan 15. Sifat dan Fungsi UUDN RI Tahun 1945 : a. Konstitusi Tertulis, yaitu tertulis dalam naskah yang diratifikasi oleh lembaga legislatif b. Konstitusi Tidak Tertulis, yaitu tidak tertulis dalam naskah c. Konstitusi Fleksibel/luwes atau Rigid/kaku : c.1. Dipandang dari cara mengubah UUD c.2. Dipandang dari mudah atau sulitnya mengikuti perkembangan jaman 16. UUDN RI Tahun 1945 mempunyai sifat : a. Tertulis, artinya rumusannya jelas b. Singkat dan Supel, artinya memuat aturan-aturan pokok yang dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan memuat HAM c. Memuat Norma-norma, artinya memuat aturan yang secara konstitusional d. Merupakan peraturan hukum yang positif yang tertinggi sebagai fungsi kontrol terhadap aturan hukum di bawahnya 17. UUD bukan aturan hukum biasa, tetapi merupakan hukum dasar yang tertulis. UUDN RI Tahun 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Segala peraturan perundang-undangan di bawah UUDN RI Tahun 1945 harus berlandaskan kepadanya / tidak boleh bertentangan dengan / bersumber / sebagai penjabaran / pelaksanaannya. Dengan kata lain peraturan perundang-undangan di bawah UUDN RI Tahun 1945 harus dapat dipertanggungjawabkan kepadanya. 18. Mengingat UUDN RI Tahun 1945 dijiwai oleh Pancasila, maka segala peraturan perundang- undangan yang ada (termasuk UUDN RI Tahun 1945) harus bermuara pada Pancasila. Dari sini kita ketahui bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia (pasal 2 UU No. 10 Tahun 2004). 19. UUDN RI Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertulis, mempunyai fungsi : a. Fungsi Kontrol, artinya peraturan yang berada di bawah UUDN RI Tahun 1945 sudah sesuai dengannya atau belum b. Fungsi Pengatur, UUDN RI Tahun 1945 berperan sebagai pengatur bagaimana kekuasaan negara disusun, dibagi dan dilaksanakan c. Fungsi Penentu, UUDN RI Tahun 1945 menentukan hak dan kewajiban negara, aparat negara dan warga negaranya
C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM SISTEM HUKUM NASIONAL :
20. Cermati Tata Tertib Sekolah yang tertempel di kelasmu (Baca kembali !). Kehidupan di kelas atau di sekolah bagaikan kehidupan dalam suatu negara. Kehidupan di kelas dan di sekolah dikenal dengan Tata Tertib Sekolah, sedangkan di NKRI diatur dengan Konstitusi kita, UUDN RI Tahun 1945. 21. Setiap manusia hidup sebagai pribadi. Pribadi manusia laki-laki hidup bersama pribadi manusia perempuan dalam keluarga. Keluarga-keluarga tergabung dalam masyarakat. Masyarakat-masyarakat tergabung sebagai suku. Suku-suku tergabung sebagai bangsa dan bangsa yang merdeka, berarti bangsa itu mendirikan sebuah keluarga besar yang disebut “Negara”. Organisasi terbesar/tertinggi dalam masyarakat manusia disebut negara, sedangkan organisasi terkecil/terendahnya disebut keluarga. 22. Dalam kehidupan manusia secara pribadi, dalam keluarga, di masyarakat, dalam kehidupan suku maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dikenal adanya “Aturan”. Dalam hal ini ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis, mulai dari Norma Kesusilaan/Norma susila/Norma Moral, Norma Kesopanan/Norma Adat/ Tata Krama/Sopan-santun, Norma Sosial/Norma Masyarakat, Hukum Adat, Norma Hukum sampai Norma Agama. 23. Norma Hukum merupakan aturan tertulis tertinggi dalam suatu negara/ bangsa yang sudah merdeka. Demikian pola kehidupan berkelompok bagi setiap bangsa yang merdeka. Pola kehidupan berkelompok itu diatur dengan sebuah UUD Negara (Konstitusi dalam arti sempit). Konstitusi NKRI disebut UUDN RI Tahun 1945. Terdapat aturan-aturan lain selain UUDN RI Tahun 1945. Aturan-aturan itu beradadi bawahnya dan tidak boleh bertentangan dengannya atau dibuat untuk melaksanakannya. Semua aturan tertulis itu disebut Peraturan perundang-undangan atau peraturan hukum. 24. Kita, sebagai warga bangsa Indonesia hendaknya mempunyai sikap patuh terhadap UUDN RI Tahun 1945, agar hidup kita menjadi tertib dan teratur dan dengan demikian kehidupan masyarakat yang sejahtera akan mudah tercapai. Sebaliknya, jika kita tidak patuh, kehidupan bernegara kita mengarah ketidak-harmonisan, yang berakibat kerenggangan dalam masyarakat / dis-integrasi / bahaya perpecahan. Kesadaran hukum sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita Indonesia. 25. Tata Urutan Peraturan Perundang-undang di Indonesia dari masa ke masa : A. Pada awal berdirinya N K R I : 1. Undang-undang Dasar Tahun 1945 2. Undang-Undang 3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perpu ) 4. Peraturan Pemerintah ( PP ) B. Berdasarkan Surat Presiden No.2262/HK/1959 kepada DPR : 1. Undang-undang Dasar Tahun 1945 2. Undang-Undang (UU) 3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perpu ) 4. Peraturan Pemerintah ( PP ) 5. Penetapan Presiden (Penpres) 6. Peraturan Presiden (Perpres) 7. Keputusan Presiden (Kepres) 8. Peraturan Menteri (Permen) / Keputusan Mentri (Kepmen) C. Berdasarkan Tap. MPRS No. XX/MPRS/1966 : 1. Undang-undang Dasar Tahun 1945 2. Ketetapan MPR (Tap MPR) 3. Undang-Undang (UU) / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perpu ) 4. Peraturan Pemerintah ( PP ) 5. Keputusan Presiden (Kepres) / Instruksi Presiden (Inpres) 6. Peraturan Pelaksana yang lain : a. Peraturan Menteri (Permen) b. Instruksi Menteri (Insmen) / Keputusan Menteri (kepmen) D. Berdasarkan Tap. MPR No. III/MPR/2000 : 1. Undang-undang Dasar Tahun 1945 2. Ketetapan MPR (Tap MPR) 3. Undang-Undang (UU) 4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perpu ) 5. Peraturan Pemerintah ( PP ) 6. Keputusan Presiden (Kepres) 7. Peraturan Daerah (Perda) E. Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 2004 : 1. Undang-undang Dasar Tahun 1945 2. Undang-Undang (UU)/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perpu ) 3. Peraturan Pemerintah ( PP ) 4. Peraturan Presiden (Perpres) 5. Peraturan Daerah (Perda) : a. Perda Propinsi b. Perda Kabupaten/Kota c. Perda Desa / Peraturan yang setingkat F. Berdasarkan Undang-undang No.12 Tahun 2011 : 1. Undang-undang Dasar Tahun 1945 2. Ketetapan MPR (Tap. MPR) 3. Undang-Undang (UU)/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perpu ) 4. Peraturan Pemerintah ( PP ) 5. Peraturan Presiden (Perpres) 6. Peraturan Daerah (Perda) Propinsi 7. Perda Kabupaten/Kota 26. Lahirnya Suatu Aturan : Setiap manusia terlahir sebagai pribadi. Setiap pribadi mempunyai keinginan yang berbeda- beda, namun ada saatnya keinginan itu sama, bahkan kenginginan yang sama itu sangat mungkin terjadi, sampai-sampai bisa menimbulkan bentrok / perselisihan satu sama lain. Yang jelas perselisihan/bentrok yang terjadi tidak akan mengakhiri timbulnya perbedaan sampai kapanpun. Adanya kesadaran membangkitkan kerja sama yang selanjutnya dapat melahirkan sebuah aturan / ukuran / pedoman / tatanan yang disebut Norma / Kaidah 27. Gambar terbentuknya Aturan : 28. Macam-macam Norma, Asal/Sumber dan Sanksinya :
D. Melaksanakan dan mempertahankan UUDN RI Tahun 1945 :
29. UUDN RI Tahun 1945 sebagai ‘Konstitusi’ memiliki dua sifat : a. Konstitusi yang dapat dirubah -. Sebagai Kostitusi, UUDN RI Tahun 1945 termasuk Konstitusi yang dapat dirubah -. Hal ini didasarkan pada pasal 37 UUD 1945 -. Maka pada tahun 1999 MPR telah mengadakan perubahan b. Konstitusi yang tidak dapat dirubah 30. Kesepakatn dasar dalam melakukan perubahan atas UUD 1945 : a. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 b. Tetap mempertahankan NKRI c. Mempertegas sistem Kabinet Presidentiil d. Penjelasan UUDN RI Tahun 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke pasal-pasal (Batang Tubuh) e. Melakukan perubahan dengan cara “adendum” 31. Kesepakatan MPR tidak mengubah Pembukaan UUDN RI Tahun 1945 tertuang dalam Tap. MPR No. IX/MPR/ 1999, dengan alasan : a. Memuat cita-cita bersama b. Memuat tujuan-tujuan / falsafah kenegaraan c. Terdapatnya Dasar Negara sebagai dasar filosofis negara 32. Apabila Pembukaan UUDN RI Tahun 1945 diubah berarti kesepakatan awal berdirinya Negara Indonesia Merdeka akan hilang, berarti juga membubarkan NKRI. Kita tetap harus menghayati, menjaga dan mengamalkan Pembukaan UUDN RI Tahun 1945. Secara keseluruhan kita harus tetap menjaga dan mengamalkan UUDN RI Tahun 1945 33.